• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pengembangan Kurikulum

Dalam dokumen NASKAH KURIKULUM PSPA UNISSULA (Halaman 11-0)

5

PSPA UNISSULA

BAB 2

VISI, MISI, DAN TUJUAN PRODI

Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) merupakan salah satu prodi di bawah Fakultas Kedokteran Unissula dan merupakan program studi ketiga yang didirikan di FK Unissula.

A. Visi

“Menjadi Program Studi Farmasi dan Profesi Apoteker terkemuka di tingkat nasional pada tahun 2024 untuk menghasilkan lulusan sarjana farmasi dan apoteker yang tafaquh fiddin, memiliki kematangan profesional, menguasai IPTEK dibidang kefarmasian dan produk halal yang dilandasi nilai-nilai islam"

B. Misi

Program Studi Farmasi UNISSULA memiliki misi yaitu menyelenggarakan Program Studi Profesi Apoteker dalam rangka dakwah Islamiyah yang berorientasi pada kualitas dan kesetaraan universal dengan melaksanakan:

1. Pembelajaran berstandar nasional yang berorientasi pada pencapaian kompetensi pembuatan produk farmasi yang halal dan pelayanan kefarmasian berbasis syariah dalam rangka membangun generasi khaira ummah;

2. Penelitian di bidang ilmu farmasi yang berbasis pada penyelesaian masalah dan kebutuhan masyarakat dilandasi nilai-nilai Islam, moral, etika dan kearifan lokal;

3. Pengabdian masyarakat dalam membangun peradaban Islam menuju masyarakat yang sejahtera yang dirahmati Allah SWT dalam kerangka rahmatan lil a’lamin;

4. Pengembangan gagasan dan kegiatan melalui tata kelola yang baik ( good governance) secara dinamis dalam rangka mengemban dakwah Islamiyah.

C. Tujuan

1. Terselenggaranya proses pendidikan PSPA berstandar nasional berlandaskan nilai-nilai Islam dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam rangka menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi (soft skill dan hard skill) dalam pelayanan kefarmasian berbasis syariah dan pengembangan produk halal;

2. Terselenggaranya penelitian berbasis isu-isu lokal, nasional maupun internasional di bidang farmasi yang dilandasi nilai-nilai Islam untuk rekonstruksi ilmu, peningkatan kualitas pendidikan dan pengabdian masyarakat;

PSPA UNISSULA

3. Terselenggaranya pengabdian masyarakat guna membangun kemandirian masyarakat nasional dalam bidang kesehatan menuju masyarakat yang sejahtera yang dilandasi nilai-nilai Islam dalam kerangka rahmatan lil a’lamin; dan

4. Terselenggaranya tata kelola yang baik (good governance) melalui upaya peningkatan mutu yang terus menerus (continuous Improvement) dalam suasana akademik yang kondusif, bersinergi, agar mampu menumbuhkembangkan perilaku kecendekiawanan dalam rangka dakwah Islamiyah untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.

PSPA UNISSULA

BAB 3

TINJAUAN TENTANG KURIKULUM

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. Standar Nasional Pendidikan menjadi acuan dalam menyusun, menyelenggarakan, dan mengevaluasi kurikulum yang terdiri dari:

1. Standar kompetensi lulusan;

2. Standar isi pembelajaran;

3. Standar proses pembelajaran;

4. Standar penilaian pembelajaran;

5. Standar dosen dan tenaga kependidikan;

6. Standar sarana dan prasarana pembelajaran;

7. Standar pengelolaan pembelajaran; dan 8. Standar pembiayaan pembelajaran.

Adapun beberapa ketentuan yang terkait yakni:

1. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan, mencakup:

a. Sikap, perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi serta aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

b. Pengetahuan, penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

c. Keterampilan, kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran, mencakup:

i. Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi; dan

PSPA UNISSULA

ii. Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.

2. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran.

3. Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

4. Acuan perumusan capaian pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Rumusan sikap dan keterampilan umum untuk setiap tingkat program dan jenis pendidikan tinggi, ditetapkan oleh Menteri dan dapat ditambah oleh perguruan tinggi.

b. Rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus wajib disusun oleh:

i. Forum program studi sejenis atau nama lain yang setara; atau

ii. Pengelola program studi dalam hal tidak memiliki forum program studi sejenis.

