• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHADIRAN FREKUENSI KEHADIRAN

4. Risiko Kebijakan Upah Minimun Pemerintah

Kenaikan upah minimum kota/kabupaten berdampak langsung terhadap kenaikan biaya operasional Perseroan. Namun dalam hal makro kenaikan upah minimum menimbulkan dampak kenaikan perkapita pendapatan masyarakat sehingga secara general dapat memberikan dampak positif pada pendapatan Perseroan.

Selama ini, Perseroan selalu menjalin hubungan yang baik dengan seluruh pegawai yang bekerja.

Perseroan akan mentaati dan mematuhi setiap Undang-Undang yang berhubungan dengan Ketenagakerjaan dan membayar upah sesuai dengan upah minimum regional.

5. Risiko Fluktuasi Nilai Tukar

Ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang Rupiah dapat memberikan dampak ketidakpastian terhadap biaya produksi dan dalam penetapan harga jual produk. Hal ini disebabkan karena adanya bahan baku produksi yang diimport atau bahan baku produksi yang dibeli di pasar lokal tetapi mengikuti harga pasar internasional. Sehingga, jika terjadi perubahan nilai tukar mata uang asing yang cukup signifikan, hal ini dapat mempengaruhi biaya Perseroan.

Perseroan mengelola risiko ketidak stabilan yang mungkin terjadi ini, dengan cara memaksimalkan pemakaian bahan baku yang berasal dari dalam negeri dan terus meningkatkan penjualan export sehingga terbentuk natural hedging di antara pembelian bahan baku berbasis dollar vs penjualan export berbasis dollar juga.

6. Risiko Ketentuan Negara Lain atau Peraturan Internasional

Sebagai perusahaaan yang telah menjual produknya ke seluruh benua, kondisi politik, ekonomi dan peraturan yang diberlakukan pada suatu negara dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Untuk menanggulangi risiko ini, Perseroan dengan divisi export nya selalu mengupdate kondisi sales di setiap negara export dan juga selalu mengupdate data, hukum serta ketentuan (rules and regulation) di negara customer agar segala perubahan ketentuan/hukum ini dapat di antisipasi secepatnya.

Demikian juga Perseroan menerapkan prinsip efisiensi dalam segala bidang agar dapat memberlakukan harga jual yang kompetitif sehingga repeat customer selalu bisa di pertahankan guna mengembangkan pendapatan.

7. Risiko Kebijakan Pemerintah

Risiko perubahan kebijakan pemerintah RI merupakan salah satu risiko di luar kendali Perseroan.

Namun jika terjadi perubahan kebijakan atau peraturan pemerintah yang berdampak pada operasional Perseroan, maka manajemen Perseroan akan mengantisipasi dengan strategi-strategi usaha yang fleksibel. Selama ini, Perseroan selalu memperhatikan segala kebijakan Pemerintah yang berkaitan langsung dengan Perseroan.

8. Risiko Terkait Tuntutan Atau Gugatan Hukum

Perseroan mengantisipasi hal-hal seperti ini dengan mempunyai tim legal yang berkompeten dibidangnya, berpengalaman di industri ini, yang dapat melaksanakan dan melancarkan kegiatan kepatuhan (compliance) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah dan juga Perseroan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

9. Risiko Kelesuan Pasar Akibat Krisis Pandemi Berkepanjangan

Pandemi covid-19 yang berkepanjangan merupakan hal yang sebelumnya tidak dapat diduga banyak pihak. Dengan adanya pandemi ini, Perseroan memperoleh banyak pembelajaran dan pada akhirnya melakukan penyesuaian-penyesuaian yang dibutuhkan. Kedepannya Perseroan akan selalu melihat perkembangan dari pandemi yang ada dan manajemen akan melakukan penyesuaian-penyesuaian pada lini bisnis dan pemasaran sehingga tidak terlalu mempengaruhi pendapatan Perseroan.

Tanggung Jawab Social (Corporate Social Responsibility)

Perseroan berkeyakinan bahwa untuk menjaga kelangsungan usahanya, Perseroan tidak hanya harus menjalankan aktivitas bisnis namun juga harus melakukan penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan salah satu cara untuk membentuk fondasi yang kokoh dalam setiap gerak langkah Perseroan.

Perseroan juga percaya bahwa tanggung jawab sosial merupakan bagian yang wajib dilakukan oleh Perseroan sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi terhadap masyarakat di Indonesia untuk membantu dan mendorong kemajuan masyarakat Indonesia. Sebagai wujud atas kepedulian tersebut, Perseroan turut berpartisipasi dalam program-program CSR yang meliputi:

1. Aspek Lingkungan Hidup

Pembuangan sampah dan limbah sisa produksi ke sungai atau danau. Limbah tersebut akan menjadikan air beracun serta mematikan organisme yang ada di dalam air. Ada dua cara untuk menanggulangi pencemaran tersebut yaitu penanggulangan secara Non Teknis dan Teknis.

