• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIKLUS 1

Sekolah :MI Tarbiyatul Ulum

Mata Pelajaran :IPA

Kelas / Semester :IV / 2

Materi :Perubahan Kenampakan Bumi

Alokasi Waktu :(2 x 35 menit)

Hari, tanggal :Senin, 02 April 2018

A. Standar Kompetensi

9. Memahami perubahan kenampakan bumi dan benda langit

B. Kompetensi Dasar

9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi

C. Indikator

1. Menjelaskan peristiwa perubahan kenampakan bumi

2. Menyebutkan contoh-contoh peristiwa perubahan kenampakan bumi 3. Menyebutkan penyebab terjadinya perubahan kenampakan bumi 4. Menjelaskan dampak akibat terjadinya perubahan kenampakan bumi

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat:

1. Menjelaskan peristiwa perubahan kenampakan bumi

2. Menyebutkan contoh-contoh peristiwa perubahan kenampakan bumi 3. Menyebutkan penyebab terjadinya perubahan kenampakan bumi 4. Menjelaskan dampak akibat terjadinya perubahan kenampakan bumi

E. Materi

1. Perubahan Kenampakan Bumi

Perputaran bumi mengelilingi matahari dapat menyebabkan perubahan siang dan malam di bumi.Bagian bumi yang menghadap ke matahari mengalami terang sehingga bagian bumi yang membelakangi matahari mengalami gelap yang disebut malam hari.Perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi bumi.Sedangkan perputaran bumi mengelilingi Matahari

102

disebut Revolusi bumi. Bulan ternyata juga mempunyai pengaruh yang lain bagi penampakan bumi. Bulan dapat mempengaruhi terjadinya pasang naik dan pasang surut air laut.

a. Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Pasang Surut Air Laut

Bentuk daratan dan lautan dapat mengalami perubahan.Pertemuan antara daratan dan lautan disebut garis pantai.Garis ini berubah-ubah berdasarkan tinggi rendahnya permukaan air laut.Pengaruh pasang surut air laut terhadap pantai adalah yaitu ketika terjadi pasang, bagian pantai yang terendam oleh air menjadi semakin luas.Batas daratan dan laut dapat mengalami abrasii (pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi saat air laut pasang).Akibatnya, luas daratan di pantai semakin berkurang dan menimbulkan cekungan atau pantai curam.Dalam sehari pasang surut terjadi dua kali.

Naik turunnya air laut disebabkan karena gaya gravitasi bulan dan matahari. Namun pengaruh gaya gravitasi gaya gravitasi matahari tidak terlalu besar, karena jaraknya lebih jauh daripada jarak bulan dengan bumi. Bagian bumi yang menghadap ke bulan akan tertarik oleh gaya gravitasi bulan, sehingga air laut akan pasang. Ketika bumi berputar, bagian bumi yang menghadap ke bulan akan berputar dan menjauhi bulan. Hal ini mengakibatkan gaya gravitasi bulan berkurang sehingga air menjadi surut atau terjadinya pasang surut.

Gambar 2.1 Pasang naik dan pasang surut air laut (Sumber www.thecoltslockroom.com(Online))

Peristiwa pasang dan surut dapat dimanfaatkan oleh manusia.Contoh keuntungan adanya peristiwa pasang surut adalah sebagai sarana berlabuh dan berlayar kapal pada dermaga yang agak dangkal.Untuk bahan

103

membuat garam.Saat terjadi pasang, air laut mengisi petakpetak tempat pembuatan garam.Setelah surut, air laut yang mengandung garam tertinggal dalam petak-petak tersebut.

Untuk lahan persawahan pasang surut.Di persawahan tersebut digali saluran untuk menampung air laut sewaktu terjadi pasang.Hal ini bertujuan agar air laut tidak menggenangi persawahan.Negara kita telah memanfaatkan persawahan pasang surut.Tahukah kamu, di manakah tempat tersebut berada?Untuk pembangkit listrik tenaga pasang surut.Beda ketinggian antara pasang dan surut menghasilkan energi potensial yang dapat diubah menjadi energi untuk menggerakkan generator. (Budi & Setya, 2008: 114)

b. Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Erosi

Erosi adalah perubahan kenampakan bumi yang terjadi karena pengikisan tanah.Erosi terjadi disebabkan karena banyaknya hutan yang gundul akibat penebangan liar. Hujan yang cukup besar di daerah yang tanahnya gundul akan mengakibatkan terjadinya longsor. Erosi atau pengikisan tanah menyebabkan tanah yang mengandung humus akan kehilangan lapisan humusnya karena terbawa oleh air dan tanah longsor.