C. Proses Pembelajaran

Landasan yang digunakan sebagai paradigma pendidikan tinggi di Indonesia yakni berupa empat pilar pendidikan (learning to know, learning to do yang merujuk pada penguasaan kompetensi serta learning to live together, learning to be yang merujuk pada penguasaan keterampilan) dan sikap mental untuk senantiasa belajar sepanjang hayat (learning throughout life) menjadi dasar dalam menentukan proses pembelajaran di PSPA FK Unissula. Pembelajaran tidak hanya difokuskan pada materi hard skill semata, namun integrasi soft skill juga dilaksanakan dan diakomodasi dalam proses kognitif, afektif, serta psikomotor yang sesuai pada suatu proses pembelajaran. Pembelajaran dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan berbasis capaian pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran yang dilakukan adalah Student Centered Learning (SCL), dimana pengetahuan dipandang sebagai hasil konstruksi atau hasil transformasi oleh pembelajar, bukan hanya sekedar menransfer pengetahuan sebagai sesuatu yang sudah jadi dari dosen ke mahasiswa. Belajar pada pendekatan SCL merupakan upaya untuk mencari dan merekonstruksi pengetahuan secara aktif dengan cara yang spesifik, bukan hanya menerima pengetahuan (pasif-reseptif). Dosen juga berpartisipasi bersama

PSPA UNISSULA

mahasiswa membentuk pengetahuan bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan atau mengajar lewat ceramah/kuliah.

Rencana pembelajaran difokuskan pada “panduan mahasiswa belajar” dan proses menjadi satu dengan penilaian hasil belajar dengan mengembangkan sistem asesmen dalam kegiatan “pembelajaran” sebagai proses belajar (learning process) bukan proses mengajar (teaching process). Proses belajar yang dilakukan mahasiswa dengan prinsip konstruktif menuntut mahasiswa untuk dapat unjuk kinerja di setiap pertemuan. Apabila terdapat masalah belajar mahasiswa, dapat dideteksi lebih awal lewat proses asesmen tugas mahasiswa sehingga dapat dilakukan perbaikan saat itu juga secara sistem.

SCL dideskripsikan dari amanah UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang menyatakan bahwa

“Pembelajaran adalah interaksi antara pendidik, peserta didik, dan sumber belajar, di dalam lingkungan belajar tertentu”, yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Ciri metode pembelajaran SCL sesuai unsurnya dapat dirici sebagai berikut: dosen, berperan sebagai fasilitator dan motivator; mahasiswa, harus menunjukkan kinerja, yang bersifat kreatif yang mengintegrasikan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afeksi secara utuh; proses interaksinya, menitikberatkan pada “method of inquiry and discovery”; sumber belajarnya, bersifat multi demensi, artinya bisa didapat dari mana saja dan lingkungan belajarnya, harus terancang dan kontekstual.

PSPA UNISSULA

D. Metode Pembelajaran

Dengan berbagai strategi pendekatan pembelajaran tersebut, maka sistem PBL menggunakan modul sebagai panduan belajar mahasiswa dilaksanakan dalam bentuk sebagai berikut:

Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek merupakan peerapan dari pembelajaran aktif.

Model pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi besar untuk membuat pengalaman belajar yang menarik dan membuat mahasiswa terdorong lebih aktif dalam belajar. Strategi pembelajaran berbasis proyek dapat memberdayakan mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru berdasarkan pengalamannya. Dalam pembelajaran ini, mahasiswa melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah nyata dalam dunia farmasi dan merencanakan sekaligus membuat berbagai karya/luaran yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dianalisis.

Ciri-ciri pembelajaran berbasis proyek adalah: 1) mahasiswa mengambil keputusan sendiri dalam kerangka kerja yang telah direncanakan sebelumnya; 2) mahasiswa berusaha menemukan solusi pemecahan masalah atas persoalan yang tidak memiliki satu jawaban pasti; 3) mahasiswa didorong untuk berfikir kritis, memecahkan masalah, berkolaborasi, serta mencoba berbagai bentuk komunikasi; 4) mahasiswa bertanggung jawab mencari dan mengelola informasi yang mereka kumpulkan secara mandiri; 5) proses monitoring dilaksanakan secara terus menerus selama proyek berlangsung; 6) mahasiswa diarahkan untuk mengevaluasi atas proses dan hasil yang mereka lakukan.

