• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.2 Deskripsi Data Penelitian

4.2.1 Proses Ritual Debus

Dalam setiap proses pasti terdapat adanya sebuah tahapan yang harus dilalui, tahapan-tahapan tersebut dilalui untuk pencapaian tujuan tertentu. Pada debus Padepokan Maung Pande ini terdapat adanya tahapan-tahapan dimana setiap pemain debus harus dapat melewatinya yaitu dimanamakan proses ritual. Dalam tahapan ini setiap pemain debus harus sungguh-sungguh untuk melewatinya, karena tahapan ini merupakan awal dalam mempelajari debus itu sendiri.

Pada setiap ritual yang dilakukan oleh pemain debus bersifat sakral dan bahkan ritual itu hanya dapat diketahui oleh orang yang memang benar-benar mendalami kesenian debus, tidak semua orang tahu apa saja ritual pada kesenian debus Banten ini karena sifatnya sangat rahasia. Pada saat peneliti melakukan wawancara guru besar Padepokan Maung Pande tidak medeskripsikan secara jelas proses ritual pemian debus secara rinci, yang dijelaskannya hanya secara umum.

Pada penetitian ini peneliti melakukan sebuah wawancara dengan pertanyaan pertama adalah: Apa saja tahapan dalam proses ritual sebelum pelaksanaan debus tersebut? Sebelum menjawab pertanyaan informan bercerita terlebih dahulu mengenai sejarah debus di Banten itu sendiri,

dimaksudkan agar peneliti mengetahui asal-usul ritual pemain debus itu sudah ada sejak jaman dahulu, Dr. H. Furqan menjelaskan bahwa:

―Di maung pande ritual-ritual seperti itu sebenernya adanya di awal sebelum pemain itu bisa dan berniat mendalaminya dan nanti pada saat pemain itu tampil tidak perlu lagi bantuan gurunya. Di maung pande biasanya kita ritualnya dengan shalat, puasa, dan dzikir, itu kan sudah umum ya, nah disini kita lebih menekankan keyakinan atas pertolongan Allah SWT sebagai pelindung dan penyelamat saat kita mempertunjukkan debus, nah makannya kalo mau mentas debus tidak boleh takabbur atau sombong, nanti ga di lindungin dan ditolongin sama Allah.‖ (wawancara Informan Kunci 12 juli 2018).

Kutipan diatas di perkuat oleh informan ke 2, mengenai proses atau tahapan yang dilakukan pemain debus sebelum pertunjukkan. Kang Surya menguatkan dengan berkata sebagai berikut :

―Pada saat pelaksanaan, seperti biasa doa-doa dibaca dahulu, kemudian musik dimainkan, musik mulai pelan kemudian pemain duduk didepan panggung dengan posisi kaki melipat kebelakang, disitu biasanya bakar kemenyan terlebih dahulu, tapi kemenyan disini kita pake Cuma sebagai artistik untuk meningkatkan suasa mistik dan kesan seram. kemudian guru atau ketua maju kedepan untuk melantunkan doa-doa atau dzikiran sebagai pembukaan ritual sebelum atraksi dimulai. Ada beberapa doa pada saat pelaksanaan debus ini misalnya ketika mau melakukan permainan golok disini ada doa-anya seperti membaca bismillah, kemudian ayat 20, kulhu falakbinnas, syahadat-syahadat, dan doa hadarat. itu sebagian doa yang bisa dikasih tau. Selebihnya harus belajar sendiri agar bisa dan tau makna didalamnya‖ (wawancara informan Pendukung 12 Juli 2018).

Dalam Padepokan Maung Pande tidak menggunkan hal gaib yang keluar dr ajaran atau tarekat islam, sesuai dengan peninggalan nenek moyang dulu, yang harus ditempa dalam diri seorang pemain debus adalah jiwa dan niatnya. Keyakinan yang kuat berpengaruh terhadap pertunjukkan debus karena bila kita takut dan tidak yakin melakukan sebuah atraksi, biasanya akan terjadi kesalahan, seperti saat akan menyayat tubuh dengan golok saat

bagian tubuh yang berdarah dan tersayat tidak bisa merapat dan keluar banyak darah.

Ada istilah sohor atau takabbur, artinya sombong, guru selalu mengingkatkan akan persiapan sebelum pertunjukkan jangan sampai apa yang di pertunjukkan atas dasar niat yang salah, seperti sombong itu sendiri. Menghilangkan niat sombong bukan karena tidak ingin dilihat, melainkan untuk jangan sampai ingin dilihat hebat dan mempunyai kemampuan kekebalan terhadap benda tajam. Dalam mempertunjukkan debus harus dengan niat untuk semata-mata melestarikan kebudayaan tang telah diturunkan oleh nenek moyang kita.

Kembali pada pembahasan awal, bagaimana proses ritual pemain debus sebelum mencapai kekebalannya. Peneliti ingin menjelaskan tahapan yang dilakukan seorang pemain debus sampai akhirnya ia bisa mencapai kekebalannya. Informasi yang peneliti dapatkan, bahwa biasanya tidak ada persiapan atau proses ritual khusus. Berikut kutipan percakapan dengan Kang Surya.

