• Tidak ada hasil yang ditemukan

Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

2. URUSAN KESEHATAN

2.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

2.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Urusan Kesehatan dilaksanakan menggunakan Belanja Langsung sebesar Rp181.050.249.814,00 (tidak termasuk belanja langsung rutin SKPD) dan dapat direalisasi sebesar Rp109.881.149.554,00 atau 60,69% (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir).

Capaian target indikator sasaran Bidang Kesehatan tercermin dari realisasi indikator kinerja berupa Indikator SPM dan derajat kesehatan yang menunjukan keberhasilan pembangunan kesehatan melalui pelaksaan program-program dan kegiatan yang mendukungnya di tahun 2014. Capaian indikator kinerja pelayanan kesehatan yang telah dicapai di tahun 2014 sebagai berikut :

Tabel 4.4

Capaian Evaluasi Pembangunan Bidang Kesehatan Tahun 2014 NO I N D I K A T O R SATUAN CAPAIAN 2013 2014

TARGET REALISASI

Indikator SPM Kesehatan

1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 % 98,8 100 96,6

2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

% 132,3 100 100

3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 102,8 100 101,1

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 106 NO I N D I K A T O R SATUAN CAPAIAN 2013 2014

TARGET REALISASI 5. Cakupan neonatus komplikasi

yang ditangani % 81,03 80 92,48

6. Cakupan kunjungan bayi % 99,93 99 98,88

7. Cakupan Desa/ kelurahan

Universal Child Immunization

(UCI)

% 100 100 100

8. Cakupan Pelayanan Anak Balita % 88,37 90 85,61

9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

% 100 100 100

10. Cakupan Balita Gizi Buruk

mendapat perawatan % 100 100 100

11. Penjaringan kesehatan siswa SD

dan setingkat % 99,6 80 95,9

12. Cakupan peserta KB aktif % 83,2 80,2 82,1

13.a Accute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun per 100.000 penddk 6 1 5

13.b Cakupan penemuan dan penanganan penderita Pneumonia Balita

% 72,64 91 78

13.c CDR TB % 103,6 82,6 91

13.d Cakupan Penderita DBD yang

ditangani % 100 100 100

13.e Cakupan Penemuan dan penanganan Penemuan Penderita Diare

% 76.5 86 86

14. Cakupan pelayanan kesehatan

dasar masyarakat miskin % 70,05 50,56 72,12

15. Desa/kelurahan mengalami KLB

yang ditangani <24 jam % 100 100 100

16. Cakupan Desa/ Kelurahan Siaga

Aktif % 100 75 100

Indikator Derajat Kesehatan

1. Angka usia harapan hidup tahun BPS 70,72 BPS

2. Angka kelangsungan hidup bayi per 1000

KLH 990.08 991 992.75

3. Persentase Balita Gizi Buruk % 0,7 1,3 0,09

4. AKI per 100.000 KLH per

100.000 KLH

183.24 114 243,75

5. AKB per 1.000 KLH per 1000

KLH

9,92 9 7,25

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 107

a. Kondisi Mortalitas

Secara umum angka mortalitas tahun 2014 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel. 4.5

Indikator Angka Kematian Tahun 2014

NO INDIKATOR SATUAN TAHUN 2013 TAHUN 2014 TARGET REALISASI 1. Angka kelangsungan hidup

bayi per 1000 KLH 990,08 991 992,75

2. AKI per 100.000 KLH per 100.000

KLH 183,24 114 243,75

3. AKB per 1.000 KLH per 1000

KLH 9,92 9 7,25

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014

1) Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Pekalongan mengalami penurunan, pada tahun 2013 AKB sebesar 9,92 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2014 AKB 7,25 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian bayi riil sebanyak 116 bayi. Penyebab terbesar kematian bayi adalah BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) sekitar 25,86%, disusul kasus Akfisia (sesak napas) sebesar 23,28%, Diare 1,72%, Pneumonia 2,59%, Sepsis 2,59% sedangkan sisanya 43,97% kasus lainnya (Infeksi, kongenital, ikterus, dll)

2) Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Pekalongan mengalami peningkatan yang cukup signifikanl, pada tahun 2013 AKI sebesar 183.24 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2014 AKI39 kasus (243,75 per 100.000 kelahiran hidup).

