• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada anak?

"Kalau saya lumayan sering ngomong-ngomong sama anak saya.Walaupun saya bekerja full time tapi selalu saya sempatkan untuk ngobrol dengan anak."

2. Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan yang ingin dibicarakan kepada anak?

“Saya coba untuk berbasa basi dulu sih biasanya, kayak nanyain soal sekolah, temannya atau hal lain yang lebih ringan. Nah setelah itu saya coba untuk mengajak bicara serius.

3. Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?

"Tergantung juga sih nak. Kadang saya kalo udah capek saya sering lepas kontrol, suka marah-marah gitu. Cemanalah faktor umur juga, saya gampang capek."

4. Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak?

"Setelah saya perhatikan respon dari anak saya ini bermacam- macam, sesuai denga apa yang saya sampaikan dan sesuai mood anak saya, biasalah emosinya masih naik turun. Kadang enak diajak ngobrol kadang juga susah. Sejauh ini dia selalu merespon apa yang saya bicarakan. Karena dia mengetahui benar bagaimana status saya sekarang sebagai orangtua tunggal buatnya."

5. Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah anak dapat menerimanya?

"Alhamdulillah sampai saat ini anak saya masih bisa terima kalo ada hal-hal sekira bertentangan.Misalnya seperti masalah keuangan.Nah disitu anak saya minta beli kereta karena jarak sekolah dan rumah yang lumayan jauh.Jadi saya kasih pengertian lah saat itu juga kalo saya belum bisa langsung membelikannya. Dan dia bisa mengerti dengan apa yang saya sampaikan.

6. Apakah ada batasan tentang hal-hal yang ingin ibu bicarakan kepada anak?

"Batasan sih kayaknya gak ada ya, palingan hal yang sensitif yang kami bicarakan soal keuangan keluarga aja. Selebihnya gak ada, karena saya selalu menceritakannya kepada anak. Ada pun hanya beberapa aja yang saya kira itu bersifat sangat privacy, karena gimana pun juga saya tidak mau memberatkan anak saya."

7. Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi kepada anak?

"Membagikan informasi dengan anak saya hanya dengan ngobrol aja sih, itu yang sering kami lakukan. Misalnya di waktu luang disitu saya manfaatkan untuk curhat."

8. Apakah dalam setiap permasalahan yang ibu hadapi selalu berdiskusi dengan anak?

"Oh kalau itu pasti, saya selalu melakukan diskusi dengan anak saya. Apapun itu, jadi saya berusaha terbuka dengan dia nak."

9. Saat ibu melakukan penyingkapan diri, bagaimana tanggapan atau respon yang ibu terima dari anak?

"Respon yang saya terima selalu baik nak, karena dari awal saya sudah membiasakan terbuka dengan anak saya. Walaupun dia anak saya paling kecil tapi dia cukup dewasa untuk saya jadikan teman curhat saya di rumah, apalagi dia anak perempuan saya satu-satu nya. Abang nya dua lagi sudah besar-besar dan saya juga kurang begitu terbuka dengan mereka."

10.Apakah yang menjadi kendala ibu dalam menerima tanggapan anak terhadap suatu hal yang dibicarakan?

"Kendala kayaknya gak ada ya nak.Karena selama ini saya ajak curhat dia lancar-lancar aja.Benar-benar paham bagaimana situasi dan kondisi keluarga semenjak ayahnya meninggal."

11.Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika berlangsungnya proses komunikasi dengan anak?

"Kalau dalam situasi seperti itu saya memilih untuk diam, saya takut jika emosi saya sedang naik dan saya berbicara dengan anak maka akan memberikan efek yang gak baik buat dia. Setelah saya sudah agak merasa lebih tenang lalu saya ajak bicara lagi anak saya."

BIODATA INFORMAN

Informan 2

Nama : L. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Lahir : 20 September 1977

Profesi : Pedagang

Agama : Kristen Protestan

Suku : Batak toba

Status pernikahan : Bercerai 1 tahun lalu Jlh Anak : 4 orang anak

Rincian jenis kel. Anak : 2 laki-laki 2 perempuan

Rincian usia anak : Sulung 19tahun, kedua 15 tahun, ketiga 13 tahun, bungsu 10 tahun

Hobi : Memasak

Ciri-ciri fisik : Memiliki ciri fisik yaitu tinggi badan sekitar 16 cm, memilikiwarna kulit sawo matang dan

berambut pendek. Badan kecildan tidak begitu gemuk.

QUESIONER PENELITIAN

1. Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada anak?

