• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD N Bakulan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : IV (empat) / 2 (dua) Hari/Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015 Alokasi waktu : 2  35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemejuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi.

B. Kompetensi Dasar

2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian lingkungan sosial.

2. Membedakan ciri-ciri lingkungan perkotaan dan pedesaan.

3. Mengindentifikasi masalah sosial yang terjadi di pedesaan dan perkotaan. D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan tanya jawab diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertian lingkungan sosial.

2. Melalui diskusi dan Tanya jawab, siswa di harapkan menjelaskan perbedaan lingkungan perkotaan dan perdesaan.

3. Melalui kegiatan mengamati siswa diharapkan mampu memberikan contoh masalah sosial yang terjadi di lingkungan perkotaan dan pedesaan.

E. Materi Pokok

Masalah lingkungan sosial

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : SAVI (somatic-auditori-visual-intelektual) Metode : Diskusi, Ceramah dan Tanya Jawab,

139 G. Kegiatan Pembelajaran

No Bagian Kegiatan Pembelajaran

1 Kegiatan awal (5 menit)

a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam.

b. Salah satu siswa memimpin doa. c. Siswa dan guru berdoa bersama sama. d. Guru mempresensi kehadiran siswa

e. Guru melakukan apersepsi tentang keadaan sosial disekitar tempat tinggal.

f. Guru mengaitkan apersepsi dengan materi pembelajaran.

2 Kegiatan inti (50menit)

a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pengertian lingkungan sosial dipedesaan dan perkotaan. (Visual, Auditori).

b. Siswa menonton contoh video berjudul “masalah sosial

dikota” dan gambar terkait masalah sosial di masyarakat.

(Visual/Auditori).

c. Siswa bertanya kepada guru jika ada materi yang belum jelas. (Auditori).

d. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami dari video dan gambar yang dipaparkan guru

e. Siswa dengan bantuan guru membuat kelompok menjadi 5 kelompok secara heterogen dengan cara berhitung 1-5, setiap kelompok 5-6 siswa. (somatis)

f. Siswa mengambil LKS.

g. Setiap kelompok melakukan diskusi sesuai bahan yang terdapat di LKS (Somatis,Auditori,Visual).

h. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya (Auditori). i. Setelah selesai mengerjakan LKS, setiap kelompok

membacakan hasil pekerjaannya (Somatis).

140

kelompok yang mengalami kesuliatan.

k. Salah satu kelompok membacakan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi. (Somatis, auditori).

l. Perwakilan kelompok maju kedepan kelas untuk menerima reward atas keberhasilan kelompoknya karena mengerjakan LKS dengan benar. (somatis).

m.Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari. (Auditori,Intelektual)

3 Penutup

(15 menit)

a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari (Auditori,Intelektual).

b. Siswa mendengarkan pesan moral dan merenungkannya. (Auditori,Intelektual)

c. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan pada hari ini.

d. Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran guru memberikan pesan moral pada siswa.

e. Sebelum kegiatan pembelajaran berakhir guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

H. Sumber Belajar Sumber belajar

 Tantya, Hisnu. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta: Depdiknas. Halaman 193

 Sadiman, Shendy. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 SD/MI . Jakarta: Depdiknas. Halaman 111.

 Sutoyo, Agung. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta: Depdiknas. Halaman 161

I. Media dan Bahan Ajar.

- Gambar-gambar tentang permasalahan sosial dimasyarakat - Video tentang masalah sosial dimasyarakat

141 J. Penilaian

1. Penilaian Kognitif a. Penilaian Produk

1) Teknik Penilaian : Tes obektif 2. Penilaian Afektif

1) Teknik Penilaian : Pengamatan 3. Penilaian Psikomotor

1) Teknik Penilaian : Pengamatan 4. Kriteria Ketuntasan Minimal

Kegiatan pembelajaran berhasil jika 75% dari siswa mencapai nilai minimal 72 dan memperoleh skor 2,33 < Skor ≤ 3,33 dalam penilaian afektif dan psikomotor.

Bantul, 6 Mei 2015

Guru Kelas Peneliti

Siti Istiqomatul ch,S.Pd Maulana Asrofu NIP 19840806 200604 2 007 NIM 10108244113 Mengetahui, Kepala Sekolah Subadi,S.Pd NIP 19590515 197912 1 009

142 Bahan Ajar

Permasalahan Sosial Di Perkotaan Dan Pedesaan

Masalah sosial merupakan masalah yang terjadi di masyarakat pedesaan maupun di perkotaan. Keadaan masyarakat di pedesaan dan di perkotaan tentu berbeda. Pada umumnya masyarakat pedesaan masih memegang erat nilai-nilai kerukunan, kebersamaan dan kepedulian. Sehingga tidak heran sering kita jumpai adanya kerja bakti, saling memberi dan menolong. Sedangkan masyarakat di kota hidup dalam suasana egois, individu (sendiri-sendiri), kurang akrab serta kurang rukun. Kehidupan semacam ini sebenarnya merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi dimasyarakat.

