• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Regenerasi Dan Pewarisan Nilai

Pada ayat-ayat tentang proses penciptaan manusia terdapat proses pendidikan yang sangat esensial dan harus dilakukan kepada anak-anak sejak usia dini. Bagi al-Jazairi, ayat-ayat tersebut pada dasarnya mengajarkan tentang proses berfikir dan menganalisis. Katanya, ada empat masalah pokok yang hendak dituju dalam proses berfikir dan menganalisis proses penciptaan manusia. Keempat hal itu ialah pertama, tentang asal usul manusia, kedua kehidupan yang musti dilakukan sesudah lahir ke dunia, ketiga fenomena alam semesta, dan keempat dinamika kehidupan bangsa-bangsa terdahulu.122

(13:

تارجلا(…ثْنُأَو ٍرَكَذ ْنِم ْمُكاَنْقَلَخ اَّنِإ ُساَّلا اَهُّيَأاَي

119 al-Jazairi, Ibid., hal. 36.

120 Madkur, Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami,hal. 161. 121 Madkur, Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami,, hal. 1612. 122 al-Jazairi, al-Tarbiyah al-Jinsiyah fi al-Islam, hal. 35.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan…

)46-45 : مجلا( .نىمت اذإ ةفطن نم . ثنلاو ركلا ينجوزلا قلخ هّنأو

Dan bahwasanya Dialah yangmenciptakan berpasangan-pasangan laki-laki dan perempuan, dari mani apabila dipancarkan.

Beberapa hadits Rasulullah SAW di bawah ini menyatakan proses bilogis yang menjadikan perbedaan jenis kelamin seorang bayi karena kualitas sperma dari masing-masing pasangan suami istri. Dunia ilmu pengetahuan lazim menyebutnya sebagai proses genetika.

امهيأف رفصأ قيقر ةأرلما ءآمو ضيبأ ظيلغ لجرلا ءآم :ملسو هيلع للها يىص للها لوسر لاق

للها لوسر لاق .

123

حيحص )سنآ نع هجام نياو مكالاو ملسمو دحأ هاور( ههبش قبس

ّنيم لجرلا ّنيم لعف اعمتجا اذإف رفصأ ةأرلما ءآمو ضيبأ لجرلا ءآم :ملسو هيلع للها يىص

ّئيأسنلاو ملسمو هاور( للها نذإب اثنأ لجرلا ّنيم ةأرلما ّنيم لع اذإفهللا نذإب اركذأ ةأرلما

ظيلغ ءآضيب لجرلا ةفطن نإ :ملسو هيلع للها يىص للها لوسر لاق .

124

حيحص )نابوث نع

هاور( ملداو محللا نوكي اهنمفقيقر ءآرفص ةأرلما ةفطن نإو ةبصعلاو ماظعلا نوكي اهنمف

ءآضيب لجرلا ةفطن :ملسو هيلع للها يىص للها لوسر لاق .

125

.)دوعسم نبا نع ّنابرطلا

اهنم نكايجم اعمنجا نإوله هبشلاف اهتبحاص تبلغ امهيأف قيقر ءآرفص ةأرلما ةفطنو ظيلغ

.فيعض )ساّبع نبا نع خيشلا وبأ هاور( هنمو

Beberapa hadits tersebut, pada dasarnya mengajarkan tentang figur seorang ayah dan ibu sebagai pihak pendidik dan pewaris nilai. Apapun jenis kelamin anak manusia (bayi) yang dilahirkan oleh seorang ibu setelah melalui proses pernikahan secara Islami,pada intinya mengajarkan tentang perlunya bibit terpilih, baik ayah ataupun ibu. Karena pendidikan sangat membutuhkan contoh teladan yang baik. Ayah dan juga ibu harus berasal dari generasi atau keturunan orang baik dan beragama. 126

Beberapa ayat dan juga hadits tentang asal usul dan penciptaan manusia, jenis kelamin dan keturunan, serta kehiduppan umat terdahulu dalam tinjauan kependidikan al-Jazairi, memberikan pemahaman bahwa sejak dini anak-anak musti ditanamkan pemahaman tentang eksistensinya sebagai makhluk sosial. Disadarai atau tidak disadari, manusia sebagai bagian dari mamsyarakat tidak dapat hidup berdiri sendiri. Ia akan membutuhkan orang lain meski

123 al-Sayuthiy, Jalal al-Din, al-Jam’ al-Shaghri fi Ahadits al-Basyir al-Nadzir, Beirut, Dar Katib al-‘Arabiy, 1976, h. 278.

