• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Penelitian Kualitatif

Dalam dokumen Metode Peneitian Sosial (Halaman 51-57)

KARAKTERISTIK PENELITIAN

A. Desain a. Umum

2. Proses Penelitian Kualitatif

Proses metodologi kualitatif dibaratkan seperti orang asing yang mau melihat pertunjukkan wayang kulit, kesenian, atau peristiwa lain. Ia belum tahu apa, mengapa, bagaimana wayang kulit itu. Ia akan tahu setelah ia melihat, mengamati dan menganalisis dengan serius. Berdasarkan ilustrasi tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa walaupun peneliti kualitatif belum memiliki masalah, atau

keinginan yang ielas tetapi dapat langsung memasuki objek/lapangan. Pada waktu memasuki objek, peneliti tentu masih merasa asing terhadap objek tersebut, seperti halnya orang asing yang masih asing terhadap pertunjukkan wayang kulit. Setelah memasuki objek, peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada di tempat itu, yang masih bersifat umum. Misalnya dalam pertunjukan wayang pada tahap awai, ia akan melihat penontonnya, panggungnya, gamelannya, penabuhnya (pemain gamelannya), wayangnya, dalangnya, pesindennya (penyanyi) aktivitas penyelenggaranya. Pada tahap ini disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang di lihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi yang diperolehnya.

Tahap pertama adalah dengan adanya data yang diperoleh cukup banyak, bervariasi dan belum tersusun secara jelas. Di sana ada huruf besar, kecil, angka, dan simbul-simbul yang berserakan. Proses penelitian kualitatif pada tahap kedua disebut tahap reduksi/ fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama. Pada proses reduksi ini, peneliti mereduksi data yang ditemukan pada tahap I untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap reduksi ini peneliti menyortir data dengan cara memilih data yang menarik, penting, berguna, dan baru. Data yang dirasa tidak dipakai disingkirkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka data-datatersebut selanjutnya dikelompok menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian. Pada tahap reduksi ini, peneliti mulai fokus dengan melakukan katagorisasi terhadap data yang ada. Kalau dikaitkan dengan contoh pertunjukan wayang, maka peneliti mulai memfokuskan pada masalah tertentu, misalnya masalah wayang, gamelan, layar dan dalangnya saja.

Sedangkan pada tahap ketiga, adalah tahap selection. Tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru pada aspek cabang, maka pada tahap selection peneliti sudah mengurai sampai ranting, daun dan buahnya. Kalau diibaratkan pertunjukkan wayang tadi, kalau fokusnya pada wayangnya, maka peneliti ingin tahu lebih dalam tentang wayang, mulai dari nama wayang dan perannya, bentuk dan ukuran wayang, cara membuat wayang, makna setiap pahatan pada wayang, jenis catdan cara mengecatnya dan sebagainya.

Pada penelitian tahap ke 3 ini, setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan pengetahuan, hipótesis atau ilmu yang baru. Dalam contoh dapat digambarkan bahwa peneliti telah, mampu mengkonstruksi data yang berupa huruf dalam bentuk susunan yang berurutan secara alphabet, dan data angka dikonstruksi secara berurutan dari kecil menuju ke besar, sehingga semuanya mudah dimengerti.

Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan data atau informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipótesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia. Dalam gambar ditunjukkan bahwa, data atau informasi yang diperoleh dapat berbentuk informasi yang bersifat deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Informasi deskriptif adalah gambaran lengkap tentang keadaan obyek yang diteliti (A B C, X Y Z, $ & @) Informasi komparatif adalah gambaran informasi lengkap tentang perbedaan atau persamaan gejala pada obyek yang diteliti (Al : A2); (XI : X2); (SI S2), dan informasi asosiatif adalah gambaran informasi lengkap tentang hubungan antara variabel satu

dengan gejala lain (XI berhubungan interaktif dengan X2 dan Y)

Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi, seleksi) tersebut dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan; berbagai cara dan dari berbagai sumber. Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat lima tahapan proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif, yaitu;

a.

setelah peneliti memasuki objek penelitian atau sering disebut, sebagai situasi sosial (yang terdiri atas, tempat, aktor/pelaku/orang-orang, dan aktivitas), selanjutnya peneliti berfikir apa yang akan ditanyakan .

b.

Setelah berfikir sehingga menemukan apa yang akan ditanyakan, maka peneliti selanjutnya; bertanya pada orang-orang yang dijumpai pada tempat tersebut .

c.

Setelah pertanyaan diberi jawaban, peneliti akan

menganalisis apakah jawaban yang diberikan itu betul atau tidak.

d.

Kalau jawaban atas pertanyaan dirasa, betul, maka dibuatlah kesimpulan.

e.

Dan pada tahap terakhir, peneliti meneliti kembali terhadap kesimpulan yang telah dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Untuk memastikan kesimpulan yang telah dibuat tersebut, maka peneliti masuk lapangan lagi, mengulangi pertanyaan dengan cara dari sumber yang berbeda, tetapi tujuan sama. Kalau kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan data dinyatakan selesai.

Secara umum suatu penelitian dapat diperinci dalam tujuh tahap yang mana satu sama lain saling bergantung dan berhubungan. Dengan kata lain, masing-masing tahap itu saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tahap-tahap yang lain. Kesadaran terhadap keadaan ini membuat seorang peneliti lebih bijaksana dalam mengambil keputusan pada setiap tahap penelitian. Adapun tujuh tahap itu sebagai berikut:

a.

Perencanaan; Perencanaan meliputi penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu penelitian dan merencanakan strategi umum untuk memperoleh dang menganalisa data bagi penelitian itu.

b.

Pengkajian secara teliti terhadap rencana penelitian; Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap perencanaan. Di sini disajikan lagi latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, hipotesis serta metode.

c.

Pengambilan contoh (sampling); Proses pemilihan sejumlah unsur dari suatu populasi guna mewakili seluruh populasi itu.

d. Penyusunan daftar pertanyaan; Proses penterjemahan

tujuan-tujuan studi kedalam bentuk pertanyaan untuk mendapatkan jawaban yang berupa informasi yang dibutuhkan.

e.

Kerja lapangan; Tahap ini meliputi pemilihan dan latihan para pewawancara, bimbingan dalam wawancara serta pelaksanaan wawancara.

f.

Editing dan Coding; Coding adalah proses memindahkan jawaban yang tertera dalam daftar pertanyaan ke dalam berbagai kelompok jawaban yang disusun dalam angka dan ditabulasi.4

g.

Analisis dan Laporan; Meliputi berbagai tugas yang saling berhubungan dan terpenting pula dalam suatu proses penelitian.

Dari uraian bab I dab bab II ini, dianggap sudah cukup untuk menjadi pengatar dan penjelasan singkat metode penelitian sosial. Selanjutnya akan dibahas tentang teknik pengumpulan data, analisis data dan pembahasan.

B

AB

III

Dalam dokumen Metode Peneitian Sosial (Halaman 51-57)