• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aqib, Z. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Konstekstual

(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Aritonang, K, T. 2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur, 10 (7): 11-21. Tersedia di http://www. p07jkt.bpkpenabur.or.id/files/Hal.%2011-21%20Minat%20dan%20

motivasi%20belajar.pdf [diakses 27-01-2014].

Arzyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

BSNP. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran IPA SMP/MTs. Jakarta: BSNP.

Coletta, V. C., Phillips, J. A., dan Steinert, J. J. 2007. Interpreting Force Concept Inventory Scores: Normalized Gain and SAT Scores. The American

Physical Society, 3(1):1-5.

Hudson, C. C. dan Whisler, V.R. 2008. Contextual Teaching And Learning Of Practitioners Valdosta State University. E-journal Valdosta State

University, 6 (4): 7-11. Tersedia di http://www.iiisci.org/journal/cv$/sci/

pdfs/e668ps.pdf [diakses 17-04-2013].

Jong, T. D., Specht, M., & Koper, R. 2008. Contextualised Media for Learning.

Educational Technology & Society, 11 (2), 41-53. Tersedia di

http://www.ifets.info/journals/11_2/5.pdf [diakses 17-04-2013].

Keller, J. 1987. Development and Use of The ARSC Model of Instructional Design. Journal of Instrustional Development, 10 (3):2-10. Tersedia di http://link.springer.com/article/10.1007/BF02905780#page-1 [diakses 27-01-2014].

Maidiyah, E. 2013. Penerapan Model Pembelajaran ARCS Pada Materi Statistika di Kelas XI SMA Negeri 2 RSBI Banda Aceh. Jurnal Peluang, 1 (02):12-21. Tersedia di https://encrypted-tbn0.gstatic.com/ q=tbn:ANd9GcS CQA0pccwmJfz3urZA7vD-P-WK924em9JzHwUdm4yIcoveXrFf5w [diakses 27-01-2014].

Munadi, Y. 2013. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Referensi.

Parmin dan Sudarmin. 2013. IPA Terpadu. Semarang: Swadaya Manunggal. Purnomowati, S. 2004. Penampilan Majalah Ilmiah: Standar dan Penerapannya.

BACA, 26(2): 20-27.

Pusbuk. 2013. Buku Guru: Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kemendikbud. Pusbuk. 2013. Modul Pelatihan: Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:

Kemendikbud.

Putra, S. R. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva Press.

Putri, K. E., Ismono dan Rosdiana, L. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed dengan Tema Pemanasan Global untuk Kelas VIII SMP Negeri 28 Surabaya. Jurnal Pendidikan Sains

e-Pensa. 2(1):42-46. Tersedia di http://ejournal.unesa.ac.id/index.php

/pensa/article/view/2218/baca-artikel [diakses 27-01-2014].

Riyani, D. 2013. Pengembangan Majalah Biomagz Sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri pada Mata Pelajaran Biologi untuk Siswa SMA/MA

Kelas X. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga. Tersedia di http://digilib.uin-suka.ac.id/7231/1/BAB%20I,%20V ,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf [diakses 13-01-2014].

Sabil, H. 2011. Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Materi Ruang Dimensi Tiga Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (MPBM) Mahasiswa Program Studi Matematika FKIP UNJA. Jurnal Edumatica, 1(01);44-56. Tersedia di http://ejournal.udumatica.ac.id/article/10702/37/article.docx [diakses 27-01-2014].

Saputri, E. D., dan Amaria. 2013. Pengembangan Buku Ajar IPA Terpadu Berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL) Tema Dampak Bahan Tambahan Makanan pada Kelas VIII SMP. Jurnal Pendidikan

Sains e-Pensa, 2(02):225-228. Tersedia di http://ejournal.unesa.

ac.id/index.php/pensa/article/view/2677 [diakses 27-01-2014]. Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: PT. Tarsito.

