• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Samindo Utama Kaltim

Dalam dokumen AR SAMINDO 2013 FINAL (Halaman 69-71)

SUK memiliki usaha pengangkutan barang tambang khususnya batubara. SUK memiliki keahlian dalam bidang jasa pertambangan umum khususnya transportasi atau pengangkutan batubara mengunakan alat berat berupa Truck Trailer 2 vessel dan jasa pengoperasian serta pemeliharaan peralatan pertambangan berdasarkan perjanjian jangka panjang untuk produsen batubara yang telah diberikan ijin konsesi penambangan batubara di Indonesia. Jasa transportasi batubara yang dilakukan kepada PT Kideco Jaya Agung adalah pengangkutan batubara dari Stockpile ke pelabuhan yang berjarak 40 km. Dalam melakukan kegiatan transportasi batubara TMP dan SUK memiliki jumlah armada handal dan kompeten yang didukung oleh peralatan-peralatan yang berkualitas. Berikut daftar peralatan TMP dan SUK.

Kinerja Operasional

Kinerja dari bisnis pengangkutan batubara sangat erat berhubungan dengan tingkat produksi batubara. Oleh karena itu pertumbuhan volume pengangkutan batubara akan mendekati volume produksi batubara. Volume pengangkutan batubara Perseroan mengalami pertumbuhan positif pada 2013. Volume pengangkutan batubara tumbuh 5,8% pada 2013, dari 28,6 juta ton pada tahun 2012 menjadi 30,3 pada tahun 2013. Pertumbuhan ini terjadi karena adanya peningkatan kapasitas pada tahun 2013.

Operational Performance

The performance of coal hauling business is closely related to the level of coal getting. Hence the growth of the coal hauling volume will approach that of the coal getting volume. The volume of coal transported by the Company experienced a positive growth in 2013. Coal hauling volume grew 5,8% in 2013, from 28,6 million tons in 2012 to 30,3 in 2013. This growth is due to the increased capacity in 2013.

Loading is the transfer of coal to a transport vehicle

Delivery is the transfer of coal from the stockpile in the warehouse to the port

Offloading is the transfer of coal from vehicles to the warehouse

PT Samindo Utama Kaltim

SUK is engaged in the transport of mining products, especially coal. SUK has expertise in general mining services, in particular coal hauling using heavy equipment such as trucks trailers and two-vessel, and operations services and maintenance of mining equipment based on long-term agreements for coal producers who own coal mining concessions in Indonesia. The coal hauling service provided to PT Kideco Jaya Agung is the hauling of coal from stockpile to port, which is 40 km away.

In performing the coal hauling, TMP and SUK possess a reliable and competent fleet supported by high quality equipment. Below is a list of the equipment owned by TMP and SUK.

Data Peralatan Transportasi Barubara

Coal Hauling Equipment Data

2012 2013

Tractor 86 100

Volume pengangkutan batubara per bulan pada 2013 relatif stabil. Tidak ada penurunan ataupun kenaikan volume pengangkutan batubara yang cukup signifikan selama tahun 2013. Volume pengangkutan tertinggi terjadi pada Mei dan Oktober, yang mencapai 1,3 juta ton. Peningkatan terjadi karena pada bulan yang bersangkutan volume produksi batubara juga mengalami peningkatan.

Terlepas dari pertumbuhan volume pengangkutan batubara, produktifitas pengangkutan batubara menurun pada 2013. Rata-rata penggunaan truck per hari pada tahun 2012 sejumlah 66 truck sedangkan pada tahun 2013 naik menjadi 70 truck. Meningkatnya jumlah pengunaan truck ini karena waktu untuk proses yang dibutuhkan lebih lama. Ada beberapa hal yang menyebabkan naiknya waktu proses diantaranya waktu antrian yang cukup lama serta cuaca. Faktor lain yang meningkatkan pengunaan truck adalah kerena adanya kerusakan. Adanya beberapa titik jalan yang rusak serta kondisi jalan yang menanjak sering kali memicu kerusakan transmisi. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan rata-rata sekitar setengah hari.

