• Tidak ada hasil yang ditemukan

REALISASI LAHIRIAH TINDAK TUTUR MEMINTA PENJELASAN DAN MEMBERIKAN PENDAPAT DI DALAM RAPAT DEWAN

4.1 Pendahuluan

Di dalam bagian ini disajikan realisasi lahiriah tindak tutur meminta penjelasan dan memberikan pendapat sebagaimana diperoleh dari Rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Sumatera Utara. Sebagaimana terlihat pada data, tindak tutur meminta penjelasan dan memberikan pendapat direalisasi dengan memberdayakan setidaknya enam sumber daya linguistik untuk mencapai kesantunan yakni: 1) modus; 2) pronomina; 3) pemarkah kesantunan; 4) kata kata berpagar (’kurang,

’belum, dan ’mungkin’); 5) perujuk diri (’menurut saya’); 6) penurun (‘maaf’).

Masing-masing data ujaran disajikan di bagian ini bersama-sama dengan makna ilokusinya dan penanda tindak tuturnya. Selanjutnya akan dijelaskan apakah penggunaan unsur linguistik tertentu membuat ujaran pada masing-masing tindak tutur terbuka terhadap interpretasi kesantunan atau tidak. Data disajikan sebagai berikut:

4.2 Modus

Modus merupakan sumber daya linguistik yang digunakan di dalam rapat dewan. Modus terdiri dari tiga jenis yakni modus deklaratif, modus interogatif, dan modus imperatif. Data menunjukkan bahwa ketiga modus digunakan Anggota Dewan

untuk merealisasi tindak tutur meminta penjelasan dan memberikan pendapat sebagai berikut:

4.2.1 Modus Deklaratif

Modus deklaratif digunakan di rapat dewan untuk merealisasi tindak tutur meminta penjelasan. Sejumlah contoh modus deklaratif yang ditemukan di dalam tindak tutur meminta penjelasan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Tindak tutur meminta penjelasan dalam modus deklaratif

No CONTOH UJARAN Makna ilokusi Ptt

1. Berdasarkan Perda No. 29 tahun 1985 ada 8 unit usaha yang dikelola oleh badan usaha ini, tapi kami tidak mengetahui apakah yang 8 unit ini masih beroperasi dengan baik (PU/FPBR/20 Maret/hal 9).

Kami tidak mengetahui apakah yang 8 unit usaha masih berope-rasi atau tidak

Tidak mengetahui

2. Kedua, e..e...bahwa Sumatera Utara sebagai lumbung beras tapi hari ini ada kondisi terjadi alih fungsi.

Nah ini dia kami nggak tahu seberapa luasan apa yang terjadi alih fungsi.

Kami tidak tahu seberapa luas sawah di Sumut yang telah dialih fungsikan

Tidak tahu

3. Kami tahu belum ada peraturan

yang mengatakan berapa yang bisa ditolerir terhadap beras.

Tapi setahu saya ada UU zat lain apa pun tak bisa dimasukkan kepada makanan...

Kami nggak pernah dapat itu.

Kami tidak pernah dapat (informasi) mengenai UU yang melarang zat apapun dimasukkan ke dalam makanan.

Tidak dapat (informasi)

4. Jadi pak Kapolda, e... tentu sesuatu yang luar biasa, pihak kepolisian,

Kami tidak mendapat informasi mengenai

Tidak Mendapat Lanjutan Tabel

adalah pihak yang tidak mampu, melengkapi berkas hukum, seperti yang direkomendir pihak PSI, untuk menyikapi TKP. saudara Rudolf Pardede. saya kira dengan profesionalisme kita bangun tapi tidak yakin, bahwa komisi tidak mampu melengkapi APA YANG HARUS DILENGKAPI, untuk pelengkapan berkas Rudolf Pardede untuk ditingkatkan kasusnya menjadi terdakwa. …saya mau penjelasan tapi kami tidak mendapat informasi mengenai yang tidak bisa dilengkapi itu apa karna menurut pandangan hukum kan…Tidak ada informasi khusus yang disampaikan kepada kami…

berkas ’Rudolf Pardede yang tidak mampu dilengkapi kepolisian.

