• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prospek Perekonomian Daerah

Perekonomian Kalimantan Barat tahun 2019 diprakirakan tumbuh pada

rentang 4,9-5,3% (yoy), didorong oleh meningkatnya kinerja konsumsi dan

investasi. Pada sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan perekonomian Kalimantan

Barat tahun 2019 diprakirakan ditopang oleh membaiknya kinerja LU industri

pengolahan dan konstruksi. Sementara itu, secara keseluruhan inflasi 2019

diperkirakan masih berada dalam rentang target inflasi nasional, 3,5+1% (yoy).

Prospek Ekonomi Tahun 2019

Kinerja perekonomian Kalimantan Barat tahun 2019 diprakirakan tumbuh 4,9-5,3% (yoy). Meningkatnya kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi diprakirakan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Dari sisi penawaran, selain LU pertanian, peningkatan kinerja LU industri pengolahan serta perdagangan akan mendukung peningkatan kinerja ekonomi Kalimantan Barat tahun 2019.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diprakirakan meningkat. Realiasi pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2019 yang lebih tinggi dari proyeksi semula mendorong terjadinya bias ke atas terhadap proyeksi kinerja konsumsi rumah tangga di tahun 2019. Relatif membaiknya harga karet internasional sepanjang Januari-April 2019, realisasi penyaluran bansos serta penyaluran THR diprakirakan akan dapat menopang aktivitas konsumsi rumah tangga hingga pertengahan tahun. Hal tersebut juga antara lain tercermin dari hasil SK KPwBI Provinsi Kalimantan Barat Mei 2019 yang menyatakan adanya peningkatan pada indeks perkiraan penghasilan pada 6 bulan yang akan datang dibandingkan dengan saat ini. Di sisi lain, terdapat beberapa risiko yang berpotensi menahan prakiraan kenaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2019 ini. Di antaranya adalah harga CPO internasional yang dari awal tahun hingga April 2019 masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga pada tahun lalu, serta kemungkinan turun kembalinya harga karet internasional di semester II 2019.

Konsumsi Pemerintah diperkirakan meningkat didorong oleh meningkatnya volume APBD dan APBN. Kenaikan pertumbuhan konsumsi pemerintah daerah didorong oleh proyeksi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di 2019 seiring dengan beroperasinya Pelabuhan Tanjungpura (Kijing). Selain itu pada 2019 ini pemerintah daerah juga merencanakan perluasan sumber-sumber pajak dari perusahaan-perusahaan yang belum tercatat selama ini. Sementara itu, peningkatan anggaran belanja pada Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 juga berdampak pada peningkatan belanja pemerintah pusat di daerah melalui kementerian dan lembaga lainnya. Pada RAPBN 2019, anggaran belanja meningkat menjadi Rp2.462,3 triliun dibandingkan dengan Rp2.204 triliun pada APBN 2018. Selain itu, pencairan Dana Kelurahan mulai tahun 2019 juga dapat menjadi pendorong peningkatan konsumsi pemerintah.

Kinerja investasi juga diprakirakan dapat bertumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2018. Beberapa proyek infrastruktur yang berlangsung di Kalimantan Barat pada 2019 akan mendorong investasi, khususnya investasi fisik. Beberapa proyek tersebut antara lain: (1)

Pembangunan PLTU Kalbar 1 di Bengkayang. Di sisi lain, peningkatan anggaran belanja modal pada APBD Provinsi Kalimantan Barat 2019 juga menjadi pendukung bagi peningkatan kinerja investasi.

Kinerja ekspor pada 2019 diprakirakan terkontraksi. Prakiraan melandainya pertumbuhan ekonomi dunia pada 2019 dan revisi ke bawah pada proyeksi pertumbuhan ekonomi beberapa negara tujuan ekspor Kalimantan Barat (Tiongkok dan India) dapat menurunkan permintaan terhadap komoditas ekspor utama Kalimantan Barat seperti karet, alumina dan CPO ditengah fluktuasi harga komoditas internasional serta ketegangan hubungan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok yang masih terus berlangsung. Lebih jauh, Uni Eropa pun telah menerbitkan peraturan yang membatasi penggunaan minyak sawit untuk campuran biosolar yang akan berdampak pada semakin turunnya harga CPO internasional. Sementara itu,

telah selesainya pembangunan dryport di Perbatasan Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong serta

keberadaan Pelabuhan Tanjungpura (Kijing) dapat menjadi faktor yang menahan kontraksi ekspor lebih dalam lagi jika operasionalnya dapat dioptimalkan di 2019 ini.

