• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anggin. 2010. Pertumbuhan bibit ylang-ylang (Cananga odoratum forma genuia) pada media nursery blok [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Arief A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta: Kanisius.

[BAPPENAS RI] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia. 2003. IBSAP Dokumen regional pemerintah republik indonesia strategi dan rencana aksi keanekaragaman hayati Indonesia.

Barea JM, Requenat N, Toro IJM. 1997. Interaction between plant-growth- promoting rhizobacteria (PGPR), arbuscular mycorrhizal fungi and rizhobium sp. in the rhizosphere of anthyllis cytisoides, a model legume for revegatation in Mediterranean semi-arid ecosystems. New Phytologist 136:667-677.

Bolan NS. 1991. A critical review on the role of mycorrhizal fungi in the uptake of phosphorus by plants. Plans and Soil 134:189-297.

Cruz De La RE. 1991. Final report of the consultant on mycorrhizzal Program Development in The IUC Biotechnology Center. Bogor: PAU-IPB.

Dewi RI. 2007. Peran, prospek, dan kendala dalam pemanfaatan endomikoriza [makalah]. Bandung: Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran.

Dwidjoseputro. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia. Husna F, Faisal D. 2007. Hutan Indonesia Nasibmu Kini. Yogyakarta:

Departemen Kehutanan dan Asosiasi Mikoriza Indonesia. Universitas Haluoleo.

Husna, Tuheteru D, Mahfudz. 2007. Aplikasi mikoriza untuk memacu pertumbuhan jati di Muna [skripsi]. Fakultas Pertanian. UNHALU.

Hadi S. 1998. Fungsi dan peran mikoriza pada ekosistem hutan. Disampaikan pada kursus alih teknologi tablet mikoriza untuk tanaman kehutanan yang diselenggarakan pada tgl; 23-24 November 1998 di Pusat Pengembangan Jati di Perum PERHUTANI Cepu.

Hakim NM, Nyakpa YAM, Lubis SG, Nugroho. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: UNILA.

Harahap FS. 2010. Pengujian pengolahan tanah konservasi dan inokulasi mikoriza terhadap sifat fisika dan kimia tanah serta produksi beberapa varietas kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) [skripsi]. Medan: Departemen Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

 

Hildalita. 2009. Penggunaan sludge pabrik kopi dalam produksi semai Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb Miq.) [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Islami T, Utomo. 1995. Hubungan Tanah dan Air. Bandung: Pustaka Buana. Kabirun S. 2002. Tanggap padi gogo terhadap inokulasi mikoriza arbuskula dan

pemupukan fosfat dientisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 3(2):56- 89.

Lambais MR, Mehdy MC. 1995. Differential Expressionof Defense-Related Genesis Arbuscular Mycorrhyza. Can J Bot.

Leiwakabessy FM, Suwarno, Wahjudin UM. 2003. Kesuburan Tanah. Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Lewenussa A. 2009. Pengaruh mikoriza dan bio organik terhadap pertumbuhan bibit Cananga odorata (Lamnk) Hook. Fet and Thoms [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Lingga P. 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar swadaya.

Lubis Aisyah. 2007. Respon pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah yang diinokulasi fungi mikoriza [skripsi]. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Mansur I. 2010. Teknik Silvikultur Untuk Reklamasi Lahan Bekas Tambang. Bogor: Seameo Biotrop South Asian Regional Centre for Tropical Biology.

Maretina T. 2010. Pengaruh pemberian pupuk NPK dan kompos pada media tailing tambang emas terhadap pertumbuhan semai sengon buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Mulyani S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Musfal. 2008. Efektivitas cendawan mikoriza arbuskula (CMA) terhadap pemberian pupuk spesifik lokasi tanaman jagung pada tanah inceptisol [skripsi]. Medan: Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Nasution M, Lahuddin. 2006. Diversifikasi titik kritis pembangunan pertanian Indonesia Pertanian Mandiri. Jakarta: Penebar Swadaya.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Jakarta: Agromedia.