(informasi)

Keempat ujaran pada Tabel 4.1 di atas merupakan ujaran tindak tutur meminta penjelasan yang direalisasi ke dalam modus deklaratif. Makna ilokusi yang disampaikan dari contoh ujaran pada kolom 2 adalah ’Kami tidak mengetahui apakah

yang 8 unit usaha masih beroperasi atau tidak’(contoh 1); ’Kami tidak tahu seberapa

luas sawah di Sumut yang telah dialihfungsikan’ (contoh 2); ’Kami tidak pernah

dapat (informasi) mengenai UU yang melarang zat apapun dimasukkan ke dalam

makanan’ (contoh 3); dan ’Kami tidak mendapat informasi mengenai berkas Rudolf

Pardede yang tidak mampu dilengkapi kepolisian’ (contoh 4). Dengan

mendeklarasikan keadaan sebagaimana tertera pada penanda tindak tutur (ptt) yakni: ’kami tidak mengetahui’,kami tidak tahu’,Kami tidak pernah dapat (informasi)’, dan

kami tidak mendapat informasi’ yang dalam hal ini seluruhnya negatif, penutur secara

Modus deklaratif juga digunakan dalam tindak tutur memberikan pendapat, sebagaimana contoh di bawah ini:

Tabel 4.2 Tindak tutur memberikan pendapat dalam modus deklaratif

No CONTOH UJARAN Makna ilokusi Ptt

5. (42: 05) Nah, hal-hal seperti ini, perspektif seperti ini kenapa perlu kami sampaikan karena ada beberapa yang kami merasa kita belum bekerja secara benar.

Bagaimana sebenarnya otonomi daerah ini belum kita jadikan sebagai apa namanya, sebagai kekuatan kita untuk mengambil kebijakan-kebijakan/ menentukan kebijakan.

Kami merasa kita belum bekerja secara benar

merasa

6. ...Saya membaca di/ media massa akan di naekkan e... dana pertanggunan yah, dan ini tentu, otomatis akan meninggikan premi yang akan di bayar oleh masyarakat kepada asuransi ee Jasa Raharja. Saya pikir yang penting, diberikan terus semacam penyuluhan kepada masyarakat tentang hak-hak masyarakat...

Sayang sekali banyak kita yang tidak tahu apa saja hak kita terhadap jasa Raharja ini... ini yang saya pikir perlu kepada jasa raharja untuk terus meningkatkan, ee penyuluhannya kepada masyarakat tentang hak-hak daripada ee nasabah itu sendiri,... (29.49)

saya pikir yang penting diberikan terus semacam penyuluhan kepada masyarakat tentang hak-

hak masyarakat terhadap Jasa Raharja

Pikir

7. (114:40) Yang kedua, saya lihat bahwa diantara semua struktur organisasi ini/mungkin saat ini banyak tumpang tindih.

Saya lihat bahwa diantara semua struktur organisasi ini, mungkin saat ini banyak tumpang

Lihat Lanjutan Tabel

Yang artinya, tidak memiliki persepsi yang sama terutama dalam penanganan masalah-masalah yang berkaitan dengan pangan ini.

tindih

8. Hemat saya nggak ada manfaatnya ini.

Bagi saya ini cuma nol koma nol saja ini, nggak ada manfaatnya ini. Pembentukan ini, kalau menurut saya, selebihnya hanya sekedar basa-basi karena diatur dalam ada PP, ada UU, ada Keppres, lalu kita, karena ingin mengikuti ketentuan itu, kita bentuk sedemikian rupa ... Jadi hemat saya pak ketua, ini kalau saya pribadi, bagi saya ini nggak ada manfaatnya (badan DKP) ini. Jadi ini program sia-sia.

Kalau menurut saya seperti itu.