Kinerja impor diprakirakan mulai melambat pada 2019. Seiring dengan perkembangan pembangunan terkini dari beberapa proyek infrastruktur di Kalimantan Barat, diprakirakan kebutuhan akan bahan baku yang berasal dari impor akan semakin berkurang dibandingkan dengan tahun lalu. Selain itu, telah beroperasinya PLTU 3 di Bengkayang dapat mengurangi kebutuhan impor listrik di Kalimantan Barat. Secara umum, impor Kalimantan Barat bersifat impor produktif karena sebagian besar barang impor berupa barang bahan baku dan modal.

Dari sisi lapangan usaha, diprakirakan kinerja LU industri pengolahan dan konstruksi meningkat. Meningkatnya kinerja LU industri pengolahan tercermin dari peningkatan produksi industri karet sepanjang Januari-April 2019 yang tumbuh meningkat hingga 12,15% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama sepanjang tahun lalu, sebagai dampak dari relatif membaiknya harga internasional karet pada periode tersebut. Peningkatan tersebut diprakirakan akan terus terjadi sepanjang semester I 2019. Selain itu, di tengah situasi global yang kurang menguntungkan, kinerja industri CPO juga diprakirakan meningkat seiring dengan rencana Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat meningkatkan produksi CPO pada 2019. Selanjutnya, beberapa proyek infrastruktur yang didorong penyelesaiannya pada 2019 seperti Pelabuhan Tanjungpura (Kijing) diprakirakan dapat mendorong kinerja LU konstruksi. Selain itu kinerja LU konstruksi pada 2019 juga didorong oleh proyek smelter alumina di Mempawah dan PLTU Kalbar 1 di Bengkayang yang akan dan sedang dibangun.

Tabel 7. 1 Pertumbuhan Ekonomi Dunia (%, yoy)

Sumber: IMF, Consensus Forecast, Bank Indonesia

Dengan prospek ekonomi Kalimantan Barat 2019 tersebut, terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai. Risiko tersebut antara lain:

1. Proyeksi pertumbuhan dunia 2019 yang lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya. 2. Berlanjutnya ketegangan hubungan dagang Amerika-Tiongkok yang dapat berimbas pada

menurunnya permintaan Tiongkok terhadap komoditas ekspor utama Kalimantan Barat. 3. Proyeksi harga komoditas secara umum pada 2019 yang relatif lebih rendah dibandingkan

dengan 2018.

4. Meningkatnya stok CPO global yang tidak diiringi dengan peningkatan permintaan. 5. Prakiraan kembali menurunnya harga karet internasional di semester II 2019.

6. Terhambatnya pembangunan proyek infrastruktur strategis pemerintah di Kalimantan Barat.

Prakiraan Inflasi Daerah Tahun 2019

Inflasi Kalimantan Barat di tahun 2019 diperkirakan masih berada pada rentang target inflasi nasional, 3,5+1% (yoy). Rencana pemerintah untuk tidak menaikkan tarif listrik dan cukai rokok pada 2019 diperkirakan menjadi faktor yang dapat meredakan tekanan inflasi 2019. Selain itu, harga minyak dunia yang diproyeksi lebih stabil di 2019 juga dapat melonggarkan tekanan inflasi yang berasal dari harga bahan bakar minyak. Namun demikian, masih terdapat beberapa risiko lain yang dapat berpengaruh terhadap tekanan inflasi selama tahun 2018, antara lain (i) rangkaian perayaan HBKN, (ii) ketidakpastian kebijakan ekonomi dunia

yang menyebabkan imported inflation, (iii) tingkat tarif angkutan udara yang lebih tinggi

dibandingkan tahun lalu, dan (iv) anomali cuaca.

Pertumbuhan Ekonomi 2016 2017 2018 2019p 2020p

Global 3.2 3.8 3.6 3.3 3.6

Negara Maju

- Amerika Serikat 1.5 2.2 2.9 2.3 1.9

- Uni Eropa 2.0 2.4 1.8 1.3 1.5

- Jepang 1.0 1.9 0.8 1.0 0.5

Negara Berkembang

- Tiongkok 6.7 6.9 6.6 6.3 6.1

- India 7.1 6.7 7.1 7.3 7.5

kepada publik secara rutin melalui berbagai media dalam rangka menjaga ekspektasi perubahan harga dan pola konsumsi masyarakat, dan (iv) mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam melakukan pemantauan harga komoditas pokok melalui pemanfaatan teknologi informasi, antara lain: PIHPS (tingkat nasional), PIHPS Enggang (tingkat provinsi) dan GENCIL (Kota Pontianak). Sementara itu, program jangka panjang adalah melakukan integrasi program pengendalian inflasi dari hulu-hilir seperti memacu peningkatan produksi, memperlancar distribusi, mengurangi biaya angkut, dan menjaga ekspektasi serta mekanisme pemasaran. Program jangka panjang tersebut merupakan bentuk replikasi dan integrasi program kerja TPID di seluruh Indonesia yang dinilai memberi dampak positif bagi stabilitas harga.