"Gimana ya dek, aku di rumah pas malam aja. Pagi sampe sore aku jualan.Anak ku paginya sekolah sampe sore bahkan malam

baru nyampe di rumah.Soalnya dia les tambahan juga

diluar.Ketemu untuk ngobrol cuma sebentar aja.Cuma malamlah itupun gak lama."

2. Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan yang ingin dibicarakan kepada anak?

“Aku jarang nomong sama anak aku, apalagi aku sibuk terus dek.Ditambah anak aku juga banyak. Paling sekedar aja aku ngobrol dengan dia. Cemanalah aku di rumah kadang udah capek siap itu tidur, pagi-pagi aku sebentar ketemu dia kan sekolah. Ya gitulah setiap hari”.

3. Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?

"Perasaan yang saya tunjukkan cuma sekedarnya aja.Aku gak mau dia nanti jadi kepikiran dan mengganggu sekolahnya terutama.Jadi kalo pun aku punya suatu perasaan aku gak langsung menunjukkannya."

4. Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak?

"Kadang aku gak dapat respon dari dia, ya kalo ngobrol cuma sekedar aja.Jadi gak ada respon yang lebih dari dia."

5. Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah anak dapat menerimanya?

"Waktu aku minta ijin untuk nikah lagi sama dia, awalnya dia menolak.Setelah aku kasih penjelasan akhirnya dia ngerti juga.Dan aku diberi ijin untuk menikah lagi.Selebihnya gak ada kayaknya itu aja paling selisih paham dengan dia dek."

"Kalo batasan ada ya, gak semuanya aku ceritain ke anak. Ada beberapa hal yang aku simpan sendiri. Jadi anak tidak tauapa yang terjadi. Kalo pun ada hanya dikit aja diberitahukan."

7. Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi kepada anak?

"Waktu untuk untuk ngobrol dengan dia terbatas, karena aku jarang di rumah. Selain berjualan, saya juga buat usaha sampingan lainnya. Ya gunanya untuk menambah penghasilan keluarga terutama.Kalau pun anak aku libur ya cuma itu waktu yang dimanfaat untuk ngobrol walaupun cuma obrolan singkat.Obrolan yang kami lakukan juga gak banyak.kadang dia pergi sama kawan-kawannya. Yaudahlah terbatas kali waktu untuk kami berbincang-bincang dek."

8. Apakah dalam setiap permasalahan yang ibu hadapi selalu berdiskusi dengan anak?

"Enggak dek. Karena waktu kami buat ketemu itu dikit ya aku jarang berdiskusi dengan dia. Apalagi aku gak mau memberatkan masalahku sama anak ku."

9. Saat ibu melakukan penyingkapan diri, bagaimana tanggapan atau respon yang ibu terima dari anak?

"Kalo untuk itu aku kurang dapat respon dari dia dek.Karena memang waktu kami itu sangat terbatas. Jadi karena sikap dia yang kayak gitu akupun gak bisa sering-sering curhat sama dia."

10.Apakah yang menjadi kendala ibu dalam menerima tanggapan anak terhadap suatu hal yang dibicarakan?

"Apa yaaa, kayaknya pengetahuan dia masih kurang dengan apa yang aku ceritakan dek.Dia belum dewasa untuk dijadikan kawan curhat di rumah.Paling itu aja kendalanya selain waktu kami yang terbatas."

11.Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika berlangsungnya proses komunikasi dengan anak?

"Kalo udah kayak gitu aku menutupinya aja. Sebisa mungkin aku usahakan gakngomong kasar ke dia. Kasian juga nanti dia kena imbas dari emosi aku."

Informan 3

BIODATA INFORMAN

Nama : W. Y

Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal Lahir : 22Januari1974

Profesi : Guru SMA

Agama : Islam

Suku : Melayu

Status pernikahan : Bercerai 3 tahun lalu Jlh Anak : 3 orang anak

Rincian jenis kel. Anak : 2 laki-laki 1 perempuan

Rincian usia anak : Sulung 16 tahun, kedua 12 tahun, bungsu 8 tahun Hobi : Memasak, travelling

Ciri-ciri fisik : Memiliki tinggi badan sekitar 170 cm,bibiryang Tipis dengan deretan gigi geligi yang rapi, berhidung bangir dan berkulit putih langsat serta memiliki bola mata berwarna coklat. Terdapat tahi lalat didekat pelipis mata sebelah kanan.

QUESIONER PENELITIAN

1. Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada anak?