Pembentukan (DKP) hemat saya nggak ada manfaatnya,

bagi saya cuma nol koma nol saja,

menurut saya hanya sekedar basa-basi,

kalau saya pribadi bagi saya ini program sia-sia,

kalau menurut saya seperti itu. hemat saya bagi saya menurut saya kalau saya pribadi menurut saya

9. Mengenai tanggapan tentang

anggaran LBH Medan akan berupaya mengalokasikan dana sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, kami kurang sependapat dengan jawaban tersebut, karena kami berpendapat bahwa bantuan kepada Lembaga Bantuan Hukum Medan ( LBH ) sangat layak untuk dianggarkan dalam APBD 2007 ini, sebab perjuangannya untuk membela orang-orang yang tidak mampu (orang miskin) membayar biaya perkara.

Kami kurang sependapat

dengan jawaban tersebut, karena kami

berpendapat bahwa bantuan kepada Lembaga Bantuan Hukum Medan (LBH) sangat layak untuk dianggarkan

sependapat

Modus deklarasi yang digunakan pada keenam contoh di atas bertujuan untuk merealisasi tindak tutur memberikan pendapat. Makna ilokusi ujaran yang disampaikan adalah:

a) ‘Kami merasa kita (Dewan Ketahanan Pangan) belum bekerja secara benar’

b) ‘Saya pikir yang penting diberikan terus semacam penyuluhan kepada masya-

rakat tentang hak-hak masyarakat terhadap jasa Raharja.’

c) ’Saya lihat bahwa diantara semua struktur organisasi ini (Dewan Ketahanan

Pangan atau DKP) saat ini banyak tumpang tindih.’

d) ’Pembentukan (DKP) hemat saya nggak ada manfaatnya,

e) bagi saya cuma nol koma nol saja,

f) menurut saya hanya sekedar basa-basi,

g) kalau saya pribadi bagi saya ini program sia-sia, nggak ada manfaatnya,

kalau menurut saya seperti itu.’

h) ’Kami kurang sependapat dengan jawaban tersebut, karena kami berpendapat

bahwa bantuan kepada Lembaga Bantuan Hukum Medan (LBH) sangat layak

untuk dianggarkan.’

Penanda tindak tutur memberikan pendapat yang digunakan adalah: a) ’kami

merasa’; b) ‘saya pikir’; c) ’saya lihat’; d) ’ hemat saya’, e) ’bagi saya; f)’menurut

saya’; g) ’kalau saya pribadi’; h) ’bagi saya’; i) kalau menurut saya’; j)’kurang

Dengan demikian penelitian ini menemukan bahwa modus deklaratif digunakan anggota dewan untuk merealisasi tindak tutur meminta penjelasan dan memberikan pendapat. Penanda tindak tutur yang digunakan anggota dewan dalam meminta penjelasan adalah ’kami tidak mengetahui’,kami tidak tahu’,Kami nggak

pernah dapat (informasi)’, dan ’kami tidak mendapat informasi’. Sedang penanda

tindak tutur yang digunakan untuk memberikan pendapat adalah ’kami merasa’; b)

‘saya pikir’; c) ’saya lihat’; d) ’ hemat saya’, e) ’bagi saya; f)’menurut saya’; g)

’kalau saya pribadi’; h) ’bagi saya’; i) kalau menurut saya’; j)’kurang sependapat’;

dan k) ’kami berpendapat.’

4.2.2 Modus Interogatif

Modus interogatif juga digunakan di dalam tindak tutur meminta penjelasan dan memberikan pendapat. Di dalam tindak tutur meminta penjelasan, sejumlah contoh yang ditemukan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Tindak tutur meminta penjelasan dalam modus interogatif

No CONTOH UJARAN Makna ilokusi Ptt

10. Kalau memang sejauh ini eh kalau memang kita surplus beras Pak Bintara, memang dari pertanian itu ada datanya, kemudian e.. dari Bulog juga demikian, kenapa juga harga masih di atas itu, gitu.

