• Tidak ada hasil yang ditemukan

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE/TAHUN BERJALAN

2. PT Tays Bogainti Selaras ("TBS") Riwayat Singkat

TBS suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Selatan. TBS didirikan dengan nama “PT Tays Bogainti Selaras” sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian PT Tays Bogainti Selaras No. 35 tanggal 25 April 2014 yang dibuat di hadapan Maria Rahmawati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-06048.40.10.2014 tanggal 25 April 2014, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-06048. 40.10.2014 tanggal 25 April 2014 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 9858, Berita Negara Republik Indonesia No. 28 tanggal 7 April 2015.

Anggaran dasar TBS telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir anggaran dasar TBS adalah sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Tays Bogainti Selaras No. 165 tanggal 23 Maret 2021 yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat dan telah diterima dan dicatat dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.03-0192131 tanggal 25 Maret 2021 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0055710.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 25 Maret 2021 (“Akta No.

165/2021”).

Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan TBS ialah sesuai dengan KBLI yaitu berusaha dalam bidang Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, TBS dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor;

b. Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor (46331);

- mencakup usaha perdagangan besar gula, coklat, dan kembang gula;

c. Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya (46339)

- mencakup usaha perdagangan besar makanan dan minuman lainnya, seperti tepung beras, tepung tapioka, karamel, kerupuk udang dan lain-lain. Termasuk perdagangan besar untuk hewan piaraan dan makanan ternak;

d. Perdagangan Besar Peralatan Telekomunikasi (46599)

- mencakup usaha perdagangan besar peralatan telekomunikasi, seperti perlengkapan telepon dan komunikasi;

e. Perdagangan Besar Mesin, Peralatan dan Perlengkapan Lainnya (46599)

- yang mencakup usaha perdagangan besar mesin dan peralatan serta perlengkapan yang belum diklasifikasikan dalam kelompok 46591 sampai dengan 46594, seperti perdagangan besar furnitur kantor, kabel dan sakelar serta instalasi peralatan lain untuk keperluan industri, perkakas mesin berbagai jenis dan untuk berbagai bahan, perkakas mesin yang dikendalikan komputer dan peralatan dan perlengkapan pengukuran.

Susunan Pemegang Saham

Sebagaimana termaktub dalam Akta No. 165/2021, struktur permodalan dan susunan pemegang saham TBS adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah

Saham

Jumlah Nominal Saham

(Rp)

Persentase Kepemilikan

(%)

Modal Dasar 24.000.000 2.400.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. Perseroan 6.190.000 619.000.000 99,8

2. Alexander Anwar 10.000 1.000.000 0,2

Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 6.200.000 620.000.000 100

Jumlah Saham dalam Portepel 17.800.000 1.780.000.000 -Pengurusan dan Pengawasan

Sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara PT Tays Bogainti Selaras No. 09 tanggal 15 April 2019 yang dibuat oleh Maria Rahmawati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta dan telah diterima dan dicatat dalam database SABH di bawah No. No. AHU-AH.01.03.0208692 tanggal 16 April 2019 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU- 0063205.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, susunan Direksi dan Dewan Komisaris TBS adalah sebagai berikut:

Direksi:

Direktur : Alexander Anwar Dewan Komisaris:

Komisaris : Andrew Sanusi Perizinan TBS

No. Jenis Perizinan Jangka Waktu Izin Keterangan

1. Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP) tanggal 3 Oktober 2019

Selama TBS menjalankan

kegiatan usaha KBLI 46331, 46339,46523, 46599

2. Surat Tanda Pendaftaran Sebagai Distributor Tunggal Barang Produksi Dalam Negeri No. 916/STP-DN/SIPT/2/2021

4 Januari 2026 s/d

3. Nomor Induk Berusaha (NIB) No. 9120113010439 tanggal 3 Oktober 2019

Selama TBS menjalankan

kegiatan usaha -

Ringkasan Keuangan TBS Laporan Posisi Keuangan

Keterangan 31 Maret 31 Desember

2021 2020 2019 2018

ASET

TOTAL ASET LANCAR 44.693.392.870 68.521.242.895 74.728.768.872 119.393.232.305 TOTAL ASET TIDAK LANCAR 6.420.460.077 6.451.367.938 8.295.163.181 7.672.029.151

TOTAL ASET 51.113.852.947 74.972.610.833 83.023.932.053 127.065.261.456

LIABILITAS

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 57.575.187.601 82.075.586.814 87.425.375.867 132.436.180.448 TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.826.696.214 1.875.763.258 1.195.934.164 357.793.000 TOTAL LIABILITAS 59.401.883.815 83.951.350.072 88.621.310.031 132.793.973.448 TOTAL EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) (8.288.030.868) (8.978.739.238) (5.597.377.978) (5.728.711.992) TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