Masyarakat pedesaan kehidupaannya berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan-perbedaan ini berasal dari adanya perbedaan yang mendasar dari keadaan lingkunganya dan segi-segi kehidupan. Kesan populer masyarakat perkotaan terhadap masyarakat pedesaan adalah bodoh,lambat dalam berfikir dan bertindak, serta mudah "tertipu", dan sebagainya.

Adapun ciri-ciri masyarakat desa antara lain: a. Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan b. Ketergantungan terhadap alam tinggi

c. Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi d. Kontrol sosial antara warga kuat.

e. Pembagian kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi pekerjaan f. Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di desanya (tradisi)

Dalam masyarakat perkotaan dikarenakan tuntutan hidup yang tinggi dan masalah yang rumit menjadikan hukum rimba pun berlaku diamana yang kuat dia yang berkuasa dan yang lemah pasti akan tertindas. tidak ada lagi yang namanya

143

tenggang rasa. terjadilah kesenjangan sosial yang menyebabkan ketidak seimbangan dalam kehidupan perkotaan. dimana orang hanya akan memperdulikan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan orang lain lagi. sekarang tinggal dari pemerintahan kota dan kesadaran masyarakat sendiri bagaimana mau menanganinya. sehingga karakter kota tersebut ada. kota dianggap dapat memenuhi kebutuhan semua orang karena berbeda dengan desa.

Ciri-ciri masyarakat kota antara lain:

a. Sikap mandiri yang kuat dan tidak terlalu tergantung pada orang lain sehingga cenderung individualistis.

b. Pembagian kerja sangat jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian. c. Hubungan antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan

kepentingan.

d. Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang. e. Kehidupan bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan f. Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis,

memamanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan inovatif.

Permasalahan yang sering terjadi perkotaan dan dipedesaan

permasalahan yang sering terjadi di desa dan dikota jelas pasti berbeda contoh saja bila dikota kita sering menjumpai adanya konflik-konflik antar golongan atau individu yang berakhir pada kekerasan dan itu sering terjadi di perkotaan tatapi jika didesa masalah seperti itu jarang terjadi kerena adanya faktor kekeluargaan yangg erat antara penduduk desanya tapi pada masyarakat desa tertentu juga kita suka melihat adanya konflik-konflik ntar daerah atau suku mungkin itu didasari oleh hal yang benar-benar

144

sudah parah sehingga menimbulkan konflik yang besar,contoh lain misalanya dalam masalah transportasi di kota masalah kemacetan itu sudah menjadi hal yang sangat wajar mungkin bagi semua masyarakat yang ada di kota sedangkan di pedesaan mungkin masalah kemacetan yang parah itu sukar untuk ditemui .

Upaya pemecahan masalah sosial ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, negara membuat suatu kebijakan sosial yang benar-benar akurat yang didasarkan pada data dan informasi terkini. Kedua, masalah sosial ini dapat dipecahkan dengan melakukan tindakan bersama oleh masyarakat sehingga tercipta sebuah kondisi masyarakat yang lebih ideal.

145 LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Petunjuk : Diskusikan cara penyelesaian permasalahan yang kamu dapat dari kartu soal pada lembar dibawah ini

KEGIATAN

Kalian telah menerima gambar dari guru bukan? Coba diskusikan gambar yang kalian terima tersebut dengan teman kelompok kalian.

Coba kelompokan dan tempelkan gambar yang ada pada amplop di kertas yang sudah disediakan Pedesaan Perkotaan Nama Kelompok : 1. 2. 3. 4.

Klarifikasikan masalah

sosial pada kartu

146

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD N Bakulan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : IV (empat) / 2 (dua) Hari/Tanggal : Jumat, 8 Mei 2015 Alokasi waktu : 2  35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemejuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi.

B. Kompetensi Dasar

2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. C. Indikator

1. Menjelaskan masalah pendidikan disektar tempat tinggal 2. Menyebutkan solusi mengatasi masalah pendidikan

3. Mengindentifikasi gejala yang disebabkan dari masalah pendidikan D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan membaca teks tentang pendidikan masalah pendidikan, siswa dapat mengenal siswa dapat menyebutkan penyebab masalah pendidikan.