PSPA UNISSULA

.

A. Profil Lulusan

BAB 4

PENYUSUNAN KURIKULUM

“Ulama (Ilmuwan) yang memiliki karakteristik care giver, educator-communicator, leader-manager, decision maker, dan life-long learner dengan keunggulan pada bidang farmasi halal dan pelayanan kefarmasian berbasis syari’ah”

B. Capaian Pembelajaran (CP) 1. Capaian Pembelajaran Sikap

1.1 SN DIKTI

1.1.1 Bertakwa kepada Allah SWT dan mampu menunjukkan sikap religius

1.1.2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika

1.1.3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila

1.1.4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa

1.1.5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain

1.1.6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan

1.1.7 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara 1.1.8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik

1.1.9 Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri

1.1.10 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan 1.1.11 Memiliki kemampuan sebagai pendidik pejuang muslim yang bertaqwa dan

tafaqquh fiddin

1.1.12 Memiliki sifat cendekiawanan dan kepakaran dengan kualitas tertinggi dalam kesetaraan universal

1.1.13 Memiliki sifat generasi khaira ummah

PSPA UNISSULA

2. Capaian Pembelajaran Keterampilan Umum

2.2.1 mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur

2.2.2 mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif

2.2.3 mampu mengomunikasi-kan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat dipertang-gungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;

2.2.4 mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;

2.2.5 mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja;

2.2.6 mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis organisasi;

2.2.7 mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;

2.2.8 mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya;

2.2.9 mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya;

2.2.10 mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya;

2.2.11 mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri;

2.2.12 mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesinya; dan

2.2.13 mampu mendokumen-tasikan, menyimpan, mengaudit, mengaman-kan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya.

PSPA UNISSULA

2.2.1 Mampu menguasai nilai-nilai dasar Islam untuk disiplin ilmu

2.2.2 Mampu melaksanakan tugas kependidikan, berkarya ilmiah dan mengemban tugas-tugas kepemimpinan dakwah

2.2.3 Mampu menguasai bahasa Inggris dan/atau bahasa Arab

2.2.4 Mampu menguasai teknologi informasi untuk kepentingan akademik

2.2.5 Mampu melaksanakan semua kompetensi lulusan dalam bingkai nilai-nilai Islam

Identifikasi Capaian Pembelajaran dari Profil Lulusan

Profil Lulusan Capaian Pembelajaran

Care giver Mampu berpraktek farmasi secara professional dengan dilandasi etika profesi dan akhlak mulia

Mampu merencanakan dan mengevaluasi optimalisasi penggunaan sediaan farmasi

Mampu meracik dan membuat sediaan farmasi, serta menyiapkan alat kesehatan dengan penuh tanggung jawab

Mampu membuat formulasi dan dapat memproduksi sediaan farmasi sesuai standar

Mampu merancang upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat beserta tindaklanjutnya

Educator- communicator

Mampu memberikan informasi terkait dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan kepada pasien dan masyarakat

Mampu berkomunikasi secara efektif kepada teman sejawat, bawahan, profesi kesehatan lain, dan masyarakat

Leader-manager Memiliki ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal yang mumpuni dalam mencapai tujuan organisasi

Decision maker Mampu mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan agar terjamin mutu, keamanan, dan khasiatnya

Life-long learner Memiliki semangat dan keinginan untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri untuk mengembangkan pekerjaan kefarmasian ke arah yang lebih professional dan bermartabat

3. Capaian Pembelajaran Pengetahuan

3.1 Mampu berpraktek farmasi secara professional dengan dilandasi etika

PSPA UNISSULA

profesi dan akhlak mulia

3.1.1 Menerapkan Kode Etik Apoteker, Pedoman Disiplin Apoteker Indonesia, dan ajaran agama Islam dalam pekerjaan kefarmasian sehari- hari.

PSPA UNISSULA

3.1.2 Melatih pertimbangan profesional dalam melakukan praktik kefarmasian dengan mengindahkan kode etik, disiplin, dan prinsip- prinsip syari’ah.