"Saya memanfaatkan waktu libur untuk ngobrol dengan anak.Karena saya mengajar full senin sampai jumat. Sabtu saya tetap ngajar tapi pulang cepat, nah disitulah saya manfaatkan dengan anak. Quality time istilahnya hahaha"

2. Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan yang ingin dibicarakan kepada anak?

“Kalau untuk memulai pembicaraan saya gak langsung ya ke inti permasalahan, biasanya saya ajak ngobrol yang lain dulu, nah setelah itu baru saya mulai berbicara serius dengan anak. Jadi dia gak ngerasa kaget.Dengan gitu hal yang ingin saya sampaikan pun dapat diterima baik oleh anak saya”.

3. Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?

"Pertama saya lihat gimana keadaan mood anak saya. Sejauh ini saya selalu terus terang dengan apa yang saya rasakan, terlebih anak saya juga perempuan jadi kalongobrol lebih enak aja. Mau perasaan gimana pun saya tunjukkan sama dia. Apalagi anak saya ini termasuk sangat dekat sama saya dibanding sama yang lain. "

4. Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak?

"Anak saya selalu memberikan respon yang baik saat saya ajak dia untuk ngobrol. Jadi kami udah kayak berkawan, enak untuk sharing. Apalagi kan kita sama-sama perempuan. Keterbukaan saya sama dia pun jadi sejalan karena sedikit banyaknya dia udah tau gimana posisi saya sekarang."

5. Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah anak dapat menerimanya?

"Anak saya ini termasuk anak yang gampang untuk diajak berkompromi, jadi kalo ada apa-apa yang sekiranya dia gak setuju tapi setelah saya kasih tau ya dia ngerti juga dan bisa nerimanya kembali. Apalagi dia anak pertama, dia termasuk yang paling dekat dengan saya setelah saya bercerai dengan suami 3 tahun lalu."

6. Apakah ada batasan tentang hal-hal yang ingin ibu bicarakan kepada anak?

"Kalau menurut saya batasanya gak ada ya, saya selalu berusaha terbuka dalam hal apapun dengan anak saya. Contohnya saja masalah pekerjaan dan keuangan di keluarga kami. Apalagi dia anak pertama, saya berusaha mengajarkan agar dia bisa belajar dewasa dengan memahami kondisi keluarga terutama kondisi saya."

7. Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi kepada anak?

"Biasanya saya manfaatkan waktu luang kami berdua, anak saya juga lagi santai nah saya juga. Dengan gitu kami mau ngobrol intensif pun jadi enak, gak terganggu satu sama lain. Kami mulai sharing masalah yang sederhana misalnya membicarakan sekolah, nah setelah itu saya mulai ajak ngobrol, disitulah saya membagikan informasi dengannya. intinya cuma sharing aja, ngobrol face to face.

8. Apakah dalam setiap permasalahan yang ibu hadapi selalu berdiskusi dengan anak?

"Iya nak kami selalu berdiskusi dalam hal apapun, mau obrolan yang santai atau obrolan yang serius sekali pun. Karena saya berusaha apa adanya dengan anak saya, yang penting dia bisa memahami bagaimana status mama nya sekarang. Dan dia pun menerima kalau saya ajak diskusi atau curhat."

9. Saat ibu melakukan penyingkapan diri, bagaimana tanggapan atau respon yang ibu terima dari anak?

"Sejauh ini respon yang saya dapat baik ya nak.Karena saya sudah merasa sangat dekat dengan dia. Jadi mau cerita hal bagaimana pun saya nyantai aja.Tidak perlu merasa sungkan atau canggung. Mungkin karena saya juga belum begitu tua jadi dia nganggap saya kayak kawannya sendiri hehe."

10.Apakah yang menjadi kendala ibu dalam menerima tanggapan anak terhadap suatu hal yang dibicarakan?

11.Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika berlangsungnya proses komunikasi dengan anak?

"Sebisa mungkin saya kontrol dan tahan.Biar jangan sampe keluar kata-kata bernada kasar.Kadang gak tega juga liat anak saya kalo saya ngomong keras gitu. Maklum dia anak paling kecil, walaupun dia udah bisa mengerti bagaimana kondisi saya sekarang."

Daftar Pertanyaan Wawancara Penyingkapan Diri (Self Disclosure) Orangtua Tunggal dengan Anak

(Studi Fenomenologi Penyingkapan Diri (Self Disclosure) Ibu Tunggal dengan Remaja Perempuan di Kelurahan Mangga

Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan

Isu Utama Sub Isu Pertanyaan DeVito (1997: 62) bahwa keterbukaan diri ialah membagikan informasi pribadi meliputi pikiran, perasaan, pendapat

pribadi dan juga informasi yang disembunyikan pada

orang lain.

