• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPE PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN

H P2 RABIES Jml kasus gigitan 47 6 44

Jml kasus (+) 0 0 0 0 I P2 ANTRAKS Jml spec positif 0 0 0 0 J P2 FILARIA

Kasus filaria kronis 28 27 0 0 Kasus filaria asymptomatik

3. Sosial Budaya Lainnya

Hal lainnya yang perlu mendapat perhatian serius adalah masih tingginya permasalahan sosial sebagaimana tabel di bawah ini.Permasalahan tersebut walaupun cenderung menurun, tetapi perlu langkah – langkah strategis untuk mempercepat pengurangan tersebut.

Tabel 2.10

Permasalahan Sosial Lainnya Tahun 2009-2013 N

O URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013

1 Wanita Rawan Sosial Ekonomi 9.985 9.985 7.715 8.286 8.286 2 Wanita Tuna Susila 259 259 141 139 139 3 Penyandang Cacat 7.449 7.449 7.109 7.109 11.502 4 Lanjut Usia 14.132 14.132 8.700 10.195 10.195 5 Anak Tarlantar 6.695 6.695 7.134 6.756 6.756 6 Anak Nakal 125 125 26 24 24 7 Pemulung 8 Pekerja Migran 22 22 3 25 136 9 Eks Narapidana 209 209 167 179 179 10 Komunitas Adat Terpencil

11 Keluarga muda Mandiri

12 Berumah tak Layak Huni 6.375 6.375 8.291 8.326 8.326 13 Korban Bencana 448 1.808 41.454 2.442 27.756 14 Karang Taruna 253 253 253 253 253 15 Pekerja Sosial MasyaRakat. 40 40 40 40 40 16 Panti Sosial dan Panti Asuhan 28 25 26 25 21 17 Makam Pahlawan 151 151 151 153 156 18 Korban Tindak Kekerasan 50 25 25 19 Anak Terlantar dalam Panti

Asuhan

958 756 717 816 1.912

Sumber : Dinas Sosial

Secara umum perkembangan keagamaan dI Kabupaten Subang dapat dilihat pada table-tabel berikut ini:

Tabel 2.11

Perkembangan Sarana Peribadatan di Kabupaten Subang Tahun 2010 – 2013

No Jenis Sarana Peribadatan TH. 2010(Buah) TH. 2011(Buah) TH. 2012(Buah) TH. 2013(Buah)

1 Mesjid/Mushola/langgar/Surau 6.279 6.467 6,483 6,743

2 Gereja 42 42 42 42

3 Vihara - - - -

Jumlah 6.321 6.509 6.525 6.785

Sumber :Kantor Depag Kab. Subang

Dari tabel tersebut diatas memperlihatkan bahwa sarana peribadatan seperti Mesjid, Mushola, langgar/Surau pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 6.785 buah.

Perkembangan kuantitas sarana peribadatan dan pendidikan keagamaan Islam yang terjadi pada tahun 2013 sebagaimana diuraikan diatas merupakan salah satu indikasi bahwa secara umum kehidupan keagamaan di Kabupaten Subang kondisinya relatif baik.

Adapun jumlah tindak kriminal dan gangguan ketentraman lainnya pada tahun 2008 – 2012 sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel 2.12

Frekuesi gangguan ketentraman dan Ketertiban Masyarakat di Kabupaten SubangTahun 2008 – 2012 JENIS KEJAHATAN/PELANGGARAN 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (3) (4) (5) (6) (2) 1. PEMBUNUHAN 4 7 4 2 5 2. PENGANIAYAAN 46 55 65 102 125 3. PERAMPOKAN/CURAS 30 36 21 11 23 4. PENCURIAN/CURAT 12 8 49 165 135 156 5. PERKOSAAN 5 1 1 1 7 6. PENIPUAN 11 179 196 187 165 7. PENGGELAPAN 10 38 62 48 60 8. PENGANCAMAN 0 0 0 0 0 9. PENGRUSAKAN 6 11 7 16 16 10. PENCULIKAN 1 0 0 2 1 11. PEMERASAN 2 4 3 4 9 12. PENYEROBOTAN TANAH 6 11 16 15 13 13. PEMALSUAN SURAT 2 9 13 12 13 14. NARKOTIKA 23 26 15. LAIN-LAIN 21 26 9 19 17 J U M L A H 40 1 452 562 554 610

Sumber : Kepolisian Resort Subang

Penyediaan sarana dan prasarana umum merupakan garapan utama bidang pekerjaan umum, bidang perumahan dan permukiman dalam rangka pembangunan infrastruktur di Kabupaten Subang, dan selalu menjadi prioritas utama pembangunan di Kabupaten Subang terutama pembangunan dan pemeliharaan jalan, baik dari besaran anggaran maupun jumlah kegiatan, hal ini disebabkan Jalan dirasakan sangat mendukung terhadap perkonomian masyarakat dan hal itu pun dilansir oleh Penelitian Bapenas bahwa peningkatan infrastruktur wilayah mendukung pertumbuhan ekonomi sekitar 30 %

Upaya penyediaan sarana dan prasarana umum tersebut dilaksanakan dalam rangka pencapaian sasaran - sasaran sebagai berikut:

- Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan terutama dalam mendukung sektor pertanian, perdagangan, pariwisata dan industri

- Meningkatnya kualitas jalan lingkungan, drainase dan lain-lain.

