C. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
4.3. Analisis Fundamental
4.3.3 Analisis Perusahaan
4.3.3.3. PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)
Tabel 18. Dividen PT Bukit Asam Tbk tahun 2006-2009 Tahun Dividen
(Rp/lembar saham)
2006 105
2007 165
2008 371.05
Berdasarkan data tersebut, maka dapat diperoleh nilai pertumbuhan dividen yaitu sebesar 54,29 % (g=0.5429).
Nilai rata-rata tersebut digunakan untuk memperkirakan nilai dividen yang akan dibayarkan perusahaan pada tahun-tahun berikutnya. Karena data terbatas selama tiga tahun-tahun, maka prediksi dividen pun terbatas pada tiga tahun mendatang, yaitu pada tahun 2009-2011.
Tabel 19. Prediksi nilai dividen PTBA tahun 2009-2011 Tahun Prediksi Dividen
(Rp/lembar saham)
2009 572.49
2010 883.29
2011 1362.84
Rf diperoleh dari rata-rata suku bunga SBI jangka waktu 3 bulan periode Januari 2006-Desember 2008 yaitu sebesar 9.78%, namun peneliti menetapkan angka sebesar 7.5%. Karena peneliti membandingkan dengan nilai Suku Bunga SBI 3 bulan akhir tahun 2009 sebesar 6.50% dan membaiknya kondisi perekonomian, sehingga 7.50%
merupakan nilai yang sesuai (Rf = 7.50%). Sedangkan beta saham PTBA adalah 1.39. Rm diperoleh dari tingkat rata-rata IHSG periode Januari 2006-Desember 2008 adalah 24.15 %. Nilai tingkat pengembalian minimum yang diharapakan (k) diperoleh melalui rumus. Maka diperoleh nilai (k) sebesar 30.64 %.
k = 7.50 % + 1.39(24.15% - 7.50%) = 30.64 % Tabel 20. EPS PT Bukit Asam tahun 2005-2008
Tahun EPS
Tabel 21. Prediksi EPS PT Bukit Asam Tbk, 2009-2011
Tahun Pertumbuhan
Berdasarkan data EPS tersebut, maka dapat dihitung nilai pertumbuhan EPS yaitu sebesar 52.24 %. Selanjutnya melalui nilai pertumbuhan EPS, maka dapat diperkirakan nilai EPS pada tahun 2009-2011 (Tabel 20).
Tabel 22. Prediksi nilai saham PTBA sampai dengan tahun
sebesar Rp. 741 dan harga saham tahun 2008, maka diperoleh nilai P/E saham PTBA adalah sebesar 14.41 kali.
Nilai P/E digunakan untuk melihat nilai prediksi saham pada tahun-tahun berikutnya. Maka berdasarkan persamaan diatas dapat diketahui harga wajar saham PTBA pada akhir tahun 2011 adalah Rp 37.676,32. Nilai ini lalu dapat digunakan untuk mengetahui nilai intrinsik saham PTBA pada tahun 2009. Berdasarkan analisis nilai intrinsik, maka diperoleh nilai intrinsik saham PTBA pada akhir tahun 2009 adalah sebesar Rp 23.551,48. Harga aktual saham PTBA pada akhir tahun 2009 adalah Rp 17.250, sedangkan nilai intrinsik menunjukkan nilai sebesar Rp. 23.551,48.
Hal ini menunjukkan bahwa saham PTBA mengalami undervalued di pasar saham, karena nilai intrinsik lebih besar daripada harga pasar saham tersebut. Maka investor disarankan untuk membeli saham PTBA, karena diharapkan bahwa nilai saham PTBA akan meningkat dikemudian hari sampai dengan melebihi nilai intrinsik saham yaitu sebesar Rp 23.551,48.
Analisis fundamental PT Bukit Asam Tbk menunjukkan bahwa kinerja PTBA cenderung baik, serta harga saham PTBA pun menunjukkan kinerja serupa dengan kinerja perusahaan. Pendapatan perusahaan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, pertumbuhan pendapatan PTBA cenderung meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Permintaan terhadap produk PTBA pun cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri pertambangan di tahun mendatang. Laba bersih perusahaan cenderung meningkat setiap tahunnya, sehingga tingkat keuntungan yang dibagikan kepada investor pun meningkat. Walaupun pada pertengahan tahun 2008 perekonomian Indonesia
cenderung sulit, namun perusahaan tetap menunjukkan tren positif terhadap penjualan dan pendapatan.
4.3.3.4. PT Timah Tbk (TINS)
Berdasarkan data dibawah (Tabel 22) maka dapat dihtung nilai rata-rata pertumbuhan dividen TINS, yaitu sebesar 9.61% (g = 0.9610). Nilai rata-rata tersebut digunakan untuk memprediksi nilai dividen di tahun-tahun mendatang.
Tabel 23. Dividen PT Timah Tbk tahun 2006-2008 Tahun Dividen
(Rp/lembar saham)
2006 207
2007 177
2008 133
Karena data terbatas selama tiga tahun, maka prediksi nilai dividen pun terbatas pada tiga tahun mendatang yaitu tahun 2009-2011.