Kalau memang kita surplus beras kenapa harga (beras) masih di atas (harga yang ditetapkan Bulog)?

Kenapa

11. Oleh karena itu kami

mempertanyakan apa yang menjadi kendala Bank Sumut sehingga sampai hari ini tidak

Apa yang menjadi kendala Bank Sumut sehingga sampai hari ini

mengembangkan sayapnya sampai ke seluruh kecamatan yang potensial perekonomiannya ((PU/FPPP/20 Maret/hal ).

tidak

mengembangkan sayapnya?

12. Aa, jadi saya sampai sekarang barangkali pak, mohon maaf saya belum, cek tadi... belum ada klem asuransi. Di sini kejadiannya mesti di apa dibayar di madina, apakah memang begitu?

Disini kejadiannya (kecelakaannya) apa(klaim ansuransinya) mesti dibayar di Madina? Apakah memang begitu?> Apa Apakah 13. Pada rekening 1.02.01.22.13

ditampung anggaran sebesar Rp.196.900.000,00. untuk pencegahan dan pengendalian

demam berdarah. Untuk kegiatan apa dana sebesar ini digunakan? Apakah para pasien dirawat secara gratis? (PU/FPDS/20 Maret/15)

Untuk kegiatan apa dana sebesar Rp. 196.900.000 ini digunakan bagi pencegahan dan pengendalian demam berdarah? Apa Lanjutan Tabel 4.3

Dari contoh di atas dapat terlihat bahwa modus interogatif digunakan dalam meminta penjelasan. Penjelasan yang diminta adalah:

a) Kalau memang kita surplus beras kenapa harga (beras) masih di atas

(harga yang ditetapkan Bulog)?

b) Apa yang menjadi kendala Bank Sumut sehingga sampai hari ini tidak

mengembangkan sayapnya?

c) Di sini kejadiannya (kecelakaannya) apa (klaim ansuransinya) mesti

d) Untuk kegiatan apa dana sebesar ini digunakan (bagi pencegahan dan

pengendalian demam berdarah)?

Penanda tindak tutur yang digunakan yang menandakan ujaran sebagai tindak tutur meminta penjelasan adalah: kenapa?, apa?, dan apakah?.

Tindak tutur memberikan pendapat juga direalisasi dalam modus interogatif. Sejumlah data yang ditemukan disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Tindak tutur memberikan pendapat dalam modus interogatif

No CONTOH UJARAN Makna ilokusi Ptt

14. Apakah batu pertama yang

diletakkan oleh Bapak Wapres Yusuf Kalla untuk pembangunan Bandara Kuala Namu telah dilanjutkan dengan peletakan batu kedua dan seterusnya? Atau jangan-jangan batu pertama itu sekarang telah menjadi batu nisan? (PU/FPKS/20 Maret/hal 6). Jangan-jangan batu pertama yang diletakkan Bapak Wapres untuk pembangunan

Kuala Namu telah menjadi batu nisan?

Jangan-jangan

telah menjadi batu nisan?

15. Mohon penjelasannya data proyek pengadaan AC 2 PK Rp. 9.000.00 dan AC 1 PK Rp.6.500.000 kode rekening 1.05.01.02.09.5.2.3.10.14. Apakah harga AC tersebut tidak terlalu mahal? Apakah tidak terlalu mahal?

16. Kenapa dalam pembelian ATK di

dalam RAPBD 2007 ini, kerap terjadi harga yang berbeda-beda untuk satu jenis barang yang sama, misalnya harga TIP-ex Rp.5.875, Rp.6.000, Rp. 7.000,- dan Rp. 7.200, mohon penjelasan untuk itu.

(PU/FPAN/20 Maret/hal 22). Kenapa harga pembelian ATK yang sama berbeda-beda? Kenapa berbeda- beda?

17. Saya mohon maaf ini, setelah

mendengarkan paparan dan memperhatikan secara cermat

Untuk apa badan ini bila tidak memberikan

perkembangan terakhir, saya malah berkesimpulan kita bubarkan saja lembaga ini.