124 Ibid., h. 278. 125 Ibid., h. 90.

sekadar untuk berkomunikasi dan mengekpressikan hal-hal yang terkandung didalam angan-angan atau hatinya. Karena itu, menurutnya, pendidikan bertugas memberikan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang asal usul penciptaan manusia dan keturunan mereka generasi terdahulu serta dampaknya dalam kehidupan di dunia ini.127

ًةَدَفَحَو َينِنَب ْمُكِجاَوْزَأ ْنِم ْمُكَل َلَعَجَو اًجاَوْزَأ ْمُكِسُفْنَأ ْنِم ْمُكَل َلَعَج ُللهاَو

(

72لحلا(َنوُرُفْكَي ْمُه ِللها ِةَمْعِنِبَو َنوُنِمْؤُي ِلِطاَلباِبَفْ َأِتاَبِّيي َّطلا َنِم ْمُكَقَزَرَو

Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari

ni`mat Allah?”

)54: ناقرفلا( اًريِدَق َكُّبَر َن َكَو اًرْه ِصَو اًب َسَن ُهَلَعَجَف اً َشَب ِءاَمْلا َنِم َقَلَخ يِ َّلا َوُهَو

Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.

Bagi al-Jalalin dan Ibn Katsir air yang dimaksud adalah air mani atau nuhtfah. Ayat ini,bagi Qurtubi, merupakan peringatan bagi manusia tentang asal penciptannya dari air sesuai dengan firman Allah SWT dalamsurat al-Anbiya : 30 di bawah ini.

)30 : ءآيبنلا(َ نوُنِمْؤُي َلَفَأ ٍّ َح ٍءْ َش َّ ُك ِءاَمْلا َنِم اَنْلَعَجَو ...

Artinya : Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakahmereka tiada juga beriman?

ْمُهْنِم ٌيِثَكَو ٍدَتْهُم ْمُهْنِمَف َباَتِكْلاَو َةَّوُبُّلا اَمِهِتَّيِّيرُذ ِف اَنْلَعَجَوَميِهاَرْبِإَو اًحوُن اَنْلَسْرَأ ْدَقَلَو

)26 : ديدلا(َ نوُق ِساَف

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab, maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka fasik

(77 :

تفصلا( َينِقاَلبا ُمُه ُهَتَّيِّيرُذ اَنْلَعَجَوْ

Artinya : Dan Kami jadikan anak cucunya (Nuh) orang-orang yang melanjutkan keturunan.

Baik Jalalin, Ibn Katsir ataupun Qurthubi sependapat bahwa, asal usul dan keturunan manusia yang sampai dengan sekarang masih tetap survive adalah berasal dari bapak yang satu yaitu Nuh as.

دحأ هاور( ثفايو ماحو ماس ةثلث حون لدو : مّلسو هيلع للها لىص للها لوسر لاق

127 al-Jazairi, al-Tarbiyah al-Jinisiyah di al-Islam ,hal. 29.