- Tersedianya sarana pelayanan umum yang memadai berupa gedung-gedung kantor pemerintah, sarana olah raga dan lain-lain.

- Terpenuhinya kebutuhan air irigasi untuk kegiatan pertanian dan perikanan. - Tersedianya sarana angkutan dan tempat pembuangan sampah.

- Tersedianya sarana dan prasarana pemadam kebakaran. - Tersedianya penerangan rumah dan jalan umum.

1. Jalan dan Jembatan

Seperti telah disebutkan di atas bahwa Kebijakan peningkatan dan pembangunan jalan diarahkan pada upaya mendukung tumbuhnya dan berkembang perekonomian masyarakat Subang serta menunjang pelayanan lainnya.

Dari data di bawah ini nampak bahwa kondisi jalan rusak dari tahun 2012 mencapai 276,61 km (26,23 %), tahun 2013 menurun menjadi 265,54 (25,18%). Dan tahun 2014 jalan rusak menurun menjadi 257.192 (24,39%)

2009 2010 2011 2012 2013 2014 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 450.00 500.00 252.00 289.98 340.79 388.39 410.16 433.61 316.00 314.00 359.25 389.50 378.80 363.70 486.50 450.52 354.46 276.61 265.54 257.19 Kondisi Baik (KM) Kondis Sedang (KM) Kodisi Rusak (KM)

Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan

2. Pengairan

Pembangunan sub bidang pengairan pada bidang pekerjaan umum, diarahkan kepada upaya peningkatan pelayanan akan kebutuhan pengairan irigasi untuk kepentingan pertanian

Manajemen sistim jaringan irigasi di Kabupaten Subang pada saat ini belum terlaksana secara sistematik, diindikasikan oleh sering terjadinya fluktuasi debit air yang terjadi antara musim kering (kemarau) dan musim basah (hujan) yang berimplikasi terhadap area luasan sawah padi. Di sisi lain jaringan irigasi teknis tidak dapat terairi secara terukur dan teratur. Sementara Kabupaten Subang memiliki luasan sawah 84.167Ha yang memerlukan suplai air secara teknis, hal ini memerlukan jaringan irigasi yang memadai.

Apabila memperhatikan jumlah kegiatan sub bidang pengairan nampak jumlahnya cukup banyak dan besaran dananya pun cukup besar, namun kegiatan yang dilakukan belum dapat menyentuh seluruh kompleksitas permasalahan yang dihadapi pada sistem pembangunan pengairan di Kabupaten Subang.

Hal ini selain berkaitan dengan berbagai masalah yang berhubungan dengan irigasi pedesaan, hal-hal lainnya yang harus mendapat perhatian adalah normalisasi beberapa situ penampungan air yang kini tengah mengalami disfungsi sehingga

penyedian air irigasi pedesaan sering terjadi kekurangan.

Demikian pula dengan normalisasi saluran induk Tarum Timur yang dari tahun ketahun telah menampakan pendangkalan sehingga debit air yang ditampungnya untuk mengairi sawah di wilayah pantura tidak optimal dan selain itu normalisasi kali pembuang

perlu pula mendapat perhatian utama, yang di bagian utara wilayah Kabupaten Subang senantiasa menjadi penyebab kekurangan air dan bencana banjir.

Selanjutnya pada pelayanan pengairan khususnya situ tempat penampungan air irigasi tergambarkan dari 54 buah situ sebagian besar yakni 30,% mengalami kerusakan dan atau tidak berfungsi optimal sebagai sumber air setempat dengan tingkat cakupan layanan irigasi Dengan demikian pada musim hujan situ tersebut tidak dapat berfungsi optimal untuk mengendalikan banjir dan pada musim kemarau tidak dapat berfungsi sebagai pemasok untuk air irigasi pedesaan yang mana kondisi irigasi baik dari tahun 2013 – 2014 masing – masing masih mencapai 38% dan 41,62%.

Tabel 2.13 Luas Areal Daerah Irigasi Tahun 2013-2014

TAHUN JUMLAH DAERAH IRIGASI LUAS AREAL( Ha ) ( % )

2013 24 Daerah Irigasi 32.838,35 Ha 38,53

2014 48 Daerah Irigasi 35.250,35 Ha 41,62

3. Ciptakarya

Tujuan pembangunan keciptakaryaan adalah menyediakan sarana pelayanan umum yang memadai, baik berupa gedung-gedung kantor pemerintah, sarana olah raga Kabupaten, maupun sarana dan prasarana lingkungan pemukiman seperti jalan lingkungan, drainase, air bersih, penerangan jalan umum dan lain-lain.

Pada tahun 2009-2013 cakupan jaringan pelayanan air bersih di Kabupaten Subang mengalami trend naik dari 80 % di tahun 2009 menjadi 82,4 % di tahun 2013. dengan tingkat pelayanan air minum PDAM sampai tahun 2012 baru mencapai 30,834 rumah tangga dimana dari 30 kecamatan baru 23 yang terlayani dan sisanya belum terlayani yakni kecamatan : Serang panjang, Ciater, Dawuan, Cipeundeuy, Cikaum, Pagaden Barat dan Sukasari.

KONDISI PEMERINTAHAN

Dokumen terkait