(96:32) Nah sebagai contoh misalnya, kita tidak merasa aman dengan apa yang kita konsumsi sehari-hari.

Tadi disebutkan ada beras yang berklorin.

Yang kedua, siapa yang memberikan jaminan apa yang kita konsumsi sehari-hari itu, itu bebas dan sehat. ...Itu daging – daging yang kita beli di pasar, itu yang import tidak bisa dijamin bahwa itu sebetulmya bebas dan itu sudah dianggap sehat.

Jadi kalau kita berbicara tentang obat-obatan, ratusan bahkan ribuan obat-obatan yang ternyata palsu beredar di pasaran.

Itu yang kita konsumsi sehari-hari.

Jadi untuk apa badan ini?

jaminan apa yang kita konsumsi sehari-hari itu bebas dan sehat?

18. (96:05) Tapi kan, ternyata itu tidak dilaksanakan.

Jadi sebetulnya diinternal ini pun tidak ada kesepakatan.

Mestinya yang kami dengarkan kemari itu adalah berbagai kebijakan-kebijakan yang Bapak- bapak semua sudah sepakat.

Bukan justru pertanyaan-pertanyaan dan kebingungan-kebingungan yang datang kemari.

Kami lebih bingung lagi kalau begitu.

Lalu untuk apa kita rapat?

Untuk apa kita rapat bila di internal (DKP) pun

tidak ada kesepakatan?

Lalu untuk apa?

19. Namun pertanyaan saya, terhadap kasus korupsi.

Kasus korupsi yang disini dinyatakan cuma 37 kasus.

Apakah ini tidak salah ketik?

Apakah jumlah kasus korupsi yang cuma 37 ini tidak salah ketik? Apakah tidak salah? Lanjutan Tabel 4.4 Lanjutan Tabel 4.4

Tidak salah printer? Atau bagaimana? Hahahaha (01.19.16)

20. Untuk apa gedung serba guna?

Lebih penting kita memberdayakan

petani ini.

A...lebih penting ini, lebih prioritas. Kalau gedung serba guna kan tempat pesta-pesta, tempat kumpul- kumpul?

Jadi tidak terlalu prioritas menurut saya.

Untuk apa gedung serba guna bila kita belum mampu memberdayakan

petani kita?

Jadi Untuk apa?

21. Pertanyaan yang timbul adalah

mungkinkah angka pertumbuhan ekonomi sebesar 7% itu bisa kita capai dengan investasi yang tidak kunjung bertambah di Sumatera Utara? (PU/FPGolkar/20 Maret/hal 6).

Mungkinkah pertumbuhan

ekonomi sebesar 7% bisa kita capai dengan investasi yang tidak kunjung bertambah?

Pertanyaan yang timbul,

mungkinkah?

22. Pertanyaan sederhana adalah

apakah angka sebesar tersebut di atas sebanding dengan realita pembangunan yang memang benar- benar dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat?

(PU/FPKS/20 Maret/hal 6). Apakah angka sebesar tersebut sebanding dengan realita pembangunan yang benar-benar dapat dirasakan masyarakat? Pertanyaan sederhana, apakah sebanding?

Contoh-contoh ujaran yang disajikan pada tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa makna ilokusi yang disampaikan adalah memberikan pendapat. Makna ilokusi ini direalisasi ke dalam modus interogatif. Pendapat yang diberikan adalah:

a) Jangan-jangan batu pertama yang diletakkan Bapak Wapres untuk

pembangunan Kuala Namu telah menjadi batu nisan?

c) Kenapa harga pembelian ATK yang sama berbeda-beda?

d) Untuk apa gedung serba guna bila kita belum mampu memberdayakan petani

kita?

e) Untuk apa badan ini bila tidak memberikan jaminan apa yang kita konsumsi

sehari-hari itu bebas dan sehat?

f) Apakah jumlah kasus korupsi yang cuma 37 ini tidak salah ketik?

g) Mungkinkah pertumbuhan ekonomi sebesar 7% bisa kita capai dengan

investasi yang tidak kunjung bertambah?.

h) Apakah angka sebesar tersebut sebanding dengan realita pembangunan yang

benar-benar dapat dirasakan masyarakat?

