• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. AKSARA SOLOPOS

Dalam dokumen ONISTI SAROH D1309072 (Halaman 16-38)

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. PT. AKSARA SOLOPOS

dalam membangun citra dan respon dari khalayak. Bagi suatu perusahaan, apabila melakukan penerapan strategi komunikasi yang jelas dan fokus pada segmen yang telah dituju maka akan memberikan hasil yang maksimal.

PT. Aksara Solopos (Koran O) sebagai salah satu surat kabar tentunya

memiliki banyak pesaing dari organisasi yang sejenis. Sering kali tolak ukur

berdasar bagaimana Account Executive menerapkan komunikasi yang efektif

bagi khalayak.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa tanpa adanya komunikasi antara produsen dan konsumen, apapun bentuk suatu usaha tidak akan dikenal oleh

commit to user

4

notabene sebagai salah satu perusahaan penerbitan hendaknya mampu melakukan terobosan-terobosan baru untuk memenangkan persaingan.

Perlu digaris bawahi bahwa sebagai perusahaan yang sudah 3 tahun

ini sedang mengembangkan produk baru yaitu Koran O, tentunya banyak

kendala yang dihadapi sehingga harus menyesuaikan trend yang berlaku

dipasar dan pembeli yang dinamis. Salah satu kendala yang dihadapi yaitu

berkaitan dengan mampu tidaknya PT. Aksara Solopos (Koran O) untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan mengendalikan dari

penjualan koran. Karena pada dasarnya Koran O masih jauh dari target yang

telah ditentukan oleh perusahaan dan selama ini Koran O masih disubsidi oleh

Solopos.

Fenomena yang menarik dari Koran O adalah adanya iklan yang

mewarnai di halaman yang ada. Munculnya iklan-iklan tersebut karena

account executive yang ada dalam suatu perusahaan. Perkembangan iklan

selanjutnya di PT. Aksara Solopos (Koran O) dari waktu ke waktu mengalami

pasang surut.

Seperti halnya pada PT. Aksara Solopos (Koran O) seorang Account

Executive dituntut untuk mampu mencapai target yang telah ditetapkan dari

perusahaan. Kegiatan seorang Account Executive pada PT. Aksara Solopos

(Koran O) adalah mencari iklan, membuat surat penawaran, dan mencapai

target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan. Selain itu Account

Executive di PT. Aksara Solopos (Koran O) juga diharapkan mampu berkomunikasi dengan baik agar klien tertarik untuk beriklan. Untuk menarik

commit to user

5

para klien untuk beriklan account executive menawarkan harga iklan yang

semurah mungkin tapi tidak melebihi batas harga dari perusahaan.

Namun sejauh ini Koran O masih belum bisa menjaring begitu banyak

pengiklan, inilah tugas seorang account executive untuk selalu berusaha

menarik minat klien agar mau beriklan di Koran O. Dengan harga dan diskon

dari perusahaan, Koran O mampu menjual space iklan dengan harga yang

relatif sangat murah. Hal ini dilakukan agar Koran O mampu mendapatkan

iklan sebanyak-banyaknya, karena pada dasarkan koran yang baik adalah

koran yang memiliki banyak iklan, terutama iklan baris. Koran O masih

sangat butuh perjuangan yang keras untuk membangun brandname yang kuat

di kota Solo Raya. Kendala yang dihadapi adalah persaingan antar media

lainnya, untuk itu Koran O selalu update perkembangan iklan di media lain,

dengan demikian Koran O bisa setara dengan media lainnya. Cara yang

dilakukan masih fair itu artinya Koran O masih bersaing secara sehat.