Hal ini tentu sangat merugikan makhluk hidup.Tanah yang pada awalnya subur akibat erosi menjadi hilang kesuburannya, sehingga tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik bahkan mati. Apabila tumbuhan mati, maka makhluk hidup yang memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan makanannyapun akan terancam kelangsungan hidupnya.

Untuk menanggulangi erosi tanah dapat dilakukan banyak hal, seperti melakukan penghijaukan kembali lahan-lahan kritis.Lahan-lahan yang kritis atau lahan yang gundul ditanami dengan lanam-tanaman keras, seperti pohon mahoni, pohon angsana, pohon jati, pohon meranti dan lain-lain.

Untuk daerah-daerah yang miring, pengolahan lahan dilakukan dengan sistem sengkedan atau terassering.Pada setiap pematang yang ada di sawah sengkedan usahakan ditanami tanam-tanaman keras seperti pohon kelapa, turi, munggur dan lain-lain.Jenis tanaman keras seperti pohon kelapa disamping dapat dimanfaatkan kayu, buah dan daunnya;

104

akar-akarnya juga berfungsi untuk menahan pematang dari bahaya longsor.

Gambar 2.2 Erosi Tanah (Sumber dooonn.blogspot.co.id(Online))

Air laut juga dapat menyebabkan terjadinya erosi.Erosi yang disebabkan oleh air laut disebut abrasi.Abrasibiasanya terjadi di pantai dan menyebabkan pantai semakin lebar.

Untuk menghindari terjadinya abrasi pada bibir pantai, maka pada bibir pantai hendaknya dihutankan dengan tanaman bakau (mangrove).Jenis tanaman lainnya yang dapat digunakan menghutankan bibir pantai merupakan pohon api-api.Hutan bakau atau api-api yang ada di daerah pantai disamping dapat mencegah terjadinya erosi pada bibir pantai juga bermanfaat bagi kehidupan beraneka satwa. Contohnya akar pohon bakau atau api-api yang malang melintang di bawah permukaan air sangat bermanfaat bagi perkembangbiakan berbagai jenis ikan.

Sedangkan dedaunan yang tumbuh rimbun pada bagian batang dan ranting-rantingnya sangat cocok untuk perkembangbiakan berbagai jenis burung, monyet, ular pohon dan lain-lain.

Pada daerah – daerah pantai yang tebingnya curam, maka di depan bibir pantai dapat dibuat bangunan-bangunan pemecah ombak. Dengan adanya bangunan pemecah ombak, maka ombak yang datang menuju pantai dipecah terlebih dahulu oleh bangunan tersebut. Dengan demikian kekuatan ombak yang akan menerpa dinding pantai menjadi lemah. Dengan demikian bibir pantai dapat dilindungi dari bahaya erosi akibat hantaman gelombang pasang air laut.

105

Gambar 2.3 Abrasi Laut (Sumber dooonn.blogspot.co.id(Online))

c. Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Badai

Badai dapat disebabkan oleh angin kencang.Badai yang menerjang pohon dapat mengakibatkan kerusakan dan menimbulkan korban jiwa.Badai dapat merusak daratan, sumbar daya alam, dan terganggunya kehidupan.

Badai dapat mengikis daratan dan menghancurkan apa saja yang ada di permukaan tanah. Pohon yang besarpun bisa tumbang karena badai. Bangunan rumah hancur, genting-genting rumah beterbangan dan lahan pertanian akan rusak.

Gambar 2.4 Badai

(Sumber www.sketsanews.com(Online))

Badai dapat mengikis daratan dan menghancurkan apa saja yang ada di permukaan tanah. Pohon yang besarpun bisa tumbang karena badai. Bangunan rumah hancur, genting-genting rumah beterbangan dan lahan pertanian akanrusak. Berikut ini merupakan beberapa sebab terjadinya badai.

106

Penyebab terjadinya badai yang paling umum adalah tingginya suhu pada permukaan air laut. Permukaan laut yang memiliki suhu yang tinggi akan kontras dengan suhu yang ada di bawah permukaan laut atau suhu di dalam air. Hal inilah yang akan memicu terjadinya badai. Seperti pada kasus penyebab terjadinya angin topan.

