BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Quality Assurance
1. Pengertian Quality Assurance
Menurut Dr.Avedis Donabedian ,Quality Assurance adalah suatu upaya mengkaji secara periodik berbagai kondisi yang mempengaruhi pelayanan, melakukan pemantauan terhadap pelayanan , serta menelusuri keluaran yang dihasilkan , sedemikian rupa sehingga berbagai kekurangan dan penyebab kekurangan dapat diketahui serta upaya perbaikan dapat dilakukan, kesemuanya untuk lebih menyempurnakan taraf kesehatan dan kesejahteraan.[6]
2. Tujuan Quality Assurance
Tujuan quality assurance adalah makin meningkatnya mutu pelayanan, agar berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan
standar yang lebih ditetapkan dan menyelesaikan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia.[7]
3. Analisa Kuantitatif
a. Definisi Analisa Kuantitatif
Identifikasi dokumen yang tidak konsisten atau tidak akurat. Analisa kuantitatif dapat juga mengidentifikasi pola – pola dimana dokumentasi, dimana penambahan atau perbaikan pada catatan medis justru tidak tepat,dan dimana perbaikan bisa dilakukan melalui redesain formulir ,aktifitas pendidikan dan cara – cara yang lain.
b. Tujuan Analisa Kuantitatif
Tujuan analisa kuantitatif terutama untuk mengidentifikasi kekurangan yang ada agar dapat dikoreksi dengan segera pada saat pasien menjalani perawatan/pengobatan ,dan item kekurangan belum terlupakan,serta untuk menjamin efektifitas kegunaan isi rekam medis di kemudian hari. yang dimaksud dengan koreksi adalah perbaikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya . selain itu analisis kuantitatif dapat digunakan untuk pelayanan pasien , melindungi dari kasus hukum , memenuhi peraturan dan agar analisis data dan statistik akurat.
c. Komponen – komponen yang ada dalam Analisa Kuantitatif meliputi : 1) Review Identifikasi
Analisa kelengkapan biasannya dimulai dengan memeriksa setiap halaman catatan medis, untuk identifikasi pasien minimal setiap lembar rekam medis harus memuat nama dan nomor medis serta
identitas sosial lainnya seperti umur, alamat, jenis kelamin, agama, pekerjaan.
2) Review Pelaporan
Terdapat laporan – laporan tertentu yang umumnya ada pada catatan medis fasilitas tertentu. Misalnya pada suatu rumah sakit umumnya terdapat riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, observasi klinis dan kesimpulan pada akhir perawatan/diagnosa.
3) Review Autentifikasi
Dapat berupa tanda tangan, cap atau stampel dan inisial dan yang diidentifikasi dalam rekam medis. Untuk penulis harus mempunyai gelar profesional yaitu dokter atau perawat dan tidak boleh ditanda tangani oleh orang lain selain penulis.