3.1.3 Melaksanakan ketentuan perundangan bidang kefarmasian secara khusus dan ketentuan bidang kesehatan secara umum, dan penerapannya dalam praktik.

3.1.4 Melaksanakan ketentuan perundangan & aspek-aspek penting dalam registrasi dan legislasi kefarmasian.

3.1.5 Menerapkan pengetahuan tentang hubungan dengan pelaku utama bisnis dan pemilik HAKI, termasuk dasar interpretasi atas hak paten.

3.1.6 Menentukan ketentuan dan memperhatikan serta mengidentifikasi obat baru di pasaran

3.1.7 Menganalisis ketentuan legislasi sediaan farmasi yang berpotensi untuk disalah gunakan

3.1.8 Menjelaskan pengetahuan tentang pemasaran & penjualan

3.1.9 Memahami prosedur registrasi sediaan farmasi baru, termasuk ketentuan keamanan, mutu, kemanjuran & penilaian farmakoekonomik sediaan farmasi

3.1.10 Melaksanakan proses registrasi sediaan farmasi baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku

3.1.11 Menerapkan dokumentasi kegiatan pelayanan kefarmasian dan segenap dokumen pendukungnya

3.1.12 Menciptakan pertimbangan profesional dengan prioritas utama kesehatan dan keselamatan pasien pada kegiatan pengadaan, pengelolaan dan pelayanan sediaan farmasi & alat kesehatan

3.1.13 Merancang pemberian informasi yang tepat, jelas & tidak bias terkait keamanan sediaan farmasi & alat kesehatan yang digunakan pasien.

3.1.14 Memperkirakan kesadaran keterbatasan kemampuan diri dan bersedia berkomunikasi dengan teman sejawat dan/atau profesi lain demi kepentingan pasien.

3.1.15 Menerapkan pemberian arahan kepada pasien atau masyarakat dalam memilih sediaan farmasi yang layak dan jumlah yang tepat untuk dibeli/digunakan.

PSPA UNISSULA

3.1.16 Menerapkan pencapaian dan mempertahankan standar pelayanan profesional tertinggi.

3.1.17 Membangun jalinan dan menjaga hubungan profesional dengan teman sejawat maupun profesi lain.

3.1.18 Membiasakan menghormati kepercayaan dan kerahasiaan hubungan profesionalitas dengan pasien dan masyarakat.

3.1.19 Melatih untuk mematuhi kode etik dan disiplin Apoteker Indonesia.

3.1.20 Melatih untuk menilai kinerja diri sendiri serta dampaknya pada pengobatan pasien atau masyarakat.

3.2 Mampu merencanakan dan mengevaluasi optimalisasi penggunaan sediaan farmasi

3.2.1 Merancang pemberian pertimbangan pemilihan/penggunaan obat.

3.2.2 Merancang pemberian pertimbangan regimentasi.

3.2.3 Menegaskan penerapan patient care process dalam menyelesaikan masalah terkait penggunaan obat pasien.

3.2.4 Melakukan pemanfaatan mnemonics, klasifikasi DTPs dan parameter monotoring sesuai kondisi dan kebutuhan pasien.

3.2.5 Melatih melakukan asesmen pasien, riwayat penyakit, dan riwayat pengobatan pasien dengan menunjukkan empati.

3.2.6 Menyusun analisis dan dan menetapkan masalah terkait penggunaan obat pasien dengan mempertimbangkan kebutuhan, pedoman terapi, biaya, dan ketentuan regulasi.

3.2.7 Merancang rencana, menetapkan prioritas dan menyelesaikan masalah terkait obat.

3.2.8 Melatih melakukan pengukuran parameter objektif dan subjektif untuk memonitor terapi obat pasien dan memastikan proses monitoring terlaksana.

3.2.9 Merencanakan evaluasi efektivitas, keamanan dan biaya obat

3.2.10 Melatih melakukan dokumentasi kegiatan dalam patient care process 3.2.11 Mengumpulkan, merekonsiliasi, menelaah, memelihara, dan

memperbaharui data riwayat pengobatan pasien dengan disertai gejala/

keluhan yang relevan

PSPA UNISSULA

3.2.12 Merancang identifikasi kebutuhan pasien dengan berbagai macam pendekatan untuk memenuhi kebutuhan pasien.

3.2.13 Menentukan kesiapan tempat, prosedur, sarana-prasarana, mental dan sikap untuk penyampaian informasi dan edukasi pasien tentang obat dan sediaan farmasi lainya.

