• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

B. Media Dakwah

2. Radio Sebagai Media Dakwah

Di zaman yang semakin canggih ini, teknologi komunikasi dianggap penting sebagai sarana berkomunikasi. Dan saat ini perkembangan teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang luar biasa. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi jarak yang tidak dapat dijangkau oleh manusia kapanpun dan di manapun berada, manusia dapat berkomunikasi.

Setiap media memiliki ciri dan strategi komunikasi yang berbeda-beda. Perbedaan- perbedaan itulah yang harus disiasati ketika seseorang hendak berbicara melalui media massa. Kemampuan komunikasi yang baik menjadi perangkat utama yang harus melekat pada setiap individu komunikator mimbar agama. Begitu pun dengan radio yang saat ini sudah dijadikan sebagai media dakwah. Menurut Bahri Ghazali fungsi radio sebagai media dakwah:

1. Radio sebagai salah satu media dakwah memiliki kelebihan tersendiri, yakni terlepas pada ke efektivitasan dan efesiensi berdakwah. Hal ini terbukti pada bentuk sederhana tanpa harus bertemu antara da’i dengan mad’u;

2. Radio sebagai media dakwah haruslah dapat tumbuh dan berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan pengetahuan Islam yang diajarkan melalui radio dalam kehidupan sehari-hari, sehingga semua lapisan masyarakat dapat menerima, memahami, serta mengamalkan ajaran Islam;

3. Radio sebagai media dakwah dapat menjembatani antara da’i dan mad’u satu persatu dari keberagaman media;

4. Dakwah yang dilakukan dalam radio itu tidak semata-mata hanya berbicara mengenai persoalan-persoalan apa yang dilarang dan dibenarkan oleh agama saja, tetapi juga dakwah yang dilakukan lewat radio mampu melihat cakrawala persoalan dan membuka wawasan yang lebih luas;

5. Radio sebagai media dakwah labih efektif, relevan, serta mampu mengiringi perubahan kemajuan zaman yang semakin canggih ini sehingga pada akhirnya media dalam hal ini radio mampu dijadikan sebagai sarana pengembangan dakwah Islam.44

Dakwah melalui radio adalah sebuah urutan metode dari salah satu kategori dakwah

bil lisan. Penyampaian materi-materi dakwah melalui radio di zaman sekarang ini merupakan tuntutan dari kedua institusi yaitu radio dan Islam.45

Radio memiliki kekuatan pada audio atau suara, sehingga profesionalisme penyiar radio dapat dengan mudah dikenali melalui kata-kata lisan (spoken words) dan unsur efek suara (sound efek), untuk itu sebuah radio harus memiliki program siaran yang menarik dan penyiar yang mampu menyampaikan materi siaran tersebut dengan baik. Karena pendengar radio akan langsung mengganti gelombang radio lain ketika program siaran pada sebuah radio tidak menarik. Dan untuk itu seorang penyiar harus membangun suasana keakraban dengan pendengar melalui bahasa yang enak didengar sehingga pendengar merasa dekat dengan penyiar tersebut.

Radio dengan bentuk audionya memiliki kedudukan yang sangat strategis. Selain digunakan sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan saat ini dijadikan ladang bisnis, radio juga dapat dijadikan sebagai alat propaganda politik, artinya pesan yang disampaikan melalui radio tersebut hanya dapat diterima melalui bunyi saja. Namun demikian, radio juga memiliki kelebihan dengan hanya dinikmati oleh satu alat indera saja

44

Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah, (Jakarta : Pustaka Pelajar, 1995), Cet. Ke-1. hal. 20. 45

M. Muis, Islam dan Arus Globalisasi dalam Komunikasi Islam, (Bandung: Rosdakarya, 2001), hal. 161.

yakni melalui indera pendengaran, dengan begitu seorang yang mendengarkan radio bisa sambil melakukan pekerjaan lain, dengan lebih fleksibel.

Di samping itu, radio merupakan media audio yang tergolong murah. Ada tiga faktor yang menyebabkan radio memiliki perkembangan yang sangat kuat dan pesat,

pertama karena sifatnya yang langsung, kedua tidak mengenal jarak dan rintangan, ketiga

radio memiliki daya tarik yang kuat.46

Dalam hal ini, radio memiliki kelebihan dan kekurangan di antaranya: Kelebihan Radio:

> Dapat didengar, yakni tidak mendominasi panca indera;

> Cepat;

> Harganya yang murah;

> Membantu para penyandang cacat seperti buta; Kekurangan Radio:

> Tidak dinikmati oleh orang yang tuli;

> Kurang dialogis;

> Gangguan alat;

> Hanya selintas dan sekilas.47

Dakwah melalui radio dianggap efektif mengingat siapapun dan dalam keadaan apapun dapat mendengarkan materi yang disampaikan oleh narasumber atau penyiarnya. Mendengarkan materi dakwah melalui radio adalah cara yang paling fleksibel, mereka dapat mendengarkan sambil melakukan aktifitas lainnya tanpa mengganggu pekerjaan

46

Raodhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Press, 2007), Cet. Ke-1. hal. 142.

