• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rachmad Effendi T.S. Duta Rumah Belajar Jawa Timur

SMKN 2 Trenggalek, Jawa Timur E-mail:

Abad ke-21 merupakan suatu abad dimulainya milenium ke-3 dan suatu abad yang menandai terciptanya peradaban baru dunia. Abad ke-21 ini ditandai dengan perkembangan teknologi digital di segala bidang dan juga perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Tidak sedikit penemuan yang dihasilkan pada beberapa bidang kehidupan diantaranya

rachmadeffendi@dutarumahbelajar.id Abstrak

Penelitian ini membahas deskripsi mengenai prosedur integrasi rumah belajar pada Active Learning Class atau ALC, Pembelajaran Jarak Jauh siswa Prakein, dan Sistem Kredit Semester dan respon subjek penelitian selama proses ini berlangsung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan proses integrasi fitur rumah belajar terutama kelas maya pada beberapa bentuk e-learning berjalan lancar dan sangat mendukung dalam pencapaian tujuan masing-masing bentuk e-learning tersebut.

Kata Kunci: Fitur Rumah Belajar, Pembelajaran Active

Learning Class (ALC), Pembelajaran Jarak Jauh Siswa Prakerin, Sistem Kredit Semester (SKS).

183

ukuran transistor yang dapat diperkecil hingga berorde nanometer sehingga membuat hampir semua perangkat yang digunakan oleh manusia dapat diintegrasikan dengan komputer dan internet. Selain itu, pengembangan teknologi layar sentuh serta keberhasilan dalam mengoptimalkan jaringan 3G dan 4G LTE membuat akses internet dapat dirasakan oleh sebagian besar penduduk di seluruh belahan dunia. (https://id.wikipedia.org, 2018).

Pendidikan merupakan suatu elemen penting yang terimbas oleh perubahan yang terjadi pada abad ke-21. Perubahan yang terjadi tersebut secara langsung mengakibatkan dunia pendidikan harus menghadapi suatu tantangan baru untuk memenuhi tuntutan kemahiran atau keterampilan di abad ke-21 ini. Oleh sebab itu, pemerintah melalui kemendikbud mulai melakukan terobosan baru dalam memecahkan tantangan tersebut. Salah satu terobosan yang sedang dikembangkan oleh kemendikbud adalah dengan menyelenggarakan pendidikan berbasis e-learning untuk mendukung proses belajar mengajar sesuai tuntunan jaman yang serba digital serta memanfaatkan jaringan internet.

Sejalan dengan keadaan ini, Menristekdikti juga menjawab tantangan pembelajaran abad ke-21 melalui penerbitan peraturan yang mewajibkan perguruan tinggi negeri maupun swasta menerapkan e-learning atau pembelajaran jarak jauh. Inti dari kebijakan ini tidak memprioritaskan pada gedung universitas melainkan pada jaringan atau sistem informasinya (http://belmawa.ristekdikti.go.id, 2018). Selain itu, beliau memandang kebutuhan e-learning kian mendesak setiap tahunnya karena kampus-kampus di negara maju mulai mengalami sepi di kelas-kelas pengajaran. Para mahasiswanya justru menempuh pendidikan lewat e-learning (www.republika.co.id, 2018).

184

E-learning adalah suatu sistem pembelajaran jarak jauh

yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/ atau Internet. E-learning memungkinkan pelajar atau siswa untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pembelajaran di kelas. Pembelajaran ini memanfaatkan paket informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta didik kapan saja dan di mana saja (Permendikbud No. 109, 2013).

Seiring berjalannya waktu, terdapat berbagai macam bentuk e-learning yang berkembang hingga sekarang. Beberapa bentuk e-learning tersebut di antaranya adalah

Active Learning Class atau ALC, Pembelajaran Jarak Jauh siswa

Prakein, dan Sistem Kredit Semester. Ketiga bentuk pembelajaran di atas ini memanfaatkan Komputer dan Jaringan sehingga dimungkinkan proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi di dalam ruangan kelas saja dimana guru secara terpusat memberikan pelajaran secara searah, namun dengan bantuan peralatan komputer dan jaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam proses belajar-mengajar. Mereka dapat terus berkomunikasi dengan sesamanya kapan dan di mana saja dengan cara akses ke sistem yang tersedia secara online. Sistem seperti ini tidak saja akan menambah pengetahuan seluruh siswa, akan tetapi juga akan turut membantu meringankan beban guru dalam proses belajar-mengajar, karena dalam sistem ini beberapa fungsi guru dapat diambil alih dalam suatu program komputer. Selain itu, data hasil dari proses belajar-mengajar dapat disimpan di dalam bentuk database, yang dapat dimanfaatkan untuk mengulang kembali proses belajar-mengajar yang lalu sebagai rujukan, sehingga dapat dihasilkan sajian materi pelajaran yang lebih baik lagi.