―Persiapan khusus, kalo saya mah tidak ada, murid-murid saya juga tidak ada, tapi ya itu tadi adanya keyakinan dan tekad yang kuat dari tiap pemain. Paling saya ngatransfer doa lewat jejampean terus nanti tinggal ditanam. Yang pasti harus yakin karena semuanya milik Allah SWT. Kalo persiapan balik lagi itu ada di tahapan awal pemain itu ingin bisa dan mempelajari, begitu kalau menurut saya mah.‖

Hasil observasi yang peneliti lakukan, Ada lima tahapan yang ditemukan, tahapan tersebut harus dilalui seorang pemain debus dari awal tidak bisa sampai ia mencapai kekebalannya.

Pertama, sebagai orang yang ingin belajar dan memperdalam ilmu kekebalan, sebelum menjadi pemain harus mencari dan memilih guru atau syaikh yang kita percayai dan dapat mentransfer ilmunya serta membimbing agar dapat focus mencapai tujuannya menjadi pemain debus.

Kedua, setelah mendapatkan guru, tahapan selanjutnya adalah guru akan mengarahkan syarat sebagai pemain debus itu harus taat pada ajaran atau tarekat islam dengan tidak meninggalkan ibadah. Biasanya awal mula prosesnya pemain debus akan diarahkan melakukan puasa, ada puasa 7 hari, 30 hari dan puasa patih geni selama 2 hari.

Dalam tahapan ini pemain debus harus mentaati segala peraturan yang dibuat oleh guru maupun padepokan, karena peraturan itu biasanya itu sudah menjadi ketetapan yang sudah dibuat dan turun temurun dilaksanakan. Dasar mentaati peraturan dari guru juga saja saja harus menjauhi larangan-larangan yang sudah ada dalam peraturan tarekat islam, seperti berzinah, minum-minuman keras, mencuri dan lain-lain.

Ketiga, tahapan ketiga ini pemain debus harus berlatih memperkuat tubuh agar tidak mudah terluka maupun tertusuk benda tajam. Karena pada dasarnya pertunjukkan debus sendiri menggunakkan trik olah tubuh yang dengan kita berlatih olah raga bisa dengan melakukan pemanasan atau mengencangkan otot-otot.

Keempat, silat menjadi tahapan paling penting, dimana setiap aliran padepokan pasti mewajibkan pemainnya dapat mempertunjukkan

kemampuan bersilat. Pada sebelum pertunjukkan debus dipertunjukkan ada pertunjukkan silat yang biasa sebagai tansisi sebelum pertunkukkan debus di mulai. Aliran yang digunakan oleh Padepokan Maung pande adalah aliran silat Tjimande.

Kelima, tahapan terakhir pemain debus harus bisa meyakinkan dirinya bisa tahan dan kebal terhadap benda tajam. Pada tahap ini komunikasi transcendental dipergunakan, beda dengan tahapan kedua dengan solat atau ibadah lainnya, tahapan ini memiliki cara dengan melantunkan ayat-ayat suci alquran dan mantra dari gurunya pemain debus dapat mencapai kekebalannya.

Pada saat pertunjukkan debus peran seorang guru itu sebagai backup pemainnya dalam mempertunjukkan kekebalannya. Sebelum pertunjukkan guru memberikan jampean kepada pemain debus sebagai bentuk permintaan keselamatan kepada Allah SWT.

Diagram 4.1 Mencapai Kekebalan dengan Komunikasi Transendental Ibadah sesuai Tarekat Islam Mencari Guru Olah tubuh dan Olah Raga Belajar Silat

Tahapan ritual sebelum pelaksanaan kesenian debus Banten berlangsung beragam tergantung sejarah awal mereka bagaimana, tapi disini pada intinya hampir sama tergantung mereka memaknainya seperti apa, setelah melakukan wawancara peneliti mendapatkan jawaban tentang tahapan sebelum debus itu berlangsung, meliputi, puasa terlebih dahulu, ada yang menyarankan puasa itu dilaksanakan selama 7, atau 30 hari ada pula dengan berpuasa 9 hari yang ke 3 harinya puasa geni, dimana puasa yang dilakukan tanpa makan dan minum secara berturut-turut.

Setiap malam jumat dengan rutin para pemain debus berserta guru mereka selalu mengadakan doa bersama dan pada malam jumat malam Padepokan Maung Pande biasanya menggelar latihan di kediaman kang Surya sebagai guru. Secara rutin Padepokan Maung Pande memiliki jadwal latihan setiap malam jumat, dan malam sabtu.

Jika dilihat dari tahapan tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahawa setiap kegiatan ritual yang dilakukan mempunyai persiapan khusus, persiapan yang paling utama terletak pada diri pemain itu sendiri, dimana ada kesiapan baik mental maupun fisik. Karena ilmu debus merupakan ilmu yang dasarnya adalah keyakinan, keyakinan disisni bahwa seorang pemain debus harus yakin terhadap Allah SWT dan yakin terhadap diri sendiri.

Mempelajari kesenian debus secara tidak langsung mempelajai tarekat agama dalam hal ini agama Islam, karena jika dilihat dari sejarah debus itu berfungsi sebagai syiar penyebaran pesan-pesan ajaran islam, secara tidak

langsung juga belajar debus belajar ilmu keislaman dan ilmu keselamatan dunia dan akherat.

Dokumen terkait