• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - BAB I BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - BAB I BAB V"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk

pembiayaan serta bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Menurut Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah adalah

segala sesuatu yang menyangkut tantang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah, demokrasi ekonomi dan prinsip

kehati-hatian. Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan

nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan dan pemerataan

kesejahteraan rakyat (Muhamad, 2009: 4-5)

Kehadiran BMI untuk Indonesia sungguhpun pada awalnya tak lebih dari

berdirinya sebuah bank umum, namun pada hakekatnya merupakan suatu simbol

dari lahirnya suatu system perbankan baru yang mencoba untuk memberikan

alternatif lain kepada umat. BMI merupakan proyek sebuah bangsa yang

diharapkan tidak saja melayani golongan ekonomi kuat, tetapi terutama juga

meningkatkan taraf hidup dan daya beli golongan ekonomi menengah ke bawah.

Lebih dari itu BMI dan BPR-BPR Islam yang telah tumbuh lainya, diharapkan

akan mampu memainkan peranan yang aktif dalam menggerakan roda-roda

(2)

usaha-usaha produktif dan investasi yang konstruktif (Karnaen perwataatnadja dan

Muhammad Syafi’i Antonio, 1992: 83)

Melalui pembentukan dan pendirian perbankan syariah tentu banyak tujuan

dan manfaat yang ingin dicapai, terutama dimaksudkan untuk membangun

perekonomian umat. Namun dengan mengacu pada pengalaman Al-Qur’an tujuan

yang utama dari mendirikan bank syariah secara umum terbagi menjadi dua, yaitu

menghindari praktek riba dan mengamalkan prinsip-prinsip syariah dalam

perbankan untuk tujuan kemaslahatan (Burhanudin Susanto,2008: 24)

Secara umum produk perbankan syariah dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

produk dana, produk pembiayaan dan produk jasa. Produk dana merupakan

produk yang bertujuan menghimpun dana dari masyarakat. Produk pembiayaan

adalah produk-produk yang teragabung untuk tujuan pembiayaan kebutuhan

masyarakat yang berbasis pendapatan tanpa exposure pembiayaan (Sunarto Zulkifli, 2003: 54)

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar, dimana

masyarakatnya ingin terus meningkatkan taraf hidup serta iman dan taqwanya

kepada Allah SWT. Salah satunya yaitu untuk beribadah haji, ibadah haji

merupakan rukun Islam yang kelima. Ibadah yang maha agung ini mensyaratkan

pengorbanan berbagai dimensi kemanusiaan baik dari sisis mental ataupun

kejiwaan, fisik bahkan harta benda. Keagungan ibadah ini juga tak luput dari

keterlibatan langsung negara dalam menerbitkan regulasi untuk mengatur

menjamin khusuknya para jemaah haji. Mulai dari proses pendaftaran, pelunasan,

(3)

3

penetapan jumlah porsi atau kuota jemaah haji tiap propinsi serta biaya

penyelenggaraan ibadah haji. Jumlah porsi tersebut ditentukan oleh Keputusan

Menteri Agama RI tentang Penetapan Porsi Jemaah Haji Indonesia untuk setiap

propinsi sesuai dengan jumlah penduduk muslimnya.

Setiap tahunya pejabat legislatif ikut berperan serta dalam besarnya jumlah

biaya perjalanan ibadah haji dan pemerintah mensyahkan melalui Peraturan

Presiden RI tentang penyelenggaraan ibadah haji. Kemudain Departemen Agama

diwakili oleh Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah mengeluarkan

Penjelasan Pemerintah tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

Walaupun pemerintah telah berupaya menekan biaya perjalanan ibadah haji,

tuntutan agar BPIH diturunkan lagi lebih menguat dan sementara itu keinginan

umat Islam Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji tak pernah surut. Maka

dari itu sejak tahun 2000 Bank Syariah Mandiri (BSM) ikut berperan dan

melayani seluruh umat Islam di Indonesia ini untuk berangkat ke tanah suci.

Kepercayaan yang di berikan masyarakat kepada BSM sebagai bank penerima

setoran haji terbesar ke-4 di Indonesia setelah BRI, Bank Mandiri dan BNI.

Keberhasilan BSM dalam pelayanan haji tersebut tak lepas dari kerjasama setiap

komponen yang ada dalam BSM (Medai BSM, 2007: 45)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

(4)

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka penulis tugas akhir akan

membahas mengenai prosedur pembiayaan talangan haji yang dibatasi dengan

mengambil obyeknya pada BSM kantor cabang pembantu Klaten dengan pokok

masalah yang akan dibahas yaitu:

1. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan talangan haji di BSM kantor

cabang pembantu Klaten?

2. Bagaimana proses pencairan pembiayaan talangan haji di BSM kantor cabang

pembantu Klaten?

3. Bagaimana proses pelunasan talangan haji dan pelunasan haji di BSM kantor

cabang pembantu Klaten?

C. Tujuan dan Manfaaat

1. Penelitian dalam tugas akhir ini bertujuan un tuk:

a. Mengetahui prosedur pengajuan pembiayaan talangan haji di BSM kantor

cabang pembantu Klaten.

b. Mengatahui proses pencairan pembiayaan talangan haji di BSM kantor

cabang pembantu Klaten.

c. Mengetahui proses pelunasan pembiayaan talangan haji dan pelunasan haji

di BSM kantor cabang pembantu Klaten.

2. Manfaat

(5)

5

1). Memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir program

Diploma III Keuangan dan Perbankan Islam (KPI) Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

2). Untuk mengetahui prosedur pembiayaan talangan haji di BSM kantor

cabang pembantu Klaten.

3). Guna menambah pengetahuan sebagai bekal agar dapat menerapkan

ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan dengan praktek

yang sesungguhnya.

b. Bagi Masyarakat

Dapat menjadi sumber informasi tentang cara memperoleh talangan haji

serta besarnya bagi hasil yang ditawarkan sehingga dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk memilih BSM sebagai bank yang

dipercaya untuk pengadaan pengajuan talangan ibadah haji.

c. Bagi Pembaca

Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan

referensi dalam penelitian.

d. Bagi BSM Kantor Cabang Pembantu Klaten

Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

BSM kantor cabang pembantu Klaten untuk mempertahankan dan

(6)

e. Bagi STAIN Salatiga

Merupakan referensi dan informasi bagi mahasiswa. Khususnya

mahasiswa STAIN Salatiga program studi DIII KPI serta sebagai sarana

untuk menjamin kerjasama antara lembaga STAIN dengan BSM.

D. Metode Penelitian

1. Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian

Dalam penelitian ini penulis melaksanakan praktik langsung pada tanggal 01

Juni 2009 hingga 26 Juni 2009 yang bertempat di Bank Syariah Mandiri

kantor cabang pembantu Klaten yang beralamat di Jl. Pemuda Tengah No. 54

Klaten.

2. Jenis data yang dibutuhkan

a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian yang akan

digunakan untuk analisis dan pembahasan masalah.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung dan semua kegiatan yang ada

dalam BSM antara lain membaca buku-buku yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti serta sumber-sumber data atau dokumen-dokumen

(7)

7

3. Metode Penulisan data

a. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data serta memperoleh informasi dengan

melakukan pengamatan langsung di BSM kantor cabang pembantu Klaten.

b.Wawancara atau interview

Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan

karyawan BSM kantor cabang pembantu Klaten.

c. Studi Kepustakaan

Teknik dalam memperoleh data yang dilakukan dengan cara mempelajari

buku-buku yang berkaitan dengan penelitian penulis.

E. Sistematika Penulisan

Agar laporan memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis

menyajikan sistematika penulisan yaitu uraian singkat mengenai hal-hal yang

akan dilaporkan secara sistematis.

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Dalam bab ini menguraikan telaah pustaka dan kerangaka teoritik

mengenai prosedur talangan haji, proses pencairan talangan haji

tersebut dan proses pelunasan haji di Bank Syariah Mandiri kantor

(8)

BAB III Laporan Objek Penelitian

Menyajikan gambaran umum BSM kantor cabang pembantu Klaten

berupa informasi mengenai sejarah berdirinya, struktur organisasi dan

informasi lainya.

