HASIL DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
B. ANALISA DATA PARTISIPAN 1 1 Latar Belakang Kehidupan1 Latar Belakang Kehidupan
B.6 Rekapitulasi Dinamika Social Identity pada SJ
Komponen Keterangan
Latar Belakang Kehidupan
SJ senang mendengarkan musik.
Di masa SMP, SJ suka mendengarkan musik punk. Musik punk dikenalkan oleh teman-teman SMP nya. Menikmati pertunjukan musik (gigs) hampir setiap akhir pekan.
Lebih tertarik dengan gigs yang menampilkan band-band punk.
Mencoba mengonsumsi rokok, alkohol, dan narkoba karena terpengaruh pergaulan.
Merasakan efek yang tidak menyenangkan dalam mengonsumsi rokok, alkohol, dan obat-obatan. Langsung berhenti mengonsumsi rokok, alkohol, dan obat-obatan setelah mendapatkan ketidakpuasan.
Latar Belakang Mengenal Musik Hardcore
Menginjak kelas 1 SMA, SJ menghadiri sebuah acara gigs bernama “Core and Role”
Dari acara tersebut, SJ pertama kali melihat band-band hardcore.
Merasa musik hardcore tidak berbeda jauh dari musik punk.
Meskipun demikian, SJ merasa musik hardcore lebih keras dan liriknya lebih bersemangat dibanding punk.
Penampilan, musik, serta lirik yang dinilai lebih keren (gagah, dan garang) dibanding punk, membuat SJ tertarik dengan musik hardcore.
Latar Belakang Mengenal Straight Edge
Selang 6 bulan sejak berhenti merokok, SJ pergi ke sebuah acara.
Menonton perform band Empat Belas.
SJ melihat sepasang simbol X yang dicoretkan di kedua punggung tangan vokalis Empat Belas.
Merasa bingung dan heran.
Memperhatikan sekelilingnya, dan menyadari beberapa orang memakai simbol X di punggung tangan, seperti vokalis Empat Belas.
SJ menebak-nebak arti simbol X yang dilihatnya. Rasa penasaran terhadap simbol X muncul.
SJ menanyakan arti simbol X tersebut kepada teman nya di sekolah yang mengerti hardcore.
Dari penjelasan temannya, akhirnya SJ memperoleh informai bahwa simbol X merupakan lambang sebuah pergerakan bernama straight edge.
Evaluation Bermodalkan informasi awal, SJ mencari tahu lebih dalam mengenai stright edge melalui internet, zine, serta diskusi.
Mendengarkan lagu dan membaca lirik band-band stright edge.
Motivasi untuk menjadi straight edge mulai muncul ketika SJ mendengarkan sebuah lagu berjudul Make a Change dari band Youth of Today.
Lirik lagu Make a Change memberikan pesan bahwa straight edge sebenarnya lebih ‘keras’ (garang) dari rokok, alkohol, dan narkoba.
Mengumpulkan informasi lebih dalam untuk memastikan apakah straight edge pantas untuk diikuti.
-Kagum dengan pergerakan straight edge
Pembentukan Identitas Straight Edge
Categorization -Merasa cocok dengan straight edge karena sudah berhenti merokok dan suka musik hardcore.
-Momen sejalan antara berhenti mengonsumsi rokok dan mengenal straight edge.
Evaluation
-Ingin menjadi bagian dari straight edge.
-Memastikan dirinya mengenal straight edge secara mendalam, sebelum meng-klaim diri.
-Merasa belum siap menggunakan simbol X
Ada kecemasan akan di judge oleh straight edger lain.
SJ berusaha mengumpulkan informasi lebih dalam lagi mengenai straight edge.
Role Transition (non-member menjadi new member)
Social Comparison
Memilih straight edge meskipun banyak pergerakan lain di scene hardcore.
Merasa straight edge merupakan budaya murni dari hardcore.
Ingin berbeda dengan penikmat hardcore yang lain yang identik dengan rokok.
Merasa straight edge adalah pergerakan yang unik, tidak banyak dikenal (minoritas).
Commitment
Merasa mampu menjadi straight edge SJ menyadari kapasitas yang ia miliki. Yakin tidak akan kembali ke ‘masa lalu’.
Merasa straight edge bukan hanya untuk hari ini, namun seterusnya
Identification Merasa telah memiliki keyakinan (commitment)
akan pilihannya.
Usia 15 tahun, meng-klaim diri sebagai straight edge.
Merasa dengan meng-klaim berarti telah berkomitmen.
Merasa bangga saat memakai simbol X untuk pertama kalinya. (self esteem)
Conformity
Membuat simbol X untuk pertama kalinya di kedua punggung tangannya saat pergi ke gigs.
Role Transition (quasi member -> acceptance -> full member)
SJ dihampiri oleh straight edge lain karena memakai simbol X (categorization)
SJ merasa straight edger lain tidak sombong. SJ merasa dirangkul oleh straight edger lain. SJ berbaur dengan kelompok
Kelompok memfasilitasi informasi kepada SJ. Kelompok memberikan referensi musik straight edge.
Dikenalkan dengan straight edge senior bernama Yopie
Merasa memiliki kedekatan dengan Bang Yopie Memakai simbol X secara berlebihan, bahkan di sekolah
Menggunakan simbol X agar diperhatikan oleh orang lain
Rasa ingin tahu orang lain, membuat SJ bangga Evaluation
Merasa kehidupannya monoton, ingin ada yang berbeda
Menginginkan kegiatan yang baru dan berbeda bersama teman-temannya
Temuan Baru:
Membentuk band straight edge karena belum ada band straight edge. (membuat kelompok kecil) Identification (band)
Mengenakan simbol X pada saat perform Membawa spidol dari rumah.
Memakai X agar diakui sebagai band straight edge. Ingin menginspirasi orang lain lewat simbol X. Conformity (band)
Jika lupa membawa spidol, member akan meminjam pada yang membawa.
Membuat simbol X jika melihat member lain membuat X.
Commitment (band)
Tidak memaksa member utuk membuat X. Percaya dengan komitmen rekan nya.
Merasa tidak perlu berlebihan menggunakan X -Simbol X sudah melekat di hati
Evaluation (+)
-Hanya memakai simbol X di punggung tangan saat sedang perform band dan berada di gigs
-Untuk sehari-hari hanya menggunakan simbol X di aksesoris dan baju nya.
-Meskipun hanya mengenakan aksesoris, SJ tetap merasa bangga.
Straight edge bukan acuan menilai baik-buruk nya seseorang.
Merasa lebih mampu mengontrol diri.
Merasa straight edge menyelamatkan hidupnya. Mampu mengembangkan jaringan lebih luas (banyak teman dari dalam, maupun mancanegara) Bisa membentuk band straight edge.
Merasa dirinya lebih berkembang.
Di sponsori (endorse) oleh salah satu clothing line straight edge.
Mendapat sanjungan dari orang di sekitarnya. Bangga dan senang menjadi straight edge
Evaluation (-)
Diremehkan oleh beberapa wanita, karena dianggap tidak jantan.
Commitment
Akan mengkritik balik jika ada yang menjelekkan straight edge
Jika seseorang yang berasal dari scene hardcore menjelekkan straight edge, SJ akan mengajaknya beradu argumen.
Karena diremehkan oleh wanita, semakin membuatnya ingin membuktikan komitmen nya yang berbeda (anti mainstream).
Dengan mendengarkan dan membaca lirik lagu band straight edge, iSJ kembali bersemangat.
SJ merasa tidak sendirian dalam menjalani budaya straight edge.
Band straight edge adalah panutan.
C. ANALISA DATA PARTISIPAN 2