• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Negeri Stabat Nomor 445/PID.Sus.A/2014/PN-Stb 1 Kronologis kasus

Pada hari Jumat tanggal 30 Mei 2014 sekira pukul 21.30 Wib. di Jalan Kuburan Sosial Dusun IX Tangkahan Pinang Desa Air Hitam tepatnya di dekat areal kereta api terdakwa ditangkap bersama dengan teman terdakwa yang bernama Yudi Pradika dan saksi Nurmansyah alias Norman. Terdakwa mendapatkan barang bukti 1 (satu) plastik kecil warna transparan les merah adalah narkotika jenis shabu-shabu yang terdakwa dapat dari Putra, kemudian terdakwa menyuruh saksi Yudi Pradika alias Yudi untuk mengambil narkotika jenis shabu-shabu kepada Putra dengan terlebih dahulu terdakwa menelpon Putra setelah diberikan lalu terdakwa menjumpai saksi Yudi Pradika dan saksi Nurmansyah alias Norman di Simpang Tiga Dusun IX Tangkahan Pinang Desa Air Hitam untuk menjual narkotika jenis sabu-sabu tersebut kepada seorang laki-laki yang bernama panggilan Gerot dan pada saat terdakwa dan terdakwa sedang menunggu ditangkap Polisi Polsek Gebang.

Biasanya upah yang diberikan oleh terdakwa kepada saksi Yudi Pradika alias Yudi sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) dan ini terdakwa lakukan sudah 4 (empat) kali. Shabu-shabu tersebut akan dijual dengan harga sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah).Berdasarkan hasil pemeriksaan analisis laboratorium barang bukti

narkotika No.Lab : 3767/NNF/2014 tanggal 06 Juni 2014 yang dibuat dan diperiksa dan ditandatangani oleh Zulni Erna, Deliana Naiborhu,S,Si Apt dan Dra Melta Tarigan,M.Si. berdasarkan sumpah jabatan menyatakan bahwa 1 (satu) lembar plastic klip bening berisi kristal warna putih dengan berat netto 0,2 (nol koma dua) gram milik terdakwa dan saksi Tomi Syahreza alias Reza, saksi Yudi Pradika alias Yudi adalah positif metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 61 Lampiran Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 TentangNarkotika.

2. Dakwaan

Adapun dakwaan jaksa penuntut yang berbentuk alternatif, adalah: a. Kesatu

Bahwa terdakwa Yudi Pradika alias Yudi pada hari Jumat tanggal 30 Mei 2014 sekira pukul 20.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Mei 2014 bertempat di Jalan Kuburan Sosial Dusun XI Tangkahan Pinang Desa Air Hitam Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat atau setidak-tidaknya pada suatu tempat masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Stabat , “Tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli atau menyerahkan narkotika golongan I”, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Bermula dari informasi masyarakat yang diterima oleh Polsek Gebang yang memberitahukan bahwa ada transaksi jual beli narkotika di Jalan Kuburan Sosial

Dusun IX Tangkahan Pinang Desa Air Hitam, Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat, selanjutnya menindak lanjuti informasi tersebut saksi P.Sitorus saksi Ahmad Franudika dan saksi Afifuddin (ketiganya polisi polsek Gebang) langsung menuju lokasi. Ketika sampai para saksi melihat ada 2 (dua) orang laki-laki sedang berdiri, kemudian para saksi mengamankan 2 (dua) orang laki-laki tersebut ketika ditanya identitas 2 (dua) orang laki-laki bernama Yudi Pradika alias Yudi (terdakwa) dan Tomi Syahreza alias Reza (berkas terpisah). Ketika saksi P.Sitorus, saksi Ahmad Franudika dan saksi Afifuddin melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa Yudi Pradika alias Yudi dan Tomi Syahreza alias Reza ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) bungkus kecil plastic warna transparan lis merah yang diduga berisi narkotika golongan I jenis shabu-shabu dibawah posisi dekat terdakwa Yudi Pradika alias Yudi. Ketika ditanya Tomi Syahreza alias Reza dan terdakwa Yudi Pradika alias Yudi mengaku barang bukti 1 (satu) bungkus kecil plastic warna transparan lis merah itu berisi narkotika golongan I jenis shabu-shabu yang didapat dari Putra (DPO) Untuk dijual kepada Gerot (DPO) dan yang menyuruh meraka menjual shabu-shabu tersebut adalah Nurmansyah alias Norman (berkas terpisah) seharga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), mendengar pengakuan terdakwa Yudi Pradika als Yudi dan Tomi Syahreza als Reza, saksi P.Sitorus saksi Ahmad Frandika dan saksi Afifuddin lalu membawa terdakwa Tomi Syahreza als Reza dan Yudi Pradika ke Polsek Gebang untuk diperiksa lebih lanjut.

