• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

3.2. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian 1.Metode Penelitian

3.2.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti membutuhkan data-data yang diperlukan yang kemudian akan diolah untuk menguji hipotesis. Untuk mengumpulkan data-data tersebut, peneliti membutuhkan teknik serta alat dalam pengumpulan data. Adapun teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Dalam teknik ini, tes yang diberikan yaitu berupa tes essay (essay

test). S. Margono (2009 : 170) menyatakan bahwa “Tes essay (essay test)

yaitu tes yang menghendaki agar testee memberikan jawaban dalam bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri”.

Tes kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini berupa tes essay dari mata pelajaran produktif administrasi perkantoran kelas XI AP. Di mana dalam tes essay ini diharapkan dapat melihat sejauh mana kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki oleh siswa kelas XI AP dari mata pelajaran produktif administrasi perkantoran. Dalam menyusun soal tes essay, terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan, diantaranya :

1. Menyusun kisi-kisi soal tes essay.

2. Merumuskan soal-soal pertanyaan tes essay.

3. Menetapkan scoring pada setiap bulir soal tes essay. Dalam penelitian ini setiap jawaban dari responden diberi bobot nilai sesuai dengan kriteria penilaian tes essay (terlampir). Adapun penetapan scoring yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Penilaian indikator dan dimensi

a. Memberikan bobot nilai pada setiap bulir soal berdasarkan kriteria penilaian tes essay per indikator dari dimensi berpikir kreatif.

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Menjumlahkan bobot nilai dari tiap-tiap indikator berdasarkan dimensi berpikir kreatif.

c. Penetapan skor pada tiap-tiap dimensi berpikir kreatif. 2. Penilaian bulir soal

a. Menjumlahkan skor dari tiap-tiap dimensi berpikir kreatif pada tiap bulir soal.

b. Penetapan skor pada tiap bulir soal dari penjumlahan skor tiap-tiap dimensi berpikir kreatif.

2. Angket

Angket adalah salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden. Dalam menyusun angket, terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan, diantaranya :

1. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.

2. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif-alternatif jawaban. 3. Pada responden hanya diperlukan tanda check list (√) pada setiap alternatif

jawaban yang telah disediakan secara tepat.

4. Menetapkan scoring pada setiap item-item pertanyaan. Dalam penelitian ini setiap jawaban dari responden diberi nilai dengan menggunakan skala

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.2.6. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu dilakukan uji kelayakan, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik harus memiliki persyaratan, yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) bahwa data tersebut valid. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel.

Uji coba instrumen penelitian dilakukan dengan melakukan uji coba angket dan lembar tes terhadap 20 orang responden. Data angket dan lembar tes yang terkumpul, kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Sesuai dengan variabel yang akan diteliti, angket dan lembar tes yang diujicobakan terdiri atas angket untuk mengukur gaya komunikasi guru dan lembar tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa. Penyebaran jumlah item angket dan lembar tes pada masing-masing variabel tampak pada tabel berikut :

Tabel 3.5

Jumlah Item Angket dan Lembar Tes untuk Uji Coba

No. Variabel Jumlah

Item Angket

Jumlah Item

Lembar tes Jumlah

1. Gaya Komunikasi Guru 34 - 34

2. Berpikir Kreatif Siswa - 7 7

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber : Hasil pembuatan angket dan lembar tes, 2013

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah item angket yang akan diujicobakan sebanyak 34 item dan jumlah item lembar tes yang akan diujicobakan sebanyak 7 item. Sehingga untuk total seluruh item berjumlah 41 item yang akan diujicobakan.

3.2.6.1. Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur ketepatan suatu alat ukur. Pengujian validitas instrumen yaitu menggunakan teknik korelasi

product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :

] ]

(Sumber : Sambas Ali Muhidin, 2010 : 26) Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y N : Jumlah responden

X : Skor Variabel X Y : Skor Variabel Y

ΣX : Jumlah skor Variabel X

ΣY : Jumlah skor Variabel Y X2 : Kuadrat skor Variabel X Y2 : Kuadrat skor Variabel Y

Σ X2

: Jumlah kuadrat skor Variabel X rxy =

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Σ Y2

: Jumlah kuadrat skor Variabel Y

Σ XY : Jumlah hasil kali skor Variabel X dengan skor Variabel Y

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010 : 26) adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir atau item angket dari skor-skor yang diperoleh. Gunakan tabel pembantu perhitungan korelasi. Untuk membuat tabel pembantu perhitungan korelasi, perhatikan unsur-unsur yang ada pada rumus korelasi yang digunakan. Unsur-unsur tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai judul kolom pada tabel. 7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n -2. 8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : 1. Jika nilai hitung rxy > nilai tabel r, maka dinyatakan valid.

2. Jika nilai hitung rxy≤ nilai tabel r, maka dinyatakan

tidak valid.

Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan

Microsoft Excel. Setelah diperoleh nilai rxy kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan dk = n - 2 dimana n = 20 (dk = 20 -2 = 18 = 0,444) dengan taraf nyata

(α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Setelah rhitung tersebut dibandingkan dengan rtabel, selanjutnya cari thitung

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dikarenakan jenis penelitian ini merupakan penelitian sampel. Jika dalam instrumen penelitian dinyatakan valid, maka item tersebut dapat digunakan dalam kuesioner penelitian.

3.2.6.2. Uji Reliabilitas

Pengujian alat pengumpulan data yang kedua adalah pengujian reliabilitas instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. “Uji realiabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya” (Uep dan Sambas, 2011 : 123). Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan

Koefisien Alfa (α) dari Cronbach dengan rumus sebagai berikut :

r11 =

[

]

.

[

]

Dimana rumus varians :

(Sumber : Sambas Ali Muhidin, 2010 : 31)

Keterangan :

r11 : Reliabilitas instrumen/koefisien/korelasi alpha k : Banyaknya bulir soal

Σσi2

: Jumlah varians bulir

σ2

: Varians total

N

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ΣX : Jumlah soal

N : Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010 : 31) adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2. 9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r.

Kriterianya : 1. Jika nilai hitung r11 > nilai tabel r, maka dinyatakan reliabel. 2. Jika nilai hitung r11≤ nilai tabel r, maka dinyatakan tidak

reliabel.

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen angket dan

lembar tes adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach. Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan dk = n - 2 dimana n = 20 (dk = 20 -2 = 18 = 0,444) dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %.

Dea Sekar Komala, 2013

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di Kelas XI SMK Negeri II Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

< rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel. Setelah rhitung tersebut dibandingkan dengan rtabel, selanjutnya dilakukan pengujian dengan uji t. Jika kriterianya thitung > ttabel maka item tersebut reliabel dan sebaliknya jika thitung < ttabel

maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Dokumen terkait