• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1. Kesimpulan

Gambaran gaya komunikasi guru pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di SMK Negeri 11 Bandung meliputi 6 dimensi, yaitu (1) penciptaan suasana kelas, (2) pemberian tugas kepada siswa, (3) sikap guru dalam diskusi kelas, (4) penetapan aturan dalam kelas, (5) metode mengajar, dan (6) kedekatan guru kepada siswa. Gambaran gaya komunikasi guru pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Negeri 11 Bandung dipersepsi telah cukup efektif. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, bahwa menurut responden gaya komunikasi guru yang diterapkan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di SMK Negeri 11 Bandung telah dilaksanakan secara cukup optimal. Jawaban responden tertinggi berada pada dimensi “penetapan aturan dalam kelas kelas” yang berarti

bahwa aturan yang diterapkan dalam kelas telah dilaksanakan dengan cukup baik dan optimal. Sedangkan jawaban responden terendah berada pada dimensi “sikap guru dalam diskusi kelas” yang berarti guru masih belum mengoptimalkan

sikapnya dalam melaksanakan diskusi kelas.

Tingkat berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Negeri 11 bandung meliputi 5 dimensi, yaitu (1)

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kemampuan berpikir lancar (fluency), (2) kemampuan berpikir luwes (flexibility), (3) kemampuan berpikir original (originality), (4) kemampuan berpikir memerinci (elaboration), dan (5) kemampuan berpikir menilai (evaluation). Secara keseluruhan dimensi berpikir kreatif siswa berada pada kategori sedang. Hal ini berarti bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di SMK Negeri 11 Bandung masih belum dapat ditingkatkan dan dikembangkan secara optimal. Jawaban responden tertinggi berada pada dimensi “kemampuan berpikir memerinci (elaboration) dan kemampuan berpikir menilai (evaluation)” yang berarti guru telah mampu mengembangkan kemampuan berpikir memerinci (elaboration) dan kemampuan berpikir menilai (evaluation) dengan optimal. Sedangkan jawaban responden

terendah berada pada dimensi “kemampuan berpikir original (originality)” yang

berarti guru belum mengoptimalkan kemampuan berpikir original (originality) siswa.

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa secara parsial gaya komunikasi guru tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan berpikir kreatif siswa, artinya gaya komunikasi guru tidak memiliki hubungan dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

5.2. Rekomendasi

Kesimpulan di atas merujuk kepada skor persentase variabel gaya komunikasi dan skor persentase variabel berpikir kreatif. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas gaya komunikasi guru pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di SMK Negeri 11 Bandung cukup efektif, tetapi masih belum optimal. Hal ini terlihat dari skor persentase terendah pada dimensi sikap guru dalam diskusi kelas. Maka dari itu penulis menyarankan agar guru memperhatikan kemampuan siswa dalam melaksanakan diskusi kelas, agar guru dapat mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Sehingga guru dapat menyesuaikan gaya komunikasi yang cocok kepada siswa terhadap kegiatan diskusi kelas yang akan dilaksanakan. Dan pada akhirnya siswa akan memahami materi yang disampaikan dalam diskusi kelas. Selain itu, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan pemilihan metode mengajar yang dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.

2. Berpikir kreatif siswa merupakan salah satu aspek dalam pengembangan kreativitas. Maka guru perlu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Salah satu caranya adalah dengan membuat siswa turut aktif dalam proses pembelajaran di kelas seperti kegiatan diskusi, presentasi, pemberian soal tes di tiap akhir pembelajaran atau mengadakan sebuah permainan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Sehingga siswa akan merasa terbuka wawasannya dan berusaha untuk mengembangkan pemikirannya dalam melaksanakan tugasnya. Guru harus sebagai fasilitator dalam membimbing dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi dan penyedia sumber belajar.

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Sekolah perlu dapat memfasilitasi baik sarana maupuan prasarana yang dapat mendukung pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa dan segala aktivitas guru di dalam proses pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran serta menghasilkan siswa yang kreatif dan inovatif.

4. Penelitian ini masih belum mencapai hasil berpikir kreatif siswa secara utuh. Oleh karena itu, dalam penelitian selanjutnya yang akan meneliti berhubungan dengan variabel berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran, untuk instrumen tes berpikir kreatif harus berdasarkan pada standar kompetensi mata pelajaran produktif administrasi perkantoran. Selain itu, dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan variabel lainnya yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif siswa dan menggunakan instrumen yang berbeda, yang mungkin dapat mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa secara utuh.

124

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Ali, Mohamad. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung : Angkasa.