BAB IV Analisis

Menyoroti tentang faktor-faktor yang menyebabkan seseorang

mengajukan pembiayaan talangan haji, prosedur dalam memperoleh

talangan, proses pencairanya serta proses pelunasan haji di BSM

kantor cabang pembantu Klaten.

BAB V Penutup

Merupakan bab terakhir dalam penulisan tugas akhir ini, karena akan

disampaikan beberapa kesimpulan dan saran terhadap praktek

ekonomi dan perbankan.

(9)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Bank syariah bukan sekedar lembaga keuangan yang bersifat sosial.

Namun bank syariah juga sebagai lembaga bisnis dalam rangka memperbaiki

perekonomian umat. Sejalan dengan itu maka dana yang dikumpulkan dari

masyarakat harus disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat yang

membutuhkan. Pinjaman dana kepada masyarakat disebut juga pembiayaan.

Pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan bank syariah kepada masyarakat

yang membutuhkan untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank

syariah dari masyarakat surplus dana. Orientasi yang diberikan bank syariah

adalah untuk mengembangkan serta meningkatkan pendapatan nasabah dan bank

syariah. Sasaran pembiayaan adalah semua sektor ekonomi (Muhamad, 2001:

9-10)

Penelitian tentang talangan haji pernah diteliti oleh Krisnasari (2006) dengan

judul “Analisis Perbandingan Dana Talangan Haji pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri untuk Menilai Efektifitas Manfaat Dana Talangan Haji” menyimpulkan bahwa prinsip perjanjian atau akad untuk dana talangan haji pada

kedua bank tersebut pada dasarnya sama, yaitu merupakan pinjaman dengan

pendapatan dari biaya adsminitrasi. Hanya saja prinsip Qard Wal Ijarah pada

Bank Syariah Mandiri sesuai syariah dan sangat selaras dengan makna kesucian

(10)

berdasarkan kebijakan masing-masing bank namun banyak kesamaan. Penyajian

dana talangan haji sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan pada

masing-masing bank dan standar akuntansi yang mengaturnya. Secara

keseluruhan dari analisis perbandinagn dana talangan haji pada kedua bank dan

penilaian terhadap efektivitas manfaat. Pada BSM sudah pada tingkat

keberhasilan dalam usaha pencapaian tujuan, dalam hal ini berdasarkan pada

pengukuran kualitas dan kuantitas hasil kerja yang lebih efektif dibandingkan

dengan Bank Mandiri.

Menurut Taftazani (2004) dalam penelitianya di BSM capem Klaten yang

berjudul “Sistem dan Mekanisme Pembiayaan Murabahah dalam Perspektif Sistem Ekonomi Islam”. Berkesimpulan bahwa bank syariah menggunakan pembiayaan dengan prinsip jual-beli yang memperoleh keuntungan sesuai dengan

yang disepakati dan harus ada akad yaitu pengikatan dan perjanjian.

Penelitian yang lainya yang pernah diteliti di BSM capem Klaten yaitu

mengenai “Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perolehan Laba pada Perbankan Syariah di BSM” yang diteliti oleh Wibisono (2004). mengambil kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan laba dalam

perbankan syariah di BSM meliputi kredit bank yang disalurkan, piutang bank,

tingkat suku bunga dan tingkat inflasi.

(11)

11

B. Kerangka Teoritik

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit. Menurut Antonio, dari sifat penggunaanya pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut:

a. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenui

kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu peningkatan usaha, baik produksi,

perdagangan maupun investasi.

b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenui kebutuhan.

Menurut keperluanya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal

yaitu :

a. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenui kebutuhan : (a)

peningkatan produksi, baik secara kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi.

Maupun secara kulitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi :

dan (b) untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.

b. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenui kebutuhan barang-barang modal

(capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitanya dengan itu (Muhammmad Syafi’I Antonio, 2001 : 160-161)

1. Pengertian Prosedur

Prosedur menurut Mulyadi adalah suatu urutan klerikal atau pekerjaan,

(12)

dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

terjadi secara berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5)

Prosedur menurut kamus lengkap bahasa Indonesia dapat juga berarti cara

memecahkan suatu masalah yang dilakukan langkah demi langkah; cara

melakukan kegiatan yang disusun secara sistematis (Kamus Lengkap Bahasa

Indonesia, 2005: 672)

2. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan

syariah adalah penyediaan dan tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa :

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.

b. Transaksi sewa-menyewa dalm bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik.

c. Transaksi jual-beli dalam bentuk piutang murabahah, salam dan istishna. d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qard: dan

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multi

jasa. Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah

dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan ujroh, tanpa imbalan atau bagi hasil.

Sebelum suatu fasilitas pembiayaan diberikan maka lembaga keuangan

harus merasa yakin bahwa pembiayaan yang diberikan benar-benar akan kembali.

(13)

13

berbagai prinsip analisis untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabah dan

usaha yang akan dibiayai.

Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam melakukan analisis

pembiayaan yang dapat dilakukan oleh lembaga keuangan. Menurut Kashmir,

prinsip pemberian pembiayaan itu meliputi prinsip analisis 5C yaitu : Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition dan analisi 7P yang meliputi Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability dan Protection serta dengan menggunakan studi kelayakan usaha (Kashmir, 2004: 91)

Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Analisis 5C

a) Character

Merupakan sifat atau watak seseorang atau calon debitur. Tujuanya untuk

memberikan keyakinan kepada lembaga keuangan bahwa sifat atau watak

dari orang yang akan diberi pembiayaan benar-benar dapat dipercaya. Hal

ini dapat dilihat dari latar belakang pekerjaan maupun pribadi dari calon

nasabah tersebut.

b) Capacity

Merupakan analisis untuk mengetahui kemampuan calon nasabah untuk

membayar pembiayaan yang dihubungkan dengan kemampuanya

(14)

c) Capital

Adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber

pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang dibiayai oleh

lembaga keuangan.

d) Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik

maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jaminan kredit yang

diberikan. Sehingga jika terjadi permasalahan dengan pembiayaan, maka

jaminan yang dititipkan akan dapat digunakan seefektif mungkin untuk

mengendalikan resiko pembiayaan bermasalah.

e) Condition

Dalam memberikan pembiayaan hendaknya mempertimbangkan kondisi

ekonomi sosial dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk dimasa

yang akan datang sesuai dengan sektor masing-masing.

2) Analisa 7P a) Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadianya atau tingkah laku

sehari-hari, maupun kepribadianya di masa lalu, yang meliputi : sikap, emosi,

tingkah laku, serta tindakan nasabah dalam menghadapi masalah dan

(15)

15

b) Party

Mengklasifikasikan nasabah dalam klasifikasi tertentu atau golongan

tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya. Dengan

demikian, lembaga keuangan dapat memberikan fasilitas pembiayaan

terhadap nasabah baik dari segi jumlah, bagi hasil dan persyaratan lainya

berdasarkan golongan tertentu.

c) Purpose

Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil pembiayaan

termasuk jenis pembiayaan yang diinginkan nasabah, apakah untuk tujuan

produktif atau konsumtif.

d) Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah

menguntungkan atau tidak. Hal ini sangat penting mengingat jika suatu

fasilitas pembiayaan diberikan tanpa mempunyai prospek, bukan hanya

bank yang rugi tetapi juga nasabah.

e) Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan pembiayaan

yang telah diambil atau sumber dari mana saja dana untuk pengembalian

(16)

f) Profitability

Untuk menganalisa bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat.

g) Protection

Tujuanya adalah bagaimana menjaga pembiayaan yang disalurkan oleh

lembaga keuangan melalui perlindungan baik berupa jaminan barang

atau orang.