185

Salah satu perwujudan pemerintah dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis e-learning adalah dengan menciptakan portal Rumah Belajar. Portal Rumah Belajar adalah portal resmi milik Kemendikbud melalui Pustekkom dan merupakan salah satu usaha untuk memfasilitasi proses pembelajaran melalui media jaringan atau secara online. Melalui Portal ini dapat diperoleh berbagai fasilitas terkait pembelajaran seperti Sumber Belajar, Laboratorium Maya, Wahana Jelajah Angkasa, Buku Sekolah Elektronik, Peta Budaya, Bank Soal, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya

(https://belajar.kemdikbud.go.id, 2018)

Sejalan dengan penerapan Active Learning Class (ALC), pembelajaran jarak jauh siswa prakerin dan Sistem Kredit Semester yang juga merupakan program pemerintah dalam menghadapi perkembangan pembelajaran abad ke-21, pada portal rumah belajar telah tersedia fitur kelas maya. Fitur kelas maya ini diselenggarakan secara online dan dapat mendukung terjadinya proses pembelajaran virtual atau pembelajaran tanpa adanya tatap muka secara langsung antara guru dan siswa. Melalui Fitur ini, guru dapat memberikan modul kepada siswa agar dapat dipelajari di luar kelas, memberikan kuis pada setiap akhir pembelajaran, memberikan ujian online sehingga dapat segera diketahui hasil evaluasinya, dan mengadakan diskusi antara sesama siswa maupun antara siswa dan guru.

Berdasarkan pemaparan di atas, Artikel yang kami susun memiliki judul “Rumah Belajar sebagai Pembelajaran Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0 pada Pembelajaran Active Learning

Class (ALC), Pembelajaran Jarak Jauh Siswa Prakerin dan

186 Metode

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan objek yaitu fitur Rumah Belajar yang diintegrasikan pada beberapa bentuk e-learning seperti Active Learning Class (ALC), pembelajaran jarak jauh siswa prakerin dan Sistem Kredit Semester. Hasil penggambaran objek tersebut akan dikaji faktanya melalui pengamatan atau observasi kemudian diinterpretasikan secara tepat (Whitney, 1960). Berdasarkan tujuan penyusunan artikel penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau permasalahan faktual, maka pengamatan terhadap objek terkait akan mengacu pada dua aspek utama yaitu prosedur integrasi rumah belajar pada setiap bentuk e-learning dan respons subjek penelitian selama proses tersebut berlangsung.

Hasil dan Pembahasan

Kegiatan awal dari proses mengintegrasikan Kelas Maya pada setiap bentuk pembelajaran e-learning didahului dengan membimbing para Bapak/Ibu guru sebagai pelaku utama sistem e-learning untuk Memahami fungsi masing-masing Fitur Rumah Belajar, Membuat akun Guru Pada Kelas Maya, Membuat kelas pada Akun Kelas Maya, Membuat Akun siswa pada Kelas Maya, dan Mengupload Modul, Mengupload Tugas, Mengupload Kuis, Mengupload Soal Ujian serta membuat forum diskusi.

Integrasi Rumah Belajar pada Pembelajaran Active

Learning Class (ALC)

Kegiatan integrasi Rumah Belajar pada pembelajaran

Active Learning Class (ALC) berlangsung di SMPN 1 Trenggalek

(Pemerintah daerah) dan SMPN 3 Trenggalek (Swadana). Ruang kelas yang berpusat pada siswa ini kaya akan teknologi.

187

Para siswa dalam kelompok dapat dibedakan secara jelas berdasarkan meja besar dan kursi yang dapat digerakkan untuk memfasilitasi serta mengondisikan sebuah pembelajaran aktif. Setiap meja tersebut disertai dengan papan tulis dan laptop yang terkoneksi LCD agar dapat menampilkan pekerjaan siswa.

Guru sebagai fasilitator dan instruktur mengarahkan diskusi setiap kelompok dengan memberikan materi serta soal latihan yang berasal dari portal rumah belajar yaitu Sumber Belajar. Segala aktivitas siswa akan tampak melalui koneksi

skype yang terpasang pada masing-masing laptop setiap

kelompok sehingga apabila di dalam proses diskusi terdapat miskonsepsi dari peserta didik ataupun pertanyaan maka guru dapat langsung memberikan respon melalui koneksi skype tersebut atau dapat langsung mendatangi kelompok itu. Peran Portal Rumah belajar pada pembelajaran Active Learning Class (ALC) ini dapat dikatakan sebagai software penting dan utama pembelajaran tersebut (cei.umn.edu, 2018)

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sebagian besar Bapak/Ibu guru menunjukkan respons canggung atau tidak biasa. Hal ini dikarenakan pembelajaran ALC penuh dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sebelumnya memang jarang diaplikasikan secara bersamaan.

Gambar 1a,