3.2.14 Menggali informasi tentang riwayat pengobatan pasien, dari pasien langsung, keluarga pasien, rekam data pengobatan, sejawat dan tenaga kesehatan lain.

3.2.15 Mengatur pemberian informasi dan edukasi tentang obat dan sediaan farmasi lainnya sesuai kebutuhan dan pemahaman pasien.

3.2.16 Membiasakan untuk menjelaskan karakteristik obat, mekanisme kerja obat, dan karakteristik produk kepada pasien serta keterkaitannya dengan obat pasien.

3.2.17 Membiasakan untuk menghargai privasi dan kerahasiaan pasien.

3.2.18 Membiasakan untuk Melakukan tahapan konseling dengan runut.

3.2.19 Membiasakan untuk Membantu pasien memahami masalah terapi obat atau sediaan farmasi lainnya yang dialami pasien dengan cara mengajukan pertanyaan secara fokus, faktual dan berupaya menghindari bias.

3.2.20 Membiasakan untuk Mendiskusikan bersama pasien penyelesaian masalah terapi obat dan/atau sediaan farmasi lainnya dengan cara yang jelas, dengan mempertimbangkan kenyamanan pasien, dan dapat diterima oleh pasien.

3.2.21 Membiasakan untuk menjelaskan dan memperagakan cara penggunaan obat dan sediaan farmasi lainnya dan alat bantunya dengan baik dan benar.

3.2.22 Membiasakan untuk mengukur pemahaman pasien dari umpan balik yang diberikan oleh pasien.

3.2.23 Membiasakan untuk memastikan informasi yang diberikan sudah dipahami pasien.

3.2.24 Membiasakan untuk melaksanakan tindak lanjut rekomendasi penyelesaian masalah obat pasien.

PSPA UNISSULA

3.2.25 Melatih untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan konsultasi dan konseling obat dan/atau sediaan farmasi lainnya.

3.2.26 Merancang identifikasi kebutuhan pasien dengan mempertimbangkan kondisi pasien, pedoman terapi, serta regulasi.

3.2.27 Melatih untuk memberikan pilihan obat/sediaan farmasi, produk, serta kekuatan yang tepat sesuai kebutuhan pasien, pedoman terapi, dan regulasi sebagai pertimbangan keputusan pasien.

3.2.28 Melatih untuk mengedukasi pasien tentang indikasi obat atau sediaan farmasi lainnya, cara penggunaan, batasan penggunaan, serta efek samping potensial.

3.2.29 Melatih untuk menjelaskan kondisi penyimpanan yang tepat kepada pasien dan memastikan sediaan obat dan/atau sediaan farmasi lainnya disimpan secara tepat a.l. dari sisi kelembapan, suhu, tanggal daluwarsa.

3.2.30 Melatih untuk mengedukasi pasien mengenai alasan dan risiko terkait permintaan sediaan farmasi yang tidak bisa dilayani.

3.2.31 Melatih untuk menjelaskan batasan swamedikasi dan merujuk pasien dengan tepat ke dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan.

3.2.32 Melatih untuk mendokumentasikan pelayanan swamedikasi yang dilakukan.

3.2.33 Mengkategorikan terjadinya identifikasi efeksamping atau sediaan farmasi lainya

3.2.34 Menganalisis tindakan koreksi terhadap efek samping yang terjadi atau merujuk pasien ke dokter/fasilitas pelayanan kesehatan.

3.2.35 Mendesain tidakan untuk mencegah terhadap potensi efek samping obat/sediaan farmasi lainya

3.2.36 Melatih untuk mengedukasi pasien mengenai efek samping obat atau sediaan farmasi lainnya yang dialami pasien.

3.2.37 Melatih untuk mendokumentasikan setiap temuan, tindakan koreksi, dan upaya pencegahan yang dilakukan.

3.2.38 Melaksanakan pembuatan laporan kejadian efek samping obat &

sediaan farmasi lainnya untuk institusi maupun regulator.