3) Studi Kelayakan Usaha

a) Aspek hukum

Untuk menilai keaslian dan keabsahan dokumen-dokumen yang diajukan

oleh pemohon pembiayaan.

b) Aspek pasar dan pemasaran

Untuk menilai apakah usaha yang dibiayai akan laku di pasar termasuk

strategi pemasaran yang dilakukan. Dalam hal ini yang dinilai adalah

prospek usaha sekarang dan masa yang akan datang.

c) Aspek keuangan

Untuk menilai keuangan perusahaan yang dilihat dari lapisan keuangan

yaitu neraca, laporan laba rugi.

d) Aspek teknis

Hal yang dinilai adalah masalah lokasi usaha serta kelengkapan sarana

(17)

17

e) Aspek manajemen

Untuk menilai pengalaman peminjam dalam mengelola usaha, termasuk

sumber daya manusia yang dimilikinya.

f) Aspek ekonomi sosial

Untuk mengetahui dampak usaha yang diberikan terutama bagi

masyarakat luas baik ekonomi maupun sosial.

g) Aspek Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Hal ini digunakan untuk untuk mengetahui apakah usaha yang dibiayai

sudah memenuhi kriteria analisis dampak lingkungan terhadap darat, air

dan udara.

3. Pengertian talangan dan haji

Talangan atau menalangi berarti memberi pinjaman uang, membelikan barang dengan pembayaran belakang. Kemudian yang dimaksud haji yaitu rukun Islam yang kelima yang wajib dikerjakan oleh orang yang mampu di tanah suci (mekah) dengan mengunjungi ka’bah di masjidil haram dan mengerjakan semua rukun haji serta wajib haji sebagaimana yang telah ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2006 : 397 dan 1187)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa talangan haji merupakan pinjaman

dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan

dana dalam memperoleh kursi atau seat haji saat pelunasan BPIH. Pembiayaan talangan haji BSM merupakan pinjaman dana talangan dari bank

kepada nasabah untuk memperoleh kursi/seat haji. Manfaat yang diperoleh

yaitu dapat dipenuhinya kebutuhan secara mendadak untuk menutupi

kekurangan dana sebagai persyaratan dalam memperoleh porsi haji atau

(18)

Fasilitas yang dapat diperoleh antara lain :

1. Pinjaman dalam bentuk rupiah

2. On-line antar cabang

3. On-line dengan SISKOHAT (kepastian dalam memperoleh porsi)

4. Setoran awal minimal Rp. 500.000,00 dan setoran berikutnya minimal

Rp.100.000,00

5. Bebas biaya adsminitrasi

Akad yang digunakan adalah akad Qardh Wal Ijarah yaitu akad pemberian pinjaman dari bank untuk nasabah yang disertai dengan

penyerahan tugas agar bank menjaga barang jaminan yang diserahkan.

Sedangkan syarat dari pembiayaan talangan haji BSM yaitu memiliki

rekening tabungan MABRUR dan memiliki formulir SPPH yang telah

dilegalisir kantor departemen agama setempat. Contoh perhitungan:

Saldo rata-rata tabungan tabungan Bapak Misbah bulan July 2009 adalah

Rp. 1.000.000,00 perbandingan bagi hasil antara Bank dan Nasabah adalah

75% : 25%. Bila saldo rata-rata tabungan MABRUR seluruh nasabah BSM

pada bulan July 2009 adalah Rp. 200.000.000,00 dan pendapatan bank yang

dibagi hasilkan untuk nasabah tabungan adalah Rp. 3.000.000,00 maka bagi

hasil yang diperoleh Bapak Misbah adalah :

(Rp. 1.000.000,00 : Rp. 200.000.000) x Rp. 3.000.000,00 x 25% =

(19)

19 BAB III

LAPORAN OBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri

Kehadiran Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak tahun 1999, sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter tahun

1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997,

yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,

telah menimbulkan beragam dampak yang negatif yang sangat hebat terhadap

seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi

tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank

konvesional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil

tindakan dengan menrestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di

Indonesia.

PT. Bank Syariah Mandiri didirikan pertama kali dengan nama PT. Bank

Industri Nasional yang disingkat dengan PT. BINA atau disebut juga PT. National

Industri Banking Corporation Ltd. yang berkantor pusat di Jakarta. Kemudian

pada tanggal 29 April 1969 nama Bank diubah menjadi PT. Bank Susila Bakti.

Sesuai dengan Akta Pernyataaan Keputusan rapat No. 29 tanggal 19 Mei 1999

yang dibuat dihadapan Machrani Moertolo Soenarto, SH. Notaris di Jakarta yang

telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dengan surat keputusan

No.C2-1201.HT.01.04.Th.1999 pada tanggal 01 Juli 1999 serta diumumkan

(20)

Tambahan No.6587, nama bank diubah dari PT Susila Bakti menjadi PT. Bank

Syariah Sakinah Mandiri.

Sesuai dengan Akta Pernyataan Dengan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 7

Juli 1999 dibuat di hadapan Machrani Moertolo Soenarto, SH. Notaris di Jakarta,

yang diubah berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat No. 6 tanggal 22 Juli

1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999, keduanya dibuat

dihadapan Hasanal Yani Ali Amin, SH. notaris di Jakarta, serta Akta Keputusan

Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 8 September 1999 dibuat

dihadapan Sujipto, SH. notaris Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

No.16495.HT.01.04.TH.99 tanggal 16 September 1999 serta diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan

No.6588, nama bank diubah dari PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri menjadi PT.

Bank Syariah Mandiri.

Selanjutnya Bank mendapatkan ijin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan

Surat Keputusan Gubernur Bank Indonneasia No. 1/24/KEP. GBI/1999 tanggal

25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai

beroperasi sejak tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 01 November 1999.

Posisi saat ini Kantor pusat bank Syariah Mandiri berada di Jalan MH.

Thamrin No. 05 Jakarta 10340. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, Bank

memiliki 57 Kantor Cabang, 67 Kantor Cabang Pembantu, 69 Kantor Kas, 28

(21)

21

Sementara itu pada tahun 2003 Bank Syariah Mandiri membuka cabangnya

yang ke-037 di Klaten, bank tersebut mulai beroprasi tepatnya pada tanggal 01

Mei 2003.

Bank ini hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan

idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan

operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang

menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di

perbankan Indonesia.

Bank Syariah Mandiri memperoleh kepercayaan dari mitra koresponden

domestik maupun internasional. Dukungan tersebut memungkinkan BSM untuk

terus melayani kebutuhan nasabah dalam produk dan jasa treasury serta perbankan internasional seperti jasa transaksi eksport-import (BSM L/C), jasa pengiriman atau penerimaan valas (remittance), garansi bank (bank guarantee), stanby L/C dan Collection.

BSM telah menjalin hubungan dengan 300 bank koresponden, jaringan

kerja tersebut meliputi kerjasama dalam hal penyediaan fasilitas pengiriman uang

bagi para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, fasilitas penarikan

uang tunai bagi jema’ah haji di tanah suci dan fasilitas penyediaan financing transaksi Letter of Credit (L/C ).

(22)

B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri : 1. Visi :

Menjadi Bank Syariah terpercaya pilihan mitra usaha.

2. Misi :

a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang

berkesinambungan.

b. Mengutamakan penghitungan dana konsumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM.

c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesinal dalam lingkungan kerja yang sehat.

d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standart perbankan yang sehat.

C. Nilai-Nilai Perusahaan.

Seiring pertumbuhan usaha yang terukur melalui berbagai indikator baku

dunia perbankan. Bank Syariah Mandiri memiliki jaringan pelayanan dan

kemitraan usaha yang terus bertambah, baik dari aspek cakupan wilayah maupun

insan pelaksananya. Untuk menselaraskan gerak dan langkah insan Bank Syariah

Mandiri sehingga seluruh jajaran di organisasi di semua wilayah operasional

mampu memperjuangkan visi dan misi perusahaan, maka diperlukan acuan

nilai-nilai perusahaan untuk dipahami, dihayati dan diimplementasikan secara

(23)

23

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak

pertengahan 2005 yang lalu, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang

disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang disebut Shared Values Bank Syariah Mandiri ke-8 pada tanggal 25 November 2007 di Jakarta.

Shared Values Bank Syariah Mandiri di-akronom-kan menjadi ETHIC. Kata “ ETHIC “ sendiri berarti “Set of moral principle“ (Himpunan prinsip- prinsip moral) sebagai tatanan perilaku mulia yang membentuk keunggulan insan BSM.