Daftar Istilah

Clean money policy adalah kebijakan Bank Indonesia untuk menarik uang tidak layak edar dan

menyediakan uang layak edar bagi masyarakat.

CPO (Crude Palm Oil) atau dikenal sebagai minyak sawit mentah. Minyak sawit atau minyak kelapa sawit adalah minyak nabati yang dapat dikonsumsi, yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit.

Dana Alokasi Umum (DAU) adalah salah satu transfer dana pemerintah kepada pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka desentralisasi.

Dana Bagi Hasil (DBH) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan memperhatikan potensi daerah penghasil berdasarkan angka persentase tertentu untuk menandai kebutuhan daerah dalam rangka desentralisasi.

Dana Perimbangan adalah sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.

Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana yang dihimpun perbankan dari masyarakat yang berupa giro, tabungan, atau deposito.

Disagregasi Inflasi adalah penguraian komponen inflasi menjadi 3 kelompok (inti, volatile foods,

dan administered prices) berdasarkan faktor yang mempengaruhinya.

Ekspor adalah keseluruhan barang yang keluar dari suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil maupun bukan komersil.

Impor adalah seluruh barang yang masuk ke suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil maupun bukan komersil.

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) adalah salah satu komponen pembentuk IKK. Indeks ini menunjukan tingkat keyakinan konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi saat ini.

Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu. Sejak januari 2014 menggunakan tahun dasar 2012 = 100.

Industri adalah suatu kegiatan yang mengubah barang dasar menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya, menjadi yang lebih tingi nilainya termasuk kegiatan jasa industri, pekerjan perakitan (assembling) dari bagian suatu industri.

Inflasi adalah peningkatan harga barang dan jasa secara umum dalam satu periode. Umumnya inflasi diukur dengan perubahan harga sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat yang tercermin pada perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK). Inflow adalah uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia, misalnya melalui kegiatan setoran yang dilakukan oleh bank umum.

Investasi adalah kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan produksi melalui peningkatan modal.

Liaison adalah kegiatan pengumpulan data dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi mengenai perkembangan dan arah kegiatan ekonomi dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan dalam bentuk laporan.

Month to Month (mtm) adalah perbandingan data antara suatu bulan dengan bulan

sebelumnya.

Netflow adalah selisih antar inflow dan outflow.

Non Performing Loan (NPL) adalah kredit di perbankan yang masuk dalam kriteria kurang lancar, bermasalah, diragukan, dan macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia.

Outflow adalah uang kartal yang dikeluarkan Bank Indonesia melalui proses penarikan tunai bank umum dari giro di Bank Indonesia atau pembayaran tunai melalui Bank Indonesia.

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku adalah penjumlahan nilai tambah bruto (NTB) yang mencakup seluruh komponen faktor pendapatan yaitu gaji, bunga, sewa tanah, keuntungan, penyusutan pajak tidak langsung dari seluruh lapangan usaha.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan adalah perhitungan PDRB yang didasarkan atas produk yang dihasilkan menggunakan harga tahun tertentu sebagai dasar perhitungannya.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kelayakan daerah. Dana perimbangan sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) adalah merupakan pintu gerbang pemeriksaan yang strategis dalam rangka mendukung pemberian pelayanan kepada para pelintas batas antar negara. Keberadaannya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Republik Indonesia dengan negara tetangga.

Quarter to Quarter (qtq) adalah perbandingan data antara suatu triwulan dengan triwulan sebelumnya.

Share of Growth adalah kontribusi suatu lapangan usaha atau komponen ekonomi terhadap

total pertumbuhan PDRB.

Standard International Trade Classification (SITC) adalah sistem penggolongan produk yang dikembangkan pada tahun 1962 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). SITC dibuat dengan tujuan untuk mengklasifikasikan produk yang diperdagangkan tidak hanya didasarkan atas sifat material dan fisik produk tetapi, juga sesuai dengan tahap pengolahan serta fungsi ekonomi produk tersebut dalam rangka memfasilitasi analisis ekonomi