Tabel 24. Prediksi nilai dividen TINS tahun 2009-2011
Tahun Prediksi Dividen (Rp/lembar saham)
2009 145.78
2010 159.79
2011 175.15
Rf diperoleh dari rata-rata suku bunga SBI 3 bulan periode Januari 2006-Desember 2008 yaitu sebesar 9.78%, namun peneliti menetapkan angka sebesar 7.5%. Karena peneliti membandingkan dengan nilai Suku Bunga SBI 3 bulan akhir tahun 2009 sebesar 6.50% dan membaiknya kondisi perekonomian, sehingga 7.50% merupakan nilai yang sesuai (Rf = 7.50%). Sedangkan beta saham TINS adalah 1.34. Rm diperoleh dari tingkat rata-rata IHSG
periode Januari 2006-Desember 2008 adalah 24.15 %. Nilai tingkat pengembalian minimum yang diharapkan (k) adalah sebesar 29.81 %.
k = 7.50 % + 1.34(24.15% - 7.50%) = 29.81 %
Berikut merupakan nilai EPS PT Timah Tbk pada tahun 2005 sampai 2008.
Berdasarkan data diatas, maka dapat dihitung nilai pertumbuhan EPS, nilai rata-rata pertumbuhan EPS TINS adalah sebesar 7.65%. Nilai rata-rata pertumbuhan EPS dugunakan untuk memperkirakan nilai EPS pada tahun-tahun mendatang.
Tabel 26. Prediksi nilai EPS PT Timah Tbk tahun 2009-2011
Tahun Pertumbuhan Efek Indonesia (BEI) menetapkan harga pelaksana pemecahan saham (stock split) PT Timah Tbk (TINS) dengan rasio 1:10 menjadi Rp 2.950 per saham dari sebelumnya Rp 29.400. Alasan dilakukannya stock split pada saham TINS adalah agar saham TINS likuid di pasar.
Volume perdagangan saham TINS juga naik drastis. Pada 08 Agustus 2008, frekuensi perdagangan saham TINS
mencapai 1.017 kali dengan volume transaksi 6,16 juta saham. Padahal sehari sebelumnya (07 Agustus 2008), saham TINS hanya diperdagangkan dengan frekuensi 310 kali dengan volume transaksi 718.500 saham saja. Artinya, pasca stock split frekuensi perdagangan TINS melonjak 228% (Kontan,2010). Pasca stock split jumlah saham beredar TINS bertambah sepuluh kali lipat yaitu sebanyak 5.033.020.000 lembar saham pada tahun 2008, dibandingkan sebelum diadakannya stock split yaitu sebesar 503.302.000 lembar saham. Hal ini berpengaruh terhadap nilai EPS, karena jumlah saham beredar merupakan pembagi dalam penghitungan nilai EPS. EPS TINS tahun 2008 adalah Rp 267, maka nilai EPS tahun 2009 akan berkurang nilainya dibandingkan nilai EPS tahun 2008 terkait bertambahnya jumlah saham beredar TINS.
Harga rata-rata saham TINS tahun 2008 adalah Rp.
2.345. Berdasarkan variabel EPS tahun 2008 sebesar 267 dan variabel harga tahun 2008 sebesar 2.345, maka diperoleh P/E sebesar 8.78 kali. Nilai P/E digunakan untuk memperoleh prediksi harga saham pada tahun mendatang.
Tabel 27. Prediksi harga saham PT Timah Tbk tahun 2009-2011
Maka berdasarkan persamaan diatas dapat diketahui harga wajar saham TINS pada akhir tahun 2011 adalah Rp 2.924,47 Nilai ini lalu dapat digunakan untuk mengetahui nilai intrinsik saham TINS pada tahun 2009. Nilai intrinsik saham TINS pada akhir tahun 2009 adalah sebesar Rp.
1.962,53. Nilai tersebut diperoleh berdasarkan analisis nilai
intrinsik saham TINS. Harga aktual saham TINS pada akhir tahun 2009 adalah Rp 2.000, sedangkan nilai intrinsik menunjukkan nilai sebesar Rp. 1.962,53. Hal ini menunjukkan bahwa saham TINS mengalami overvalued di pasar saham, karena nilai intrinsik lebih kecil daripada harga pasar saham tersebut. Maka investor disarankan untuk menjual saham TINS, karena dikhawatirkan nilai saham TINS dibawah nilai intrinsik saham yaitu sebesar Rp 1.962,53.
Analisis fundamental PT Timah Tbk menunjukkan bahwa perusahaan dalam kondisi yang cenderung kurang memuaskan. Hal ini terkait dengan melemahnya harga timah pada beberapa tahun belakangan ini, sehingga menyebabkan rendahnya peningkatan keuntungan perusahaan. Menurunnya harga timah pada tahun 2008 dipengaruhi oleh arus krisis global yang menyebabkan menurunnya permintaan logam timah, namun TINS masih menunjukkan laba bersih pada tahun tersebut. Sehingga perusahaan juga mampu membagikan keuntungan kepada para investor pada setiap tahunnya, hal ini ditunjukkan oleh nilai EPS pada setiap tahunnya yang disesuaikan dengan nilai laba bersih yang diperoleh perusahaan.