Yaitu sebagai berikut :

1. Excellence (Imtiyaaz), yaitu :

Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan

berkesinambungan.

a. Perfection : Berkomitmen pada kesempurnaan.

b. Ownership : Mengembangkan sikap rasa saling memiliki yang positif.

c. Prudence : Menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu memperhitungkan resiko atas keputusan yangt diambil dan tindakan yang dilakukan.

d. Competence : Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir.

2.Teamwork (‘AmalJama’iy), yaitu :

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.

(24)

b. Result : Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholders.

c. Respect : Menghargai pendapat dan konstribusi orang lain.

d. Effective Communication : Mewujudkan iklim lalu lintas yang lancar dan sehat serta menghindari kegagalan dengan selalu meningkatkan ketrampilan

berkomunikasi.

3. Humanity (Insaaniyah), yaitu :

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius

a. Sincerity : Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah.

b. Universality : Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia.

c. Social Responsibility : Memiliki keperdulian terhadap lingkungan dan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.

4. Integrity ( Shidiq ), yaitu :

Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.

a. Honesty : Menjunjung tinggi kejujuran setiap perilaku.

b. Discipline : Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilai-nilai syariah.

c. Responbility : Menerima tugas sebagai amanah dan menjalankanya dengan penuh tanggung jawab.

5. Customer Focus (Tafdhiilu Al ‘Umalla), yaitu :

Memahami dan memenui kebutuhan pelanggan untuk menjadikan Bank

(25)

25

a. Good Governance : Melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat. b. Innovation : Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide

baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat

dibandingkan kompetitor.

c. Customer Satisfying : Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.

D. Profil dan Kepemilikan Saham. 1. Profil

Nama PT. Bank Syariah Mandiri

Alamat Gedung Bank Syariah Mandiri Jl. MH.

Thamrin No. 05 Jakarta 10340- Indonesia

Telepon (62-21)2300509, 39839000(hunting)

Faksimili (62-21) 39832989

Homepage www.syariahmandiri.co.id.

Tanggal Berdiri 25 Oktober 1999

Tanggal

Beroperasi

Sejak 01 November 1999

Modal Dasar Rp. 1.000.000.000.000,-

Modal Dissetor Rp. 358.327.565.000,-

Kantor Layanan 282 Kantor Layanan yang tersebar di 24

(26)

Jumlah Jaringan 63 ATM Syariah Mandiri, 3346 ATM

Mandiri, 10.442 ATM bersama, 6104

MEPS (Malasya Electronic Payment

System) dan 9877 ATM Prima.

Jumlah Pegawai 3003 Orang

2. Kepemilikan Saham PT. Bank Syariah

Mandiri

71.674.512 Lembar Saham (99,99999%)

PT. Bank Mandiri

Sekuritas

1 Lembar Saham (0,000001%)

Untuk memperkuat permodalan, Bank memperoleh izin dari pemegang

saham pengendali untuk menerbitkan subnotes syariah. Berdasarkan izin dari

Bank Indonesia per tanggal 15 November 2006 vide surat No. 8/2379/DPBS,

Bank merealisasikan subnotes syariah sebesar Rp.200 miliar dalam 3 tahap, yaitu

tahap pertama sebesar Rp.105 miliar pada bulan Januari 2007, Rp. 65 miliar pada

(27)

27

E. Strategi dan Kinerja. 1. Strategi

Industri perbankan syariah masih mengalami laju pertumbuhan yang relatif

tinggi dibandingkan pertumbuhan perbankan nasional. Periode high growth perbankan syariah diperkirakan akan berlangsung hingga memasuki cycle kemampuan industri, dimana tingkat pertumbuhan industri perbankan syariah

sejalan dengan perbankan nasional.

Untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi secara

berkesinambungan, industri perbankan harus mengatasi beberapa tantangan

diantaranya : (i) kondisi permodalan; (ii) kualitas sumber daya manusia; (iii)

cakupan pelayanan; (iv) pemahaman masyarakat yang masih rendah.

a. Rencana jangka pendek dan Menengah BSM.

Rencana BSM bertumpu pada strategi dasar “Stable Growth Strategy” yang ditekankan pada : (i) konsentrasi bisnis; (ii) pengembangan pasar; (iii)

pengembangan produk; (iv) inovasi berkesinambungan, yang selanjutnya

diterjemahkan kedalam sepuluh prioritas kerja, yaitu :

1. Meningkatkan portfolio pembiayaan dengan focus pada segmen UMKM.

2. Mengembangkan produk pembiayaan consumer (car financing, home financing).

3. Memperbaiki dan mengendalikan kulitas portfolio aktiva produktif. 4. Meningkatkan portfolio pendanaan dengan penguatan consumer

(28)

5. Meningkatkan fee based income melalui pengembangan layanan jasa.

6. Mempertahankan permodalan bank sehingga CAR di atas 12%.

7. Meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui low cost distribution channel.

8. Mengembangkan tegnology informasi.

9. Menyempurnakan atau memenui infrastuktur pengelolaan sumber

daya insani.

10.Menyempurnakan dan melengkapi infrastuktur manajeman resiko

dan kepatuhan.

b. Rencana jangka panjang BSM

Pertumbuhan berkelanjutan yang bertumpu pada upaya meningkatkan

kualitas layanan dan produk ke individu dan Usaha Kecil Menengah

melalui sumber Daya Insani, Kinerja dan Keahlian yang Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer focus (ETHIC).

2. Kinerja

Dalam usia sembilan tahun ini BSM terus berupaya melakukan transformasi

Good Company menjadi Great Company. Hasilnya, pertumbuhan kinerja positif sejak tahun 1999 sampai pertengahan tahun 2008 sebagai berikut:

a. Keuangan

Total asset semula Rp. 447,96 miliar pada akhir tahun 1999, menjadi Rp.

16,29 triliun pada pertengahan tahun 2008. Total pembiayaan yang

(29)

29

12,73 triliun pada pertengahan tahun 2008. Jumlah dana pihak ketiga yang

berhasil dihimpun semula Rp. 54,32 miliar pada akhir tahun 1999, menjadi

Rp. 14,26 triliun pada pertengahan tahun 2008. Laba bersih setelah pajak

semula hanya Rp. 127 juta pada akhir tahun 1999, menjadi Rp. 96,28

miliar pada semester I tahun 2008.

b. Inovasi Produk

BSM terus melakukan inovasi dengan meluncurkan beragam produk

berbasis tegnology mutakhir, seperti : BSM Mobile Banking GPRS; BSM Net Banking; BSM Pooling Fund; BSM Griya Prima; Tabungan Berencana; BSM Network Financing; Pembiayaan Resi Gudang; serta kerjasama dengan jaringan ATM Bank Mandiri, ATM Bersama, dan ATM

Prima.

c. Jaringan Kantor

Perluasan jaringan kantor Layanan BSM menjangkau ke berbagai ibu kota

propinsi dan kota-kota utama di Indonesia. Perluasan outlet BSM terus meningkat, semula hanya terdiri atas 8 buah kantor cabang pada tahun

1999 menjadi 282 outlets pada pertengahan tahun 2008, yang terdiri dari : 57 kantor cabang, 51 kantor cabang pembantu, 16 unit pelayanan syariah,

69 kantor kas, 48 konter layanan syariah di outlets Bank Mandiri, 35 payment poin dan 6 layanan kas keliling.

d. Jaringan ATM

Selain pengembangan jaringan kantor, BSM terus memperluas pelayanan

(30)

Saat ini BSM Card juga dapat dipergunakan transaksi pada 29.749 mesin

ATM, yang meliputi: 13.768 ATM bersama termasuk ATM Mandiri,

60104 MEPS, dan 9.877ATM Prima.

e. Kepedulian Sosial

Sebagai wujud dari tanggung jawab sosial, BSM bersama Lembaga Amil

Zakat Nasional atau LAZNAS BSM Umat giat melakukan aktifitas

Corporate Social Responsibility (CSR). Aktifitas tersebut terdiri dari tiga

program, yaitu : Didik Umat, Mitra Umat, dan Simpati Umat.