Basa basi

Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada

anak? Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan yang ingin dibicarakan kepada anak? Sapaan Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?

Jika ibu memulai suatu pembicaraan

bagaimana respon dari anak?

Mempengaruhi

Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah anak dapat

menerimanya?

Apakah ada batasan tentang hal-hal yang ingin ibu bicarakan

kepada anak?

Membagikan informasi pribadi

Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi kepada anak? Apakah dalam setiap permasalahan

yang ibu hadapi selalu berdiskusi

Menurut Johnson (dalam Supratiknya: 1995: 14) self disclosure adalah pengungkapan reaksi atau tanggapan individu terhadap situasi yang sedang dihadapinya serta memberikan informasi tentang

masa lalu yang relevan atau berguna

untuk memahami tanggapan individu

tersebut.

Tanggapan individu

Saat ibu melakukan penyingkapan diri,

bagaimana tanggapan atau respon yang ibu terima dari anak?

Apakah yang menjadi kendala ibu

dalam menerima tanggapan anak terhadap suatu hal yang dibicarakan?

Sikap suportif

Saat terjadi

perbedaan pendapat apakah anak dapat menerimanya?

Bagaimana cara ibu dalam mengatasi perbedaan pendapat

Mengekspresikan perasaan Bagaimana ibu mengekspresikan perasaan yang sedang dialami kepada anak? Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika berlangsungnya proses komunikasi

Hasil Wawancara Penyingkapan Diri (Self Disclosure) Orangtua Tunggal dengan Anak (Studi Fenomenologi Penyingkapan Diri (Self Disclosure) Ibu tunggal dengan Remaja Perempuan di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan

Pertanyaan Jawaban Narasumber

1 Jawaban Narasumber 2

Jawaban Narasumber 3

Apakah ibu sering membicarakan

berbagai hal kepada anak?

"Kalau saya lumayan sering ngomong- ngomong sama anak saya. Walaupun saya bekerja full time tapi

selalu saya sempatkan untuk

ngobrol dengan anak."

"Gimana ya dek, aku di rumah pas malam aja. Pagi sampe sore aku jualan. Anak ku paginya sekolah sampe

sore bahkan malam baru nyampe di rumah.

Soalnya dia les tambahan juga diluar. Ketemu untuk ngobrol

cuma sebentar aja. Cuma malamlah itupun gak lama."

"Saya memanfaatkan waktu libur untuk ngobrol dengan anak. Karena saya mengajar

full senin sampai jumat. Sabtu saya

tetap ngajar tapi pulang cepat, nah

disitulah saya manfaatkan dengan

anak. Quality time istilahnya hahaha"

Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan yang ingin dibicarakan kepada anak?

Saya coba untuk berbasa basi dulu sih

biasanya, kayak nanyain soal sekolah,

temannya atau hal lain yang lebih ringan. Nah setelah itu saya coba untuk mengajak bicara

serius.

Aku jarang nomong sama anak aku, apalagi

aku sibuk terus dek. Ditambah anak aku juga banyak. Paling

sekedar aja aku ngobrol dengan dia.

Cemanalah aku di rumah kadang udah capek siap itu tidur, pagi-pagi aku sebentar

ketemu dia kan sekolah. Ya gitulah

setiap hari.

Kalau untuk memulai pembicaraan saya gak langsung ya ke inti

permasalahan, biasanya saya ajak

ngobrol yang lain dulu, nah setelah itu

baru saya mulai berbicara serius dengan anak. Jadi dia

gak ngerasa kaget. Dengan gitu hal yang ingin saya sampaikan pun dapat diterima baik oleh anak saya.

Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan

kepada anak?

"Tergantung juga sih nak. Kadang saya kalo udah capek saya

sering lepas kontrol, suka marah-marah

gitu. Cemanalah faktor umur juga,

saya gampang capek."

"Perasaan yang saya tunjukkan cuma sekedarnya aja. Aku gak mau dia nanti jadi

kepikiran dan mengganggu sekolahnya terutama.

Jadi kalo pun aku punya suatu perasaan

aku gak langsung menunjukkannya."