B. Tujuan

Diploma III FISIP UNS Jurusan Periklanan membuat program Kuliah Kerja Media (KKM) sebagai upaya untuk mempersiapkan dan membekali mahasiswanya untuk dapat terjun langsung dalam kegiatan kerja profesi dalam suatu perusahaan, khususnya yang bergerak dalam bidang industri komunikasi sehingga mahasiswa dapat secara langsung menerapkan teori-teori yang telah didapatkan di dunia kerja.

commit to user

6

Adapun tujuan-tujuan dilaksanakannya Kuliah Kerja Media (KKM) adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan PT. Aksara Solopos

(Koran O) dalam memperoleh iklan.

2. Untuk mengetahui manajemen kerja dalam produksi iklan jenis kolom dan

iklan display Account Executive pada PT. Aksara Solopos (Koran O)

3. Untuk menerapkan ilmu yang telah penulis dapatkan di bangku kuliah dan

mempraktekkannya.

4. Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md)

di D III Periklanan, Universitas Sebelas Maret.

5. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman lebih tentang etos kerja pada

perusahaan yang bersangkutan khususnya perusahaan iklan.

6. Agar mahasiswa mampu mengetahui gambaran dunia komunikasi secara

nyata serta seluk beluk kegiatan periklanan yang sebenarnya.

7. Untuk menyiapkan para mahasiswa menjadi tenaga-tenaga ahli yang

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran terjadi bilamana setidak-tidaknya salah satu pihak dalam pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Di sini kita akan menggunakan definisi (manajemen) pemasaran yang disahkan pada tahun

1985 oleh Asosiasi Pemasaran Amerika (America Marketing Association).

“Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan Konsepsi, Penetapan harga, Promosi, dan Distribusi gagasan barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang perorangan dan organisasi“. (Philip Kotler, 1992: 13-14)

B. Periklanan

a. Pengertian Periklanan

Dalam kaitannya dengan pengertian iklan maka penulis

mendefinisikan iklan sebagai berikut :

“Periklanan merupakan proses komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih untuk memperkenalkan suatu barang atau jasa untuk kepentingan komersial melalui beberapa media diantaranya media cetak dan media elektronik. Untuk memperkenalkan produk suatu perusahaan harus beriklan. Dengan beriklan maka konsumen dapat mengenal produk tersebut, iklan

commit to user

8

sangat berpengaruh dalam mempegaruhi perilaku konsumen membeli sebuah produk yang ditawarkan. ”

Sedangkan Ratih Candra Kumala (2007: 12-13) mendefinisikan sebagai berikut :

“Iklan merupakan sebuah proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Dalam penyampaiannya ada iklan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Dalam penyampaiannya ada iklan yang diucapkan secara lisan, seperti radio dan media elektronik yang lain. Ada juga yang muncul lewat tulisan seperti dalam bentuk surat kabar, majalah dan papan reklame. Pada umumnya iklan berisi sesuatu yang disuguhkan, ditawarkan atau yang akan

dijual. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan,

pengetahuan,makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek, tujuan periklanan ini bermuara pada upaya untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk yang ditawarkan.” Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. (Frank Jefkins, 1996: 5)

Pengertian antara iklan dan periklanan mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah bahwa keduanya merupakan pesan yang ditujukan kepada khalayak. Perbedaannya yaitu iklan lebih cenderung kepada produk atau merupakan hasil dari periklanan, sedangkan periklanan merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan (Rhenald Kasali, 1995: 11)

Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran

promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara

sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Rhenald Kasali, 1995: 9). Sebagai salah satu dari bauran pemasaran bersama-sama dengan

commit to user

9

komponen lainnya dalam bauran promosi (personal selling, promosi

penjualan, dan publisitas) iklan bagaikan salah satu dari empat buah roda mobil. Ketiga roda lainnya adalah produk, harga, dan jalur distribusi. Jika salah satu roda tersebut kempis, maka ketiga roda lainnya pun akan kehilangan fungsinya sebagai penggerak strategi pemasaran. Manfaat iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai. Disamping manfaat lainnya (Rhenald Kasali, 1995: 16) yaitu :