Barnawi & Mohammad Arifin. (2012). Etika & Profesi Kependidikan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Hunsaker, Philip L. (2001). Training In Management Skills. New Jersey : Prentice Hall. Inc

Komala, Lukiati. (2009). Ilmu Komunikasi Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung : Widya Padjadjaran.

Margono, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Muhammad, Arni. (2009). Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung : Karya Adhika Utama.

_________________. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung : Karya Adhika Utama.

Munandar, Utami. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Munandar, S.C.U. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta : Gramedia.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. (2010). Metode Penelitian

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rohim, H. Syaiful. (2009). Teori Komunikasi Perspektif, Ragam, dan Aplikasi. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Semiawan, Conny R., et al. (2010). Dimensi Kreatif Dalam Filsafat Ilmu. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Muhidin. (2011). Desain Penelitian

Kuantitatif. Bandung : Karya Adhika Utama.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode

R&D. Bandung : CV. Alfabeta.

Supriadi, Dedi. (2001). Kreativitas, Kebudayaan & Perkembangan IPTEK. Bandung : Alfabeta.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran UPI. (2011). Kurikulum

dan Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Widjaja, H.A.W. (2010). Komunikasi, Komunikasi & Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara.

Yusuf, Pawit M. (2010). Komunikasi Instruksional Teori dan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara.

Yusup, Pawit M.. (1990). Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi instruksional. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Karya Tulis :

Somantri, Mohamad Tatang. (2002). Pengaruh Komunikasi Pendidikan Terhadap

Keberhasilan Pelaksanaan Dharma Pendidikan Di Institut Teknologi Bandung. Tesis Magister pada Program Studi Ilmu Sosial Bidang Kajian

Utama Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung : tidak diterbitkan.

Yuniawati, Lisda. (2011). Gaya Komunikasi Guru Pendidikan Anak Usia Dini

(Paud) Warnasari Dalam Berkomunikasi Dengan Peserta Didik. Jurusan

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Sumber Internet :

Brilliantiririn. (2012). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap

Kemampuan Siswa Berfikir Kreatif Di SMP Negeri 42 Palembang.

[Online]. Tersedia :

http://brilliantiririn.wordpress.com/2012/04/23/pengaruh-pembelajaran- berbasis-masalah-terhadap-kemampuan-siswa-berfikir-kreatif-di-smp-negeri-42-palembang-2/ [23 Januari 2013]

Indrawati, Indah. (2011). Pengaturan Kondisi Kelas dan Iklim Belajar Murid. [Online]. Tersedia :

http://indhatugas.blogspot.com/2011/01/pengaturan-kondisi-kelas-dan-iklim.html [21 Mei 2013]

Muhidin, Sambas Ali. (2013). Contoh Penyusunan Teknik Analisis Data. [Online]. Tersedia : http://sambas.staf.upi.edu/2013/01/22/contoh-penyusunan-teknik-analisis-data/ [6 Maret 2013]

___________________. (2013). Methode Succesive Interval (MSI). [Online]. Tersedia : http://sambas.staf.upi.edu/2013/01/16/methode-succesive-interval-msi/ [6 Maret 2013]

Munasco, Dedzuel. (2012). Berpikir Kreatif. [Online]. Tersedia :

http://www.basmalahspecialclass.com/2012/04/berpikir-kreatif.html#axzz2IZq8dZgV. [21 Januari 2013]

Partha. (2012). Metode Pemberian Tugas, Proyek, dan Pengajaran Beregu Dalam

Pembelajaran Matematika. [Online]. Tersedia :

http://partha31.wordpress.com/2012/01/14/metode-pemberian-tugas-proyek-dan-pengajaran-beregu-dalam-pembelelajaran-matematika/

[21 Mei 2013]

Ramadhani, Kurnia. (2013). Pengelolaan Hubungan Komunikasi Guru dan Siswa.

[Online]. Tersedia :

http://kurnia- ramadhani.blogspot.com/2013/05/pengelolaan-hubungan-komunikasi-guru.html [21 Mei 2013]

Santosa, Duwi. (2013). Ciri-ciri Berpikir Kreatif. [Online]. Tersedia :

http://www.galeripustaka.com/2013/03/ciri-ciri-berpikir-kreatif.html

[10 April 2013]

[Online]. Tersedia : http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-metode-pembelajaran-macam.html [21 Mei 2013].

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Wibowo, S. Agung. (2010). Tentang Peraturan Kelas. [Online]. Tersedia :

http://agung1971.wordpress.com/2010/04/08/tentang-peraturan-kelas/ [21

Dokumen terkait