Penanggulangan non teknis yaitu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara melaksanakan persyaratan undang-undang yang dapat merencanakan, mengatur, dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri sehingga tidak terjadi pencemaran. Sedangkan

penanggulangan secara teknis misalnya dengan mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.

Selain itu, kami bekerja sama dengan pihak ketiga (professional) dalam pemanfaatan kembali limbah padat yang dihasilkan dari hasil sisa produksi, dan untuk dijadikan pupuk hewani yang bisa digunakan oleh para peternak lele atau sapi.

Mengeliminasi konflik lingkungan dan sosial disekitar Perseroan.

Kasus-kasus atau berita seputar Perseroan seperti kasus mass organization (Preman/Ormas) atau limbah makanan terhadap lingkungan sekitar area usaha bisnis yang dijalankan. Hal tersebut bisa dijadikan pelajaran berharga bagi Perseroan agar dapat mengelolah limbah makanan dengan cerdas dan bijak, sehingga mempercil kemungkinan merusak lingkungan yang akan sangat berdampak negatif bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar daerah tersebut.

2. Aspek Pengembangan Sosial Kemasyarakatan

Dalam tanggung jawab sosial Perseroan, masyarakat adalah subjek bukan objek. Masyarakat sekitar adalah salah satu shareholder utama dari Perseroan karena Perseroan melakukan kegiatan ekonomi di wilayah masyarakat. Memberikan kontribusi sosial berhubungan dengan nilai Perseroan yang sangat penting dalam mendapatkan talenta terbaik dan potensi customer. Saat ini lebih dari 50% karyawan lokal sekitar Perseroan bekerja di Perseroan. Masyarakat adalah shareholder utama, mereka juga yang nantinya akan menjadi bagian dari pegawai Perseroan. Karena itulah, Perseroan menempatkan karyawannya sebagai objek pertama dalam penerapan program tanggung jawab sosial karena di sana masyarakat lokal juga menjadi bagian dari operasional bisnis. Dalam meng-implementasikan CSR, Perseroan perlu mengetahui soal Good Corporate Governence (GCG). Perseroan tidak hanya mengambil keuntungan sepihak tapi harus keuntungan yang sifatnya mutualisme, artinya baik Perseroan dan mayarakat setempat mendapatkan keuntungan dari bisnis PT JSA.

Pemberdayaan masyarakat Lokal

Perseroan sudah dianggap menjadi bagian dari masyarakat lokal, terutama di wilayah sekitar Perseroan di Indonesia, hubungan antar sesama yang erat akan mempermudah Perseroan untuk mengembangkan bisnisnya. Terlebih lagi, dengan turut hadir memberdayakan masyarakat lewat program - program tanggung jawab sosial, hal itu cukup memberikan image yang bagus soal Perseroan karena menjadi bagian dari pembangunan SDM Indonesia. Selain bisa memberikan keuntungan dari segi penjualan, tanggung jawab sosial juga memperbesar peluang Perseroan untuk mendapatkan talenta terbaik.

Melakukan bakti sosial di desa-desa disekitar Perseroan.

Secara rutin Perseroan memberikan THR berupa makanan hasil product Perseroan kepada masyarakat sekitar (Petugas Keamanan, Lurah, Kepolisian, Aparat wilayah lainnya) setiap tahun di Hari Raya ataupun kegiatan social lainnya yang ada di sekitar wilayat Perseroan (Kerja bakti, Yatim Piatu, Kegiatan pembangunan Masjid, Bencana dll).

3. Aspek Ketenakerjaan dan Keselamatan Kerja

PT Jaya Swarasa Agung patuh terhadap peraturan perundangan yang berlaku, termasuk di bidang ketenagakerjaan. Perseroan memiliki komitmen yang tinggi dalam hal memberikan pelatihan dan pengembangan kompetensi untuk meningkatkan profesionalisme karyawan Perseroan serta sistem imbal jasa yang sepadan di industri makanan. Komitmen yang besar juga diberikan dalam bidang keselamatan kerja melalui berbagai program peningkatan kesadaran karyawan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Perseroan berkomitmen untuk menciptakan kondisi dan tempat kerja yang aman bagi seluruh karyawan. Penerapan praktik-praktik terbaik keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja, guna mendukung penciptaan kondisi kerja aman dan sehat bagi setiap pekerja. Perseroan terus berupaya

meningkatkan safety awareness karyawan dengan acuan pada peraturan yang berlaku mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.

Sarana dan Keselamatan Kerja

Penerapan Sertifikasi sistem di Perseroan : ISO 22000 : 2018, SNI biskuit & Sistem Jaminan Halal (HAS 23000) pada manufacturing facilities Perseroan merupakan sarana yang penting bagi karyawan sehingga keselamatan kerja dan lingkungan hidup lebih terjamin.

Struktur Organisasi Perseroan