Sumarmi. 2008. Sekolah Hijau Sebagai Alternatif Pendidikan Lingkungan Hidup Dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual. Jurnal Ilmu Pendidikan,

15(01)” 19-25. Tersedia di http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article /viewArticle/7 [diakses 17-04-2013].

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

75 Sekolah : MTs Nurul Huda Banyuputih

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : VII/2

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati eprilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

M

P

IR

A

N

1

76

Pokok Waktu Belajar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam

lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

Pemanasan Global Mengamati: 1. Mengamati lapisan atmosfer melalui gambar. 2. Mengamati jenis-jenis gas rumah kaca dan proses efek rumah kaca melalui gambar. 3. Mengamati dampak pemanasan global melalui gambar. 4. Mengamati langkah penanggulangan

pemanasan global dalam kehidupan sehari-hari melalui gambar dan pengamatan.

Tugas:

1. Mendiskusikan secara kelompok mengenai pemanasan global. 2. Mengamati dan mendata

dampak pemanasan global yang ada di lingkungan sekitar. 3. Menganalisis suatu

masalah tentang

pemanasan global secara mandiri.

4. Menyelesaikan wordsquare dalam majalah sains berbasis contextual learning. 6 JP (4 kali pertemuan) Majalah sains berbasis contextual learning. 2.1 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari

77 implementasi perilaku menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Menanya: 1. Mengapa perubahan cuaca akhir-akhir ini sangat ekstrim? 2. Mengapa terjadi

pemanasan global? Apa penyebabnya?

3. Bagaimana terjadinya proses efek rumah kaca? 4. Bagaimana dampak

pemanasan global bagi ekosistem di bumi?

Eksperimen/eksplorasi: 1. Mengumpulkan data

dan informasi tentang dampak pemanasan global yang ada di

Laporan analisis masalah dan pengamatan lingkungan sekitar.

Tes:

A. Soal pilihan ganda: 1. Peristiwa peningkatan

rata-rata suhu bumi secara global dibanding standar normal disebut… a. Efek rumah kaca b. Fotosintesis

c. Pemanasan global d. Presipitasi

2. Jenis gas rumah kaca yang berwarna cokelat dari hasil pembentukan asam nitrat, bersifat 3.5 Memahami

karakteristik zat, serta perubahan fisik dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. 3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem.

78 sekolah dan tempat

tinggal siswa.

Mengasosiasi:

1. Menganalisis data dan informasi tentang dampak pemanasan global di lingkungan sekitar.

2. Membuat kesimpulan tentang berbagai data dan informasi dampak pemanasan global.

Mengkomunikasikan: 1. Mempresentasikan hasil

analisis data dan informasi tentang

dihasilkan dari sektor pertanian adalah…

a. CFC b. NO c. CH4

d. CO2

3. Sampah organik yang terkumpul dan dibiarkan membusuk akan menimbulkan bau busuk yang menyengat karena menghasilkasn gas metana. Kondisi yang kotor juga memicu timbulnya kuman atau bakteri yang bersifat patogen. Bagaimana cara yang tepat untuk 4.10 Menyajikan data dan

informasi tentang pemanasan global dan memberikan usulan penanggulangan masalah.

79 glonal di lingkungan sekitar. itu? a. Membakar sampah organik tersebut b. Membuang sampah organik ke sungai agar hilang terbawa arus c. Mengubur sampah organik ke dalam tanah d. Menyemprot sampah organik dengan desinfektan B. Soal uraian: 1. Jelaskan proses

terjadinya efek rumah kaca secara singkat? Jawaban : Efek rumah

80 terakumulasinya gas

rumah kaca di atmosfer yang membentuk lapisan rumah kaca sehingga menghalangi bumi untuk memantulkan sisa energi panas matahari ke luar angkasa (dipantulkan kembali ke bumi). 2. Apa peran efek rumah

kaca yang dapat menguntungkan bumi? Jawaban : Efek rumah kaca melindungi bumi dari perbedaan suhu siang dan malam yang terlalu tinggi, sehingga suhu siang tidak akan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN