• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA FASILITAS RUANG TERBUKA HIJAU DI BWK I TAHUN 2008

Dalam dokumen rdtr bab 3 kota batu (Halaman 68-71)

GEDUNG SERBAGUNA POS HANSIP GEDUNG MAKAM LAPANGAN OLAH RAGA SERBAGUNA

1 UL I (Kelurahan Sisir) 1 9 1 9 1

2 UL II (Kelurahan Temas) 0 6 0 6 0

3 UL III (Kelurahan Songgokerto) 0 3 0 3 0

4 UL IV (Kelurahan Ngaglik) 0 5 1 5 0

5 UL V (Desa Pesangrahan) 0 5 1 5 0

6 UL VI (Desa Oro-oro Ombo) 0 3 0 3 0

Total 2 31 3 31 2

No. Unit Lingkungan JENIS (UNIT)

Sumber ; Hasil Rencana

3.7.8. Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Persebaran taman biasanya ada di lingkungan pemukiman dan sebagian lagi berada di ujung dan pertemuan jalan-jalan raya, serta taman kota (alun-alun), sedangkan dari sisi pemanfaatannya RTH dapat sebagai penyejuk, daerah resapan, respirasi dan estetika lingkungan dan juga sebagai sarana sosialisasi masyarakat dan olahraga. RTH yang ada di Pusat Kota Batu tersebar di Kelurahan/desa yang ada :

 Taman Makam Pahlawan berada di Jalan Suropati  Stadion Gelora Brantas berada di Jalan Sultan Agung  Alun-alun Kota Batu berada di Selatan Jalan Gajah Mada.

 Taman-taman lingkungan yang berada di kawasan perumahan,villa dan hotel  Lapangan olahraga dan makam yang tersebar di setiap Kelurahan

Keberadaan ruang terbuka hijau merupakan salah satu elemen penting dalam keseimbangan lingkungan dan pertumbuhan kota yang berkelanjutan.

Berdasarkan kebutuhan standart untuk taman di perumahan dan taman pada lingkup pelayanan RW. Taman di lingkup perumahan dibutuhkan dengan jumlah penduduk 250 jiwa, sedangkan taman lingkup RW didukung dengan jumlah 2500 jiwa penduduk. Estimasi kebutuhan taman di BWK I Pusat Kota Batu sampai tahun 2008 dengan asumsi jumlah penduduk sebanyak 73.800 jiwa maka dibutuhkan taman untuk perumahan disesuasikan dengan kebutuhan per

UL dengan asumsi 1 m2/jiwa, dan kebutuhan taman pada lingkup RW dengan luasan 0,5 m2/jiwa. Jelasnya lihat tabel berikut untuk estimasi kebutuhan taman di BWK Pusat Kota Batu.

TABEL 3.14

RENCANA FASILITAS RUANG TERBUKA HIJAU DI BWK I TAHUN 2008

No.

Unit Lingkungan

Tahun 2008 Taman (m2/jiwa) Taman (Lingkup Perumahan)

Taman ( Lingkup RW)

1 UL I (Kelurahan Sisir) 85 8,54

2 UL II (Kelurahan Temas) 57 5,74

3 UL III (Kelurahan Songgokerto) 26 2,65

4 UL IV (Kelurahan Ngaglik) 47 4,73

5 UL V (Desa Pesangrahan) 47 4,69

6 UL VI (Desa Oro-oro Ombo) 32 3,18

Total 295 29,52

Sumber ; Hasil Rencana

Makam merupakan fasilitas umum yang penting, tetapi seringkali diabaikan dan disepelekan. Permasalahan makam seringkali muncul khususnya perumahan devoleper karena masyarakatnya bukan asli dari kampung setempat ketika meninggal ditolak untuk dimakamkan di makam kampung. Oleh karena itu masalah makam merupakan fasilitas umum yang perlu dipertimbangkan ke depan karena keterbatasan lahan.

Berdasarkan standart pelayanan untuk makam didukung oleh 2500 jiwa dengan luas lahan yang dibutuhkan sebesar 0,16 m2/orang. Berdasarkan Arahan rencana sampai tahun 2008, maka dibutuhkan makam sebanyak 30 unit. Penambahan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan skala prioritas. Berdasarkan estimasi di UNIT LINGKUNGAN I dibutuhkan 9 unit, UNIT LINGKUNGAN II dibutuhkan 6 unit, UNIT LINGKUNGAN III dibutuhkan 3 unit, UNIT LINGKUNGAN IV dibutuhkan 5 unit, UNIT LINGKUNGAN V dibutuhkan 5 unit dan UNIT LINGKUNGAN VI dibutuhkan 3 unit. Kondisi makam yang ada telah memadai di kawasan perencanaan. Pemukiman masyarakat pada umumnya telah memiliki tanah pemakamannya masing-masing.

Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Kota I Batu (Kawasan Pusat Kota Batu) Tahun 2003 - 2008 Bab III - 69

3.8. Rencana Kebutuhan dan Pelayanan Utilitas 3.8.1. Listrik

Untuk pemenuhan kebutuhan listrik di BWK I secara umum seluruh wilayah terlayani jaringan listrik dari PLN. Sehingga untuk perencanaan masa mendatang kebutuhan listrik yang perlu diperhatikan yaitu perluasan jaringan ke wilayah-wilayah permukiman baru dan penyediaan daya sesuai dengan perkiraan kebutuhan. Kebutuhan terhadap listrik ini tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga, tetapi juga untuk penerangan jalan, fasilitas sosial, perdagangan dan jasa. Standar yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan listrik di suatu wilayah adalah sebagai berikut

