BAB II : KAJIAN TEORI
B. Bimbingan Dan Konseling
6. Ragam Bimbingan dan Konseling
Selain dari bentuk dan fungsi, terdapat juga ragam dari bimbingan dan konseling. Istilah ragam bimbingan menunjuk pada bidang kehidupan tertentu atau aspek perkembangan tertentu yang menjadi fokus perhatian dalam pelayanan bimbingan; dengan kata lain, tentang apa yang diberikan. Jadi, dalam arti ragam dapat dikatakan macam-macam dari bimbingan dan konseling. Ragam yang sering menjadi permasalahan terbagi menjadi tiga bimbingan, yaitu bimbingan karier, bimbingan akademik, dan bimbingan pribadi sosial.22
a. Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik adalah bimbingan dalam hal menemukan carabelajar yang tepat dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan23.
Pada bagian akademik ini, peserta didik dibimbing untuk mempermudah dalam menemukan cara belajar yang sesuai dengan kepribadian yang dimiliki. Cara belajar yang kurang tepat akan berimbas kepada diri peserta didik itu sendiri, karena tidak dapat menambah pengetahuan dikarenakan mengalami kesulitan dalam belajar. Disinilah tugas pembimbing dalam menemukan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi, agar peserta didik mampu mengembangkan kemampuan serta dapat menemukan cara belajar yang efektif sehingga mampu
22W.S. Winkel & M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Yogyakarta: Media Abadi, 2004) Cet. Ketiga, h. 114
melaksanakan tuntutan-tuntutan dari sekolah. Bimbingan inilah yang nantinya akan membantu siswa dalam mencapai tujuan akademik sekolah yang diharapkan.
Bentuk kegiatan dari bimbingan akademik yaitu : 1) Masa Orientasi Siswa
2) Pembagian Kelas 3) Klinik Akademik
4) Diagnosik dan Remedial Teaching24
Kegiatan layanan akademik dimulai dengan Masa Orientasi Siswa (MOS), pada tahap awal ini diharapkan siswa dapat mengenali sekolah yang menjadi pilihan dalam belajar menuntut ilmu, karena sebelumnya siswa hanya mengetahui sekolah hanya lewat brosur. Tujuan lain dari diadakannya kegiatan MOS yaitu agar siswa mampu bersosialisasi dengan lingkungan, budaya, dan suasana baru sekolah.
Yang dimaksud orientasi sekolah yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkunga sekolah/madrasah dan objek-objek yang dipelajari untuk menyesuaikan diri serta mempermudah peran peserta didik di lingkungan yang baru.25 Lingkungan fisik sekolah yaitu meliputi bangunan ruang kelas, ruang kantor guru, lapangan, laboraturium, perpustakaan, kantin, dan fasilitas lainnya. Lingkungan sosial sekolah yaitu interaksi dengan kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan penjaga sekolah.Diharapkan setelah perkenalan dengan lingkungan sekolah siswa mampu beradaptasi dengan baik dan dapat belajar dengan nyaman di sekolah.
Kedua, pembagian kelas yaitu keseluruhan siswa nantinya akan di tempatkan dalam kelas-kelas yang tersedia di sekolah. Kelas yang digunakan untuk belajar harus nyaman, luas, dan bersih sehingga siswa
24Panduan layanan akademik siswa, Direktorat Pembinaan SMA Diakses melalui http://www.docstoc.com/docs/24754238/5bLayanan-Akademik-Siswa Pada tanggal 20 November 2013
mampu berkonsentrasi dengan materi yang diajarkan oleh guru. Jumlah siswa pada setiap kelas harus disesuaikan dengan kondisi kelas karena jika terlalu banyak siswa maka guru akan sulit mengawasi masing-masing siswa.
Ketiga, klinik akademik yaitu tempat khusus yang disediakan oleh sekolah dalam mecurahkan permasalahan yang dihadapi oleh pribadi siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran atau mengenai masalah pribadi yang sedang dihadapinya. Klinik akademik ini diharapkan menjadi solusi bagi seluruh siswa yang sedang mempunyai masalah akan mendapatkan motivasi sehingga siswa dapat kembali menjalankan aktivitas sebagai pelajar.
Keempat, Diagnostic atau Remedial Teaching, yaitu mendiagnosa siswa yang mempunyai kebutuhan atau keterampilan khusus untuk selalu mendapat perhatian ekstra dari sekolah. Sedangkan remedial teaching yaitu upaya guru untuk menciptakan situasi yang memungkinkan individu atau kelompok siswa tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan.26 Tujuannya untuk memotivasi siswa untuk lebih baik dalam mengerjakan tugas dari guru. Bantuan perbaikan ini diberikan kepada siswa atau kelompok siswa yang kurang atau lambat dalam belajar dengan memberikan perhatian yang lebih banyak serta diberikan tugas-tugas yang sederhana.
b. Bimbingan pribadi-sosial
Bimbingan pribadi sosial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri, di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan
sebagainya; serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan (pergaulan sosial)27.