3.2.39 Melatih penetapan prioritas obat yang perlu dievaluasi berdasarkan frekuensi permintaan dan resiko

PSPA UNISSULA

3.2.40 Merancang penelitian untuk mengevaluasi penggunaan obat.

3.2.41 Merancang pengumpulan dan pengkompilasian data penggunaan obat 3.2.42 Menganalisis kesesuaian penggunaan obat terhadap “best practices and

evidence”.

3.2.43 Melatih pembuatan rencana perbaikan dan mengimplementasikannya.

3.2.44 Melatih melakukan evaluasi terhadap dampak perbaikan.

3.2.45 Melatih untuk mendokumentasikan hasil evaluasi penggunaan obat.

3.2.46 Merancang pemberian pertimbangan pemilihan obat berdasarkan pertimbangan aspek farmakokinetik, khususnya pada geriatri, pediatri, gangguan ginjal, gangguan liver, ibu hamil dan menyusui.

3.2.47 Merancang pemberian pertimbangan pemilihan sediaan/produk obat berdasarkan aspek biofarmasetik.

3.2.48 Mengumpulkan pertimbangan regimentasi obat berdasarkan data parameter faramokinetika

3.2.49 Menyusun pemantauan pada penggunaan obat dengan rentang terapi sempit

3.2.50 Melatih pendokumentasikan data/informasi pertimbangan pemilihan obat dan hasil pemantauan penggunaan obat dengan rentang terapi sempit.

3.3 Mampu meracik dan membuat sediaan farmasi, serta menyiapkan alat kesehatan dengan penuh tanggung jawab

3.3.1 Menganalisis keputusan legalitas dan kelengkapan administratif resep.

3.3.2 Menganalisis kesesuaian farmasetik

3.3.3 Menganalisis kompatibilitas dan stabilitas obat.

3.3.4 Melatih melakukan kalkulasi dosis, serta konversi kekuatan dan bentuk sediaan obat dengan tepat.

3.3.5 Memilih formulasi sediaan farmasi yang mebutuhkan penanganan khusus a.l sediaan steril dan sitostatika

3.3.6 Merinci penyiapan sediaan non steril pencampuran sediaan steril (i.v ad mixture) sterilisasi sediaan farmasi dan alat kesehatan dan penyiapan sitostatika sesuai standart dan pedoman

PSPA UNISSULA

3.3.7 Melatih untuk mempersiapkan etiket dan label sesuai kebutuhan, termasuk penyimpanan, ED (Expiration Date) atau BUD (Beyond Use Date ).

3.3.8 Melatih untuk mengemas sediaan farmasi dalam wadah yang tepat untuk menjaga mutu dan menghindari kesalahan penggunaan.

3.3.9 Melatih untuk memvalidasi salinan resep

3.3.10 Melatih perancangan pembuatan & pemutakhirkan dokumen pengobatan pasien (PMR) beserta semua perubahan dan tindakan atas resep.

3.3.11 Menganalisis kepastian kesesuaian identitas pasien serta kewenangan penerima sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang diresepkan.

3.3.12 Menganalisis kesesuaian antara sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang disiapkan dengan yang diminta dalam resep.

3.3.13 Melatih melakukan penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan sikap ramah, terbuka, komunikatif, dan asertif dengan memperhatikan etika profesi.

3.3.14 Melatih pemberian penjelasan tentang fungsi atau kegunaan, frekuensi, waktu dan cara penggunaan, batasan penggunaan, efek samping potensial, serta cara penyimpanan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan.

3.3.15 Melatih untuk menjelaskan identitas obat dan karakteristik bentuk sediaan yang digunakan pasien.

3.3.16 Mengukur kepastian pasien dalam memahami informasi yang diberikan.

3.3.17 Melatih dokumentasikan kegiatan penyerahan sediaan farmasi dan informasi yang disampaikan kepada pasien.

3.3.18 Melatih identifikasi & melakukan tindakan untuk mencegah dan/atau mengatasi dispensing error dan near misses.

3.3.19 Menerapkan dan mengelola sistem pelaporan adanya kejadian dispensing error dan near misses.

3.3.20 Melatih pelaporan adanya sediaan yang cacat dan/atau substandar ke

3.3.20 Melatih pelaporan adanya sediaan yang cacat dan/atau substandar ke

Dalam dokumen NASKAH KURIKULUM PSPA UNISSULA (Halaman 11-0)

Dokumen terkait