Secara pragmatik, pertanyaan di atas bukan bertujuan untuk meminta penjelasan tetapi adalah memberikan pendapat. Pendapat yang sesungguhnya ingin dikemukakan adalah:

a) Pembangunan Bandara Kuala Namu berjalan lambat.

b) Harga AC tersebut terlalu mahal.

c) Harga pembelian ATK berbeda-beda.

d) Memberdayakan petani lebih prioritas dibanding pembanguann gedung serba

guna.

e) Badan ini (DKP) tidak memberikan jaminan apa yang kita konsumsi sehari-

hari itu bebas dan sehat.

g) Pertumbuhan ekonomi sebesar 7% tidak mungkin bisa kita capai dengan

investasi yang tidak kunjung bertambah.

h) Angka sebesar tersebut tidak sebanding dengan realita pembangunan yang

benar-benar dapat dirasakan masyarakat.

Kata tindak tutur yang digunakan yang secara implisit memberikan pertanda ujaran

sebagai tindak tutur memberikan pendapat adalah jangan-jangan?; apakah tidak

terlalu?; kenapa berbeda-beda?; jadi untuk apa?; lalu untuk apa?; apakah tidak

salah?; jadi untuk apa?;pertanyaan yang timbul, mungkinkah?;pertanyaan

sederhana, apakah sebanding?

Dengan demikian penelitian ini menemukan bahwa modus interogatif digunakan anggota dewan untuk merealisasi tindak tutur meminta penjelasan dan memberikan pendapat. Penanda tindak tutur yang digunakan anggota dewan dalam meminta penjelasan adalah ’kenapa?’,apa?’, dan ’apakah? Sedang penanda tindak

tutur yang digunakan untuk memberikan pendapat adalah jangan-jangan?; apakah

tidak terlalu?; kenapa berbeda-beda?; jadi untuk apa?; lalu untuk apa?; apakah tidak

salah?; jadi untuk apa?;pertanyaan yang timbul, mungkinkah?;pertanyaan

sederhana, apakah sebanding?

Tindak tutur meminta penjelasan dan memberikan pendapat juga direalisasi dalam modus imperatif. Modus imperatif tindak tutur meminta penjelasan dilakukan dengan contoh sebagai berikut:

Tabel 4.5 Tindak tutur meminta penjelasan dalam modus imperatif

No CONTOH UJARAN Makna ilokusi Ptt

23. Tolong bapak buat dulu analisa usaha taninya produksi padi ini. Supaya jangan kita beda pendapat. Ssungguhnya produksi itu berapa? Misalnya, varietas IR 64 berapa, mulai dari persiapan lahan, bibit, pupuk, obat, kemudian pasca panennya, sampe panen kemudian pasca panen.

Ini berapa per kilogtam ini. Untuk ramos berapa, arias berapa, jongkong berapa.

Jangan sampe seperti di inpres 13 ini.

Ini kan disamaratakan pak. Nggak disebut varietas beras. Padahal kan berbeda itu.

Berbeda dia biaya produksi dari masing-masing varietas ini.

Nggak boleh disamaratakan dalam hpp itu.

Tolong buat dulu analisa usaha taninya produksi padi ini// supaya jangan kita beda pendapat

Tolong buat

24. Oleh karenanya melalui

pemandangan umum ini Fraksi Keadilan Sejahtera meminta agar diberikan rincian nama-nama pejabat di jajaran Pemprovsu yang baru-baru ini dilantik, beserta kelengkapan persyaratan yang dituntut peraturan. (PU/FPKS/20 Maret/hal 11). Agar diberikan rincian nama-nama pejabat di jajaran Pemprovsu yang baru-baru ini dilantik. Agar diberikan Lanjutan Tabel 4.5

25. Mohon penjelasan bentuk pengawasan atas BDB oleh Pemprovsu/termasuk permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan BDB tersebut selama ini.