Berdasarkan berita acara analisis laboratorium barang bukti narkotika No.Lab:3767/NNF/2014 tanggal 06 Juni 2014 yang dibuat dan diperiksa dan ditandatangani oleh Zulni Erna, Deliana Naiborhu,S,Si Apt dan Dra Melta Tarigan,M.Si. berdasarkan sumpah jabatan menyatakan bahwa 1 (satu) lembar plastic klip bening berisi kristal warna putih dengan berat netto 0,2 (nol koma dua) gram milik tersangka Tomi Syahreza alias Reza, Nurmansyah alias Norman dan Yudi Pradika adalah positif metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 61 Lampiran Undang-undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 TentangNarkotika. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana pada pasal 114 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 tahun 2009 TentangNarkotika Jo pasal 26 ayat (1) UU RI No. 3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak.

b. Kedua

Bahwa terdakwa Yudi Pradika alias Yudi pada hari Jumat tanggal 30 Mei 2014 sekira pukul 20.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Mei 2014 bertempat di Jalan Kuburan Sosial Dusun XI Tangkahan Pinang Desa Air Hitam Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat atau setidak-tidaknya pada suatu tempat masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Stabat , “Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai dan menyediakan narkotika golongan I”, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Bermula dari informasi masyarakat yang diterima oleh Polsek Gebang yang memberitahukan bahwa ada transaksi jual beli narkotika di Jalan Kuburan Sosial

Dusun IX Tangkahan Pinang Desa Air Hitam, Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat, selanjutya menindak lanjuti informasi tersebut saksi P.Sitorus saksi Ahmad Franudika dan saksi Afifuddin (ketiganya polisi polsek Gebang) langsung menuju lokasi. Ketika sampai para saksi melihat ada 2 (dua) orang laki-laki sedang berdiri, kemudian para saksi mengamankan 2 (dua) orang laki-laki tersebut ketika ditanya identitas 2 (dua) orang laki-laki bernama Yudi Pradika alias Yudi (terdakwa) dan Tomi Syahreza alias Reza (berkas terpisah). Ketika saksi P.Sitorus, saksi Ahmad Franudika dan saksi Afifuddin melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa Yudi Pradika alias Yudi dan Tomi Syahreza alias Reza ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) bungkus kecil plastic warna transparan lis merah yang diduga berisi narkotika golongan I jenis shabu-shabu dibawah posisi dekat terdakwa Yudi Pradika alias Yudi. Ketika ditanya Tomi Syahreza alias Reza dan terdakwa Yudi Pradika alias Yudi mengaku barang bukti 1 (satu) bungkus kecil plastic warna transparan lis merah itu berisi narkotika golongan I jenis shabu-shabu yang didapat dari Putra (DPO) Untuk dijual kepada Gerot (DPO) dan yang menyuruh meraka menjual shabu-shabu tersebut adalah Nurmansyah alias Norman (berkas terpisah) seharga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), mendengar pengakuan terdakwa Yudi Pradika alias Yudi dan Tomi Syahreza alias Reza, saksi P.Sitorus saksi Ahmad Frandika dan saksi Afifuddin lalu membawa terdakwa Tomi Syahreza alias Reza dan Yudi Pradika ke Polsek Gebang untuk diperiksa lebih lanjut.