Program-program ini berupa bantuan bea siswa bagi anak yatim dan kurang

mampu, bantuan permodalan bagi pengusaha mikro, bantuan natura bagi

korban bencana alam, serta bantuan kesehatan bagi masyarakat yang

kuramg mampu.

Seiring dengan pertumbuhan bisnis, maka jumlah dana Zakat, Infaq dan

Sedekah (ZIS) yang disalurkan juga terus meningkat. Pada tahun 2002, ZIS

yang disalurkan sebesar Rp.643 juta, pada semester I tahun 2008 ZIS yang

disalurkan sebesar Rp. 3,95 miliar.

F. Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi BSM

Sruktur organisasi Bank Syariah Mandiri (BSM) senantiasa

menyesuaikan diri dengan perkembangan bisnis dan sekaligus

(31)

31

BSM melakukan restrukturisasi organisasi. Tujuanya untuk organisasi BSM

lebih focus dan efisien. Hal ini dilakukan dengan menyatukan beberapa unit kerja yang memiliki karakteristik yang sama dalam direktorat. Adapun

(32)
(33)

33

2. Struktur Organisasi BSM Capem Klaten per Aril 2009

G. Job Description

a. Kepala Cabang Pembantu

1) Mengkoordinir pembuatan Rencana Kerja (RKAP) Tahunan Capem dan Mengelola secara optimal sumber daya Capem agar dapat mendukung kelancaran operasional Capem.

2) Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk bank guna

mencapai tingkat volume atau sasaran yang telah ditetapkan baik

pembiayaan, pendanaan, maupun jasa-jasa.

3) Memastikan realisasi target operasional Capem serta menetapkan

upaya-upaya pencapaianya.

KEPALA CAPEM

ACCOUNT OFFICER

CHRISNA MANDARWATI OPERATION OFFICER

(34)

4) Melakukan kegiatan penghimpunan dana; pemasaran pembiayaan;

pemasaran jasa-jasa untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

5) Melakukan review terhadap ketajaman dan kedalaman analisa pembiayaan guna antisipasi resiko dengan penekanan pada : kesahan pemohon

pembiayaan, aspek legalitas nasabah, kewajiban limit pembiayaan,

perhitungan margin/nisbah, aspek pengamanan termasuk penetapan

prasyarat dan syarat pembiyaan.

6) Bersama dengan anggota komite lainya memutuskan pembiyaan sesuai

dengan batas wewenangnya atau dimintakan persetujuan ke kantor pusat.

7) Memutuskan pencairan pembiayaan sesuai dengan wewenangnya.

8) Melakukan pembinaan, baik terhadap nasabah maupun investor.

9) Memantau kualitas aktiva produktif dan mengupayakan kolektibitas lancar

minimal sama dengan target yang telah ditetapkan direksi.

10) Memonitor pelaksanaan penagihan tunggakan kewajiban nasabah.

11) Mengambil keputusan atas semua kegiatan-kegiatan di bidang pemasaran

dan operasi sampai dengan batas wewenanganya.

12) Mensosialisasikan pedoman-pedoman,ketentuan-ketentuan dan kebijakan

direksi kepada pegawai terkait.

13) Memberi persetujuan pengeluaran biaya untuk kepentingan cabang sesuai

dengan batas wewenangnya

14) Mengarahkan para pejabat atau petugas yang diberikan wewenang

(35)

35

password dan sandi masing-masing termasuk kerahasiaan password yang menjadi tanggung jawabnya.

15) Melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi

lingkungan serta keamanan capem.

16) Memastikan bahwa seluruh transaksi capem telah dicatat secara benar pada

laporan keuangan capem.

17) Melakukan pemantauan terhadap ketepatan dan kebenaran pengiriman

laporan ke kantor pusat dan Bank Indonesia setempat.

18) Memastikan bahwa prinsip kepatuhan telah dilaksanakan oleh seluruh

jajaran capem.

19) Menandatangani surat-surat kelur atas nama capem.

20) Mewakili direksi untuk tugas-tugas intern maupun ekstern yang berhubungan dengan kegiatan capem.

21) Secara berkala minimal sebulan sekali dan dadakan melalui cash opname. 22) Menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi mengenai

perkembangan ekonomi, pembangunan dan dunia usaha setempat untuk

dijadikan indicator pengembangan usaha capem.

23) Mengarahkan dan mendorong seluruh pegawai cabang untuk selalu

memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dan meningkatkan

produktifitas individu.

24) Memberikan bantuan sepenuhnya terhadap pelaksanaan audit intern/ekstern.

25) Mengimplementasikan bagan struktur organisasi, fungsi dan tugas setiap unit

(36)

26) Merencanakan pendidikan pegawai dan mengusulkan ke kantor pusat.

27) Melakukan evaluasi berkala terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya

yang tersedia guna menetapkan langkah-langkah/strategi yang akan

dilakukan.

28) Menetapkan,mengesahkan dan merotasi pegawai serta memberikan job description kepada masing-masing pegawai capem.

29) Melakukan penilaian pegawai, mengusulkan kenaikan gaji/pangkat, promosi

jabatan, penghargaan/hukuman pegawai sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

30) Menegakan disiplin dan dedikasi pegawai dengan memberi contoh yang baik

dalam segala bidang.

31) Mengimplementasikan corporate culture Bank Syariah Mandiri kepada seluruh pegawai capem.

b. Account Officer

1) Mendapatkan calon pembiayaan nasabah yang prospektif. 2) Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan.

3) Menindaklanjuti permohonan pembiayaan nasabah dalam bentuk NAP.

4) Memastikan persetujuan atau penolakan pembiayaan yang di ajukan.

5) Menindaklanjuti persetujuan atau penolakan permohonan pembiayaan

nasabah.

6) Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan keputusan komite

pembiayaan.

(37)

37

8) Melaksanakan pengawalan terhadap seluruh nasabah yang dikelola agar

kolektibilitas lancar.

9) Menyelesaikan fasilitas pembiayaan bermasalah.

10) Merealisasikan pendapatan fee based income dari nasabah pembiayaan. c. Operation Officer

1) Memastikan terkendalinya biaya operasional capem atau UPS dengan

efisien dan efektif.

2) Memastikan dan mengelola transaksi haraian operasional telah sesuai

deangan ketentuan dan SOP yang ditetapkan.

3) Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang optimal di kantor

Capem atau UPS.

4) Memastikan dan mengelola semua kegiatan adsminitrasi, dokumentasi dan

kewajiban pelaporan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku

(internal dan eksternal).

5) Memastikan ketersediaan dan keamanan dokumen berharga bank, PIN,

Kartu ATM maupun key acces layanan e-banking lainya.

6) Memastikan dan mengelola fungsi-fungsi adsminitrasi kepegawaian, sarana

dan prasarana kantor capem atau UPS.

7) Memastikan dan mengelola implementasai KYCP dengan baik.

8) Membuat evaluasi pelaksanaan rencana kerja mingguan/bulanan di unitnya,

untuk memastikan kesesuaianya dengan rencana kerja unit kerjanya.

9) Mengkoordinasi dan menetapkan serta mengevaluasai target kerja seluruh

(38)

10)Melakukan supervisi terhadap proses pekerjaan di unitnya, untuk

memastikan seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana/target

kerja dan SOP yang berlaku.

d. BO & ADMIN

1) Melaksanakan pemerisaan ulang atas semua transaksi keluar-masuk maupun

Nota Debet Keluar/Masuk setiap hari.

2) Menatausahakan persediaan blanko Nota Kredit/ Nota Debet.

3) Memeriksa kebenaran/kecocokan antara fisik blanko Nota Kredit/ Nota

Debet dengan kartu persediaan.

4) Mem-file berkas-berkas transfer (copy Nota Kredit/ Nota Debet atau

Aplikasi Transfer).

5) Melaksanakan corporate cultur (SIFAT).

6) Melaksanakan tugas lainya yanag ditunjuk oleh atasan.

e. Teller

1) Bersama-sama dengan kepala cabang pembantu :

a). Membuka dan menutup khasanah/brangkas.

b). Menghitung uang yang akan disimpan ke dalam brangkas.

c). Mengambil/menyimpan uang tunai dari/ke dalam brangkas.

d). Melaksanakan pengawasan khasanah/brangkas.