 Rumah tangga kapling besar : 1300 watt  Rumah tangga kapling sedang : 900 watt  Rumah tangga kapling kecil : 450 watt

 Kebutuhan komersial : 15 % dari kebutuhan rumah tangga  Kebutuhan sosial : 10 % dari kebutuhan rumah tangga  Kehilangan daya : 10 % dari kebutuhan rumah tangga  Cadangan : 10 % dari kebutuhan rumah tangga  Penerangan Jalan : 40% dari kebutuhan rumah tangga

Berdasarkan perhitungan terhadap tiap jenis kebutuhan listrik di BWK I Pusat Kota Batu, maka sampai dengan tahun 2008 diperkirakan kebutuhan untuk perumahan kavling besar, sedang dan kecil totalnya sebesar 9.889.150 watt. Sedangkan kebutuhan jaringan listrik secara keseluruhan di BWK I Pusat Kota Batu adalah sebesar 18.294.298 Watt.

TABEL 3.15

RENCANA KEBUTUHAN LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA DI BWK I TAHUN 2008

No.

Unit Lingkungan Kebutuhan 2008

(watt)

1 UL I (Kelurahan Sisir) 2.861.908

2 UL II (Kelurahan Temas) 1.922.972

3 UL III (Kelurahan Songgokerto) 887.371

4 UL IV (Kelurahan Ngaglik) 1.583.108

5 UL V (Desa Pesangrahan) 1.569.562

6 UL VI (Desa Oro-oro Ombo) 1.064.230

Total 9.889.150

Sumber ; Hasl Rencana

TABEL 3.16

RENCANA KEBUTUHAN LISTRIK DI BWK I TAHUN 2008

No. Jenis Kebutuhan

Kebutuhan Tahun 2008 (Watt) 1 Rumah Tangga 9.889.150 2 Komersial 1.483.373 3 Sosial 988.915 4 Kehilangan Daya 988.915 5 Cadangan 988.915 6 Penerangan Jalan 3.955.660 Total 18.294.928

Sumber ; Hasl Rencana

Dalam pengembangannya dibutuhkan koordinasi dengan instansi terkait, khususnya PLN Batu sehingga utilitas kebutuhan listrik dapat terkait dengan pemanfaatan rencana ruang di BWK I Pusat Kota Batu. Utilitas listrik di kawasan perencanaan dibutuhkan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat dan bagaimana mensosialisasikan hemat listrik sehingga kebutuhan listrik dapat terlayani dengan baik dan keberlanjutan. Perlu juga dipertimbangkan sumber alternatif listrik baru di kawasan perencanaan yang berbasiskan pedesaan dengan pemanfaatan kotoran sapi dan panas bumi sebagai sumber energi baru serta pemanfaatan teknologi sinar matahari. Untuk lebih jelas mengenai kebutuhan listrik dan arahan pengembangan jaringan listrik di BWK I Pusat Kota Batu sampai dengan tahun 2008 dapat dilihat di tabel dan peta 3.12 berikut ;

Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Kota I Batu (Kawasan Pusat Kota Batu) Tahun 2003 - 2008 Bab III - 70 Peta Jar Listrik 3.12

Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Kota I Batu (Kawasan Pusat Kota Batu) Tahun 2003 - 2008 Bab III - 71

3.8.2. Air Bersih

Sumber air bersih untuk BWK I Pusat Kota Batu ada dua, yaitu berdasarkan sumber mata air dan pelayanan air bersih PDAM. Sumber air bersih untuk wilayah perkotaan dan khususnya jalan-jalan utama maka sumbernya berdasarkan PDAM, sedangkan untuk daerah yang berkarakter pedesaan dan agak jauh dari jalan-jalan utama, seperti Toyomerto, Oro-Oro Ombo, Srebet Pesanggrahan, Songgoriti dan Trunojoyo menggunakan sumber mata air. Kawasan perdagangan dan jasa, sentra

perkantoran, perhotelan dan kawasan wisata pada umumnya menggunakan sumber PDAM.

Sumber mata air yang ada di BWK I Pusat Kota Batu ada 30 titik sumber mata air yang tersebar di seluruh UL yang ada. Sedangkan sumber mata air yang pemanfaatan airnya digunakan oleh PDAM adalah Sumber Darmi, Sumber Kasinan, dan Sumber Torongbelok. Kondisinya dari sumber air yang ada baik dan kelestarian lingkungan sekitar dan daerah penyangganya harus dilestarikan supaya debit dan kualitas airnya tetap baik.

Untuk mengetahui tingkat kebutuhan penduduk terhadap penyediaan air minum/bersih ini, maka digunakan standar bahwa :

 Setiap penduduk membutuhkan 80 lt/orang/hr, sehingga rumah tangga dengan jumlah keluarga 5 orang dibutuhkan 400 lt/kk/hr.

 Fasilitas sosial dan perkantoran membutuhkan 15 % dari kebutuhan rumah tangga.

 Fasilitas komersial sebesar 20 % dari kebutuhan rumah tangga.  Industri sebesar 10 % dari kebutuhan rumah tangga.

 Cadangan kebocoran 10 % dari kebutuhan total.

 Pemadam kebakaran sebesar 10 % dari kebutuhan total.

Dengan demikian berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan air minum sesuai proyeksi penduduk sampai dengan tahun 2008 adalah 5.904.000 lt/hr. Sedangkan untuk total kebutuhan air bersih secara keseluruhan di BWK I Pusat

Kota Batu adalah 9.741.600 lt/hr. Jelasnya kebutuhan air bersih di kawasan perencanaan lihat pada tabel berikut ;

TABEL 3.17

RENCANA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI BWK I

Dalam dokumen rdtr bab 3 kota batu (Halaman 68-71)

Dokumen terkait