• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekonsiliasi Fiskal tahun 2011

Dalam dokumen BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN (Halaman 24-34)

Penjelasan koreksi fiskal yang terdapat dalam laporan laba rugi PT Millenium Pharmacon International, Tbk pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

a. Penjualan Bersih 1. Obat

Penjualan bersih terhadap penjualan obat sebesar Rp852.658.077.263 yang dikeluarkan oleh perusahaan.

2. Suplemen makanan

Penjualan bersih terhadap penjualan suplemen makanan sebesar Rp85.140.385.895 yang dikeluarkan oleh perusahaan.

3. Produk diagnostik

Penjualan bersih terhadap penjualan produk diagnostik sebesar Rp35.412.257.645 yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Pendapatan ini termasuk objek penghasilan sesuai dengan pasal 4 ayat (1) UU no 36 tahun 2008. Oleh karena itu atas pendapatan ini tidak dilakukan koreksi fiskal.

b. Beban Pokok Penjualan 1. Persediaan awal

Persediaan awal sebesar Rp99.778.907.250 digunakan oleh perusahaan. 2. Pembelian

Pembelian sebesar Rp901.881.755.958 digunakan oleh perusahaan, biaya ini merupakan harga pokok penjualan berkaitan dengan biaya untuk mendapatkan, menagih, memelihara penghasilan sesuai pasal 6 ayat 1 huruf a UU no 36 tahun 2008. Oleh karena itu atas biaya-biaya tersebut tidak dikoreksi fiskal.

3. Biaya pengiriman

4. Persediaan akhir

Persediaan akhir sebesar Rp(120.432.195.384) digunakan oleh perusahaan.

c. Beban Usaha

1. Gaji, upah, dan tunjangan karyawan

Pada Beban Usaha terdapat akun yaitu akun Gaji dan Upah terdapat koreksi positif. Biaya Gaji dan Upah pada Beban Usaha terdapat koreksi positif, berjumlah Rp3.226.190.005. Koreksi positif dilakukan perusahaan karena perusahaan menanggung PPh 21 atas karyawan. Dimana biaya ini harus dilakukan koreksi positif karena PPh Pasal 21 yang ditanggung perusahaan bukan merupakan pengurang sesuai dengan pasal 9 ayat 1 huruf h (UU No. 36 Tahun 2008).

2. Iklan dan Promosi

Iklan dan promosi sebesar Rp5.319.011.634 digunakan oleh perusahaan.Tidak terdapat koreksi karena angka yang sudah dilaporkan sudah final.

3. Perbaikan dan Pemeliharaan

Perbaikan dan pemeliharaan sebesar Rp6.415.178.731 digunakan oleh perusahaan. Biaya ini tidak perlu dikoreksi karena merupakan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dan pemeliharaan gedung atau ruang yang disewakan perusahaan maupun perbaikan dan pemeliharaan ruang kantor perusahaan, termasuk biaya retribusi kebersihan dan iuran pengelolaan lingkungan.

4. Perjalanan

Perjalanan sebesar Rp2.061.908.948 digunakan oleh perusahaan, biaya ini tidak perlu dikoreksi karena menurut penulis biaya ini dikeluarkan untuk keperluan perusahaan yaitu biaya perjalanan dinas kantor.

5. Sumbangan dan Representasi

Sumbangan dan representasi sebesar Rp377.748.563 digunakan oleh perusahaan. Biaya Sumbangan yang dikeluarkan untuk biaya sumbangan penanggulangan bencana Nasional sebagaimana terdapat pada PPh Pasal 6 UU Nomor 36 Tahun 2008 yang dapat diakui pada akuntansi

komersial. Dan tidak dikenakan koreksi pada representasi karena mempunyai daftar nominatif yang berdasarkan SE-/87/PJ.22/1986. 6. Sewa dan Pemeliharaan Gedung

Sewa dan pemeliharaan Gedung sebesar Rp3.155.765.299 digunakan oleh perusahaan.Untuk biaya tersebut perusahaan dan penulis tidak memerlukan koreksi karena merupakan salah satu komponen biaya pengurang penghasilan bruto sesuai dengan Undang Undang PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 huruf nomer 3 tentang biaya biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto.

7. Imbalan Kerja Karyawan

Besarnya koreksi positif yang dilakukan perusahaan sebesar Rp1.967.377.700.Terdapat Koreksi positif perusahaan menerapkan program imbalan kerja karyawan yg tidak didanai sesuai UU Tenaga Kerja No. 13/2003 dan PSAK 24 (revisi 2004) mengenai “imbalan kerja karyawan”. Berdasarkan PSAK 24 (revisi 2004) beban imbalan kerja karyawan menurut UU tenaga kerja diestimasi berdasarkan perhitungan aktuaria dgn menggunakan metode “projected unit credit”.

8. Pos, Telepon dan Teleks

Koreksi positif sebesar Rp325.170.000dilakukan oleh perusahaan.Terdapat koreksi positif terhadap biaya Hp pegawai, dimana pemakaian dilakukan untuk kepentingan pribadi dan tidak boleh dibiayakan.