Berdasarkan berita acara analisis laboratorium barang bukti narkotika No.Lab:3767/NNF/2014 tanggal 06 Juni 2014 yang dibuat dan diperiksa dan ditandatangani oleh Zulni Erna, Deliana Naiborhu,S,Si Apt dan Dra Melta Tarigan,M.Si. berdasarkan sumpah jabatan menyatakan bahwa 1 (satu) lembar plastic klip bening berisi kristal warna putih dengan berat netto 0,2 (nol koma dua) gram milik tersangka Tomi Syahreza alias Reza, Nurmansyah alias Norman dan Yudi Pradika adalah positif metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 61 Lampiran Undang-undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 TentangNarkotika.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancamm pidana pada pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 tahun 2009 TentangNarkotika Jo pasal 26 ayat (1) UU RI No. 3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak.

c. Ketiga

Bahwa terdakwa Yudi Pradika alias Yudi pada hari Jumat tanggal 30 Mei 2014 sekira pukul 20.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Mei 2014 bertempat di Jalan Kuburan Sosial Dusun XI Tangkahan Pinang Desa Air Hitam Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat atau setidak-tidaknya pada suatu tempat masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Stabat , “Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana sebagaimana dimaksud pasal 112, pasal 114 UU RI No. 35 tahun 20099 TentangNarkotika”, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Bermula dari informasi masyarakat yang diterima oleh Polsek Gebang yang memberitahukan bahwa ada transaksi jual beli narkotika di Jalan Kuburan Sosial Dusun IX Tangkahan Pinang Desa Air Hitam, Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat, selanjutya menindak lanjuti informasi tersebut saksi P.Sitorus saksi Ahmad Franudika dan saksi Afifuddin (ketiganya polisi polsek Gebang) langsung menuju lokasi. Ketika sampai para saksi melihat ada 2 (dua) orang laki-laki sedang berdiri, kemudian para saksi mengamankan 2 (dua) orang laki-laki tersebut ketika ditanya identitas 2 (dua) orang laki-laki bernama Yudi Pradika alias Yudi (terdakwa) dan Tomi Syahreza alias Reza (berkas terpisah). Ketika saksi P.Sitorus, saksi Ahmad Franudika dan saksi Afifuddin melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa Yudi Pradika alias Yudi dan Tomi Syahreza alias Reza ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) bungkus kecil plastic warna transparan lis merah yang diduga berisi narkotika golongan I jenis shabu-shabu dibawah posisi dekat terdakwa Yudi Pradika alias Yudi. Ketika ditanya Tomi Syahreza alias Reza dan terdakwa Yudi Pradika aliasYudi mengaku barang bukti 1 (satu) bungkus kecil plastic warna transparan lis merah itu berisi narkotika golongan I jenis shabu-shabu yang didapat dari Putra (DPO) Untuk dijual kepada Gerot (DPO) dan yang menyuruh meraka menjual shabu-shabu tersebut adalah Nurmansyah alias Norman (berkas terpisah) seharga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), mendengar pengakuan terdakwa Yudi Pradika alias Yudi dan Tomi Syahreza alias Reza, saksi P.Sitorus saksi Ahmad Frandika dan saksi Afifuddin lalu membawa terdakwa Tomi Syahreza aliasReza dan Yudi Pradika ke Polsek Gebang untuk diperiksa lebih lanjut.

Berdasarkan berita acara analisis laboratorium barang bukti narkotika No.Lab:3767/NNF/2014 tanggal 06 Juni 2014 yang dibuat dan diperiksa dan ditandatangani oleh Zulni Erna, Deliana Naiborhu,S,Si Apt dan Dra Melta Tarigan,M.Si. berdasarkan sumpah jabatan menyatakan bahwa 1 (satu) lembar plastic klip bening berisi kristal warna putih dengan berat netto 0,2 (nol koma dua) gram milik tersangka Tomi Syahreza alias Reza, Nurmansyah alias Norman dan Yudi Pradika adalah positif metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 61 Lampiran Undang-undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 TentangNarkotika.Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancamm pidana pada Pasal 131 Undang-Undang RI No. 35 tahun 2009 TentangNarkotika Jo Pasal 26 ayat (1) UU RI No. 3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak.

3. Tuntutan

Adapun tuntutan Jaksa Penuntut Umum adalah:

a. Menyatakan Terdakwa Tomi Syahreza alias Reza terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yaitu “Menjadi perantara dalam jual beli

narkotika golongan I” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 114

ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 TentangNarkotika Jo.pasal 26 ayat (1) UU RI No. 3 Tahun 1997 TentangPengadilan Anak dalam dakwaan kesatu.

b. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Tomi Syahreza alias Reza dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah tetap ditahan dan denda sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) subsidair selama 2 (dua) bulan penjara.

c. Menyatakan barang bukti berupa:

- 1 (satu) bungkus plastic kecil transparan lis merah berisi narkotika golongan I jenis shabu-shabu sisa labfor dengan berat netto 0,15 (nol koma lima belas) gram.