2) Pada awal/akhir hari mengambil/menyimpan box teller dari/ke dalam

khasanah.

3) Bersama-sama dengan kepala KCP :

(39)

39

b). Pada awal/akhir hari membuka/menutup box Teller.

4) Melayani penyetoran tunai maupun non tunai dengan benar dan cepat

dengan memperhatikan batas wewenang yang dimiliki.

5) Membuku (posting) mutasi kas secara benar malalui terminalnya.

6) Menyerahkan cek/bilyet giro, slip penarikan serta bloter kepada kepala KCP

untuk diperiksa.

7) Menyortir dan mempersiapkan bundelan uang tunai yang akan dilabel

(diikat dengan kertas vignet Bank BSM).

8) Mengkompilasi daftar penerimaan dan pengeluaran kas, menghitung saldo

kas akhir hari dan meancocokan dengan jumlah fisik saldo uang tunai yang

ada di dalam box-nya sendiri.

9) Menjumlahkan nominal dan jumlah warkat kliring dan memcocokanya

dengan rekapitulasi kliring penyerahan.

10) Melaksanakan sign-on dan sign-off secara tertib pada pagi hari dan setiap

akan mengakhiri pekerjaan pada terminal (work station).

11) Mencetak mutasi kas pada sore hari melalui AS-400 dan mencocokan

dengan tiket-tiketnya.

12) Bersama-sama dengan kepala KCP melaksanakan cash opname setiap akhir

bulan.

13) Menampung usul,saran nasabah/investor dan diteruskan kepada kepala KCP

untuk ditindaklanjuti.

14) Memberikan usulan perbaikan pedoman /ketentuan yang berkaitan dengan

(40)

15) Menjaga kerahasiaan password yang menjadi wewenangnya.

16) Menjaga ketertiban dan keamanaan system komputerisasi secara fisik

maupun adsminitrasi.

17) Menjaga kebersihan dan keserasian lingkungan kerjanya serta

menimplementasikan budaya SIFAT.

18) Melaksanakan tugas-tugas lainya yang ditunjuk atasan.

f. Customer Service

1) Memberikan penjelasan kepada nasbah/calon nasabah/investor mengenai

produk-produk Bank Syariah Mandiri, berikut syarat-syarat maupun tata cara

prosedurnya.

2) Melayani pembukaan rekening giro dan tabungan, sesuai dengan

permohonan investor.

3) Melayani permintaan buku cek/bilyet giro.

4) Melayani permintaan nasabah untuk melakukan pemblokiran (stop payment), baik rekening giro maupun tabungan.

5) Melayani penutupan rekening giro baik atas permintaan investor sendiri,

karena ketentuan bank (yang telah disepakati investor), maupun karena

peraturan Bank Indonesia.

6) Melayani permohonan penerbitan dan pencairan deposito berjangka dari

investor.

7) Melayani investor yang membutuhkan informasi tentang saldo dan mutasi

(41)

41

8) Melayani investor dalam hal permintaan “standing order” atau intruksi pembayaran berjangka lainya.

9) Melayani nasabah atas laporan tabungan atau bilyet deposito yang hilang

dan memintakan pendapat kepada Manager Operasi untuk penanganan

selanjutnya.

10) Melayani investor yang ingin pindah ke cabang lain.

11) Melayani nasabah dalam hal ada pemintaan advice/tembusan rekening giro.

12) Melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa bank seperti transfer, inkaaso, pemindahbukuan antar rekening nasabah, auto save, surat reverensi bank dan sebagainya.

13) Melayani transaksi transfer masuk berikut melaksanakan pemeriksaan layanan kebenaran tanda bukti diri nasabah dengan data-data yang ada pada

Surat Pemberitahuan Kiriman Uang (SPKU) dan membubuhkan paraf pada

SKPU.

14) Memberikan usulan-usulan kepada manager pemasaran untuk perbaikan

pedoman/ketentuan tentang pelayanan kepada nasabah/investor.

15) Menjaga kerahasiaan password/sandi yang menjadi wewenangnya.

16) Menyelenggarakan adsminitrasi kartu-kartu yang diperlukan untuk

pelayanan kepada nasabah/investor.

17) Mengimplementasikan budaya SIFAT.

18) Input data Customer facility.

(42)

H. Produk-produk & Jasa BSM 1. Tabungan BSM

Adalah tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad mudharabah mutlaqah yang penarikanya berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.

2. Tabungan Berencana BSM

Adalah tabungan berjangaka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang

serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya

sesuai target pada waktu yang diinginkan, dengan perlindungan asuransi gratis.

3. Tabungan Simpatik BSM

Adalah tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang

disepakati.

4. Tabungan Mabrur BSM

Adalah tabungan yang bertujuan membantu masyarakat untuk merencanakan

ibadah haji & umrah.

5. Tabungan BSM Dollar

Adalah tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setoranya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM dengan menggunakan slip

penarikan.

6. Tabungan BSM Investa Cendekia (TIC)

Adalah tabungan berjangka yang diperuntukan masyarakat dalam melakukan

perancanaan keuangan, khususnya perencanaan dana pendidikan bagi

(43)

43

7. Deposito BSM

Adalah investa berjangka yang penarikanya hanya dapat dilakukan setelah

jangka waktu sesuai kesepakatan.

8. Deposito BSM Valas

Adalah produk investasi berjangka yang penarikanya hanya dapat dilakukan

setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing.

9. Giro BSM

Adalah simpanan yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet, giro atau alat perintah bayar lainay dengan prinsip

wadiah yad ad-dhamanah. 10. Giro BSM Valas

Adalah simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikanya dapat

dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad ad-dhamanah. 11. Giro BSM Singapore Dollar

Adalah simpanan mata uang dollar Singapore yang penarikanya setiap saat

dengan prinsip wadiah yad ad-dhamanah. 12. Giro BSM Euro

Adalah simpanan mata uang Euro yang penarikanya setiap saat dengan prinsip

wadiah yad ad-dhamanah.

13. Obligasi Bank Syariah Mandiri

Adalah surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah yang

mewajibkan emiten (BSM) untuk menbayarkan pendapatan bagi hasil/kupon

(44)

14. Pembiayaan Mudharabah BSM

Adalah pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah

ditanggung oleh bank, keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah

yang diseapakati.

15. Pembiayaan Musyarakah BSM

Adalah pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank

merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai

dengan nisbah yang disepakati.

16. Pembiayaan Murabahah BSM

Adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank

membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar

harga pokok ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dapat

dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi, modal kerja dan pembiayaan

konsumer)

17. Pembiayaan Talangan Haji BSM

Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk

menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.

18. Pembiayaan Isthisna BSM

Pembiayaan pengadaan barang dengan skema isthisna adalah pembiayaan

jangka pendek, menengah, dan panjang yang dipergunakan untuk memenui

(45)

45

haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan

prosentase penyerahan barang, maupun setelah barang selesai dipergunakan. 19. Pembiayaan dengan skema IMBT

Pembiayaan ijarah muntahiyah bittamlik adalah fasilitas pembiayaan dengan

skema sewa atas suatu objek sewa antara bank dan nasabah dalam periode yang

ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah.

20. Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet

Adalah penyaluran dana mudharabah muqayyadah dimana bank bertindak

sebagai agen, sehingga bank tidak menanggung resiko.

21. BSM Customer Network Financing

Adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah (agen,

dealer, dsb) untuk pembelian persediaan barang dari rekanan yang menjalin

kerjasama dengan bank.

22. Pembiyaan Resi Gudang

Adalah pembiayaan transaksi komersial dari suatu komoditas/produk yang

diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/produk

yang dibiayai dan berada dalam duatu gedung atau tempat yang terkontrol

secara independent. 23. PKPA

Adalah pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk para anggotanya untuk

(46)

24. Pembiayaan Edukasi BSM

Pembiayaan jangka pendek dan menengah yang dipergunakan untuk memenui

kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi dsb, dengan menggunakan

akad ijarah.