"Pertama saya lihat gimana keadaan mood

anak saya. Sejauh ini saya selalu terus terang dengan apa yang saya rasakan, terlebih anak saya juga perempuan jadi

kalo ngobrol lebih enak aja. Mau perasaan gimana pun saya tunjukkan sama dia. Apalagi anak saya

ini termasuk sangat dekat sama saya dibanding sama yang

Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak? "Setelah saya perhatikan respon dari anak saya ini bermacam-macam,

sesuai denga apa yang saya sampaikan dan sesuai mood anak

saya, biasalah emosinya masih naik

turun. Kadang enak diajak ngobrol kadang juga susah. Sejauh ini dia selalu

merespon apa yang saya bicarakan. Karena dia mengetahui benar bagaimana status saya sekarang sebagai orangtua tunggal buatnya."

"Kadang aku gak dapat respon dari dia, ya kalo ngobrol cuma sekedar aja. Jadi gak ada respon yang lebih

dari dia."

"Anak saya selalu memberikan respon yang baik saat saya

ajak dia untuk ngobrol. Jadi kami udah kayak berkawan,

enak untuk sharing. Apalagi kan kita

sama-sama perempuan. Keterbukaan saya sama dia pun jadi sejalan karena sedikit

banyaknya dia udah tau gimana posisi saya

Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah anak dapat

menerimanya?

"Alhamdulillah sampai saat ini anak

saya masih bisa terima kalo ada hal-

hal sekira bertentangan. Misalnya seperti masalah keuangan. Nah disitu anak saya

minta beli kereta karena jarak sekolah

dan rumah yang lumayan jauh. Jadi saya kasih pengertian

lah saat itu juga kalo saya belum bisa

langsung membelikannya. Dan

dia bisa mengerti dengan apa yang saya

sampaikan.

"Waktu aku minta ijin untuk nikah lagi sama

dia, awalnya dia menolak. Setelah aku

kasih penjelasan akhirnya dia ngerti juga. Dan aku diberi

ijin untuk menikah lagi. Selebihnya gak ada kayaknya itu aja paling selisih paham

dengan dia dek."

"Anak saya ini termasuk anak yang gampang untuk diajak

berkompromi, jadi kalo ada apa-apa yang

sekiranya dia gak setuju tapi setelah saya kasih tau ya dia

ngerti juga dan bisa nerimanya kembali. Apalagi dia anak pertama, dia termasuk

yang paling dekat dengan saya setelah saya bercerai dengan

"Alhamdulillah sampai saat ini anak saya masih bisa terima kalo ada hal-hal sekira

bertentangan. Misalnya seperti masalah keuangan.

Nah disitu anak saya minta beli kereta karena jarak sekolah dan rumah

yang lumayan jauh. Jadi saya kasih pengertian

lah saat itu juga kalo saya belum bisa langsung membelikannya.

Dan dia bisa mengerti dengan

apa yang saya sampaikan.

"Batasan sih kayaknya gak ada ya,

palingan hal yang sensitif yang kami

bicarakan soal keuangan keluarga aja. Selebihnya gak

ada, karena saya selalu menceritakannya kepada anak. Ada pun hanya beberapa aja yang saya kira itu

bersifat sangat privacy, karena gimana pun juga saya

tidak mau memberatkan anak

saya."

"Kalo batasan ada ya, gak semuanya aku ceritain ke anak. Ada beberapa hal yang aku

simpan sendiri. Jadi anak tidak tau apa yang terjadi. Kalo pun

ada hanya dikit aja diberitahukan."

"Kalau menurut saya batasanya gak ada ya,

saya selalu berusaha terbuka dalam hal apapun dengan anak saya. Contohnya saja

masalah pekerjaan dan keuangan di

keluarga kami. Apalagi dia anak

pertama, saya berusaha mengajarkan

agar dia bisa belajar dewasa dengan memahami kondisi

keluarga terutama kondisi saya."

Bagaimana cara ibu dalam berbagi

informasi pribadi kepada anak?

"Membagikan informasi dengan

anak saya hanya dengan ngobrol aja sih, itu yang sering

kami lakukan. Misalnya di waktu

luang disitu saya manfaatkan untuk

curhat."

"Waktu untuk untuk ngobrol dengan dia terbatas, karena aku jarang di rumah. Selain

berjualan, saya juga buat usaha sampingan

lainnya. Ya gunanya untuk menambah penghasilan keluarga

terutama. Kalau pun anak aku libur ya cuma

itu waktu yang dimanfaat untuk ngobrol walaupun cuma obrolan singkat.

Obrolan yang kami lakukan juga gak banyak. kadang dia

pergi sama kawan- kawannya. Yaudahlah

terbatas kali waktu untuk kami berbincang-bincang

dek."

"Biasanya saya manfaatkan waktu luang kami berdua, anak saya juga lagi

Dokumen terkait