3) Penyebab terbesar kematian ibu, dari 39 kematian ibu, 16 diantaranya disebabkan PEB/Preeklamsi (keracunan kehamilan), 6 disebabkan pendarahan, 4 kasus jantung/

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 108 decomp, 3 Karena Infeksi, 2 Karena TB paru dan sisanya karena penyakit penyerta lainnya (8 kasus)

b. Kondisi Morbiditas

Angka morbiditas tahun 2014 dibanding tahun 2013, sebagaimana ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.6

Indikator Angka Morbiditas Tahun 2013 dan 2014 NO. I N D I K A T O R TAHUN 2013 TAHUN 2014

TARGET REALISASI

1 Incident rate DBD per 10.000 penddk 3,36 2,1 2,0

2 CFR DBD 1,03 2,1 2,79

3 Cakupan penemuan dan penanganan

Penderita DBD 100% 100% 100%

4 Cakupan penemuan Penderita TBC BTA (+) 103,6% 82,3% 91%

5 Angka Kesembuha TB Paru 94% 95,8% 91%

6 Cakupan penanganan HIV/AIDS 100% 100% 100%

7 AFP Rate per 100.000 penduduk< 15 thn 6 5 5

8 Desa/kelurahan mengalami KLB yang

ditangani < 24 jam 100% 100% 100%

9 Cakupan desa/kelurahan Universal Child

Immunization (UCI) 100% 100% 100%

10 Balita Gizi Buruk 0,07% 1,3% 0,09%

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014

1) Case Fatality Rate (CFR) Demam Berdarah Dengue

Angka Kematian /Case Fatality Rate (CFR) akibat penyakit DBD masih terjadi, dimana pada tahun 2014masih mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 dari 1,03% menjadi 2,79%. Masih terjadinya kematian akibat DBD kemungkinan karena keterlambatan membawa penderita ke Rumah Sakit/Pelayanan Kesehatan dan kurangnya pengetahuan keluarga penderita tentang tanda-tanda penyakit DBD serta kemungkinan karena penatalaksanaan penderita DBD yang kurang tepat di Rumah Sakit.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 109 2) Cakupan penemuan dan penangan Pasien Baru TB BTA Positif

Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (+), didapat dari perhitungan persentase jumlah penderita TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati dibagi dengan jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) di wilayah kerja pada kurun waktu yang yang lalu. Dari 940 jumlah TBC BTA (+) yang diobati, ditemukan 852 BTA Positif (91%).

Case Detection Rate (Penemuan Penderita Baru) TB > 82,3%, adalah penemuan penderita TB.Diperoleh dari perhitungan persentase jumlah penderita yang ditemukan dibagi dengan jumlah keseluruhan kasus TB yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Pada tahun 2014, perkiraan 940 penderita TB yang ada, sebanyak 852 orang ditemukan (91%). 3) Cakupan penemuan HIV/Aids tertangani.

Penderita HIV dapat diperoleh dari hasil perbandingan jumlah penderita pada tahun 2014 sebanyak 37 orang dibagi jumlah orang yang beresiko tertular HIV sebanyak 10.562 orang. Diperoleh hasil 0,34 dari target yang ditetapkan <0,5%. Hal ini dikarenakan belum semua penderita HIV ditemukan. Angka Estimasi Penderita HIV/AIDS kab Pekalongan adalah 400

4) Accute flacid Paralysis (AFP)

Accute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 Th, AFP rate ditemukan 5 kasus (100%), tujuan penemuan kasus lumpuh layuh di masyarakat adalah untuk membuktikan bahwa kelumpuhan bukan disebabkan karena virus polio liar, specimen tinja dikirim ke laboratorium Biofarma Bandung. 5) Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 Jam.

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam sudah sesuai target yaitu 100%, penangganan dari tingkat PKD, Bidan Desa sudah tertangani < dari 24 jam

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 110 6) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

Cakupan Universal Child Immunization (UCI) tahun 2014 tercapai 100%, Cakupan UCI berdasarkan target nasional (100%) pencapainan imunisasi dasar lengkap di 285 desa pada wilayah Kabupaten Pekalongan tercapai kekebalan komunitas di 285 desa, dan Pencapaian UCI tingkat puskesmas mencapai 100%. 7) Hasil kegiatan penimbangan Balita yang dilaksanakan pada tahun

2014 sejumlah 60.821 Balita. Diperoleh data hasil prosentase balita gizi buruk sebesat 0,09% (63 balita) angka ini lebih rendah dari target yang ditetapkan 1,3% dan lebih kecil dari tahun 2013. Seluruh balita gizi buruk mendapatkan perawatan. 8) Jumlah Posyandu di Kabupaten Pekalongan sebanyak 1.387

posyandu. Bila dibandingkan dengan rata-rata jumlah Balita sebanyak 60.821 Balita, diperoleh angka rasio Posyandu sebesar 44 Balita per Posyandu.