1. Memperluas alternatif bagi konsumen

2. Membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya

3. Membuat orang kenal, ingat dan percaya.

Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien. Penetapan tujuan periklanan merupakan aspek penting yang mendapat perhatian serius. Tanpa tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan dengan efektif dan efisien.

b. Periklanan Sebagai Proses Komunikasi

Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Periklanan

commit to user

10

harus mampu membujuk khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa

sesuai strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Periklanan harus mampu mengarahkan konsumen membeli produk-produk yang oleh departemen pemasaran telah dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pembeli. Singkatnya, periklanan harus dapat mempengaruhi pemilihan dan keputusan pembeli. (Frank Jefkins,1996: 15)

c. Tujuan Periklanan

Sedangkan tujuan periklanan memiliki beberapa fungsi menurut Rhenald Kasali (1995: 45-46) sebagai berikut :

1. Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi

Tujuan memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni

pengiklan (klien), account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk

saling berkomunikasi. Tjuan juga membantu koordinasi bagi setiap

kelompok kerja, seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, spesialis

radio, pembeli media, dan spesialis riset.

2. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan

Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu daripadanya harus dipilh. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan selera eksekutif(atau istrinya), mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan mana yang lebih cocok.

commit to user

11

3. Sebagai alat bagi evaluasi

Tujuan juga digunkan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu kampanye periklanan. Oleh karena itu timbul kebutuhan untuk mengaitkan beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek dengan tujuan kampanye periklanan.

Periklanan tidak hanya sebatas komunikasi saja, tetapi memerlukan ketepatan dalam mengkomunikasikan pesan, dimana tujuannya adalah berkomunikasi dengan menurut Subandi Kartoadmojo (1997: 5) ;dalam Fajar Perdana Pradiantoro (2002: 4-5) adalah sebagai berikut:

1. Orang yang tepat

Adalah mereka yang memiliki kemungkinan besar untuk membeli atau mempergunakan produk atau jasa klien kita dan mungkin telah atau menggunakannya.

2. Tempat yang tepat

Mungkin dalam lingkup internasional, nasional, regional atau suatu tempat yang ditentukan dari tempat konsumen (calon konsumen tinggal) atau tempat produk/jasa klien tersedia.

3. Waktu yang tepat

Mungkin sepanjang tahun, bulan, minggu atau hari, dapat juga pada suatu

pengenalan atau promosi penjualan maupun daur pembelian (buying cycle)

4. Pesan yang tepat

Adalah pesan yang mampu memotivasi para sasaran untuk membeli/ menggunakan produk atau jasa klien dengan cara yang benar.

commit to user

12

5. Sarana yang tepat

Adalah metode komunikasi terbaik dengan kontak personal, penggunaan jasa humas, atau penggunaan teknik iklan di media.

d. Dampak Iklan pada Masyarakat dan Ekonomi

Menurut Rhenald Kasali (1992: 15-16) Ketika pertumbuhan ekonomi memacu pembangunan suatu bangsa maka indikator-indikator berikut ini akan tampak jelas :

1. Sarana dan prasarana transportasi antar kota atau antar daerah berjalan

dengan baik.

2. Hubungan telekomunikasi antar daerah semakin baik

3. Daerah-daerah perumahan dan industri baru bermunculan di sekitar

kota-kota besar.

Keadaan yang lebih baik ini menimbulkan suatu kosentrasi produksi yang menyesuaikan diri dengan sumber-sumber daya potensial dan pasar yang mendukung.

Ada beberapa manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi, manfaat tersebut antara lain :

1. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan,

konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk, yang ada gilirannya menimbulkan adanya pilihan.

