• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Aspek Non Finansial

6.1.2. Aspek Teknis

6.1.2.4. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu metode penciptaan produk melalui pemanfaatan sumberdaya yang tersedia. Proses produksi brownies panggang dilakukan melalui berbagai tahapan mulai dari persiapan bahan baku hingga proses pengemasan.

Persiapan bahan baku antara lain dengan membersihkan loyang yang akan digunakan. Loyang tersebut kemudian dioleskan mentega dan terigu agar adonan tidak lengket di loyang. Proses penimbangan bahan baku brownies panggang kemudian dilakukan agar sesuai dengan takaran yang telah ditetapkan. Bahan baku yang diperlukan adalah dua kg telur, 2,5 kg gula, vanili, dan soda kue. Campuran bahan baku tersebut kemudian diproses dengan menggunakan mixer selama 15 menit hingga adonan mengembang.

Adonan yang telah mengembang kemudian ditambahkan berbagai bahan baku lain, yaitu tepung terigu sebanyak 1,6 kg, cokelat 300 gr, susu bubuk, dan sedikit garam. Adonan diaduk kembali namun dengan menggunakan tangan hingga semua bahan baku tercampur sempurna. Setelah adonan merata, ditambahkan minyak sayur sebanyak satu liter.

Adonan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam loyang yang telah disiapkan sebelumnya. Satu adonan mampu menghasilkan 16 loyang brownies panggang. Adonan yang sudah terdapat di loyang kemudian diukur beratnya untuk menstandarisasikan produk. Berat brownies yang dijual ialah 500 gr per kemasan. Lapisan atas adonan lalu diratakan guna mempermudah proses pematangan. Tahapan selanjutnya ialah memberikan topping atau hiasan brownies sesuai dengan pesanan. Lapisan topping tersebut dapat berupa keju, coklat, choco

chips, kacang mede, atau meises.

Proses selanjutnya adalah tahap pemanggangan. Adonan yang telah siap dipanggang kemudian dimasukkan ke dalam oven yang berkapasitas maksimum 8 loyang. Proses pemanggangan dilakukan selama 20 menit hingga brownies tersebut matang. Brownies yang telah matang dikeluarkan dari loyang dan didinginkan di rak pendinginan dan penyimpanan brownies. Brownies yang telah dingin kemudian dikemas ke dalam kemasan khusus. Daya tahan produk ini dapat mencapai 3 hari bahkan dapat mencapai 7 hari jika dimasukkan ke dalam kulkas. Tahapan proses pembuatan brownies panggang dapat dilihat di Gambar 4.

Gambar 4. Proses Pembuatan Brownies Panggang Elsari

Proses penentuan harga pokok brownies didasarkan pada biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku, gas, listrik, plastik, serta kemasan. Harga pokok satu kotak brownies panggang dengan berat 500 gram kurang lebih sebesar Rp 10.000,00. Penjelasan lebih lanjut mengenai harga pokok produksi

brownies panggang Elsari dapat dilihat pada Tabel 10. Persiapan peralatan dan bahan baku Penimbangan bahan baku Pengocokan bahan baku Pembagian adonan ke dalam loyang Pemanggangan Proses pendinginan di rak penyimpanan Pelukisan topping Pengemasan brownies panggang

Tabel 10. Harga Pokok Produksi Brownies Panggang Elsari per Satu Kocok

Adonan

Bahan Baku Satuan Jumlah Harga per Satuan (Rp) Total (Rp)

Telur kg 2 15.000 30.000

Gula pasir kg 2,5 10.000 25.000

Tepung Terigu kg 1,6 7.000 11.200

Cokelat Bubuk gram 300 - 20.000

Vanili sdt 2 1.000 2.000

Soda Kue sdt 2 1.000 2.000

Garam sdt 2 1.000 2.000

Minyak Nabati liter 2 12.500 25.000

Plastik buah 16 1.175 18.800

Kemasan buah 16 1.500 24.000

Biaya Produksi Per Satu Kocok Adonan 160.000

Biaya Produksi per Loyang 10.000

Harga pokok produksi satu kotak brownies panggang ialah Rp 10.000,00. Biaya tersebut belum termasuk biaya gas, listrik, dan gaji karyawan. Apabila seluruh komponen tersebut dijumlahkan, maka total biaya pokok produksi untuk satu kotak brownies panggang menjadi kurang lebih sebesar Rp 20.000,00.