Bimbingan pribadi ditujukan untuk mengontrol konflik batin yang dapat timbul dalam diri siswa dengan mengumpulkan data yang relevan tentang kepribadian siswa, misalnya sifat-sifat yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan kondisi kesehatan, dengan memberikan arahan tentang nilai dan norma agama serta pemberian motivasi agar siswa tahu bagaimana sikap dan tindakan dalam menghadapi kesulitan yang timbul. Sedangkan bimbingan sosial ini mengajarkan peserta didik agar mampu bersosialisasi dengan teman, guru, dan masyarakat sekitar.
Manfaat dari bimbingan pribadi-sosial yaitu membentuk pribadi peserta didik yang bermasyarakat, peduli akan lingkungan sekitar dimana ia tinggal maupun lingkungan sekolah. Karena kehidupan sekarang ini lebih menekankan kepada sifat individualis yang tidak memperhatikan orang disekitarnya. Padahal lingkungan sosial itu sangat penting karena kita dapat mempelajari berbagai ragam sifat yang dimiliki individu lainnya.
Beberapa bentuk kegiatan bimbingan pribadi-sosial diantaranya penanaman nilai-nilai agama, konsep pola hidup sehat, contoh pola hubungan dengan teman sebaya, motivasi dan semangat untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan yang menjadi program sekolah.28
Penanaman nilai agama sangat penting supaya siswa berkepribadian baik dan berprilaku sesuai dengan ajaran agama. Sedangkan motivasi diberikan agar siswa selalu bekerja keras dalam menuntut ilmu sehingga yang dicita-citakan dapat terwujud, motivasi tersebut bisa dalam bentuk semangat umtuk pelajaran yang lebih tinggi, semangat untuk mempersiapkan karir, dan semangat untuk berperan aktif dalam kehidupan masyarakat.
27W.S. Winkel & M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,..., h. 118
c. Bimbingan Karier
Bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki29.
Dalam dunia kerja bimbingan karier diperlukan seseorang untuk mengembangkan potensi dirinya dalam pekerjaan. Apabila seseorang telah mengetahui jelas tugas-tugas kerja , kemampuan yang dimiliki maka akan mempermudah untuk mengerjakan pekerjaan dan dapat menghasilkan keuntungan untuk perusahaan tempat ia bekerja. Sebaliknya, jika seseorang tidak mengetahui segalanya yang berkaitan dengan pekerjaan maka karier tersebut dipastikan tidak mengalami peningkatan, dan akan berdampak kerugian bagi perusahaan.
Jadi, dalam bimbingan karier ini peserta didik dibimbing untuk dapat mengambil keputusan yang penting untuk masa depannya, agar tidak tersesat dalam perkembangan zaman.Kegiatan bimbingan karieryaitu :30
1) Pemilihan studi lanjutan
Pemilihan studi lanjutan yaitu pihak sekolah memberikan arahan kepada siswa semester akhir yang akan lulus dalam memilih studi lanjutan. Tahap ini pihak sekolah harus menjelaskan secara baik tentang program studi yang akan dipilih sehingga siswa dapat menemukan program studi yang sesuai dengan keinginannya.
2) Promosi Perguruan Tinggi
Promosi perguruan tinggi yaitu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa perwakilan dari universitas untuk memperkenalkan kampus
29W.S. Winkel & M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan..., h. 114
30Panduan layanan akademik siswa, Direktorat Pembinaan SMA Diakses melalui http://www.docstoc.com/docs/24754238/5bLayanan-Akademik-Siswa Pada tanggal 20 November 2013
kepada seluruh siswa kelas akhir sehingga siswa merasa tertarik untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Kegiatan ini terlaksana karena adanya adanya kerja sama antara sekolah dengan banyak universitas terkemuka di sekitar wilayah sekolah sehingga menguntungkan untuk sekolah dan pihak kampus.
3) Pemilihan Jurusan
Pemilihan jurusan yaitu sekolah harus mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh seluruh siswa kelas akhir yang ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi untuk menjelaskan jurusan yang terdapat di universitas agar siswa dapat memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan siswa tersebut sehingga bakat dan kemampuan dapat berkembang dengan baik.
Selain dari ketiga kegiatan tersebut, kegiatan dalam bimbingan karir juga bisa berupa pemberian wawasan tentang perkembangan dunia kerja, dengan menyediakan informasi tentang dunia kerja, melakukan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL), dan kerjasama sekolah dengan perusahaan. Kegiatan ini dipandang perlu mengingat tidak semua lulusan SMK bisa melanjutkan ke perguruan tinggi sehingga siswa perlu diberikan keahlian dan keterampilan tentang peluang dan tantangan dunia kerja saat ini.
Jadi, pada ragam bimbingan ini siswa diberikan banyak sekali bimbingan mulai dari akademik, karier, dan pribadi-sosial. Semua difokuskan kepada perkembangan peserta didik secara menyeluruh untuk menciptakan generasi yang handal, cerdas, dan bermoral sehingga tidak salah dalam mengambil keptusan penting dalam hidupnya.