• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses pengajuan pembiayaan talangan haji di BSM Capem Klaten

1. Dalam pengajuan pembiayaan talangan haji, nasabah haruslah melengkapi syarat-syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh BSM. Sebagai langkah

55

awal yang harus dilakukan nasabah dalam memperoleh pembiayaan talangan haji di BSM yaitu dengan cara membuka rekening tabungan MABRUR. Tabungan MABRUR ialah tabungan umat islam yang berencana menunaikan ibadah haji dan umrah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Mudharabah Mutlaqah yaitu bentuk kerjasama antara shahibul mal dan mudharib yang cakupanya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Tabungan MABRUR memberikan banyak kemudahan dan manfaat untuk persiapan ke tanah suci. Di dalam tabungan MABRUR tersebut terdapat beberapa ketentuan dan syarat tabungan haji dan umrah yang harus dipenuhi, yaitu :

a. Umum

1). Tabungan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah. 2). Penabung :

a). Penabung adalah umat islam (perorangan) yang berminat menunaikan ibadah haji.

b). Penabung harus menyerahkan fotocopy SIM/KTP/Identitas diri lainya yang ditentukan oleh bank.

c). Sebaiknya penabung bertempat tinggal pada wilayah Kabupaten/Kotamadya yang sama dengan lokasi atau alamat cabang Bank Syariah Mandiri.

3). Penabung mendapatkan buku tabungan MABRUR haji dan umrah sebagai bukti laporan mutasi rekening.

5). Bank akan membukukan segala transaksi baik mengenai pengambilan atau penyetoran uang oleh penabung maupun penerima atau pembayaran yang dilakukan bank untuk kepentingan atau atas beban penabung.

6). Data penabung tidak dapat digantikan oleh data orang lain.

7). Tidak memperoleh fasilitas ATM dan Auto debet/pendebetan otomatis.

8). Bagi penabung yang batal karena penabung meninggal dunia sebelum terdaftar dalam SISKOHAT, maka pewarisan hak atas tabungan diserahkan kepada ahli waris yang sah menurut hukum atau kepada pihak lain yang ditunjuk sesuai hukum.

9). Bagi penabung yang batal atas permintaan sendiri sebelum terdaftar pada SISKOHAT maka diatur sesuai ketentuan BSM.

10). Jika terdapat perbedaan antara saldo yang dicatat pada adsminitrasi SISKOHAT dengan saldo pada buku tabungan dan saldo yang tercatat pada pembukuan BSM maka yang digunakan adalah yang tercatat pada pembukuan BSM.

11). Jika buku tabungan hilang, penabung wajib melaporkan secara tertulis kepada BSM dengan melampirkan surat keterangan dari kepolisian dan BSM akan mengeluarkan buku tabungan baru.

b. Ketentuan SISKOHAT

1). Penabung tidak akan langsung di daftarkan ke dalam SISKOHAT kantor departemen agama kecuali saldo sudah cukup.

57

2). Bagi penabung yang batal karena penabung meninggal dunia setelah terdaftar dalam SISKOHAT, maka pewarisan hak atas tabungan diserahkan kepada waris yang sah menurut hukum atau kepada pihak lain yang ditunjuk sesuai hukum serta sesuai dengan ketentuan direktoral jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan haji departemen agama.

3). Bagi penabung yang batal atas permintaan sendiri setelah terdaftar pada SISKOHAT , maka diatur sesuai ketentuan BSM sesuai dengan ketentuan direktoral jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan haji departemen agama.

c. Penyetoran dan penarikan

1). Dilakukan di seluruh cabang BSM sesuai jam buka kas.

2). Setoran awal minimal Rp.500.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp.100.000,00

3). Penarikan hanya dapat dilakukan pada saat kondisi darurat dan hanya dapat dilakukan dengan menggunakan slip penarikan tabungan dan memperlihatkan buku tabungan.

4). Penarikan dan pemindahbukuan dapat dikuasakan dengan melampirkan surat kuasa yang sah dari penabung, disertai bukti dari pemilik dan penerima kuasa.

5). Penabung dapat meneruskan atau menutup tabungan atau memindahbukukan apabila terjadi kelebihan saldo atas BPIH tahun yang bersangkutan.

6). Saldo minimal untuk didaftarkan kepada SISKOHAT adalah Rp.5.000.000,00 atau yang ditentukan kemudian oleh direktoral jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan haji departemen agama.

d. Bagi hasil

1). Penabung akan mendapat bagi hasil sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara bank dengan penabung.