(DEFISIENSI MODAL) 51.113.852.947 74.972.610.834 83.023.932.053 127.065.261.456

ASET

a) Aset Lancar

Periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

Aset Lancar TBS untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 adalah sebesar Rp 44.693.392.869 dimana terdapat penurunan Aset Lancar sebesar Rp 23.827.850.028 atau sebesar 53% bila dibandingkan dengan Aset Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp 68.521.242.897. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pelunasan piutang pihak berelasi.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

Aset Lancar TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 68.521.242.897 dimana terdapat penurunan Aset Lancar sebesar Rp 6.207.525.975 atau sebesar 9% bila dibandingkan dengan Aset Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yaitu sebesar Rp 74.728.768.872. Penurunan ini terutama disebabkan oleh adanya pelunasan piutang usaha hasil dari penagihan atas penjualan.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Aset Lancar TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 74.728.768.872 dimana terdapat penurunan Aset Lancar sebesar Rp 44.664.463.433 atau sebesar 60% bila dibandingkan dengan Aset Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 119.393.232.305. Penurunan ini sejalan dengan penurunan piutang pihak berelasi karena adanya restruktur utang bank di tahun 2019.

b) Aset Tidak Lancar

Periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

Aset Tidak Lancar TBS untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 adalah sebesar Rp 6.420.460.077 dimana terdapat penurunan Aset Tidak Lancar sebesar Rp 30.907.861 atau sebesar 0,5% bila dibandingkan dengan Aset Tidak Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp 6.451.367.938. Penurunan ini terutama disebabkan oleh peambahan penyusutan asset tetap.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

Aset Tidak Lancar TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 6.451.367.938 dimana terdapat penurunan Aset Tidak Lancar sebesar Rp 1.843.795.243 atau sebesar 29% bila dibandingkan dengan Aset Tidak Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yaitu sebesar Rp 8.295.163.181. Penurunan ini terutama disebabkan oleh peambahan penyusutan asset tetap dan pencabutan investasi pada tahun 2020.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Aset Tidak Lancar TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 8.295.163.181 dimana terdapat kenaikan Aset Tidak Lancar sebesar Rp 623.134.030 atau sebesar 8% bila dibandingkan dengan Aset Tidak Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 7.672.029.151. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penambahan Fixed Asset pada tahun 2019.

c) Total Aset

Periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

Total Aset TBS untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 adalah sebesar Rp 51.113.852.946 dimana terdapat penurunan Total Aset sebesar Rp 23.858.757.889 atau sebesar 47% bila dibandingkan dengan Total Aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp 74.972.610.835. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pelunasan piutang pihak berelasi.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

Total Aset TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 74.972.610.835 dimana terdapat penurunan Total Aset sebesar Rp 8.051.321.218 atau sebesar 11%

bila dibandingkan dengan Total Aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yaitu sebesar Rp 83.023.932.053. Penurunan ini terutama disebabkan oleh adanya pelunasan piutang usaha hasil dari penagihan atas penjualan.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Total Aset TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 83.023.932.053 dimana terdapat penurunan Total Aset sebesar Rp 44.041.329.403 atau sebesar 53% bila dibandingkan dengan Total Aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 127.065.261.456. Penurunan ini sejalan dengan penurunan piutang pihak berelasi karena adanya restruktur utang bank di tahun 2019.

LIABILITAS

a) Liabilitas Jangka Pendek

Periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

Liabilitas Jangka Pendek TBS untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 adalah sebesar Rp 57.575.187.599 dimana terdapat penurunan Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp 24.500.399.215 atau sebesar 43% bila dibandingkan dengan Liabilitas Jangka Pendek untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp 82.075.586.814. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pembayaran utang usaha.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

Liabilitas Jangka Pendek TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 82.075.586.814 dimana terdapat penurunan Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp 5.349.789.053 atau sebesar 7% bila dibandingkan dengan Liabilitas Jangka Pendek untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yaitu sebesar Rp 87.425.375.867. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pembayaran utang usaha..

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Liabilitas Jangka Pendek TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 87.425.375.867 dimana terdapat penurunan Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp 45.010.804.581 atau sebesar 51% bila dibandingkan dengan Liabilitas Jangka Pendek untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 132.436.180.448. Penurunan ini terutama karena adanya restruktur utang bank di tahun 2019.

b) Liabilitas Jangka Panjang

Periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

Liabilitas Jangka Panjang TBS untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 adalah sebesar Rp 1.826.696.214 dimana terdapat penurunan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp 49.067.044 atau sebesar 3% bila dibandingkan dengan Liabilitas Jangka Panjang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp 1.875.763.258. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan liabilitas sewa.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

Liabilitas Jangka Panjang TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 1.875.763.258 dimana terdapat kenaikan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp 679.829.095 atau sebesar 36% bila dibandingkan dengan Liabilitas Jangka Panjang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yaitu sebesar Rp 1.195.934.163. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan liabilitas imbalan kerja.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Liabilitas Jangka Panjang TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 1.195.934.163 dimana terdapat kenaikan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp 838.141.163 atau sebesar 70% bila dibandingkan dengan Liabilitas Jangka Panjang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 357.793.000. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh liabilitas imbalan kerja dan liabilitas sewa.