Proses pembuatan beragam kopi jauh lebih mudah karena Elsari menggunakan mesin pembuat kopi otomatis untuk menunjang kegiatan produksinya. Mesin pembuat kopi otomatis menggunakan biji kopi yang akan langsung digiling apabila tombol ditekan. Cita rasa kopi yang dihasilkan sangat bergantung pada kualitas biji kopi. Semakin tinggi kualitas biji kopi, maka racikan kopi akan semakin istimewa. Proses penyajian kopi dapat disesuaikan dengan selera konsmen. Kopi ini dapat ditambah dengan susu, krim, atau cokelat sesuai dengan keinginan konsumen.

Proses pembuatan espresso merupakan inti dari pembuatan variasi minuman espresso-based lain, yaitu cappuccino dan coffee latte. Proses pembuatan espresso dibagi menjadi empat tahapan, yaitu grinding, dosing,

tamping dan brewing. Proses grinding atau menggiling biji kopi merupakan

proses yang sangat penting karena akan menentukan kualitas espresso yang dihasilkan. Pengaturan yang tepat pada coffee grinder sangat penting untuk memastikan kadar kehalusan penggilingan biji kopi menjadi bubuk kopi yang siap diolah. Proses selanjutnya adalah menggunakan espresso machine semi otomatis.

Kopi yang telah digiling akan ditempatkan ke dalam portafilter atau disebut

dosing. Sebelum melanjutkan ke proses berikutnya, harus dipastikan bahwa

takaran bubuk kopi sudah tepat. Kemudian bubuk kopi yang telah berada di portafilter akan dipadatkan menggunakan alat. Proses ini dinamakan tamping. Tekanan yang digunakan untuk menghasilkan kepadatan espresso yang optimal kurang lebih adalah sebesar 12 kg. Proses selanjutnya adalah brewing. Proses ini merupakan proses pengolahan bubuk kopi menjadi secangkir minuman kopi. Secangkir espresso yang diekstrak dengan baik akan memenuhi kriteria yaitu satu

shot yang dihasilkan selama 23 detik adalah 45 ml. Apabila dalam 23 detik espresso yang dihasilkan belum memenuhi cangkir maka artinya espresso tersebut over extracted atau terlalu kental. Namun apabila espresso telah memenuhi

cangkir sebelum waktunya maka artinya espresso yang dihasilkan under

extracted.

Proses pembuatan susu steam dilakukan dengan menggunakan teknologi, yaitu milk frother. Susu cair sebanyak 100 ml susu cair yang digunakan akan mampu menghasilkan susu steam untuk tiga cangkir minuman cappucino atau

coffee latte. Proses pembuatannya adalah susu cair dituang ke dalam jar. Setelah

tombol pengaturan dipilih, maka alat tersebut akan bekerja dan berhenti secara otomatis apabila proses frothing telah selesai. Apabila tombol yang dipilih adalah dingin, maka akan dihasilkan susu steam untuk minuman dingin. Namun apabila pengaturan yang dipilih adalah panas, maka akan dihasilkan foam susu sebagai campuran bagi cappucino. Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan susu

steam dan foam susu adalah dua hingga tiga menit tergantung volume susu cair

yang digunakan. Berikut ini merupakan alur yang menunjukkan proses pembuatan secangkir kopi dengan menggunakan coffee machine.