25. BSM implan

Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada

karyawan tetap perusahaan atau anggota kopkar yang pengajuanya dilakukan

secara massal.

26. Pembiyaan Dana Berputar

Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan

dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.

27. Pembiyaan Pemilikan Rumah (Griya BSM)

Adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, panjang untuk membiayai

pembelian rumah tinggal baik baru maupun bekas dilingkungan developer maupun non developer, dengan system murabahah.

28. Pembiayaan Pemilikan Rumah (Griya BSM Optima)

Pembiayaan pembelian rumah dengan penambahan benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat di ambil nasabah pada waktu tertentu

(47)

47

29. Pembiyaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah bersubsidi

Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana sehat yang dibangun

oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah, yang

ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap (pegawai/karyawan)

30. Pembiayaan Umrah

Pembiayaan jangka pendek yang dipergunakan untuk membiayai perjalanan

umrah, seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan pembiayaan umrah lainya

dengan akad ijarah.

31. Pembiayaan Griya BSM DP 0%

Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi

nasabah,dimana nilai pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga transaksi

rumah.

32. BSM Card

Merupakan sarana untuk melaksanakan transaksi penarikan, pembayaran dan

pemindahbukuandana pada ATM BSM,ATM Mandiri,ATM Bersama, maupun

ATM Bank Card. Selain itu juga berfungsi kartu daebet yang diperfgunakan

untuk transaksi belanja di merchant-merchant yang tersedia EDC BCA dan

EDC Mandiri yang berlogokan “Gunakan BSM Card Anda disini.”

33. Sentra Bayar BSM

Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan pada

pihak ketiga (PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat

dilakukan dengan setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM,

(48)

34. BSM Mobile Banking

Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis tegnologi SMS telepon

selular (ponsel) yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk

melakukan berbagai transaksi perabankan kapan saja, dimana saja semudah

mengirim SMS.

35. BSM Net Banking

Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk melakukan transaksi

perbankan (ditentukan bank) melalui jaraingan internet dengan sarana

komputer.

36. BSM Mobile Banking GPRS

Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis tegnology GPRS telepon selular yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan

berbagai transaksi perbangkan dimana saja dan kapan saja.

37. PPBA (Pelayanan melalui menu pemindah bukuan di ATM)

Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi,

lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindah bukuan

di ATM.

38. BSM Pooling Fund

Merupakan fasilitas yang disediakan oleh bank yang memudahkan nasabah

untuk mengatur atau mengelola dana disetiap rekening yang dimiliki nasabah

(49)

49

39. Pertukaran Valas BSM

Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing dengan mata uang asing

lainya yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri dengan nasabah.

40. Bank Garansi BS

Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga, dimana bank

menyatakan sanggup memenui kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga

dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak yang

dijamin (nasabah) tidak memenui kewajibanya.

41. BSM Electronic Payrol

Pembayaran gaji karyawan institusi melalui tegnology terkini BSM secara mudah, aman dan fleksibel.

42. SKBDN BSM

Janji tertulis berdaasarkan permintaan tertulis nasabah yang mengikat BSM

sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima/order-nya atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima,

atau memberi kuasa pada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada

penerima/untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik penerima atas

penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).

43. BSM Letter of Credit

Janji tertulis berdaasarkan permintaan tertulis nasabah yang mengikat BSM

sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima/order-nya atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima,

(50)

penerima/untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik penerima atas

penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).

44. BSM SUHC (Saudi Umrah & Haji Card)

Adalah kartu prabayar dalam mata uang Saudi Arabian Riyal.

45. Transfer BSM Western Union

Adalah jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara (domestik).

46. Kliring BSM

Penagihan warkat lain dimana lokasi bank tertariknya berada dalam satu

wilayah kliring.

47. Inkaso BSM

Penagihan warkat lain dimana lokasi bank tertariknya berbeda wilayah kliring

atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening

nasabah.

48. BSM Intercity Clearing

Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank diluar wilayah

kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek

atau bilyet giro tersebut keesokan harinya.

49. BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)

Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam

kota yang berbeda secara real time.

50. Transfer Dalam Kota (LLG)

(51)

51

51. Transfer Valas BSM

Terdiri dari transfer keluar dan transfer masuk (pengiriman valas)

52. Transfer DUIT

Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia, saat ini BSM berkerjasama

dengan merchantrade Asia (MTA) Malaysia.

53. Pajak Online BSM

Memberikan kemudahan wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan

dalam rangka pembayaran pajak import) secara otomatis dengan mendebet

rekening atau secara tunai.

54. Pajak Impor BSM

Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar pajak barang dalam rangka impor secara on-line sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari kantor bea dan cukai.

55. Referensi Bank BSM

Surat keterangan yang diterbitkan BSM atas dasar permintaan dari nasabah

untuk tujuan tertentu

56. BSM Standing Order

Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada nasabah yang dalam transaksi

finacialnya harus memindahkan dari suatu rekening ke rekening lainya secara berulang-ulang. Dalam pelaksanaanya nasabah memberikan instruksi ke bank

(52)

57. BSM Auto Save

Produk layana pemindah bukuan otomatis antar rekening giro dan rekening

tabungan dengan memelihara saldo tertentu.

58. Reksadana Manadairi Investa Syariah Berimbang

Adalah reksa dana campuran berbasis instrumen pasar uang, pasar obligasi dan

pasar saham dengan ketentuan investasi sesuai syariah. Dikelola,

diadsminitrasikan, disimpan dan didistribusikan oleh sinergi tiga (3) kekuatan

besar yaitu : PT. Mandiri manajemen investasi, Deutsche Bank dan BSM (sebagai agen penjual).

59. Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah

Adalah reksadana yang dikeluarkan oleh PT. Mandiri manajemen investasi.

Merupakan jenis reksa dana saham untuk menghimpun dana dari masyarakat

pemodal yang selanjutnya di investasikan oleh manager investasi minimal 80%

dalam portofolio Efek Saham Syariah. 60. Bancassurance BSM

Kerjasama antara bank dan perusahaan asuransi dalam memasarkan produk

bank dan asuransi atau produk asuransi pada kantor layanan bank. Untuk saat

ini baru terdapat dua produk, yaitu : Syariah Medika Plus dan Syariah Investa

(53)

53 BAB IV ANALISIS DATA

Pembiayaan merupakan aspek penting bagi kinerja sebuah lembaga keuangan.

Pembiayaan talangan haji merupakan salah satu layanan jasa pembiayaan yang

diberikan oleh Bank Syariah Mandiri kantor cabang pembantu Klaten. Pembiayaan

talangan haji BSM merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah

khusus untuk menutupi kekurangan dana guna memperoleh seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.

Sebagai wujud kepedulian BSM kepada masyarakat yang mempunyai

ekonomi pas-pasan namun mempunyai keinginan untuk mendapatkan porsi

SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) yang akan digunakan sebagai

daftar antri untuk menunaikan ibadah haji, BSM memberikan impian itu menjadi

kenyataan. Warga hanya perlu menyiapkan dana kurang lebih senilai

Rp.7.000.000,00 sudah dapat mempunyai porsi SISKOHAT didaftar antrian calon

jamaah haji untuk tahun berikutnya.

A. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Nasabah Mengajukan Pembiayaan Talangan Haji

1. Dana yang dimiliki nasabah kurang mencukupi

Keinginan nasabah yang kuat untuk menunaikan ibadah haji, namun dana yang

dimiliki nasabah kurang mencukupi sehingga nasabah tersebut mengajukan

(54)

2. Keinginan nasabah untuk mendapat porsi secepatnya

Dana yang dimiliki nasabah sebenarnya sudah mencukupi untuk pergi ke tanah

suci Mekah. Namun dengan mengajukan pembiayaan talangan haji di BSM

maka nasabah tersebut dapat memperoleh porsi/seat haji dengan mudah dan cepat.