Tabel 4.7

Jumlah Posyandu dan Balita di Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 – 2014

NO. URAIAN TAHUN

2013 2014 1. Jumlah Posyandu 1.383 1.387 2. Jumlah Balita 69.119 60.821 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014

c. Kondisi Sanitasi Lingkungan

Kondisi Sanitasi Lingkungan Tahun 2014 dibanding tahun 2013, digambarkan secara jelas pada tabel sebagai berikut :

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 111 Tabel 4.8

Kondisi Sanitasi Lingkungan di Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 – 2014

NO. INDIKATOR TAHUN 2013 TAHUN 2014

TARGET REALISASI

1 Cakupan Jamban 64,39% 70% 65,4% 2 Cakupan rumah Sehat 55,79% 70% 57,34% 3 Cakupan Sarana Air Bersih 82,32% 78% 83,14%

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014

1) Cakupan Jamban keluarga di Kabupaten Pekalongan tahun 2014 sebesar 65,4% dimana dari 609.375 KK yang diperiksa sebanyak 134.394 KK yang memiliki jamban. Angka ini meningkat dibanding tahun 2013, dimana cakupan jamban sebesar 64,39%. dengan meningkatnya cakupan, menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

2) Cakupan rumah sehat tahun 2014 sebesar 57,34% dimana dari jumlah 181.574 rumah yang diperiksa /dibina sebanyak 8.160 rumah dinyataka sehat sebanyak 3.596 rumah. Secara target cakupan ini belum tercapai, dan meningkat dibanding tahun 2013.

3) Cakupan sarana air bersih tahun 2014 sebesar 83,14% yaitu dari sejumlah 193.616 rumah tangga, terdapat 146.987 rumah tangga menggunakan air bersih, cakupan ini melampaui target (78%) dan meningkat dibanding tahun 2013.

d. Kondisi Pelayanan Kesehatan

Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pekalongan pemerintah Daerah selalu berupaya untuk mengembangkan sarana pelayanan kesehatan,baik dari

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 112 segi kuantitas maupun kualitas pelayanan kesehatan agar tercipta pelayanan prima di setiap sarana pelayanan kesehatan.

Tabel 4.9

Jumlah Sarana / Prasarana dan Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten PekalonganTahun 2013 – 2014

NO JENIS SARANA / INDIKATOR JUMLAH (TARGET) KET

2013 2014

1. Puskesmas Perawatan 7 8

2. Puskesmas Non Perawatan 19 19 3. Puskesmas pembantu 50 50 4. Poliklinik Kesehatan Desa 171 174

5. Posyandu 1382 1383

6. Rumah Sakit 3 3 1 RS Swasta

7. Jumlah Dokter 52 54

8. Jumlah Bidan 268 278

9. Rasio Dokter per 1000 pddk 10. Cakupan pertolongan persalinan

ol. Tenaga kesehatan yang

memiliki kopentensi kebidanan 100 101.1 100 11. Cakupan komplikasi kebidanan

yang ditangani 92,75 100 100

12. Cakupan pelayanan kesehatan

rujukan pasien masyarakat miskin 42.64 72.12 50.56 13. Rasio Puskesmas 0.030 0.031 0.030 14. Rasio Puskesmas pembantu (per

1000 pddk) 0.054 0.057 0.050

15. Rasio Rumah Sakit (per 1000

pddk) 0.0033 0.003 0.004

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014

Pada Tahun 2014 di Kabupaten pekalongan terdapat 3 Unit Rulah Sakit, yang terdiri dari 2 Rumah Sakit Pemerintah yaitu RSUD Kraton (BLUD) dan RSUD Kajen (BLUD) serta 1 Rumah Sakit Swasta yaitu RSI Muhammadiyah Pekajangan pekalongan. Rasio Rumah Sakit di Kabupaten Pekalongan sebesar 0,0034 per 1.000 penduduk.