4) Review Pencatatan
Analisis kuantitatif memeriksa pencatatan yang tidak dapat dibaca , agar dapat dilengkapi dan diperjelas. Perbaikan kesalahan merupakan aspek yang sangat penting dalam dokumentasi,kalau diperlukan perbaikan terhadap kesalahan ( misalnya ketika penyediaan layanan yang telah menulis pada catatan medis pasien yang salah, penyediaan layanan harus dianjurkan untuk membuat satu garis tunggal untuk melewati setiap garis yang salah, menambahkan catatan yang menjelaskan kesalahan tersebut ( misalnya catatan medis pada pasien yang salah) membuat tanggal dan menandatanganinya , inilah cara membuat catatan penulisan yang benar secara kronologis untuk menunjukkan mana yang diganti.[5]
4. Analisa kualitatif
a. Definisi analisa kualitatif
Analisa kualitatif adalah analisa review suatu dokumen rekam medis yang berkaitan tentang ketidak konsistensian dan tidak lengkap, pada analisa kualitatif perlu pengetahuan tentang proses penyakit, peraturan dan standarisasi yang ditetapkan oleh staf medis dan institusi yang bersangkutan. Tujuannya untuk membuat catatan medis lengkap sebagai rujukan dalam asuhan pasien , melindungi kepentingan hukum, memenuhi syarat – syarat peraturan , untuk data dan analisis statistik yang akurat.[12]
Analisa kualitatif administratif , menelaah kelengkapan enam informasi unsur administatif yaitu :( Hatta,2008:355)
1. Review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa
Pada review ini akan memeriksa kekonsistensian diagnosa berdasarkan :
a. Diagnosa saat masuk atau alasan saat masuk dirawat b. Diagnosa tambahan
c. Preoperative diagnosa d. Postoperative diagnosa e. Phatological diagnosa f. Clinical diagnosa
g. Diagnosa akhir atau utama h. Diagnosa kedua
Konsistensi merupakan suatu penyesuaian atau kecocokan satu bagian dengan bagian yang lain dan dengan seluruh bagian ,
dimana diagnosa dari awal sampai akhir harus konsisten. Tiga hal yang harus konsisten yaitu : catatan perkembangan, instruksi dokter, dan catatan obat.
2. Review kekonsistensian pencatatan
Pada review ini memeriksa suatu kekonsistensian pencatatan berdasarkan:
a. Pada pelayanan rawat inap hasil operasi , hasil pemeriksaan PA, hasil pemerisaan diagnostik, dan surat pernyataan tindakanharus konsisten apabila berbeda menunjukkan rekam medis yang buruk. b. Catatan perkembangan menulis pasien menderita demam,
sedangkan dokter menulis pasien tidak demam, perbeaan tersebut mendatangkan pertanyaan dalam evaluasi dokter dan diputuskan untuk tidak dilakukan tindakan.
3. Review pencatatan hal – hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan
Rekam medis harus menjelaskan keadaan pasien selama dirawat dan harus menyimpan seluruh hasil pemeriksaan dan mencatat tindakan yang telah dilakukan kepada pasien.
Contoh :
Hasil tes normal , pasien dalam keadaan baik, pasien telah diberi penjelasan dan petunjuk.
Semua hal tersebut harus ada pada catatan rekam medis. 4. Review pencatatan informed consent
Khusus mengenai tindakan medik atau informed consent yang diatur dalam permenkes nomor 535 tahun 1989 tentang persetujuan tindakan
medis , disebutkan bahwa persetujuan tindakan medis yang diberikan pasien atau keluargannya diberikan secara tertulis, lisan, atau tindakan isyarat bila telah memperoleh informasi tentang tindakan yang akan diterimannya.
5. Review praktek pencatatan
Tulisan dalam dokumen rekam medis harus dapat terbaca , singkatan baku, menghindari sindiran, pengisian tidak senjang, tinta catatan jelas. Pada komponen ini akan dilakukan review cara pencatatan seperti :
a. Waktu pencatatan harus ada , tidak ada waktu kosong antara dua penulisan , khususnya pada saat emergency
b. Mudah dibaca, tulisan harus bagus, tinta yang digunakan harus tahan lama, penulisan dilakukan dengan hati-hati dan lengkap. c. Menggunakan singkatan yang umum , perlu dibuatkan pedoman
untuk singkatan – singkatan yang digunakan sehingga semua tahu tentang arti singkatan tersebut.
d. Bila ada kesalahan lebih baik dibiarkan dan kemudian dikoreksi , tidak boleh di tipp-ex.
6. Review hal – hal yang berpotensi ganti rugi
Biaya perawatan pasien khususnya bila ada informasi medis yang memerlukan biaya pergantian pembayaran rekam medis harus mempunyai semua catatan mengenai kejadian yang dapat menyebabkan atau berpotensi tuntutan kepada institusi pelayanan kesehatan baik oleh pasien maupun pihak ketiga.