2). Pajak atas bagi hasil yang diperoleh penabung ditanggung oleh penabung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3). Bagi hasil akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan ditambahkan ke rekening tabungan penabung pada awal bulan.

e. Penutupan rekening tabungan

1). Sesuai jam buka kas pada cabang pembuka rekening.

2).Tabungan yang ditutup di luar penyetoran BPIH dan telah terdaftar pada SISKOHAT berlaku pengembalian BPIH batal yang diatur oleh direktoral jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan haji departemen agama serta ketentuan BSM.

3). Tabungan yang ditutup sebelum terdaftar dalam SISKOHAT sebaiknya disertai dengan alasan yang kuat. Untuk itu akan dikenakan biaya penutupan rekening.

4). Jika tabungan ditutup sebelum akhir bulan tapi telah melebihi 15 hari dalam bulan berjalan, penabung akan diberikan bagi hasil dan sebaliknya.

59

f. Biaya

Tabungan yang ditutup bukan karena pelunasan BPIH dikenakan biaya sebesar Rp.25.000,00

2. Setelah membuka rekening dan tabungan mabrur sesuai ketentuan dan syarat di atas, hal selanjutnya yang harus dilakukan nasabah dalam pengajuan pembiayaan talangan haji ialah dengan mengajukan kelengkapan syarat-syarat yang dibutuhkan, antara lain : KTP pemohon dan/atau sumi-istri, KK (kartu keluarga) dan surat nikah atau cerai (bagi yang pernah menikah).

3. Syarat yang diajukan oleh nasabah akan dianalisa oleh pihak bank. Setelah itu nasabah akan diberikan dokumen-dokumen oleh marketing yang di dalamnya antara lain berisikan Nota Analisa Pembiayaan (NAP), Customer Information File (CIF), Memorandum, Surat Permohonan, Surat Permohonan, Surat Sanggup, Akad dan Surat Kuasa yang akan diisi dan ditandatangani oleh calon nasabah pembiayaan talangan haji. Jika pihak bank menyetujui maka nasabah akan dipanggil melalui telepon untuk mengkorfimasikan kapan pengikatan dapat dilaksanakan (suami dan istri).

4. Sebelum pencairan talangan, dokumen-dokumen yang sudah dilengkapi tersebut kemudian diserahkan ke bagian Back Office (BO). BO akan melakukan cek BI yang berguna untuk memperoleh informasi mengenai data nasabah yang akan sangat menentukan fasilitas pembiayaan. Setelah data diperoleh maka proses selanjutnya yaitu pencairan talangan.

5. Setelah proses pencairan selesai, maka nasabah akan memperoleh bukti/fotocopy buku tabungan yang bernominalkan Rp.20.000.000,00

6. Nasabah datang ke departemen agama setempat untuk meminta SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji) dengan membawa bukti/fotocopy buku tabungan yang telah diterima nasabah dari bank serta syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pengisian SPPH.

7. Nasabah datang kembai ke bank untuk menyerahkan SPPH yang diperoleh dari departemen agama setempat.

8. Petugas bank kemudian melakukan pemindahbukuan (PB) dari rekening nasabah ke rekening penampungan BSM capem Klaten sebesar Rp.20.000.000,00

9. Setelah itu petugas bank akan menginput di SISKOHAT untuk mendapatkan porsi BPIH nasabah yang bersangkutan.

10. Bagian Customer Service akan mengeprint setoran awal BPIH, sehingga akan muncul beberapa bagian-bagian formulir yang dibagikan sesuai lembar- lembarnya. Lembar pada bagian pertama untuk penabung, lembar kedua untuk kantor cabang, lembar ketiga untuk kantor departemen agama, lembar keempat untuk kantor wilayah departemen agama provinsi dan lembar kelima untuk departemen agama pusat. Namun lembar pertama yang seharusnya dipegang oleh nasabah pembiayaan beserta buku asli tabungan MABRUR akan dikuasai oleh bank yang digunakan untuk jaminan. Dan nasabah hanya akan mendapat fotokopi dari lembar pertama dan buku tabungan Mabrur tersebut yang di atasnya terdapat stempel “copy sesuai aslinya”.

61

11. Pemindahbukuan yang dilakukan oleh BO ke rekening penampungan BSM capem Klaten tadi kemudian akan ditransfer ke rekening menteri agama sebelum pukul 16.00 WIB sesuai dengan jumlah banyaknya nasabah yang mengajukan pembiayaan talangan haji pada hari itu. Kemudian departemen agama akan menampilkan bukti konfirmasi bahwa departemen agama telah menerima sejumlah nominal yang telah ditransfer oleh BSM dengan status cicil.

C. Proses Pencairan Pembiayaan Talangan Haji di BSM Capem Klaten

Dokumen terkait