• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1.1 Ranum (nama samaran)

Remaja putri yang berusia 19 tahun ini merupakan informan pertama di dalam penelitian. Ranum merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya berusia 13 tahun. Ranum saat ini berstatus single mother dan memiliki satu orang putri yang berusia 2 tahun. Ranum menamatkan pendidikannya sampai tingkat SMP dikarenakan perekonomian keluarganya yang cukup sulit. Saat ini ia bekerja sebagai office boy di sebuah perusahaan PT. PLN Pusat terbesar se-Jawa, Madura, Bali yang sedang dalam proses pembuatan di daerah Bojonegara.

Ranum memiliki karakter yang periang dan polos. Namun ia agak segan untuk diwawancarai. Awal mula wawancara dengan penulis dia tidak terkesan informatif. Hanya menjawab singkat ketika ditanya. Namun setelah penulis berusaha mengadakan pendekatan, akhirnya sedikit demi sedikit dia bersedia terbuka dan sebenarnya dia adalah teman bicara yang menyenangkan hanya saja dia agak malu untuk menceritakan kisahnya.

Dari segi penampilan, Ranum bertubuh mungil dengan badan yang berisi, berkulit sawo matang. Dia terlihat seperti remaja pada umumnya dan tidak terlihat seperti sudah mempunyai seorang anak akibat hubungan seks pranikahnya tersebut.

Alasan hubungannya dengan kekasihnya tidak direstui oleh kedua orangtuanya membuat ia dan kekasihnyanya memutuskan untuk melakukan hubungan seks pranikah sehingga mengakibatkan kehamilan diluar pernikahan yang berdalih untuk mendapatkan restu dari kedua orangtuanya.

Ranum telah menjalin hubungan dengan Erik (nama samaran) selama 6 bulan. Hubungannya yang masih dibilang seumur jagung, tidak menghalangi niat Erik untuk menikahi Ranum, akan tetapi orangtua Ranum tidak merestui hubungan mereka, karena dari segi materil menurut pandangan orangtua Ranum, Erik tidak bisa menunjang kehidupan anaknya kelak dan pada saat itu Ranum masih berusia sangat muda. Berbagai upaya mereka tempuh untuk mendapatkan restu orangtua, sampai akhirnya mereka mengambil jalan pintas untuk melakukan hubungan seks pranikah sampai hamil agar mereka bisa menikah dan mendapat restu dari orangtua Ranum.

4.1.2 Pasangan Ranum

Nama pasangan dari Ranum adalah Erik (nama samaran). Erik berusia 26 tahun. Dia bekerja sebagai pedagang disebuah pasar malam. Dia memiliki watak yang keras, terlihat perilakunya terhadap Ranum saat masih berumah tangga. Namun dia juga bersikap santai dan ramah, itu terlihat ketika penulis melakukan wawancara, dia memberikan informasinya dengan pembawaan yang luwes dan informatif.

Erik yang saat itu masih berusia 23 tahun bertekad untuk menikahi Ranum, ketika itu kedua orangtua Ranum tidak merestui hubungan mereka, sampai akhirnya Erik memutuskan untuk mengajak Ranum melakukan hubungan seksual diluar pernikahan hingga Ranum hamil, berdalih untuk mendapatkan Restu dari kedua orangtua Ranum. Selain itu Erik merasa sakit hati karna saat ia melamar bersama orangtuanya ditolak begitu saja oleh orangtua Ranum, sehingga dia berfikir untuk menghamili Ranum, agar keinginannya untuk menikahi Ranum bisa terpenuhi.

4.1.3 Demas

Remaja kelahiran tahun 1996 ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Demas memiliki postur tubuh yang sedang untuk ukuran anak remaja laki-laki, tingginya sekitar 168, bertubuh kurus, dan memiliki lesung pipi yang membuat

kesan manis pada senyumnya. Demas saat ini sedang menjalani pendidikan dibangku kuliah, jurusan Teknik Elektro disalah satu perguruan tinggi negeri di Banten. Demas memiliki karakter yang baik dan pintar bersosialisasi. Hal tersebut terlihat dari gaya bicaranya yang santai dan terbuka.