9. Beban Kantor

Koreksi positif sebesar Rp450.600.000 dilakukan oleh perusahaan. Seharusnya untuk biaya tersebut tidak perlu dikoreksi karena merupakan salah satu komponen biaya pengurang penghasilan bruto sesuai dengan Undang Undang PPh Pasal 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 huruf a nomor 3 tentang biaya-biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto.Tetapi pada perusahaan ini terdapat koreksi positif karena adanya biaya-biaya yang dikeluarkan tidak ada daftar nominatifnya.

10. Amortisasi Aset Tidak Berwujud

Amortisasi aset tidak berwujud sebesar Rp1.840.387.272 digunakan oleh perusahaan.Biaya dikeluarkan oleh perusahaan atas hak-hak istimewa

atau posisi yang menguntungkan guna menghasilkan pendapatan contoh nya hak cipta, hak eksplorasi dan eksploitasi, paten, umurnya lebih dari 1 tahun dapat diamortisasi selama periode pemanfaatannya tidak boleh lebih dari 40 tahun.

11. Penyisihan Nilai Piutang Usaha

Besarnya koreksi positif yang dilakukan perusahaan sebesar Rp1.748.430.358. Koreksi positif tersebut disebabkan karena pembentukan atau pemupukan dana cadangan tidak boleh dibiayakan. Sesuai pasal 9 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.

12. Alat Tulis dan Barang Cetakan

Pembelian alat tulis dan barang cetakan sebesar Rp1.448.574.383. Biaya ini digunakan untuk keperluan perusahaan oleh karena itu tidak dikenakan koreksi fiskal.

13. Penyusutan aset tetap

Besarnya koreksi positif yang dilakukan perusahaan sebesar Rp73.750.000.Dilakukan koreksi karena penyusutan aset sewaan tidak boleh diakui dalam fiskal. Terdapat pada keputusan menteri keuangan pasal 16 ayat 1 huruf a yaitu perlakuan pajak penghasilan bagi lesse adalah sebagai berikut: a. selama masa sewa-guna-usaha, lessee tidak boleh melakukan penyusutan atas barang modal yang disewa-guna-usaha, sampai saat lessee menggunakan hak opsi untuk membeli. Jadi Kalau sudah lunas baru boleh disusutkan.

14. Listrik dan Energi

Litrik dan energi sebesar Rp1.092.986.221 digunakan oleh perusahaan.Tidak dilakukan koreksi karena pemakaian digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.

15. Pendidikan dan Pelatihan.

Pendidikan dan pelatihan sebesar Rp991.344.978 digunakan oleh perusahaan.Tidak dilakukan koreksi karena kegiatan pelatihan merupakan kegiatan usaha yang biayanya boleh dibiayakan pada akuntansi komersial perusahaan.

Jasa profesional sebesar Rp331.661.740 digunakan oleh perusahaan.Digunakan oleh perusahaan untuk jasa audit, notaris, dan aktuaria.

17. Asuransi

Asuransi sebesar Rp245.311.240 digunakan oleh perusahaan, biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, memelihara penghasilan sesuai pasal 6 ayat 1 huruf a UU no 36 tahun 2008. Oleh karena itu atas biaya-biaya tersebut tidak dikoreksi fiskal.

18. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan

Besarnya koreksi negatif yang dilakukan perusahaan sebesar Rp(1.954.678.098).Terdapat koreksi negate berdasarkan penjelasan pasal 9 ayat 1 UU pajak penghasilan, pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali piutang tak tertagih untuk usaha bank, sewa guna usaha dengan hak opsi, cadangan untuk usaha asuransi, dan cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan tidak diperbolehkan

19. Pemulihan Cadangan Persediaan

Pemulihan cadangan persediaan sebesar Rp(354.594.105) digunakan oleh perusahaan.

20. Biaya Lain-lain

Biaya lain-lain sebesar Rp522.797.461 digunakan oleh perusahaan.Biaya ini dikoreksi oleh perusahaan dan penulis karena terdapat kegiatan yang diluar perusahaan

21. Pendapatan Operasi lain

Pendapatan sebesar Rp742.539.158 dikeluarkan oleh perusahaan 22. Beban Operasi lainnya

Beban Operasi sebesar Rp(290.739.604)

d. Penghasilan (beban) lain-lain 1. Laba Penjualan Aset tetap

Besarnya koreksi positif yang dilakukan perusahaan sebesar Rp32.531.592.Penjualan tanah dan bangunan bersifat final UU Pasal 4 ayat 2 maka dilakukan koreksi.

Besarnya koreksi negatif yang dilakukan perusahaan sebesar Rp(282.496.656).Pendapatan didapat dari penghasilan bunga maka harus dikoreksi sesuai dengan Pasal 4 ayat 2 yaitu Pajak Penghasilan Final. 3. Biaya Keuangan

Biaya keuangan sebesar Rp(11.144.705.409) dikeluarkan oleh perusahaan.

