• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses SPM berdasarkan Surat – Edaran di atas, melalui mekanisme sebagai berikut :

Dalam dokumen SKRIPSI ERWIN ANTASARI (Halaman 74-80)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

F. Proses SPM berdasarkan Surat – Edaran di atas, melalui mekanisme sebagai berikut :

Pada perbulaan tahun anggaran, atas dasar DIK/DIP/SKO yang bersangkutan, maka bendaharawan mengajukan SPP-penyediaan dana UYHD (SPP-DU) pada KPKN, yang jumlahnya sesuai dengan batas-batas yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Kemudian KPKN akan menerbitkan SPM Giro Bank/Giro Pos kepada bendaharawan atas beban mata anggaran khusus sebagai penyedian dana UYHD

(SPM-DU). Dana UYHD dapat digunakan untuk berbagai jenis belanja (kecuali belanja pegawai untuk anggaran belanja rutin)/jenis biaya /mata anggaran pengeluaran (MAK) yang anggaran tersedia dalam DIK/DIP/SKO bersangkutan, dengan ketentuan dan UYHD rutin terpisah dari dana UYHD pembangunan.

Selanjutnya setelah dana UYHD digunakan, baik sebagian maupun seluruhnya, maka untuk mendapatkan dana UYHD lagi, maka bendaharawan mengajukan SPP Penggantian Dana UYHD (SPP-GU) kepada KPKN dengan melampirkan semua bukti pengeluaran yang bersangkutan setelah disetujui dan disahkan oleh Kepala Kantor / satuan Kerja / Pimpinan Proyek / Bagian Proyek / Atasan Langsung Bendaharawan.

Untuk hal tersebut di atas, maka KPKN mengadakan penelitian / pengujian terhadap SPP-GU tersebut dan apabila memenuhi syarat, KPKN menerbitkan SPM Penggantian Data UYHD (SPM-GU) kepada Bendaharaan atas beban dari mata anggaran pengeluaran (MAK ) sesuai dengan bukti pengeluaran yang diajukan dan dibayarkan secara giral kepada Bendaharaan bersangkutan sebagai pengganti Dana UYHD.

Setiap akhir bulan, Kepala Kantor / Satuan Kerja / Pemimpin Proyek / Bagian Proyek dan Bendaharaan menyampaikan daftar / laporan kepada KPKN mengenai posisi kredit anggaran dan komposisi dana UYHD dengan melampirkan saldo bilyet Bank / Pos per akhir bulan yang bersangkutan.

Proses penerbitan SPM berlangsung melalui kegiatan penanganan yang dimulai pada Loket Penerima SPP, diteruskan ke Pelaksana, kemudian kepada Kepala Korpel Pembantu, yang selanjutnya dikirimkan kepada Kepala Korpel,

dan penanganan puncak dilakukan oleh Kepala Seksi, dan penyelesaian akhir adalah pada Unit Pengiriman.

Proses kegiatan penanganan, penyelesaian dan penerbitan SPM sebagaimana disebutkan diatas, secara terperinci adalah sebagai berikut:

Berdasarkan jawaban dari responden ibu DHARMAWATY, SP menjelaskan proses penerbitan SPM secara terperinci yaitu pada loket penerima terjadi kegiatan berlangsung pertama pada bendahara rutin menyerahkan SPPR kepada kepada kepala unit arsip kemudian di agenda dan di bukukan dalam register dan diteruskan pada pelaksana pembantu yang di tangani langsung oleh HASYIM, SE untuk memeriksa dan meneliti apakah SPPR tersebut telah memenhi persyaratan atau tidak, bila SPPR telah diperksa dan di teliti kelengkapannya dan telah memenuhi maka akan dilanjutkan pada kepala korpel pembanu yang di tangani langung oleh SALMAH, S.Sos bertugas menganalisa dan menguji konsep SPM kemudian diteruskan pada kepala korpel JARIAH, ST dan diteruskan kepada kepala seksi yang bertanggungjawab DHARMAWATY, SP selaku kepala sub.

Bagian keuangan untuk menguji kembali konsep SPM dan menguji kelayakan apakah sudah memenuhi syarat untuk kemudian di terusan kepada KPKN Kota Makassar

Dari penjelasan diatas dapat di uraiankan hasil dari jawaban responden oleh DHARMAWATY, SP sebagai berikut:

1. Pada loket penerima di KPKN

Pada loket penerima ini, proses kegiatan berlangsung sebagai berikut:

a. Bendaharawan rutin dalam hal ini yang bertanggungjawab yaitu DHARMAWATY, SP menyerahkan SPPR kepada Unit Arsip/Ekspedisi yang berada di bawah Seksi Umum yaitu INDRI FITRIANI A.md

b. Setelah diagenda dan dibukukan dalam register, Kepala Unit Arsip/Ekspedisi meneruskannya kepada Seksi Perbendaharaan yang bersangkutan, yang dalam hal ini adalah Seksi Perbendaharaan, yang langsung di tangani / diproses oleh pelaksana pada Seksi Perbendaharaan,

dalam hal ini yang melaksanakan pengurusan Belanja Barang dan Belanja Pemeliharaan.

2. Pada Pelaksana pada Korpel Pembantu

Proses kegiatan yang dilakukan oleh Pelaksana pada Korpel Pembantu (pada Seksi Perbendaharaan) yang ditangani langsung oleh HASYIM, SE pada Dinas Ketenaga Kerjaan Kota Makassar yaitu adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa dan meneliti apakah SPPR tersebut telah memenuhi persyaratan atau tidak/belum.