2) Perubahan yang terjadi di atmosfer bumi

Sebenarnya peristiwa terjadinya perubahan di at mosfer bumi ini merupakan lanjutan dari tingginya suhu permukaan air laut.Suhu permukaan air laut yang tinggi ini dapat mengakibatkan perubahan yang terjadi di lapisan atmosfer bumi.Lalu, perubahan di atmosfer bumi ini menghasilkan energi yang diantaranya adalah kemunculan petir dan juga badai.ketika terjadi gejala badai ditandai dengan munculnya angin besar yang mempunyai kekuatan sangat kencang, yakni mencapa 250 km/ jam.

d. Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Kebakaran

Kebakaran hutan dapat mempengaruhi bentuk daratan.kemarau yang cukup panjang mengakibatkan rantingranting dan daun kering mudah sekali terbakar. Kebakaran hutan juga mengakibatkan terganggunya berbagai jenis hewan yang tinggal di dalan hutan.Daratan yang semula hijau menjadi daerah yang hitam kelam karena bekas-bekas kebakaran. Kebakaran hutan dapat menyebabkan hutan menjadi gersang, rumput sebagai makanan hewan musnah, pohon-pohon tempat berlindung hewan juga mati, dan udara menjadi tidak sejuk karena asap.

Hutan menyediakan banyak kebutuhan manusia.Misalnya, sebagai sumber air, sumber bahan bangunan, dan sumber pangan. Kebakaran adalah salah satu bencana yang terjadi karena adanya kobaran api di suatu tempat. Bencana ini dapat berakibat musnahnya harta benda dan lingkungan sekitarnya.

Pada musim kemarau panjang, banyak pohon yang meranggas.Ranting dan daunnya yang kering banyak yang berguguran di tanah.Jika hal ini terjadi di suatu hutan, maka panas matahari yang terik dapat menyebabkan kebakaran.Kebakaran hutan juga dapat disebabkan oleh manusia.Misalnya, ada orang yang

107

membuang puntung rokok atau meninggalkan perapian yang masih menyala di hutan. Itulah sebabnya kamu dilarang meninggalkan api unggun dalam keadaan menyala saat berkemah di hutan.

Pembakaran hutan untuk lahan pertanian juga merupakan kebakaran yang disebabkan manusia.Jenis kebakaran ini banyak terjadi di Indonesia.Kebakaran hutan dapat memengaruhi bentuk daratan. Daratan yang pada mulanya menghijau karena ditumbuhi pepohonan akan menjadi hitam kelam karena bekas-bekas kebakaran. (Budi & Setya, 2008: 114)

Gambar 2.5 Kebakaran Hutan dan Dmpaknya (Sumber agroteknologi.web.id(Online)) F. Sumber Belajar

Haryanto. 2004. Sains untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Devi, Poppy K dan Sri Anggraeni. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wahyono, Budi dan Setyo Nurachmawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. LKS IPA Permata untuk Kelas IV Semester II

G. Media Pembelajaran

Maket perubahan kenampakan alam Meliputi:

a. Maket pantai yang menggambarkan pasang surut air laut.

b. Maket kenampakan bukit yang mengalami erosi (pengikisan tanah). c. Maket kerusakan alam setelah terjadi angin besar (badai).

d. Maket kebakaran hutan.

H. Metode

Demonstrasi Ceramah Tanya jawab

108 I. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

Pembukaan a. Berdoa

b. Memeriksa kerapian siswa

c. Memeriksa kesiapan ruang, media, dan lainnya d. Menyampaikan Kompetensi Dasar

e. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran f. Apersepsi

2. Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi guru:

1) Memberikan penjelasan tentang perubahan kenampakan bumi akibat pengaruh air, udara, dan kebakaran.

2) Bertanya jawab dengan siswa tentang beberapa contoh perubahan kenampakan bumi akibat pengaruh air, udara, dan kebakaran.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi guru:

1) Guru menjalaskan perubahan kenampakan bumi disebabkan oleh matahari yang mengakibatkan bumi terang pada siang hari dan gelap pada malam hari.

2) Guru mempersilahkan siswa mengamati maket yang telah disiapkan 3) Dengan bantuan media maket guru menjalaskan perubahan

kenampakan bumi akibat terjadinya gravitasi bulan terjadinya pasang naik dan pasang surut air laut.

4) Guru menjelaskan akibat dari pasang surut adalah terjadinya peristiwa abrasi (Pengikisan pasir pantai)

5) Dengan bantuan media maket guru menjalaskan perubahan kenampakan bumi yaitu terjadinya erosi tanah.

6) Guru mengajak siswa berpartisipasi dalam menuangkan air pada maket tanah yang memperlihatkan pengikisan tanah (erosi)

109

8) Dengan bantuan media maket Guru menjalaskan perubahan kenampakan bumi disebabkan oleh udara yang mengakibatkan terjadinya angin besar (badai)

9) Dengan bantuan media maket Guru menjalaskan perubahan kenampakan bumi disebabkan oleh kebakaran hutan dan pengarunya terhadap lingkungan sekitar.

c. Konfirmasi

111

Dokumen terkait