Berikut ini laporan laba rugi dan penyesuaian fiskal yang telah dibuat sesuai dengan data diatas.

Tabel 4.7Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal Tahun 2011PT Millenium Pharmacon International, Tbk

Uraian Menurut Komersial

Koreksi Fiskal Menurut

Perusahaan

Koreksi Fiskal Menurut

Penulis

Positif Negatif Positif Negatif

Penjualan bersih : Obat Rp 852.658.077.263 Rp 852.658.077.263 Rp 852.658.077.263 Suplemen makanan Rp 85.140.385.895 Rp 85.140.385.895 Rp 85.140.385.895 Produk diagnostik Rp 35.412.257.645 Rp 35.412.257.645 Rp 35.412.257.645 Jumlah Rp 973.210.720.803 Rp 973.210.720.803 Rp 973.210.720.803 Beban pokok penjualan: Persediaan awal Rp 99.778.907.250 Rp 99.778.907.250 Rp 99.778.907.250 Pembelian Rp 901.881.755.958 Rp 901.881.755.958 Rp 901.881.755.958 Biaya Pengiriman Rp 4.762.636.061 Rp 4.762.636.061 Rp 4.762.636.061 Persediaan akhir Rp(120.432.195.384) Rp(120.432.195.384) Rp(120.432.195..384) Jumlah Rp 885.991.103.885 Rp 885.991.103.885 Rp 885.991.103.885 Laba kotor Rp 87.219.616.918 Rp 87.219.616.918 Rp 87.219.616.918 Beban Usaha

Gaji, upah dan tunjangan

Iklan dan promosi Rp 5.319.011.634 Rp 5.319.011.634 Rp 5.319.011.634 Perbaikan dan Pemeliharaan Rp 6.415.178.731 Rp 6.415.178.731 Rp 6.415.178.731 Perjalanan Rp 2.061.908.948 Rp 2.061.908.948 Rp 2.061.908.948 Sumbangan dan representasi Rp 377.748.563 Rp 377.748.563 Rp 377.748.563 Sewa dan pemeliharaan gedung Rp 3.155.765.299 Rp 3.155.765.299 Rp 3.155.765.299 Imbalan kerja karyawan Rp 2.616.753.000 Rp 1.967.377.700 Rp 649.375.300 Rp 1.967.377.700 Rp 649.375.300 Pos, telepon dan

teleks Rp 2.558.854.144 Rp 2.558.854.144 Rp 325.170.000 Rp 2.233.684.144 Beban kantor Rp 2.472.331.337 Rp 2.472.331.337 Rp 450.600.000 Rp 2.021.731.337 Amortisasi aset tidak berwujud Rp 1.840.387.272 Rp 1.840.387.272 Rp 1.840.387.272 Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Rp 1.748.430.358 Rp 366.876.223 Rp 1.381.554.135 Rp 1.748.430.000 Rp - Alat tulis dan

barang cetakan Rp 1.448.574.383 Rp 1.448.574.383 Rp 1.448.574.383

Penyusutan aset

tetap Rp 1.326.659.213 Rp 73.750.000 Rp 1.252.909.213 Rp 73.750.000 Rp 1.252.909.213

Listrik dan energi Rp 1.092.986.221 Rp 1.092.986.221 Rp 1.092.986.221

Pendidikan dan

pelatihan Rp 991.344.978 Rp 991.344.978

Rp 991.344.978

7

Jasa profesional Rp 331.661.740 Rp 331.661.740 Rp 331.661.740 Asuransi Rp 245.311.240 Rp 245.311.240 Rp 245.311.240 Penyisihan penurunan nilai persediaan Rp - Rp (1.954.678.098) Rp 1.954.678.098 Rp (1.954.678.098) Rp 1.954.678.098 Pemulihan cadangan persediaan Rp (354.594.105) Rp (354.594.105) Rp (354.594.105) Biaya Lain-lain Rp 522.797.461 Rp 522.797.461 Rp 120.360.000 Rp 402.437.461 Jumlah Rp 70.692.865.850 Rp 67.013.350.020 Rp 64.735.665.885 pendapatan operasi lainnya Rp 742.539.158 Rp 742,539,158 Rp 742.539.158 beban operasi lainnya Rp (290.739.604) Rp (290.739.604) Rp (290.739.604) Laba usaha Rp 16.978.550.622 Rp 20.658.066.452 Rp 22.935.750.587 Penghasilan (beban) lain-lain

Laba penjualan aset

tetap Rp - Rp 32.531.592 Rp 32.531.592 Rp 32.531.592 Rp 32.531.592 Pendapatan

keuangan Rp 282.496.656 Rp (282.496.656) Rp - Rp (282.496.656) Rp -

Beban lain-lain - bersih Rp (10.862.208.753) Rp (11.112.173.817) Rp (11.112.173.817) Laba sebelum pajak penghasilan Rp 6.116.341.869 Rp 9.545.892.635 Rp 11.823.576.770 Sumber: PT MPI, Tbk 7 9

Dalam dokumen BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN (Halaman 24-34)

Dokumen terkait