METODE PENELITIAN
3.3. Rancangan Intervensi Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan desain atau rancangan penelitian tindakan model Kemmis dan Mc. Taggart yang mencakup empat langkah yaitu ; 1. Perencanaan (planning); dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2. Malaksanakan tindakan (action); merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas.
3. Melaksanakan pengamatan (observing) dan refleksi (reflection) ; dalam pengamatan ini tidak dapat dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan, karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.
4. Mengadakan refleksi atau analisis (reflection); merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika peneliti atau guru atau teman sejawat untuk mendiskusi-kan implementasi rancangan tindamendiskusi-kan.
Keempat langkah ini dilakukan secara berurutan dan diidentifikasi menjadi sebuah siklus. Tahapan-tahapan ini dilakukan dalam satu siklus, kemudian dilanjutkan disiklus berikutnya dengan tahapan yang sama setelah dilakukan refleksi disiklus pertama (Ameliasari T. Kesuma (2013:33). Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi kemudian diikuti adanya perencanaan ulang (replanning) atau revisi terhadap implementasi siklus sebelumnya. Perencanaan ulang tersebut dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Adapun siklus PTK Kemmis & Taggart yang dalam alur penelitianya sebagai berikut :
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Taggart Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
Sebagai acuan peningkatan kemampuan siswa memahami makna bacaan shalat dengan membaca Al-Qur’an surat – surat pendek pada siklus pertama digunakan nilai uji KD 3.5. memahami makna bacaan shalat dan nilai praktik KD. 4.1 membaca Al Qur’an pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/ 2016.
Desain pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilakukan dalam tiga tahapan utama yang meliputi membuat perencanaan, pelaksanaan dan evalua-si dengan uraian kegiatan sebagai berikut :
1) Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelak-sanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Perencanaan pembe-lajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembepembe-lajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pem-belajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
2) Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;
3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan metode pembelajaran ; latihan dan praktik, media pembelajaran ; silde LCD proyektor,, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau scientific.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
1) Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
3) Penilaian
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Dalam penelitian ini, penilaian yang dilakukan adalah penilaian proses dan outcome yang dilaksanakan melalui cara : penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), dan penilaian diri. a. Penilaian Unjuk Kerja ; penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang
dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: Praktik salat, baca al-Qu’ran.
b. Penilaian Tertulis ; penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam
bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
c. Penilaian Projek ; penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
d. Penilaian Diri (Self Assessment) ; penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
Observasi aktivitas siswa dan guru dilaksanakan pada saat pembelajaran sedang berlangsung oleh satu orang guru. Hasil observasi kemudian dianalisis dan direfleksikan untuk mengetahui kekurangan dalam kegiatan pembelajaran yang direkomendasikan untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
Secara grafis alur pemikiran peneliti dapat digambarkan dalam diagram berikut :
Gambar 3.2. Kerangka pikir penelitian Kondisi Awal Tindakan yang dilakukan Kondisi yang diharapkan Guru belum melaksanakan pembelajaran aktif Guru melaksanakan pembelajaran aktif Dugaan pembelajaran aktif dapat meningkatkan daya serap siswa
Kemampuan siswa memahami makna bacaan shalat dengan surat – surat pendek masih rendah
Hipotesis : Pendekatan saintifik melalui metode latihan
dan praktik dapat meningkatkan kemampuan
siswa memahami makna bacaan shalat dengan surat
– surat pendek. Siklus 1 Melaksanakan pembelajaran kelompok dengan latihan dan praktik
Siklus 2 Melaksanakan pembelajaran kelompok dengan latihan dan praktik
Siklus 3 Melaksanakan pembelajaran kelompok dengan latihan dan praktik
Adapun aktivitas dalam setiap siklus peneliti sajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.1. Perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada setiap kelas.
Tindakan Uraian
Perencanaan Menyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran Menyiapan media dan sumber belajar,
Menyiapkan perangkat penilaian pembelajaran Merancang Skenario pembelajaran
Pelaksanaan Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai; dan
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Membentuk kelompok yang beranggotakan 4 siswa.
Kelompok siswa memperhatikan materi dan petunjuk praktik shalat dan baca al-Qur’an yang sama
Guru memberikan kesempatan pada kelompok siswa menanyakan materi dan petunjuk praktik shalat dan baca al-Qur’an.
Kelompok siswa mencoba/mempraktekkan shalat dan baca al-Qur’an.
Siswa membuat kesimpulan tentang latihan dan praktik shalat dan baca al-Qur’an.
Siswa diberikan tugas tentang keterlaksanaan shalat dan baca al-Qura’an selama di rumah.(sebagai dampak pengiring). Siswa mengikuti uji KD diakhir siklus tentang KD yang
dipelajari.
Guru melakukan umpan balik
Observasi Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan lembar observasi.
Mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran dengan lembar observasi.
Refleksi Menganalisis aktivitas siswa dalam pembelajaran Menganalisis aktivitas guru dalam pembelajaran. Menganalisis hasil belajar siswa.
Mengidentifikasi temuan-temuan yang menjadi kendala dalam pembelajaran dengan drill and practice
Mengevaluasi hasil observasi, kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Menyusun rencana tindakan siklus berikutnya untuk mengatasi kendala yang ditemukan paa siklus sebelumnya dan
3.4. Lama Tindakan dan Indikator Keberhasilan