2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi

commit to user

13

iklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang tinggi

bahwa perusahaan yang membuatnya bonafit dan produknya bermutu

3. Iklan membuat orang kenal, ingat dan percaya

e. Periklanan dan Iklan di Media Cetak

Menurut Totok Djuroto (2004: 83) Periklanan adalah kegiatan memasok penghasilan bagi perusahaan penerbitan pers dengan jalan menjual kolom-kolom yang ada pada surat kabar atau majalah dalam bentuk advertensi. Iklan merupakan sumber pendapatan sampingan (selain menjual berita) bagi perusahaan penerbitan pers. Jika dikelola dengan baik iklan dapat menjadi penghasilan utama yang sangat menunjang bagi bisnis media massa cetak.Iklan dalam penerbitan pers dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Iklan Umum

Iklan umum adalah iklan yang diperuntukkan bagi kepetingan bisnis, misalnya iklan promosi dari perusahaan swasta, instansi pemerintah, lembaga bisnis dan lain-lain.

2. Iklan Khusus

Iklan khusus adalah iklan yang diperuntukkan bagi kepentingan sosial. Misalnya pengumuman, iklan keluarga, iklan layanan masyarakat, dan lain-lain.

Yang membedakan antara kedua jenis iklan tersebut adalah harga dari iklan-iklan tersebut. Biasanya iklan umum lebih mahal.

commit to user

14

Dilihat dari bentuknya, iklan pada penerbitan surat kabar atau majalah dibagi menjadi tiga bentuk. Masing-masing mempunyai aturan dan harga sendiri-sendiri. Menurut Totok Djuroto (2004: 83-86) adalah sebagai berikut :

1. Iklan Display

Iklan display menggunakan ukuran milimeter/kolom. Milimeter dihitung dari ujung bagian atas iklan ke bagian bawah iklan. Kolom dihitung dari ujung kiri iklan ke ujung kanan menurut kolom yang tersedia pada surat kabar atau majalah. Materi iklannya bisa berupa gabungan antara huruf dan gambar.

2. Iklan Baris

Iklan baris adalah iklan yang terdiri dari baris huruf-huruf. Iklan baris bisa dikemas dalam beberapa bentuk seperti “Iklan baris dengan huruf biasa”, “Iklan baris negatif (dasar hitam tulisan putih)”. Iklan baris jumlah kata-kata yang diiklankan dibatasi barisnya dalam satu kolom. Harga iklan baris ditentukan bukan berdasarkan jumlah “kata” dalam iklan, melainkan menurut jumlah baris dalam kolom surat kabar atau majalah. Harga iklan baris antara satu penerbitan dengan penerbitan lain berbeda. Biasanya di hitung berdasarkan bersarnya oplah surat kabar itu.

3. Iklan Pariwara/ Advertorial

Pariwara, iklan yang berbentuk berita atau artikel. Itu sebabnya pariwara juga disebut sebagai advertorial. Istilah advertorial merupakan gabungan dari kata advertensi dan editorial. Sedangkan bentuk iklan pariwara antar surat kabar berbeda. Ini ada kaitannya dengan gaya penulisan berita

commit to user

15

masing-masing media cetak. Iklan pariwara juga menggunakan ukuran milimeter/kolom. Ukuran ini pula yang menentukan harganya. Ukuran iklan pariwara juga dibatasi, bukan ukuran maksimalnya melainkan minimalnya.

Untuk meningkatkan permintaan terhadap suatu produk, maka diperlukan informasi keunggulan dan kualitas suatu produki dan jasa. Hal ini dapat mempengaruhi klien dalam keputusan untuk membeli. Sebuah biro iklan memerlukan tenaga-tenaga profesional yang melayani klien-klien

mereka yang lazimnya disebut account executive.

C. Account Executive

a. Definisi Account Executive

Dalam kaitannya dengan definisi account executive maka menurut

penulis adalah orang kepercayaan suatu perusahaan yang bertugas untuk mencari klien, mempengaruhi konsumen, menawarkan jasa atau produk, agar suatu produk bisa memiliki kelangsungan hidup yang lebih lama. Seorang

account executive harus mampu menarik perhatian konsumen dalam

mempresentasikan suatu penawaran agar konsumen membeli iklan.