2. Melalui diskusi dan Tanya jawab, siswa dapat menjelaskan dampak dari masalah pendidikan.

3. Melalui kegiatan Tanya jawab, siswa dapat menjelaskan solusi dari masalah pendidikan disekitar.

E. Materi Pokok

Masalah pendidikan di indonesia F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : SAVI (somatic-auditori-visual-intelektua)

147 G. Kegiatan Pembelajaran

No Bagian Kegiatan Pembelajaran

1 Kegiatan awal (5 menit)

a. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar kepada siswa.

b. Perwakilan siswa memimpin berdoa.

c. Siswa dan guru berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing

d. Guru menginformasikan materi pokok yang akan dibelajarkan tentang masalah pendikan di sekitarnya. e. Guru memberikan apersepsi memalui kegiatan tanya jawab

dengan siswa mengenai masalah pendidikan di Indonesia, salah satunya keadaan pendidikan di sekitar tempat tinggal.

2 Kegiatan inti (50 menit)

a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang masalah pendidikan. (Visual,Auditori)

b. Siswa melihat contoh video tentang masalah pendidikan yang terjadi di pelosok perbatasan Indonesia. (Visual/Auditori)

c. Siswa menyampaikan kesan tentang video tentang masalah pendidikan yang terjadi di pelosok perbatasan Indonesia.(auditori)

d. Siswa mengambil sebuah artikel yang disediakan oleh guru mengenai masalah pendidikan di indonesia. (somatis) e. Perwakilan Siswa Membacakan artikel tersebut kedepan

kelas.(Auditori)

f. Siswa mendengarkan penjelasan singkat dari guru tentang artikel.

g. siswa bertanya jika ada materi yang belum jelas. (Auditori) h. siswa membuat kelompok menjadi 4 kelompok secara heterogen dengan cara berhitung 1 – 4 dengan bantuan dari guru. (Somatis)

148 kelas.(somatis)

j. Siswa mendiskusikan artikel dan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS. (somatis,auditori,intelektual) k. Perwakilan kelompok maju kedepan kelas untuk

membacakan hasil pekerjaannya. (Auditori)

l. Kelompok lain menanggapi hasil perkerjaan kelompok yang maju.

3 Penutup (15 menit)

a. Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi materi yang telah dipelajari. (Auditori,Intelektual)

b. Siswa mendengarkan pesan moral yang disampaikan guru.(intelektual)

c. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan pada hari ini.

d. Siswa diminta untuk membaca materi selanjutnya dirumah. e. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa

dan salam.

H. Media dan Sumber Belajar a. Sumber belajar

Tantya, Hisnu. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta: Depdiknas. Halaman 193 Sadiman, Shendy. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 SD/MI . Jakarta: Depdiknas. Halaman 111

Sutoyo, Agung. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta: Depdiknas. Halaman 161

b. Media dan alat

- Artikel tentang masalah pendidikan - Bola plastik - Kertas pertanyaan - LCD I. Penilaian 5. Penilaian Kognitif b. Penilaian Produk

149 2) Teknik Penilaian : Tes obektif 6. Penilaian Afektif

2) Teknik Penilaian : Pengamatan 3) Rubrik Penilaian : Terlampir 7. Penilaian Psikomotor

2) Teknik Penilaian : Pengamatan 3) Rubrik penilaian : Terlampir

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kegiatan pembelajaran berhasil jika 75% dari siswa mencapai nilai minimal 72 dan memperoleh skor 2,33 < Skor ≤ 3,33 (Baik) dalam penilaian afektif dan psikomotor.

.

Bantul, 8 Mei 2015

Guru Kelas Peneliti

Siti Istiqomatul ch,S.Pd Maulana Asrofu NIP 19840806 200604 2 007 NIM 10108244113 Mengetahui, Kepala Sekolah Subadi,S.Pd NIP 19590515 197912 1 009

150 Bahan ajar

Masalah sosial dapat terjadi pada masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan seperti pendidikan, kemiskinan dan kejahatan. Masalah pendidikan yang baik itu haruslah mampu menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan bermanfaat serta menjadikan masyarakat lebih terbuka dan akses terhadap pendidikan. Umumnya masih banyak masyarakat pedesaan kurang begitu sadar akan pentingnya pendidikan, Mereka lebih memilih mengajak anak-anak mereka berkebun atau bertani, ketimbang menyekolahkan mereka. Alhasil banyak dari masyarakat pedesaan yang buta tulis dan hitung. Oleh karena itu taraf hidup masyarakat pedesaan relative.

Salah satu kendala yang telah disadari oleh pemerintah dalam bidang pendidikan di tanah air adalah kesenjangan dan ketidakadilan dalam mengakses terutama pendidikan. Hal ini yang menyebabkan kesadaran masyarakat di desa sangat kurang dan tidak antusias serta memahami akan pentingnya pendidikan. Manfaat pendidikan bagi masyarakat pedesaan sebagai instrumen pembebas, yakni membebaskan masyarakat pedesaan dari belenggu kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, dan penindasan. Selain itu, pendidikan yang baik seharusnya berfungsi pula sebagai sarana pemberdayaan individu dan masyarakat desa khususnya guna menghadapi masa depan. Pendidikan difokuskan melalui sekolah, pesantren, kursus-kursus yang didirikan di pedesaan yang masyarakatnya masih „buta‟ akan ilmu.