ةثلث حون لدو : مّلسو هيلع للها لىص للها لوسر لاق

128

.حيحص )ةرمس نع مكالاو

ةرمس نع ّنابرطلا هاور( مورلا وبأ ثفايو ةشبلا وبأ ماحو برعلا وبأ ماسف : ماسق

وبأ ماحو برعلا وبأ ماس : مّلسو هيلع للها لىص للها لوسر لاق

129

.نسح )نارمعو

130

.نسح )ةرمس نع مكالاو ّيذمتلاو دحأ هاور( مورلا وبأ ثفايو ةشبلا

Sam, menurut Sa’id bin al-Musyyab, adalah nenek moyangnya bangsa Arab, Persia, Romawi, Yahudi dan Nasrani. Ham adalah nenek moyang bagi bangsa Sudan, Sind, India, Habsyi, Qibti dan Barbar. Dan, Yafuts adalah nenek moyang bangsa Turki dan juga Ya’juj Ma’juj.

Pendidikan bertugas dan berkompeten menciptakan generasi muda menjadi generasi pewaris para nabi dan rasul yang oleh Allah dikaruniai kenikmatan dan kebahagaiaan berupa manhaj al-Hayat yang sesuai dengan kehendak-Nya. Merekalah yang generasi yang dapat dijadikan contoh teladan ataupun panutan baik oleh generasi sekarang dan akan datang.

Bagi al-Nahlawi, pengetahuan dan pemahaman tentang generasi terdahulu memiliki dua tujuan pokok. Pertama, menumbuhkan dan memgembangkan naluri atau fitrah berinterkasi secara sosial. Kedua, mengembangkan pemahaman terhadap norma-norma yang berlaku didalam masyarakat dan mendorong untuk mematuhinya.131 Ibrahim ‘Ishmat Muthawi’ menegaskan, sejarah dan peradaban bangsa-bangsa terdahulu berdasarkan hasil penelitian terbukti memiliki andil dan pengaruh signifikan bagi arah pertumbuhan dan perkembangan generasi sekarang. Menurutnya, pengaruh dari peradaban produk generasi sekarang terhadap generasi muda dewasa ini hanya 15 % saja. Sedangkan pengaruh peradaban bangsa-bangsa terdahulu terhadap generasi muda masa kini adalah sebesar 85 %.132Secara simple dam tegas Ali bin Abu Thalib ra. menyatakan bahwa, dinamika sosial dan peradaban di masa lampau memiliki keterkaitan yang kuat dengan perkembangan kepribadian bangsa masa sekarang.133

Manusia, dalam ihwal sifat dasar pada umumnya sama dengan makhluk hidup selainnya, seperti tumbuhan dan binatang. Sifat dasar manusia adalah : terdiri dari sel, makan, minum, bergerak atau beraktivitas, tumbuh (berubah secara fisik), berkembang biak (berketurunan), beradaptasi serta berevolusi. Tetapi, sebagaimana ditegaskan Allah di dalam al-Quran, manusia adalah makhluk yang paling sempurna dari aspek lahiriah (struktur, fungsi dan mekanisme anatomis).

Perbedaan manusia dari makhluk hidup selainnya, semata-mata bukanlah karena faktor mentalitas atau spirtualitas. Tinjauan biologis dapat menunjukkan bahwa, manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna

ميوقت نسحأ .

Berdasarkan klasifikasinya manusia tidak

128 al-Sayuthiy, al-Jami’ al-Shaghir, h. 332 129 al-Sayuthiy, al-Jami’ al-Shaghir, h. 332 130 al-Sayuthiy, al-Jami’ al-Shaghir, h. 170

131 al-Nahlawi, Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Asalibh, hal. 119-120. 132 Ibrahim ‘Ishmat Mutrhawi’, Ushul al-Tarbiyah , hal. 42.

133 al-Adib, Ali Muhammad al-Husein, Manhaj al-Tarbiyah ‘ind al-Imam ‘Ali, Beirut, Dar Katib al-‘Arabi,1979, hal. 51.

dapat dimasukkan kedalam makhluk tumbuhan bersel (protophyta, tallophyta, brytophyta, pteridophya, dan spermatophya) ataupun hewan (protozoa, porifera, coelenterata, vermes, mollusca, arthropoda, enchinodermata, dan chordata). Oleh karena sel-sel yang terdapat didalam tubuh manusia lebih banyak dan lebih rumit.

H. MANUSIA MAKHLUK EMOSIONAL