- 1 (satu) buah handphone merek samsung warna merah.Dirampas untuk dimusnahkan.

- 1 (satu) unit sepeda motor merk honda vario warna merah hitam BK 4755 PAHdikembalikan kepada terdakwa Nurmansyah alias Norman.

d. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua rupiah.

4. Pertimbangan Hakim

a. Pertimbangan terkait dengan unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan dakawaan jaksa penuntut

Jaksa Penuntut Umum membuat dakwaan dengan berbentuk alternatif, yaitu: 1) Pertama: perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana diatur di

dalam pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor35 tahun 2009 TentangNarkotika Jo. pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak.

2) Kedua: perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana diatur di dalam pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor35 tahun 2009 TentangNarkotika Jo. pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak.

3) Ketiga: perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana diatur di dalam pasal 131 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 TentangNarkotika Jo. pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak.

Berdasarkan fakta-fakta di dalam persidangan maka unsur tindak pidana sebagaimana diatur di dalam pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 TentangNarkotika yaitu; unsur “barang siapa”, unsur “tanpa hak dan melawan hukum”, unsur “menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima atau menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan narkotika golongan I” terbukti bagi perbuatan terdakwa khususnya pada unsur ketiga, yaitu; unsur “menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima atau menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan narkotika golongan I”, maka dengan ini terdakwa telah memenuhi seluruh unsur-unsur dari dakwaan pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 TentangNarkotika

b. Pertimbangan terkait anak yang masih di bawah umur

, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan kesatu penuntut umum.

Menimbang, bahwa pada saat melakukan perbuatan pidana Terdakwa adalah masih merupakan anak dibawah umur yaitu tepat berusia 17 (Tujuh Belas Tahun) tahun, yang mana dalam melakukan perbuatan pidananya belum dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya atas pidana yang dilakukan.Sebelum menjatuhkan hukuman, Hakim memperhatikanLaporanHasil Penelitian

Kemasyarakatan atas nama terdakwa Yudi Pradika alias Yudi, yang dibuat dan ditandatangani oleh Arwin Surachman, NIP :19760205 200312 1 001, Pembimbing Kemasyarakatan pada BAPAS Kelas I Medan, yang pada pokoknya mohon dikembalikan kepada orang tua sesuai dengan ketentuan UU RI No. 3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak.

Disamping itu di persidangan Hakim telah mendengar pula keterangan orang tua terdakwa yang masih sanggup membimbing, membina anaknya serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan sangat menyesali perbuatannya terutama pada saat anak dipenjara sangat menderita tidak dapat melanjutkan sekolah akan tetapi setelah anak kembali masuk sekolah terjadi perubahan pada diri anak tersebut baik disekolah maupun di rumah, selanjutnya memohon agar anaknya dikembalikan kepada orang tua terdakwa dibawah pengawasan BAPAS.

Menimbang, bahwa anak sebagai pelaku tindak pidana bukanlah sebagai pelaku murni akan tetapi anak sebagai pelaku juga sebagai korban, dalam hal ini anak sebagai korban faktor ekonomi (kemiskinan orang tua), faktor lingkungan dan korban kurang perhatian dari orang tua sehingga dapat dikatakan anak melakukan suatu perbuatan tindak pidana bukanlah sebagai miniaturorang dewasa, yang harus bertanggung jawab sepenuhnya atas perbuatannya. Namun anak pelaku tindak pidana haruslah dilindungi hak-haknya, haruslah dipulihkan (to restore) menjadi anak bangsa yang memiliki masa depan sebagai harapan bangsa.

Indonesia adalah salah satu Negara yang meratifikasi konvensi Hak-Hak Anak sejak tahun 1990, dengan Keppres No. 36 tahun 1990. Maka Indonesia mempunyai kewajiban untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal-pasalnya, khususnya yang mengatur pemidanaan terhadap anak bermasalah hukum berdasarkan acara persidangan, dengan pendekatan “restorative justice”, yang menitik beratkan pada pemulihan kondisi, baik dari segi kejiwaan, tumbuhkembang anak serta kehidupan dan demi kepentingan terbaik baik bagi anak serta masa depan anak sebagai generasi penerus dan cita-cita bangsa.