Masyarakat pedesaan yang terberdayakan sebagai hasil pendidikan yang baik dapat memiliki nilai tambah dalam kehidupan yang tidak dimiliki oleh masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali. Sehingga jelas, peranan pendidikan sebagai kebutuhan pokok yang mendasar dan haruslah terpenuhi bagi masyarakat pedesaan dalam manfaat lainnya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesajahteraan hidup yang berkelanjutan. Masalah pendidikan di Indonesia adalah cerita lama. Mulai dari bangunan

151

roboh sampai anak-anak putus sekolah adalah masalah yang mendarah daging sejak dahulu. Inilah sekelumit masalah pendidikan yang ada di Indonesia:

1. Sulitnya akses pendidikan (di daerah-daerah).

2. Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai 3. Kurangnya kualitas guru.

4. Mahalnya biaya pendidikan.

5. Tidak adanya kesadaran orang tua di daerah-daerah untuk menyekolahkan anaknya

Pembangunan yang terlalu terpusat di perkotaan dan tidak merata ke daerah- daerah di Indonesia menyebabkan terjadinya permasalahan pendidikan. Adapun masyarakat miskin perkotaan tetap harus menahan keinginannya untuk mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah yang bermutu. Kabar baiknya, pemerintah sedang berusaha untuk meluruskan benang kusut masalah sosial ini. Berbagai program dijalankan dengan tujuan memperbaiki pendidikan Indonesia, seperti program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan sarana sekolah, program Indonesia Mengajar untuk memenuhi kebutuhan guru di pelosok , program SM3T yaitu mengirimkan pendidik ke daerah yang terdepan terluar tertinggal (3T) yang ditempatkan didaerah terpencil, program Sertifikasi Akta IV bagi pengajar untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik, program sekolah gratis untuk membantu mereka yang tidak mampu membayar biaya pendidikan, berbagai program beasiswa, dan sebagainya.

Permasalahan pendidikan juga mencakup tidak memadainya pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus.

152 Nama kelompok : 1... 2... 3... 4... 5... 6... Aturan mengerjakan LKS

 Bacalah artikel dibawah ini dengan cermat

 Diskusikan dengan kelompok apa yang kamu pahami tentang artikel tersebut dan jawablah pertanyaan dibawahnya.

Jembatan gantung yang menghubungakan kampung pasir desa tambak, kecamatan cimarga dengan kampung dinday, desa pajangan,kecamatan sajira, kabupaten lebak banten putus. Puluhan siswa jatuh kesungai bersamaan dengan putusnya jembatang gantung jembatan tersebut putus pukul 06.30 WIB saat para siswa SD berangkat sekolah.

Sebanyak 46 siswa SD mengalami luka-luka. 12 siswa SDN 1 pajagan tidak bisa mengikuti ujian tengah semester diantaranya ada yang mengalami trauma. Oleh karena itu kini pihak sekolah sudah memberikan keringanan kepada 12 siswa tersebut untuk megikuti UTS susulan.

http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/berita/jembatan-lebak-rubuh-46-siswa-jatuh-ke- sungai.html#sthash.sIUWTi0L.dpuf

jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai artikel diatas!

1. Apa yang kamu pahami setelah membaca artikel tersebut? 2. Bagaimana menurutmu solusi untuk mengatasi permasalahan

153 Nama kelompok : 1... 2... 3... 4... 5... 6... Aturan mengerjakan LKS

 Bacalah artikel dibawah ini dengan cermat

 Diskusikan dengan kelompok apa yang kamu pahami tentang artikel tersebut dan jawablah pertanyaan dibawahnya.

Ratusan murid SDN I Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tenda karena dua ruangan kelas roboh akibat hujan deras melanda daerah itu.

Pihak sekolah telah melaporkan dua ruangan kelas yang roboh itu kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak. Sekolah berharap tahun ini juga dilakukan perbaikan sehingga anak-anak belajar dengan tenang serta terkosentrasi. Sementara itu, Bupati Lebak mengatakan pihaknya berjanji akan membangun dua ruangan kelas SD Negeri 1 Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar yang roboh itu.

http://www.antaranews.com/berita/416188/sekolah-roboh-ratusan-murid-sd-lebak-belajar- di-tenda

jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai artikel diatas! 1. Apa yang kamu pahami setelah membaca artikel tersebut 2. Bagaimana menurutmu solusi untuk mengatasi permasalahan

154

Lampiran 4: Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Dokumen terkait