• Tidak ada hasil yang ditemukan

URUSAN PENATAAN RUANG

Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan pengendalian ruang dan pengendalian ruang. Urusan Penataan Ruang Kabupaten Pekalongan adalah untuk mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat, serta efisien dalam alokasi investasi.

Fokus penataan ruang melangkah maju pada aspek penyelenggaraan penataan ruang yang lainnya yaitu pemanfaatan ruang

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 133 dan pengendalian pemanfaatan ruang. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan penekanan pemahaman terhadap fungsi penataan ruang yang merupakan alat untuk sinkronisasi program pembangunan. Langkah maju yang dilakukan dalam penataan ruang ini tentunya memiliki berbagai tantangan terutama untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan meliputi aspek sosial dan ekonomi, serta secara khusus aspek lingkungan. Selain itu diperlukan pula penegakan wibawa hukum terkait penataan ruang, sehingga penataan ruang tidak hanya menjadi arahan saja. Dan yang terpenting semua kalangan memahami penataan ruang yang ujungnya, penataan ruang menjadi milik kita bersama.

Penataan ruang Kabupaten Pekalongan disusun sesuai potensi dan permasalahan baik internal maupun eksternal serta memperhatikan perencanaan tata ruang pada tingkat yang lebih tinggi seperti RTRWN, RTRW Provinsi Jawa Tengah, dan RTRW Kawasan Petanglong. Salah satu permasalahan dalam penataan ruang adalah adanya alih fungsi lahan terutama lahan pertanian yang terjadi pada setiap tahun.

Penataan tata ruang Kabupaten Pekalongan tahun 2011 – 2031 adalah untuk mewujudkan daerah sebagai sentra pengembangan industri pengolahan dan perdagangan dengan tetap mempertahankan pertanian untuk mendukung perkembangan wilayah. Penataan tata ruang Kabupaten Pekalongan disusun dengan memperhatikan kecenderungan dan arahan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan sesuai dengan jangka waktu perencanaanya. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten Pekalongan antara lain sebagai berikut :

a. Pengembangan prasarana perhubungan energi dan permukiman untuk menunjang sektor industri;

b. Pengembangan prasarana penunjang sektor pertanian dan mempertahankan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta mengembangkan pertanian pangan produktif berkelanjutan;

c. Pemantapan perlindungan kawasan lindung untuk menjaga kelestarian lingkungan sumber daya alam dan buatan;

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 134 d. Pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya untuk

mendukung kemantapan sistem agropolitan yang berbasis pertanian dan ekowisata;

e. Pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan strategis untuk perlindungan kawasan sesuai fungsi utama kawasan;

f. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara.

5.1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan untuk mendukung Urusan Penataan Ruang dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Dinas Pekerjaan Umum

Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan

Penyusunan DED Penataan Kota Kecamatan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

a. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, dengan kegiatan Penunjang Kegiatan BKPRD

(Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah).

b. Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan :

1) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Wonokerto dan Kecamatan Sragi;

2) Identifikasi Kawasan Perkotaan dan Perdesaan di Kabupaten Pekalongan;

3) Review RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan Tahun 2014;

4) Studi Implementasi Perda RTRW Kabupaten Pekalongan; 5) Validasi Deliniasi RDTR Kec. Kedungwuni dan Kec. Wiradesa.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 135

5.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Urusan Penataan Ruang tahun 2014 dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan sebesar Rp970.647.000,00 dan dapat terealisasi sebesar Rp930.157.200,00 atau 95,83%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir).

Capaian target indikator sasaran Urusan Penataan Ruang tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2014. Kineja Urusan Penataan Ruang yang dicapai di tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.19

Indikator Kinerja Urusan Penataan Ruang Tahun 2014 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2013 TAHUN 2014

TARGET REALISASI % 1. Rasio Ruang Terbuka

Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB

% 24 27 28 103,70

2. Ruang Publik yang

Berubah Peruntukannya % 0 22 0 0,00

3. Rasio bangunan ber- IMB

per satuan bangunan % 15 25 28,55 114,20

4. Jumlah pengelolaan

pertamanan buah 3 4 4 100,00

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, 2014

a. Pada tahun 2014, Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB mencapai 28% atau 7,69% diatas target 26% dan tetap tidak mengalami peningkatan maupun penurunan jika dibandingkan capaian tahun 2013.

b. Ruang Publik yang berubah peruntukannya mencapai 0% atau sangat jauh diatas target 20% dan tidak mengalami peningkatan (stagnan) jika dibandingkan capaian tahun 2013 sebesar 0%.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 136 c. Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan mencapai 28%

atau 12% diatas target 25% dan mengalami peningkatan jika dibandingkan capaian tahun 2012 sebesar 15%.

d. Jumlah pengelolaan pertamanan mencapai 4 buah atau 100% sesuai target 4 buah dan mengalami peningkatan jika dibandingkan capaian tahun 2013 sebesar 33,33%.

5.3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan

Permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan urusan penataan ruang adalah sebagai berikut :

1) Masih kurangnya koordinasi dalam penataan ruang daerah; 2) Informasi tentang rencana tata ruang belum tersosialisasi

secara luas dan lengkap;

3) Masih adanya kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang;

4) Masih kurangnya personil yang menangani penataan ruang daerah; dan

5) Terbatasnya Ruang Terbuka Hijau sebagai Fasilitas ruang publik.

b. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam upaya peningkatan kinerja telah diupayakan :

1) Meningkatkan koordinasi dalam perencanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang melalui Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah;

2) Melengkapi regulasi peraturan daerah tentang rencana tata ruang daerah;

3) Meningkatkan sosialisasi rencana tata ruang daerah dengan membuat instrument sosialisasi yang efektif;

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014 137 4) Peningkatan kemampuan personil yang menangani penataan

ruang daerah; dan

5) Pembangunan dan perawatan taman kota, diusahakan bisa menambah ruang terbuka hijau tiap tahunnya.

Dokumen terkait