Bila SPPR tersebut tidak/belum memenuhi persyaratan, maka pada saat itu juga Pelaksanan memberitahukan kepada Kepala Kantor / Unit Kerja yang bersangkutan dengan :

1. Menyiapkan surat penolakan SPPR tersebut.

2. Mengirimkan/menyampaikan kepada Bendaharawan bersangkutan, disertai dengan alasan-alasan penolakannya.

3. Surat penolakan SPPR tersebut harus sudah disampaikan/dik irimkan pada hari yang sama diterimanya SPPR.

4. Tembusan surat penolakan tersebut disampaikan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jendral Anggaran (Kanwil DJA), dalam hal ini Bidang Tata Usaha Perbendaharaan setempat.

b. Bila SPPR tersebut setelah diperiksa dan diteliti kelengkapannya ternyata telah memenuhi persyaratan bagi pembayaran SPPR, langsung dibukukan pada penerimaan / penyelesaian SPPR.

c. Memeriksa apakah jumlah uang yang akan dibayarkan itu, telah tersedia dananya dalam DIK/SKO bersangkutan.

d. Mencatat dan membubuhkan parafnya pada kartu pengawasan bersangkutan.

e. Membuat konsep SPM dan membubuhkan parafnya, memberi catatan seperlunya pada buku penerimaan/penyelsaian SPPR, yaitu:”Selesai tanggal…)

f. Menyampaikan Konsep SPM tersebut yang dilampirkan dengan dokumen SPPR dan kartu-kartu yang bersangkutan kepada Kepala Korpel Pembantu (dalam hal ini pada Seksi Perbendaharaan I).

3. Pada Kepala Korpel Pembantu

Kepala Korpel Pembantu, yang dalam hal ini pada Seksi Perbendaharaan II yaitu SALMAH, S.Sos, menganalisa dan menguji konsep SPM tersebut mengenai:

a. Keabsahan dokumen yang dilampirkan.

b. Bagian anggaran / pengesahan pengeluaran pembayaran.

c. Jenis SPM /Kode dan Tahun Anggaran.

d. Jenis BKPK, nomor seri SPM serta kode KAS/BANK/POSnya.

e. Meneliti SPM yang diterbitkan, yaitu:

1. SPM Pengeluaran Anggaran.

2. SPM Pengambilan Uang.

3. SPM Perubahan Uang.

f. Membubuhkan parafnya dan menyampaikan konsep SPM tersebut kepada Kepala Korpel, yang dalam hal ini pada Seksi Perbendaharaan II.

4. Pada Kepala Korpel

Kepala Korpel JARIAH, ST, yang dalam hal ini pada Seksi Perbendaharaan II, melaksanakan proses berikut:

a. Memeriksa Dan menguji konsep SPM tersebut.

b. Membubuhkan parafnya pada karut pengawasan yang bersangkutan dan menetapkan konsep SPM tersebut sepanjang dalam batas wewenangnya menandatangani asli SPM dan mengirimkan konsep SPM tersebut kepada Unit Komputer pada Seksi Umum, setelah terlebih dahulu mencatat dalam buku penerimaan/penyelesaian SPPR dan mengambil lampiran-lampiran untuk dikembalikan krpada pelaksana.

c. Mengkolnet SPM, dan jika tidak terdapat kesalahan, menandatangani serta mengirimkan ke Unit Registrasi pada Seksi Umum, setelah terlebih dahulu dicatat dalam buku penerimaan/penyelesaian SPPR.

Selanjutnya konsep SPM tersebut disampaikan kepada Kepala Seksi, yang dalam hal ini adalah Kepala Seksi Perbendaharaan II.

5. Pada Kepala Seksi

proses penyelesaian penerbitan SPM ini, adalah pada Kepala Seksi yang bertanggungjawab yaitu DHARMAWATY, SP selaku Kepala Sub. Bagian Keuangan, yang dalam hal ini adalah Kepala Seksi Perbendaharaan II, dengan kegiatan sebagai berikut.

a. Memeriksa dan menguji konsep SPM tersebut.

b. Membubuhkan parafnya karut pengawasan yang bersangkutan, dan menetapkan konsep SPM tersebut sepanjang batas wewenangnya menandatangani asli SPM, dan mengirimkan konsep SPM tersebut kepada Unit Komputer pada Seksi Umum setelah terlebih dahulu mencatat dalam buku penerimaan/penyelesaian SPPR, sedangkan lampiran-lampirannya diambil untuk dikembalikan kepada Pelaksana.

c. Mengkolnet SPM dan jika tidak terdapat kesalahan, menandatangani serta mengirimkannya ke Unit Registrasi pada Seksi Umum, setelah terlebih dahulu dicatat dalam buku penerimaan/penyelesaian SPPR.

Sebagai penyelesaian terakhir dalam proses penerbitan SPM ini, adalah setelah ditandatangani oleh pejabat yang berwewenang, oleh Unit Registrasi/Komputer diberi tanggal dan nomor, dan dimasukkan ke dalam Daftar Penguji dan Unit Komputer.

Akhirnya SPM dan Daftar Penguji yang telah ditandatangani tersebut segera disampaikan kepada Unit Pengiriman.

Demikianlah pelaksanaan proses kegiatan penanganan dan penyelesaian penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM), yang dalam hal ini ketenaga kerjaan kota Makassar.

G. Pelaksanaan Sistem dan Prosedur Pembayaran Anggaran Rutin dalam

Dalam dokumen SKRIPSI ERWIN ANTASARI (Halaman 74-80)

Dokumen terkait