Gambar 5. Proses Pembuatan Kopi dengan Espresso Machine 6.1.2.5. Layout Usaha

Lay out merupakan gambaran penentuan letak dari berbagai macam

teknologi dan peralatan yang dimiliki perusahaan yang disesuaikan dengan fungsi produksinya sehingga dapat berproduksi secara maksimal. Elsari menyewa bangunan seluas 200 m2 yang berdiri di atas lahan seluas 270 m2. Bangunan tersebut dimanfaatkan tidak hanya sebagai tempat melakukan kegiatan produksi namun juga dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran berupa mini counter yang terletak di bagian depan bangunan. Struktur ruangan ditata sesuai dengan alur proses produksi. Ruangan di dalam bangunan tersebut dibagi menjadi ruangan produksi bakery, ruangan produksi brownies, ruangan pemasaran dan distribusi, ruangan penyimpanan, dan ruangan pemilik usaha.

Kegiatan pencampuran bahan baku brownies panggang dilakukan di bagian belakang ruangan dimana ruangan tersebut merupakan ruang penyimpanan

mixer. Adonan bahan baku yang telah siap kemudian diproses lebih lanjut di

ruangan produksi brownies. Peralatan yang terdapat di ruang produksi brownies antara lain delapan buah oven, empat buah kompor gas, meja produksi, loyang, dan rak penyimpanan. Adonan brownies diletakkan di loyang ukuran 30 cmx10 cm kemudian dipanggang di oven selama 20 menit. Brownies yang telah matang tersebut kemudian disimpan di ruang penyimpanan. Brownies didinginkan di rak

Proses penggilingan biji kopi dengan

menggunakan grinder

Dosing atau proses penempatan bubuk kopi ke dalam portafilter Pemadataan bubuk kopi menggunakan tamper dengan tekanan 12 kg Brewing atau proses penyeduhan bubuk kopi menjadi secangkir kopi dengan menggunakan espresso machine Frothing atau proses pembuatan susu steam dan

foam susu Pencampuran susu

steam atau foam susu sebagai komponen dalam

pembuatan cappuccino dan

pendinginan. Setelah brownies dingin kemudian dilakukan proses pengemasan.

Brownies yang telah dikemas akan disimpan di ruang pemasaran untuk

didistribusikan selanjutnya hingga sampai ke tangan konsumen.

Ruang utama merupakan ruang yang digunakan oleh koordinator kepala bagian dan kepala bagian keuangan untuk melakukan kewajibannya. Ruang utama dilengkapi dengan dua buah meja kerja, enam buah kursi, komputer, printer, televisi, kipas angin, dan telepon. Lemari dengan kaca transparan digunakan untuk menyimpan aneka penghargaan yang diterima oleh Elsari Brownies and

Bakery. Ruang utama juga dimanfaatkan untuk menerima tamu dari berbagai

instansi yang melakukan kunjungan kerja. Dua buah sofa disertai dengan meja tamu merupakan salah satu fasilitas yang menunjang kenyamanan tamu. Gambaran mengenai lay out pabrik Elsari dapat dilihat pada Lampiran 1.

Elsari akan menyewa bangunan berbentuk rumah toko (ruko) yang memiliki 3 lantai dengan luas 4,5x16 m2. Konsep pengembangan usaha ini ialah gerai penjualan produk Elsari yang dilengkapi dengan counter penjualan kopi. Kopi yang dijual dengan harga yang sangat terjangkau ini diperuntukkan sebagai jamuan pelengkap dalam menikmati brownies. Elsari akan melengkapi gerainya dengan berbagai fasilitas yang mampu menunjang kenyamanan pengunjung. Sofa dan meja telah disiapkan bagi konsumen yang ingin mengonsumsi produk Elsari langsung di dalam gerai. Fasilitas lain yang dimiliki Elsari di gerai barunya adalah koneksi wifi yang dapat dimanfaatkan pengunjung secara gratis. Beragam fasilitas ini digunakan untuk meningkatkan kepuasan konsumen sehingga loyalitas konsumen terhadap produk Elsari akan bertambah. Gambaran mengenai gerai baru Elsari dapat dilihat pada Lampiran 2.