Account Executive (AE) adalah orang yang ditunjuk oleh perusahaan

jasa periklanan sebagai penghubung (liasion officer) dalam melayani

klien.Ia memberikan saran-saran untuk klien yang ditanganinya.

Dalam biro iklan, klien disebut account. Perlu ditegaskan disini

seorang account executive bukanlah seorang petugas sales

representative dalam arti mengejar tawaran atau order baru dari klien, atau menawarkan jasa perusahaannya. Sekalipun hal itu biasa terjadi,

tugas utama seorang Account Executive adalah berlaku sebagai client

commit to user

16

Secara umum account executive bisa disebut sebagai orang yang

ditunjuk oleh perusahaan jasa periklanan sebagai petugas penghubung dalam melayani klien. Ia memberikan saran-saran untuk klien terhadap iklannya. Tugas utamanya adalah menjaga hubungan antara biro iklan dengan perusahaan klien. Namun hal ini tidak berarti ia sekedar sebagai perantara.

Seorang account executive harus mempelajari dan sepenuhnya memahami

kebutuhan-kebutuhan kliennya, termasuk seluk beluk bisnis dan sektor industri dimana perusahaan yang menjadi kliennya itu berkecimpung. Ia juga dituntut untuk pandai-pandai menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan tersebut menjadi suatu usualan kampanye periklanan nantinya akan disampaikan

kepada atasannya di biro iklan. Seorang account executive juga harus terampil

dalam memaparkan proposal-proposal, ide-ide, cakupan serta kualitas kerja biro iklannya kepada klien. Ini merupakan fungsi yang halus dan menuntut

kecakapan diplomatis. Adalah tanggung jawab seorang account executive

untuk memuaskan klien agar ia tidak pindah ke biro iklan lain. Account

executive seyogyanya memiliki pengetahuan periklanan yang luas dan mampu bekerjasama dengan semua orang di biro iklannya, guna mengarahkan segenap pekerjaan mereka untuk kepentingan klien. (Frank Jefkins, 1996: 74)

Karena pada dasarnya pekerjaan account executive adalah berkaitan

dengan hubungan personal, maka account executive umumnya adalah orang

commit to user

17

b. Kemampuan Account Executive

Meskipun tugas utamanya adalah menjaga hubungan antara biro iklan

dengan klien, namun bukan berarti seorang account executive hanya sebagai

perantara saja. Tetapi lebih dari itu, seorang account executive harus tahu

kebutuhan klien dan menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan tersebut menjadi

promosi periklanan. Seorang account executive harus mempunyai

pengetahuan yang luas dan kemampuan untuk bekerja sama dengan semua biro iklan demi kepentingan klien.

Untuk itu ada beberapa pengetahuan yang harus dimiliki account

executive menurut Fandy Tjiptono (1995: 522) antara lain :

1. Marketing

Dapat melaksanakan penelitian terhadap media dan konsumen pada umumnya terdiri dari psikologis dan sosiologi yang mampu mendesain model perilaku konsumen dan media.

2. Advertising

Seorang account executive harus mengetahui tujuan advertising adalah

komunikasi massa yang didalamnya mengandung misi komunikasi dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, pengembangan sikap atau mengharapkan adanya tindakan yang menguntungkan pengiklan.

3. Leadership

Seorang account executive harus dapat menunjukkan sifat kepemimpinan

commit to user

18

4. Teknik negosiasi

Seorang account executive harus dapat meyakinkan klien agar

mendapatkan kepercayaan bahwa iklan yang dimuat sesuai dengan permintaan mereka.

5. Teknik presentasi

Account executive dan presentasi adalah dua hal yang tidak dapat

dipisahkan karena presentasi adalah bagian kerja seorang account

executive yang harus berusaha meyakinkan para klien tentang gagasan atau ide yang telah disusunnya.