Apart from the growth in coal hauling volume, productivity of coal hauling decreased in 2013. Average use of trucks per day in 2012 was 66, while in 2013 the figure rose to 70 trucks. This increase was due to the longer time required for processing. There are several issues that caused the increase in processing time, among others the relatively long queues and weather conditions. Other conditions which also caused the increase in the use of trucks were the presence of damaged spots along the hauling road and the fact that the hauling road was uphill, which often leads to transmission damage. The time required to perform repairs on average was half a day.

Coal hauling volume per month in 2013 was relatively stable, with no significant decrease or increase experienced throughout the year. The largest volume transported was recorded in May and October, each at 1,3 million tons. This increase was due to the increase in coal getting volume in those months.

Volume Pengangkutan Batubara (Juta Ton)

Coal Hauling Volume (Million Tons)

2012 27,5 28,6 28,0 28,5 29,5 30,5 29,0 30,0 2013 30,3

Produktifitas Pengangkutan Batubara (Unit)

Coal Hauling Productivity (Units)

Jan 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2013 2012

Dibandingkan dengan kegiatan pemindahan lahan penutup dan produksi batubara, pengangkutan batubara memiliki risiko kerja yang lebih rendah. Terdapat kecelakaan dengan satu korban meninggal di 2012 sedangkan di tahun 2013 tidak ada. Namun demikian kegiatan pengangkutan batubara mencatat kenaikan angka kecelakaan kerja dari 3 kasus pada tahun 2012 menjadi 4 kasus pada tahun 2013. Ada tiga hal yang kerap kali menjadi penyebab kecelakaan kerja pada kegiatan pengangkutan batubara, yaitu:

1. Kurang konsentrasi dalam mengemudikan peralatan; 2. Mengantuk dan terlalu lelah;

3. Belum menguasai peralatan.

Terkait ketiga hal tersebut manajemen melakukan beberapa tindakan untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi di masa yang akan datang, yaitu:

1. Melakukan induksi ulang serta memberikan pelatihan; 2. Mendirikan pos pada daerah yang rawan kecelakaan

dan mewajibkan pengemudi untuk berhenti untuk minum kopi ataupun melakukan peregangan.

Compared to overburden removal and coal getting activities, coal hauling is exposed to a lower level of risk. However there was accident with one fatality in 2012, while in 2013 was none. In coal hauling activities there was recorded a rise in the number of occupational accidents, from 3 cases in 2012 to 4 cases in 2013. There were three things that often became causes of accidents in coal hauling activities, namely:

1. Decrease concentration in driving vehicles; 2. Sleepiness and fatigue;

3. Unfamiliarity with the equipment being used.

In relation to these three things, the Management has taken some actions to prevent accidents from happening again in the future, namely by:

1. Re-induction and training;

2. Establishment of transit posts at accident-prone areas, requiring the drivers to stop for a coffee or stretching.

Kecelakaan Kerja Bisnis Pengangkutan Batubara

Occupational Accidents for Over Coal Hauling Business

2012 2013

Fatality/ Fatality 1 0

Cedera Berat/ Major Injury 0 0

Cedera Ringan/ Minor Injury 0 0

Kerusakan Peralatan/ Equipment Damage 3 4

Lost Time Injury (Hari)/ Lost Time Injury (days) 1,5 2

Pengeboran

Kegiatan drilling dilakukan pada perusahaan batubara untuk mendapatkan data yang lebih detail dan dapat diperkirakan cadangan dengan akurat, selain itu data tesebut dapat juga digunakan untuk memperoleh kualitas batubara, data geologi teknik, serta untuk pemboran hidrogeologi dapat diketahui muka air tanah dan jenisnya.

Kegiatan pengeboran Perseroan saat ini dilakukan oleh anak usaha Perseroan, yaitu PT Mintec Abadi.

Dalam dokumen AR SAMINDO 2013 FINAL (Halaman 69-71)

Dokumen terkait