(PU/FPDIP/20 Maret/15). Mohon penjelasan bentuk pengawasan atas BDB oleh Pemprovsu, termasuk permasalahan yang terjadi. mohon penjelasan

26. (35:43) Kalau cerita tentang

masalah, ini cerita beras ya, swasembada. Ketika Pak Harto Presiden pernah Indonesia swasembada? Dapat penghargaan dari PBB. Sudah itu tak ada lagi. Ah, itu kenapa kita dulu begitu? Pak Harto jadi presiden bisa kok dapat swasembada kita negara kita? Dapat penghargaan dari PBB? kok bisa begitu? Kita sekarang kok kek gini? Masalahnya dimana? Rakyat nggak tahu.

Tiba-tiba sekarang ini beras naik, ada operasi pasar....

Dimana salahnya? Orang ribut, kok impor beras? ...A, jadi tolong ceritakan lah apa yang terjadi. Biar kami cerita ke konstituen kami, rakyat kami, yang terjadi kek gini?

Tolong ceritakan lah apa yang terjadi saat ini sehingga kita tidak dapat swasembada beras lagi seperti dulu ketika Pak Harto presiden.

Tolong ceritakanlah

Pada tabel enam di atas terlihat realisasi tindak tutur meminta penjelasan di dalam modus imperatif. Penjelasan yang diminta berhubungan dengan:

a) Tolong buat dulu analisa usaha taninya produksi padi ini// supaya jangan kita

beda pendapat

b) Agar diberikan rincian nama-nama pejabat di jajaran Pemprovsu yang baru-

c) Mohon penjelasan bentuk pengawasan atas BDB oleh Pemprovsu/termasuk

permasalahan yang terjadi.

d) Tolong ceritakan lah apa yang terjadi saat ini sehingga kita tidak swasembada

beras lagi seperti dulu ketika Pak Harto presiden.

Kata tindak tutur meminta penjelasan yang digunakan adalah: tolong buat; agar

diberikan; mohon penjelasan; dan tolong ceritakan.

Tindak tutur memberikan pendapat dalam modus imperatif dilakukan dalam contoh sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tindak tutur memberikan pendapat dalam modus imperatif

No CONTOH UJARAN Makna ilokusi Ptt

27. ... karna dipersulit mengenai KTP. Kalaupun nggak ada KTP/ cukup lah saya rasa surat keterangan terakhir dari kepala desa atau lurah, ..., bukan KTP tok.

Nggak usah kita terpaku pada

KTP.

Mungkin ada SIM/ mungkin ada ee kartu pelajar kartu mahasiswa/ itu semua kan masih bisa itu.

Nggak usah terpaku/ pada KTP saja.

Oleh karena itu saya mohon, atau kami, sarankan, jangan hanya tergantung pada ktp.

Bisa aja identitas lain misalnya supaya dipermudah...

Jadi orang-orang ini nggak usah terpaku pada ktp saja.

Diperbolehkanlah identitas yang lain...

Diperbolehkan lah identitas lain selain KTP (untuk mengajukan klaim) ansuransi) Diperboleh kan Lah

28. …dan kemudian kita berharap

pak, pengusutan lebih lanjut

Supaya ke depan sudah diperiksa

pengembangannya kepada pihak- pihak yang seharusnya bertanggung jawab …

…karena kita tahu, departemen kehutanan kan tak pernah henti…

Kita minta, supaya ke depan sudah

diperiksa diklarifikasi apa penyebab persoalan pembalakan liar di sumatra utara …

diklarifikasi apa penyebab persoalan pembalakan liar di sumatra.

diklarifikasi

29. Oleh karena itu, beberapa kasus, yang mendapatkan perhatian dari publik, pada kesempatan ini, sebagai bentuk transparansi kami