Demas melakukan hubungan seks pranikah pertama kali waktu ia masih duduk dibangku SMA, dimasa itu ia memiliki seorang kekasih yang satu tahun lebih muda darinya. Namun hubungan pacaran yang dijalaninya selesai setelah melewati masa pacaran selama dua tahun. Selama masa pacaran itu ia melakukan hubungan seks pranikah dengan kekasihnya. Selain itu, demas juga melakukan hubungan seks pranikah dengan mantan-mantan kekasihnya yang lain.

Demas merupakan contoh dari remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas. Gaya berpacaran yang tidak sehat dan kurangnya pengawasan dari orangtua terhadap lingkungan pegaulannya mengakibatkan ia terjebak kedalam hubungan seksual pranikah.

Demas mengakui telah melakukan hubungan seks pranikah dengan beberapa wanita, wanita-wanita tersebut melainkan mantan-mantan pkekasihnya. Salah satu diantaranya bernama Reya. Reya merupakan gadis cantik yang tinggal tidak jauh dari rumah Demas. Kisahnya dengan mantan kekasihnya yang bernama Reya

tersebut merupakan kisah yang paling dikenang menurut Demas. Akan tetapi Demas mengaku tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan wanita penghibur/PSK.

Komunikasi yang terjadi antara Demas dengan Reya sebelum terjadinya hubungan seks pranikah baik-baik saja, layaknya hubungan sepasang kekasih biasa, bisa dibilang terkesan romantis. Selang waktu berpacaran selama kurang lebih dua tahun, Demas memutuskan untuk mengajak Reya melakukan hubungan intim, namun Reya tidak menginginkannya, karena Reya takut akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, akan tetapi Demas selalu membujuk Reya dengan menjanjikannya akan bertanggung jawab jika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti kehamilan. Dan juga Demas menjanjikan tidak akan terjadi hal apapun karna ia melakukannya dengan menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom. Dengan janji tersebut Reya mengikuti ajakan Demas.

Demas menyadari bahwa yang dilakukannya itu salah dan dosa, namun karena faktor dari internal dan ada kesempatan untuk melakukan hubungan seks dengan pasangannya maka ia belum bisa menahan hasrat seksualnya yang berlebihan.

4.1.4 Pasangan Demas

Reya, gadis berusia 19 tahun ini meruapakan pasangan dari dari informan kedua. Gadis ini memiliki postur tubuh yang sangat ideal bagi remaja seusianya. Kakinya yang jenjang dan tubuhnya yang langsing membuat dirinya terlihat tinggi dan proposional. Bentuk wajahnya yang oval membuat ia terkesan manis. Ditambah dia mengenakan hijab setiap harinya.

Akan tetapi bentuk kasih sayang kepada pasangannya yang terbilang salah, membuat dirinya terjebak dalam hubungan seks pranikah. Dia terlihat pendiam, dan kalem, itu semua terlihat dari caranya menjawab pertanyaan saat melakukan wawancara.

Reya mengakui bahwa ia telah melakukan hubungan seks pranikah atas dasar kasih sayangnya kepada pasangannya. Ia menyadari bahwa yang ia lakukan salah, akan tetapi ia tidak bisa menahan hasrat yang ia peroleh dari pasangannya saat pasangannya melakukan kopulasi kepadanya. Ia juga tidak bisa menolak ajakan kekasihnya, karna ia melihat kekasihnya memang tulus mencintai dirinya.

Komunikasinya dengan Demas setelah terjadinya hubungan seks pranikah terbilang baik dan terkesan semakin romantis. Namun ia mengakhiri hubungannya dengan Demas karna sudah merasa tidak adanya kecocokan lagi diantara mereka.

Dokumen terkait