Jumlah Puskesmas tahun 2014 sebanyak 27 Puskesmas terdiri dari 8 Puskesmas Perawatan dan 19 Puskesmas non perawatan yang tersebar di 19 Kecamatan. Puskesmas Pembantu

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 113 sebanyak 50 Unit, Pos Kesehatan Desa (PKD) 174 Unit, dan Posyandu sebanyak 1.383 Posyandu.

Bila Jumlah Sarana Kesehatan (Puskesmas, Pustu, PKD) dibandingkan dengan jumlah Penduduk sebanyak 867.573 Jiwa, diperoleh angka rasio 0,29 per 1.000 penduduk atau 2,9 per 10.000 Penduduk. Rasio Puskesmas 0,031 per 1.000 penduduk dan Rasio Pustu sebesar 0,057 per 1.000 penduduk.

Jumlah Kunjungan Pasien Jamkesmas di Sarana Pelayanan Kesehatan sebanyak 384.209 orang, atau 72,12%. Jumlah kunjungan meningkat dibanding tahun 2012 (70,12%)

Sementara untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi, yaitu tingkat pemanfaatan sarana pelayanan, mutu pelayanan dan tingkat efisiensi pelayanan.

Untuk mengetahui tingkat ketiga hal tersebut diperlukan beberapa indikator, antara lain adalah :

1) Bed Ocuppancy Rate (BOR) yaitu prosentase pemakaian tempat tidur pada suatu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR idealnya adalah antara 65% – 85%. Pada BOR diantara angka tersebut berarti pemanfaatan tempat tidur disuatu rumah sakit cukup efisien. Angka BOR dibawah 65% menandakan penggunaan tempat tidur belum efisien sedangkan BOR diatas 85% menandakan tingginya penggunaan tempat tidur sehingga beresiko terjadi infeksi nosokomial.

2) Average Length of Stay (Av LOS) yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 114 mutu pelayanan. Secara umum LOS ideal adalah kurang dari 12 hari.

3) Bed Turn Over (BTO) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam satuan waktu tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai. Idealnya selama satu tahun sebuah tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. 4) Turn Over Interval (TOI) yaitu rata-rata hari, tempat tidur

tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1 – 3 hari. 5) Net Death Rate (NDR) yaitu angka kematian lebih dari 48

jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar.

6) Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Nilai GDR sebaiknya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar.

Tabel 4.10

Capaian Indikator Kinerja RSUD Kraton Tahun 2014

INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2013 TAHUN 2014

TARGET REALISASI % Kunjungan Pasien Rawat Jalan Orang 128.767 119.193 143.150 120,10 Kunjungan Pasien Rawat Inap :

- Bed Ocuppancy Rate (BOR) % 77,40 65 - 85 72,71 100

- Average Length of Stay (Av

LOS) Hari 4,83 3 - 12 3,75 100

- Bed Turn Over (BTO) Hari 1,11 1 - 3 1,4 100

- Turn Over Interval (TOI) Kali 74,09 > 30 70,89 100

- Net Death Rate (NDR) %o 24,60 < 25 16,56 100

- Gross Death Rate (GDR) %o 44,72 < 45 47,6 100

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 115 Tabel 4.11

Capaian Indikator Kinerja RSUD Kajen Tahun 2014

NO INDIKATOR TAHUN 2012 2013 2014 Rawat Inap 1. Pasien Masuk 8085 11.266 11.318 2. BOR (%) 60,17 74,49 75,92 3. LOS (Hari) 4,44 4,46 4,48 4. TOI (Hari) 2,95 1,25 1,23 5. NDR (%) 19,83 16,02 16,39 6. GDR (%) 48,84 37,64 39,84

Rawat Jalan (Pasien)

1. Umum 2.925 2.419 2.103 2. Anak 4.479 6.822 8.004 3. THT 2818 3.478 4.040 4. Urologi - - 1.395 5. Gigi 1.926 2.028 1.995 6. Mata 5.496 6.989 7.795 7. Dalam 10.504 13.237 17.321 8. Bedah 3.121 4.456 4.735 9. Kandungan 3.160 4.870 4.928 10. Syaraf 4.936 5.847 6.776 11. Gizi 614 663 367 12. Fisioteraphy 1.404 1.968 7.370 13. Radiologi 263 901 3.643 14. Laboraturium 2.083 2.914 5.119

Sumber : RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, 2014

2.3. Permasalahan dan Solusi

Dokumen terkait