47

yang sedang pendengar lakukan, seperti melakukan pekerjaan rumah atau sedang berkendaraan sekalipun.48

Dalam hal ini radio dijadikan sebagai media dakwah dilihat dari fungsi komunikasionalnya. Meskipun radio memiliki berbagai kekurangan karena sifatnya

unrepeatable yakni tidak dapat diulang karena terkait dengan waktu siaran, kepekaan terhadap gangguan teknis, namun pada umumnya radio sebagai media dakwah tetap dianggap sebagai media komunikasi yang efektif karena kelebihan berikut di antaranya :

1. Memiliki daya tarik langsung. Yakni pesan dakwah yang disampaikan akan lebih mudah karena langsung kepada khalayak yang sedang di mana saja dan melakukan apapun. Juga dapat menyiarkan peristiwa secara langsung dari tempat kejadian, serta dapat melakukan dialog interaktif melalui telepon antara pendengar dengan narasumber yang dapat didengar oleh semua orang;

2. Memiliki daya tembus. Dalam hal ini siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan. Sebab bagaimanapun jauhnya tempat yang dituju oleh tabligh melalui radio dapat ditembus selama dalam jangkauan pemancarnya;

3. Memiliki daya tarik. Yakni radio dapat tetap hidup dan diminati karena adanya daya tarik berupa unsur-unsur perpaduan antara suara manusia (spoken word), suara musik, dan bunyi-bunyi tiruan (sound effect), di mana unsur-unsur tersebut merupakan perpaduan yang membuat daya tarik tersendiri bagi pendengar radio; 4. Musik yang merupakan tulang punggung tabligh melalui radio. Karena kebanyakan

orang menyetel radio adalah untuk mendengarkan musik sebagai hiburan untuk melepas segala kepenatan;

5. Radio merupakan bagian dari budaya masyarakat Indonesia yang notabene berbudaya mendengar;

48

Berdasarkan hasil wawancara Peneliti dengan Produser Materi Kopiah di Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi.

6. Harga yang cukup murah menjadikan pilihan yang tepat bagi masyarakat untuk memiliki radio;

7. Radio mampu menyampaikan informasi secara tepat dan akurat;

8. Radio mudah untuk dibawa ke mana saja dan kapan saja oleh pendengarnya.49 Dengan kelebihan yang telah disebutkan di atas, maka jelas sudah bahwa dakwah melalui radio memiliki nilai dan kelebihan tersendiri dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, dan radio dapat lebih berkembang dan mampu bersaing dengan media komunikasi lain. Namun kini pertanyaanya apakah Sumber Daya Manusia dalam hal ini

da’i telah betul-betul siap dan mampu dalam melakukan perkembangan dibidang dakwah, mengingat keadaan zaman yang semakin maju dan jauh dari hal-hal yang bersifat syar’i yakni banyaknya manusia yang mulai jauh dan lupa kepada sang penguasa kehidupan Allah SWT.

Sedangkan menurut Dodi Mawardi radio memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh media lainnya, di antaranya :

1. Theater of Mind (Media radio memiliki kemampuan untuk mengembangkan imajinasi pendengar);

2. Personal (Media radio mampu menyentuh pribadi pendengar);

3. Sound Only (Media radio hanya menggunakan suara dalam menyajikan informasinya);

4. At Once (Media radio dapat diakses cepat dan seketika); 5. Heard Once (Media radio di dengar secara sepintas);

6. Secondary Medium Half Ears Media (Media radio bisa menjadi teman dalam eraktifitas);

7. Mobile / Portable (Media radio mudah dibawa kemana saja);

49

8. Local (Media radio bersifat lokal, hanya di daerah yang ada frekuensinya); 9. Linear (Media radio tersusun secara sistematis);

10.Rapidity (Tingkat kecepatan menyampaikan informasi cukup tinggi); 11.Wide Coverage (Jangkauan wilayah siarannya luas);

12.Simultaneous (dapat dinikmati secara serentak dalam waktu yang sama); 13.Illiteracy (dapat dinikmati oleh yang buta huruf).50

Dengan demikian, jelas sudah bahwa radio merupakan media yang tidak dapat di pandang sebelah mata jika melihat kepada kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, dan kini pada da’i dapat menjadikan radio sebagai media dakwah pilihan sebagai sarana syiar. Jika teknologi berupa sarana dan prasarana dakwah telah menunjang, maka tinggal peran da’i

dalam menyampaikan pesan dakwahnya secara menarik.

50

Dokumen terkait