3. Simpanan (deposito) nasabah belum jatuh tempo

Nasabah yang bersangkutan pada dasarnya memiliki sejumlah uang yang

cukup, namun uang yang dimilikinya berada dalam deposito yang belum jatuh

tempo. Padahal nasabah tersebut berencana untuk barangkat ibadah haji dan

mendapatkan porsi dengan segera. Sementara itu nasabah tersebut keberatan

untuk mencairkan depositonya terlebih dahulu jadi nasabah akhirnya

mengambil keputusan untuk mengajukan pembiayaan talangan haji di BSM.

4. Kebutuhan berangkat haji untuk beberapa keluarga

Uang yang dimiliki nasabah pada dasarnya sudah mencukupi guna berangakat

haji untuk satu atau dua orang anggota keluarga, namun uang tersebut akan

digunakan untuk beberapa anggota keluarga dan berangkat ibadah haji dalam

satu kloter. Sehingga lebih baik uang tersebut dibagi-bagikan untuk pengajuan

pembiayaan talangan haji dan dalam satu keluarga tersebut dapat berangkat ke

tanah suci secara bersama-sama.

B. Proses pengajuan pembiayaan talangan haji di BSM Capem Klaten

1. Dalam pengajuan pembiayaan talangan haji, nasabah haruslah melengkapi

(55)

55

awal yang harus dilakukan nasabah dalam memperoleh pembiayaan talangan

haji di BSM yaitu dengan cara membuka rekening tabungan MABRUR.

Tabungan MABRUR ialah tabungan umat islam yang berencana menunaikan

ibadah haji dan umrah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Mudharabah Mutlaqah yaitu bentuk kerjasama antara shahibul mal dan mudharib yang cakupanya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Tabungan MABRUR memberikan

banyak kemudahan dan manfaat untuk persiapan ke tanah suci. Di dalam

tabungan MABRUR tersebut terdapat beberapa ketentuan dan syarat tabungan

haji dan umrah yang harus dipenuhi, yaitu :

a. Umum

1). Tabungan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah. 2). Penabung :

a). Penabung adalah umat islam (perorangan) yang berminat

menunaikan ibadah haji.

b). Penabung harus menyerahkan fotocopy SIM/KTP/Identitas diri lainya yang

ditentukan oleh bank.

c). Sebaiknya penabung bertempat tinggal pada wilayah Kabupaten/Kotamadya

yang sama dengan lokasi atau alamat cabang Bank Syariah Mandiri.

3). Penabung mendapatkan buku tabungan MABRUR haji dan umrah

sebagai bukti laporan mutasi rekening.

(56)

5). Bank akan membukukan segala transaksi baik mengenai pengambilan

atau penyetoran uang oleh penabung maupun penerima atau

pembayaran yang dilakukan bank untuk kepentingan atau atas beban

penabung.

6). Data penabung tidak dapat digantikan oleh data orang lain.

7). Tidak memperoleh fasilitas ATM dan Auto debet/pendebetan

otomatis.

8). Bagi penabung yang batal karena penabung meninggal dunia sebelum

terdaftar dalam SISKOHAT, maka pewarisan hak atas tabungan

diserahkan kepada ahli waris yang sah menurut hukum atau kepada

pihak lain yang ditunjuk sesuai hukum.

9). Bagi penabung yang batal atas permintaan sendiri sebelum terdaftar

pada SISKOHAT maka diatur sesuai ketentuan BSM.

10). Jika terdapat perbedaan antara saldo yang dicatat pada adsminitrasi

SISKOHAT dengan saldo pada buku tabungan dan saldo yang

tercatat pada pembukuan BSM maka yang digunakan adalah yang

tercatat pada pembukuan BSM.

11). Jika buku tabungan hilang, penabung wajib melaporkan secara

tertulis kepada BSM dengan melampirkan surat keterangan dari

kepolisian dan BSM akan mengeluarkan buku tabungan baru.

b. Ketentuan SISKOHAT

1). Penabung tidak akan langsung di daftarkan ke dalam SISKOHAT

(57)

57

2). Bagi penabung yang batal karena penabung meninggal dunia setelah

terdaftar dalam SISKOHAT, maka pewarisan hak atas tabungan

diserahkan kepada waris yang sah menurut hukum atau kepada pihak

lain yang ditunjuk sesuai hukum serta sesuai dengan ketentuan

direktoral jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan haji

departemen agama.

3). Bagi penabung yang batal atas permintaan sendiri setelah terdaftar

pada SISKOHAT , maka diatur sesuai ketentuan BSM sesuai dengan

ketentuan direktoral jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan

haji departemen agama.

c. Penyetoran dan penarikan

1). Dilakukan di seluruh cabang BSM sesuai jam buka kas.

2). Setoran awal minimal Rp.500.000,00 dan setoran selanjutnya minimal

Rp.100.000,00

3). Penarikan hanya dapat dilakukan pada saat kondisi darurat dan hanya

dapat dilakukan dengan menggunakan slip penarikan tabungan dan

memperlihatkan buku tabungan.

4). Penarikan dan pemindahbukuan dapat dikuasakan dengan

melampirkan surat kuasa yang sah dari penabung, disertai bukti dari

pemilik dan penerima kuasa.

5). Penabung dapat meneruskan atau menutup tabungan atau

memindahbukukan apabila terjadi kelebihan saldo atas BPIH tahun

(58)

6). Saldo minimal untuk didaftarkan kepada SISKOHAT adalah

Rp.5.000.000,00 atau yang ditentukan kemudian oleh direktoral

jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan haji departemen

agama.

d. Bagi hasil

1). Penabung akan mendapat bagi hasil sesuai dengan kesepakatan yang

dibuat antara bank dengan penabung.

2). Pajak atas bagi hasil yang diperoleh penabung ditanggung oleh

penabung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3). Bagi hasil akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan

ditambahkan ke rekening tabungan penabung pada awal bulan.

e. Penutupan rekening tabungan

1). Sesuai jam buka kas pada cabang pembuka rekening.

2).Tabungan yang ditutup di luar penyetoran BPIH dan telah terdaftar

pada SISKOHAT berlaku pengembalian BPIH batal yang diatur oleh

direktoral jenderal bimbingan masyarakat islam dan urusan haji

departemen agama serta ketentuan BSM.

3). Tabungan yang ditutup sebelum terdaftar dalam SISKOHAT

sebaiknya disertai dengan alasan yang kuat. Untuk itu akan

dikenakan biaya penutupan rekening.

4). Jika tabungan ditutup sebelum akhir bulan tapi telah melebihi 15 hari

dalam bulan berjalan, penabung akan diberikan bagi hasil dan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya yang tepat dan rasional dalam pengelolaan, diantaranya dengan penutupan area penangkapan di nursery ground agar kepiting-kepiting

Dari berbagai pengujian yang dilakukan didapatkan suatu analisa bahwa aplikasi monitoring ditempatkan pada sistem manajemen jaringan, di mana aplikasi akan

sifat struktur anatomi yang khas, mempunyai kualitas serat sebagai bahan baku pulp karena termasuk kualitas I. Berdasarkan berat jenis kedua kayu ini tergolong kayu dengan berat

Hasil karakterisasi sifat optik dari ekstrak dan isolasi porphyrin pada mikroalgae spirulina diperoleh bahwa puncak intensitas absorbansi. hasil ekstrak lebih

Tindak tutur penerimaan adalah ungkapan yang berupa kalimat atau wacana yang berisi tanggapan balik positif (berupa penerimaan) atas apa yang disampaikan oleh

a. Jenis tindak tutur asertif sebanyak 24 tuturan berupa judul berita dengan persentase 32%. Jenis tindak tutur direktif sebanyak 8 tuturan berupa judul berita dengan persentase

Dalam proses pembuatan kebijakan Jepang, aktor-aktor yang terlibat dan memperngaruhi pembuatan kebijakan yakni Diet, sebagai lembaga legislatif serta Perdana Menteri

BSD CITY BINTARO JAYA ALAM SUTRA GRAHA RAYA SUMMARECON SERPONG PARAMOUNT / CITRA RAYA CITRA GARDEN CITRA GRAN KOTA WISATA.. KOTA HARAPAN INDAH JAKARTA