Sedangkan kemampuan yang dimiliki oleh account executive menurut

Fajar Perdana Pradiantoro (2002: 8) adalah :

1. Account executive harus mampu berdiplomasi (menjelaskan persoalan sesuai dengan kondisi lingkungan).

2. Account executive harus mampu menjual ide /gagasan periklanan kepada klien.

3. Account executive harus dapat menguntungkan perusahaan. 4. Account executive harus mampu mengelola bisnis yang ada 5. Account executive juga sebagai konsultan.

Account executive disebuah media iklan mempunyai peran yang vital

dalam mengelola keinginan klien. Seorang account executive sebagi pengarah

program yang berarti account executive harus membuat program kampanye

periklanan produk yang ditangani. Setelah itu account executive juga

commit to user

19

dari media dan kreatif. Seorang account executive harus ikut terlibat total

dalam kampanye periklanan, baik di strategi periklanannya, penempatan media maupun pesan akan disampaikan kepada responden.

c.Tugas Account Executive

Untuk menunjang kelancaran perannya, sebagai seorang Account

Executive mempunyai tugas (Fajar Perdana Pradiantoro, 2002: 9-10) yang diantaranya adalah :

1. Tugas Internal

a) Menentukan kegiatan mulai dari brief clien sampai presentasi.

b) Melakukan koordinasi dengan divisi creative dan divisi media.

c) Membuat pendapatan dengan divisi media

d) Melakukan evaluasi terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan.

e) Melakukan pengisian jurnal mingguan terhadap pekerjaan yang

sudah dilakukannya dan bertanggung jawab atas citra perusahaan.

f) Memelihara tata tertib dan kerja administrasi perusahaan

g) Memberikan pembagian pekerjaan untuk melaksanakan permintaan

klien.

2. Tugas Eksternal

a) Menjadi penghubung antara biro iklan dengan klien

b) Mengajukan surat permohonan perihal penawaran pembuatan

commit to user

20

c) Mengunjungi secara langsung ke perusahaan klien untuk

melakukan presentasi dan kerjasama.

d) Memberikan informasi-informasi mengenai perihal perusahaan

(company profile)

e) Persiapan dan koordinasi pertemuan, termasuk brainstorming

session.

f) Memahami pengetahuan yang berhubungan dengan bisnis

kliennya.

g) Senantiasa melakukan hubungan baik dengan perusahaan lain.

Menurut Fandy Tjiptono (1995: 29) mengatakan bahwa dalam

mengevaluasi jasa, account executive menggunakan beberapa alternatid

antara lain :

1. Bukti langsung (Tangibles)

Account executive harus dapat melihat kondisi perusahaan yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

2. Kehandalan (Realibility)

Account executive untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.

3. Daya tanggap (Responsivenes)

Account executive harus mampu memberikan pelayanan tanggap

commit to user

21

4. Jaminan (Assurance)

Account executive harus mempunyai kemampuan, kesopanan dan sikap-sikap dapat dipercaya.

5. Empati

Account executive harus dapat melakukan hubungan komunikasi yang

baik dan memahami kebutuhan klien

Keith Davis menjabarkan 4 ciri utama yang mempengaruhi

kesuksesan seorang Account Executive menurut Sukanto Reksohadiprodjo

(1988: 35) ;dalam Fajar Perdana Pradiantoro (2002: 10-11) adalah sebagai berikut :

1. Kecerdasan

Penelitian-penelitian pada umumnya menunjukkan bahwa seorang pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

2. Kedewasaan

Pemimpin cenderung mempunyai emosi yang stabil dan dewasa atau matang, serta mempunyai kegiatan-kegiatan dan perhatian yang luas.

3. Motivasi diri dengan berprestasi

Pemimpin secara relatif mempunyai motivasi dan dorongan berprestasi yang tinggi.

4. Sikap-sikap hubungan manusiawi

Seorang pemimpin yang sukses akan mengalami harga diri dan pengikut-pengikutnya.

commit to user 22 BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN A. PT. Aksara Solopos a. Sejarah Perusahaan

Dalam dokumen ONISTI SAROH D1309072 (Halaman 16-38)

Dokumen terkait