Implementasi pendekatan restoratif justice karena dalm perkara ini Hakim

melihat tidak ada korban langsung dari perbuatan terdakwa, akan tetapi masyarakat adalah salah satu korban maka Hakim telah menghadirkan guru dari terdakwa karena terdakwa adalah siswa aktifyang pada pokoknya menerangkan, bahwa terdakwa masih dapat dipulihkan dan dibina terbukti sejak kejadian tersebut terdakwa lebih rajin sekolah disiplin dan dapat mengikuti dengan aktif pembelajaran di sekolah dan terdakwa telah membuat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatannya malah ingin ikut berbagi pengalaman dengan siswa lainnnya untuk memberantas narkoba dilingkungan.

Bahwa selain itu sebagaimana diamanatkan pula olehpasal 16 (3) UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak bahwa penangkapan, penahanan atau pidana penjara anak hanya dapat dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir (the last resort), dibuhungkan pula

dengan himbauan mantan Ketua Makhamah Agung RI , Prof. Dr. Bagir Manan, S.H, MCL pada tanggal 16 Juli 2007 pada pokoknya menghimbau para Hakim untuk menghindari penahanan pada anak dan mengutamakan putusan berupa tindakan dari pada penjara.

Selain itu juga perlu dipertimbangkan pula berdasarkan ketentuan pasal 24 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak, yang pada pokoknya menyebutkan bahwa Hakim selain dapat menjatuhkan hukuman pidana penjara dapat pula menjatuhkan hukuman berupa tindakan, yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

1) Tindakan yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal ialah: (a)Mengembalikan anak kepada orang tua.

(b)Menyerahkan kepada negara untuk mengikuti pendidikan, pembinaan dan latihan kerja, atau

(c)Menyerahkan kepada Departemen Sosial atau Organisasi Sosial Kemasyarakatan yang bergerak di bidang Pendidikan, Pembinaan dan Latihan Kerja.

2) Tindakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat disertai dengan teguran dan syarat tambahan yang ditetapkan oleh Hakim.

c. Pertimbangan terkait hal-hal yang memberatkan dan meringankan bagi terdakwa Di dalam perkara ini, majelis Hakim melakukan pertimbangan dari beberapa hal, yaitu yang memberatkan siterdakwa.Hakim berpendapat bahwa dalam mengambil putusan tersebut dengan melihat perbuatan terdakwa perbuatan terdakwa bertentangan

dengan program pemerintah dalam pemberantasan terhadap peredaran dan penggunaan narkotika.

Sedangkan hal-hal yang meringankan bagi terdakwa adalah karena terdakwa bersikap sopan, mengaku terus terang dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, terdakwa belum pernah dihukum, dan juga terdakwa masih ingin menuntut ilmu menyelesaikan sekolahnya.Selain itu juga di dalam pertimbangannya majelis Hakim juga melakukan hubunganhukum dengan mengkaitkan ketentuan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 Tentang KUHAP, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan KeHakiman, Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 TentangPengadilan Umum, serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan berhubungan dengan perkara ini khususnya pasal 114 ayat (1) Jo. pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tetang Narkotika Jo. Undang-Undang No. 3 tahun 1997 TentangPengadilan Anak.

5. Putusan

Di dalam Putusan ini, Hakim menyatakan bahwa terdakwa Tomi Syahreza alias Reza telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Menjadi perantara jual beli narkotika golongan I. sebagaiman diatur di dalam pasal 114 ayat (1) Jo. pasal 132 (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar

rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti degan pidana penjara selama 1 (satu) bulan.

Menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Memerintahkan terdakwa tetap ditahan. Memerintahkan barang bukti :

1) 1 (satu) bungkus plastic kecil transparan lis merah berisi narkotikagolongan I jenis shabu-shabu sisa labfor No. 3767/NNF/2014 .

2) 1 (satu) buah handphone merek samsung warna merah.

3) 1 (satu) unit sepeda motor merk honda vario warna merah hitam BK 4755 PAH. Dipergunakan dalam perkara atas nama terdakwa Nurmansyah alias Norman. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) .

Dokumen terkait