Nuhamara ST. 1993. Peranan mikoriza untuk reklamasi lahan kritis. Program pelatihan biologi dan bioteknologi mikoriza. Jakarta: Dian Rakyat.

Orwa. 2009. Agroforestry Database 4.0 diakses melalui http://www.bangkal.com- nauclea-orientalis92/485.html. [29 agustus 2011].

 

Prayudyaningsih R. 2007. Aplikasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) untuk meningkatkan pertumbuhan bibit eboni (Diospyros celebica Bakh). Prosiding expose hasil penelitian LITBANG Kehutanan untuk mendukung pembangunan Kehutanan regional; Makasar 12-13 November 2007. Departemen Kehutanan; Badan penelitian dan pengembangan kehutanan. Hal 175-181.

Purnobasuki H. 2011. Hubungan Air dan Tanaman. Jakarta: Dian Rakyat

Salisbury FB, Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 3. Diah R, Lukman, Sumaryono, penerjemah; N. Sofia, penyunting. Bandung: ITB.

Santoso B. 1994. Mikoriza, Peranan dan Hubungannya dengan Kesuburan Tanah. Malang: Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

Saraswati A. 2011. Adaptasi tanaman dan morfologi rumput dan legum [skripsi]. Semarang: Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro.

Sastrahidayat RA, Subari SM, Bintoro M. 2001. Pengaruh sludge dan inokulasi mikoriza vesikular arbuskular terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Agrivita 22(2):147-155.

Setiadi Y. 1989. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Kehutanan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.

Setiadi Y. 1991. Aplikasi mikoriza. Himpunan Makalah Penataran Dosen Dalam Rangka Peningkatan Mutu Bidang Pertanian. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Swasta, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Swasta. Sitompul SM, Guritmo B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Soelaiman MZ, Hirata H. 1995. Effect of indigenos arbuscular mycorhizal fungi in paddy fields rice growth and NPK nutrition under different water regimes. Soil Sci. Plant Nutr: 41(3):505-514.

Soerianegara I, Lemmens. 1994. Plant Resources of South East Asia 5. Bogor: Prosea.

Sutedjo MM, Kartasapoetra AG, Sastroatmodjo S. 1991. Mikrobiologi Tanah. Jakarta: Rineka Cipta.

Tuheteru FD. 2002. Aplikasi asam humat terhadap sporulasi CMA di bawah tegakan alami sengon [makalah]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Turner, Wasson. 1997. Nauclea orientalis. University of Connecticut. Di akses melalui http://titanarum.uconn.edu/199800135.html [3 November 2011]

PENGARUH PEMBERIAN INOKULUM MIKORIZA DAN

PEMUPUKAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN

SEMAI LONGKIDA (Nauclea orientalis L.) PADA KONDISI

TERGENANG DAN TIDAK TERGENANG

PUSPITASARI KURNIAWATI

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ABSTRAK

PUSPITASARI KURNIAWATI. Pengaruh Pemberian Inokulum Mikoriza dan Pemupukan NPK terhadap Pertumbuhan Semai Longkida (Nauclea orientalis L.) pada Kondisi Tergenang dan Tidak Tergenang. Dibimbing oleh IRDIKA MANSUR.

Aktivitas pertambangan banyak menyebabkan permasalahan salah satunya adalah genangan pada lahan bekas tambang. Dalam upaya mereklamasi lahan bekas tambang atas permasalahan genangan, maka perlu dilakukan penelitian mengenai jenis tanaman yang mampu bertahan pada genangan. Longkida (Nauclea orientalis L.) merupakan jenis yang dapat hidup di rawa-rawa, sehingga berpotensi untuk ditanam di lahan tergenang. Namun pengetahuan mengenai teknik budidaya dan pertumbuhan jenis ini pada kondisi tergenang maupun tidak tergenang belum tersedia. Dalam penelitian ini Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dan pupuk NPK digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan bibit longkida dalam kondisi tergenang maupun tidak tergenang.

Penelitian ini menggunakan percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu kontrol, inokulum mikoriza mycofer (gigaspora margarita) 5 gram dan pupuk NPK 5 gram. Masing-masing perlakuan memiliki 4 ulangan, dan masing-masing ulangan terdiri dari 3 unit tanaman pada kondisi tergenang dan tidak tergenang. Parameter yang diamati adalah tinggi, diameter, jumlah daun, berat basah tanaman, berat kering tanaman, nisbah pucuk akar, kadar air tanaman, serta kolonisasi akar oleh FMA.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian inokulum mikoriza pada kondisi tergenang menyebabkan pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 25,25% dan 17,24% terhadap kontrol, namun pemberian inokulum mikoriza tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun, berat basah tanaman dan berat kering tanaman. Pada kondisi tidak tergenang, pemberian inokulum mikoriza tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi, diameter dan jumlah daun, menyebabkan peningkatan terhadap berat basah total sebesar 143,33%, serta berat kering total sebesar 173,68% terhadap kontrol. Pemberian pupuk NPK sampai dosis 5 gram/tanaman tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan longkida dalam kondisi tergenang maupun tidak tergenang. Inokulum mikoriza efektif digunakan untuk pertumbuhan longkida pada kondisi tergenang maupun tidak tergenang. Kata Kunci: Nauclea orientalis, penggenangan, mikoriza, NPK

ABSTRACT

PUSPITASARI KURNIAWATI. The Influence of Mycorrhizal Inoculum and NPK Fertilization toward The Growing of Longkida (Nauclea orientalis L.) in Water-Log and Non-Water-Log Conditions. Supervised by IRDIKA MANSUR.

Mining activities cause many problems, one of them is a puddle on former mining land. It is necessary to do some research to select what species of plant that can survive in a puddle. Longkida (Nauclea orientalis L.) is a species that can live in the swamp, so it is potentially used to plant in water-log area. However, knowledge about cultivation techniques and the growth of this species in water- log or not-water-logged area is not available yet. In this research, Arbuskular Mycorrhizal Fungi (AMF) and NPK fertilizer are used to increase the growth of longkida seedling in water-log or not water-log area.

This research uses an experiment with a Completely Randomized Design (CRD) with three treatments: control, 5 gram mycorrhizal inoculums (mycofer of gigaspora and margarita) and 5 gram NPK fertilizer. Each treatment had 4 replicates of 3 units of seedlingper replicate on water-logged and non-water- logged conditions. The parameters measured were high, diameter, number of leaves, figh weight of plants, dry weight of plants, root shoot ratio, plant water content, and root colonization by AMF.

The results showed that applying mycorrhizal inoculums in water-log conditions have measured plant height and diameter growth, respectively amout 25.25% and 17.24% of control, but mycorrhizal inoculums did not a noticeable effect on the number of leaves, figth weigth plant and dry weight. In not water-log conditions, mycorrhizal inoculums did not significantly affect height growth, diameter and number of leaves, cause an increase for total fresh weight of 143.33%, and total dry weight of 173.68% of control. NPK fertilizer dose 5 gram did not significantly affect to longkida growth in water-log or non-water-log conditions. Mycorrhizal inoculum effectively used for growth longkida on water- log and non-water-log.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pengaruh Pemberian Inokulum Mikoriza dan Pemupukan NPK terhadap Pertumbuhan Semai Longkida (Nauclea orientalis L.) pada Kondisi Tergenang dan Tidak Tergenang” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri di bawah bimbingan Dr. Ir. Irdika Mansur, M. For. Sc. dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Desember 2011

Puspitasari Kurniawati E44070018

PENGARUH PEMBERIAN INOKULUM MIKORIZA DAN

PEMUPUKAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN

SEMAI LONGKIDA (Nauclea orientalis L.) PADA KONDISI

TERGENANG DAN TIDAK TERGENANG

PUSPITASARI KURNIAWATI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Dokumen terkait