c) Total Liabilitas

Periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

Total Liabilitas TBS untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 adalah sebesar Rp 59.401.883.813 dimana terdapat penurunan Total Liabilitas sebesar Rp 24.549.466.259 atau sebesar 41% bila dibandingkan dengan Total Liabilitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp 83.951.350.072 Penurunan ini terutama disebabkan oleh pembayaran utang usaha.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

Total Liabilitas TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 83.951.350.072 dimana terdapat penurunan Total Liabilitas sebesar Rp 4.669.959.958 atau sebesar 6% bila dibandingkan dengan Total Liabilitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yaitu sebesar Rp 88.621.310.030. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pembayaran utang usaha.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Total Liabilitas TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 88.621.310.030 dimana terdapat penurunan Total Liabilitas sebesar Rp 44.172.663.418 atau sebesar 50% bila dibandingkan dengan Total Liabilitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 132.793.973.448. Penurunan ini terutama karena adanya restruktur utang bank di tahun 2019.

Ekuitas

Periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

Defisiensi Modal TBS untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 adalah sebesar Rp 8.288.030.867 dimana terdapat kenaikan Saldo Ekuitas sebesar Rp 690.708.370 atau sebesar 8% bila dibandingkan dengan Defisiensi Modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp 8.978.739.237. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya tambahan saldo laba ditahan.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

Defisiensi Modal TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 8.978.739.237 dimana terdapat penurunan Defisiensi Modal sebesar Rp 3.381.361.260 atau sebesar 38% bila dibandingkan dengan Defisiensi Modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2019 yaitu sebesar Rp 5.597.377.977. Penurunan ini terutama disebabkan oleh adanya pengurangan saldo laba ditahan.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Defisiensi Modal TBS untuk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 5.597.377.977 dimana terdapat kenaikan Saldo Ekuitas sebesar Rp 131.334.015 atau sebesar 4% bila dibandingkan dengan Defisiensi Modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 5.728.711.992. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya tambahan saldo laba ditahan.

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Keterangan 31 Maret 31 Desember

2021 2020 2020 2019 2018

Penjualan Neto 59.784.643.733 69.598.376.324 224.773.860.317 217.560.067.094 59.474.629.799 Beban Pokok

Penjualan (48.872.508.551) (60.927.983.498) (188.250.804.208) (179.614.964.346) (47.692.839.983) Laba Kotor 10.912.135.182 8.670.392.826 36.523.056.109 37.945.102.748 11.781.789.816 Laba (Rugi) Sebelum

Manfaat (Beban)

Pajak Penghasilan 745.601.757 (1.691.803.454) (1.989.157.388) 168.174.807 (437.527.814) Laba (Rugi) Neto

Tahun Berjalan 611.287.210 (1.690.328.384) (1.993.308.140) 126.131.265 (261.507.360) Penghasilan (Rugi)

Komprehensif Lain 79.421.160 (170.138.280) (680.553.120) 5.202.750 Total Laba ( Rugi)

Komprehensif Tahun

Berjalan 690.708.370 (1.860.466.664) (2.673.861.260) 131.334.015 (261.507.360)

PENJUALAN NETO

Periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan dengan periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020.

Penjualan Neto TBS untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 adalah sebesar Rp 59.784.643.733 dimana terdapat penurunan Penjualan Neto sebesar Rp 9.813.732.591 atau sebesar 16% bila dibandingkan dengan Penjualan Neto untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 yaitu sebesar Rp 69.598.376.324. Penurunan ini terutama disebabkan oleh situasi seasonal perayaan idul fitri yang tidak sebesar tahun sebelumnya disebabkan pandemi Covid-19, dan arus mudik yang jauh berkurang dikarenakan pembatasan lalu lintas transkota oleh pemerintah.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

Penjualan Neto TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 224.773.860.317 dimana terdapat kenaikan Penjualan Neto sebesar Rp 7.213.793.223 atau sebesar 3% bila dibandingkan dengan Penjualan Neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yaitu sebesar Rp 217.560.067.094. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan jalur distribusi, peningkatan kinerja internal perusahaan dan upaya pemasaran yang lebih efektif.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Penjualan Neto TBS untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 217.560.067.094 dimana terdapat kenaikan Penjualan Neto sebesar Rp 158.085.437.295 atau sebesar 73% bila dibandingkan dengan Penjualan Neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 59.474.629.799. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh 4 hal sebagai berikut:

• Pengenalan terhadap Inovasi produk baru bermerk Tricks.

• Pembagian wilayah distribusi dan penunjukan sub distributor baru.

• Peningkatan focus pada KPI Sales.

• Perbaikan struktur harga jual.