• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan bag

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.8. Rencana Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan bag

Rencana pengelolaan kawasan Danau Diatas disusun berdasarkan prioritas strategi pengelolaan. Berdasarkan analisis tersebut, maka diperoleh tiga prioritas sebagai rencana strategi utama dalam pengelolaan kawasan Danau Diatas, strategi tersebut antara lain :

1. Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok harus mengoptimalkan pemanfaatan semua fasilitas yang sudah ada di Danau Diatas, serta tata ruang kawasan disesuaikan dengan kesesuaian wisata dan daya dukung kawasan.

Fasilitas yang sudah ada di kawasan wisata Danau Diatas yaitu penginapan, ruang pertemuan, tempat bermain anak, dan tempat duduk santai. Fasilitas-fasilitas ini merupakan kekuatan bagi kawasan wisata Danau Diatas, namun masih perlu perbaikan. Pihak pengelola yaitu UPTDinas Pariwisata dan Kebudayaan Kawasan Danau Kembar, dan semua pihak terkait harus lebih serius dalam pengembangan

kawasan wisata Danau Diatas, salah satunya dengan memperhatikan kondisi fasilitas wisata.

Kawasan Danau Diatas sudah memiliki rencana tata ruang kawasan yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Solok. Namun keadaan dilapangan belum sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat. Oleh karena itu, perlu adanya peninjauan kembali oleh pengelola terhadap keberadaan sarana dan prasarana di kawasan wisata Danau Diatas. Tata ruang kawasan harus disesuaikan dengan indeks kesesuaian wisata dan daya dukung kawasan. Hal ini perlu dilakukan karena penempatan sarana dan prasarana atau melaksanakan suatu kegiatan wisata tanpa memperhatikan kondisi sumberdaya dan lingkungannya akan merusak habitat dan sumberdaya kawasan itu sendiri.

Kawasan wisata Resort Alahan Panjang sudah terdapat tempat duduk santai berupa gazebo-gazebo yang terbuat dari kayu, namun kawasan di sekitar gazebo masih berupa semak liar yang tidak terawat dan banyak sampah yang berserakan, keadaan ini membuat pengunjung tidak nyaman untuk beristirahat di gazebo tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan kondisi kawasan di sekitar gazebo, serta perlu adanya tambahan gazebo karena jumlah yang ada masih dirasa kurang. Beberapa pengunjung yang menginap di Resort Alahan Panjang juga mengeluhkan keadaan penginapan yang kurang nyaman, dikarenakan kondisi air bersih di dalam penginapan yang tidak lancar, sehingga pengelola perlu membenahi kembali keadaan penginapan baik kondisi fasilitas maupun pelayanan bagi pengunjung. Dermaga Danau Diatas adalah salah satu kawasan wisata di Danau Diatas yang memiliki fasilitas kapal, namun perlu adanya perbaikan kapal, dikarenakan kondisi kapal di Dermaga Danau Diatas sudah tidak memilki izin beroperasi dan perlu adanya renovasi model kapal agar lebih menarik.

2. Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok harus mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada di Danau Diatas untuk kegiatan wisata, berdasarkan kesesuaian wisata dan daya dukung kawasan.

Kawasan Danau Diatas dengan segala potensinya, baik potensi sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia harus dapat menjadi kekuatan dalam pengembangannya. Pengembangan potensi yang ada dapat dilakukan oleh semua instansi yang terkait dengan pemanfaatan Danau Diatas, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengembangan potensi danau yang optimal harus dilakukan secara terpadu tanpa mengganggu kepentingan pihak lain, sehingga

tidak menimbulkan konflik kepentingan antar instansi yang terkait. Maka dari itu kegiatan wisata yang dikembangkan berdasarkan konsep ekowisata harus berdasarkan indeks kesesuaian wisata dan daya dukung kawasan. Setiap kegiatan yang akan dikembangkan mempunyai persyaratan yang disesuaikan dengan keadaaan sumberdaya dan lingkungan Danau Diatas. Selain itu jumlah pengunjung dibatasi berdasarkan daya dukung kawasan, yaitu berdasarkan kemampuan kawasan menampung pengunjung tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia sendiri.

Kelimpahan ikan di Danau Diatas yang relatif tinggi dapat dijadikan sebagai penunjang pengembangan wisata memancing. Kegiatan pemancingan juga harus di dukung dengan fasilitas yang lengkap seperti, tempat duduk yang teduh dan nyaman bagi pemancing, serta tempat penjualan perlengkapan dan kebutuhan pemancing (alat pancing, umpan, serta makanan). Selain itu, rawa-rawa di Danau Diatas banyak ditumbuhi oleh berbagai tanaman air, salah satunya adalah eliocharis sp., tanaman air jenis ini memiliki serat yang kuat dan dibeberapa daerah dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan. Pihak pengelola wisata Danau Diatas dapat memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar tentang cara pembuatan kerajinan tangan menggunakan tanaman air, sehingga hasilnya dapat dijual kepada wisatawan dan menjadi soevenir asli dari Danau Diatas. Kegiatan seperti ini selain sebagai promosi kawasan, juga dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dan membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat sekitar danau rata-rata adalah petani dan nelayan dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD), sehingga perlu dilakukan pemberdayaan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kawasan ekowisata yang ideal seperti mengadakan pelatihan dan diskusi tentang pengembangan kawasan wisata. Selain itu, pemandangan kawasan Danau Diatas akan semakin menarik apabila vegetasi sekitar tepian danau dapat ditata dan dirapikan, terutama semak belukar yang sudah menutupi kawasan.

3. Pengelola (UPT Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kawasan Danau Kembar) dan instansi terkait harus bekerjasama untuk mengatasi adanya pencemaran lingkungan melalui peningkatan kesadaran masyarakat sekitar dan pengunjung demi keutuhan dan kelestarian kawasan.

Danau Diatas merupakan salah satu perairan yang memiliki fungsi penting terutama bagi kehidupan yang ada di sekitarnya. Hal ini terlihat dari pemanfaatan Danau Diatas oleh masyarakat sebagai sumber air minum, kegiatan pertanian,

perikanan, peternakan dan wisata. Rata-rata masyarakat yang berada di sekitar danau bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, sehingga keberadaan Danau Diatas menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka. Namun pemanfatan sumberdaya danau belum diikuti oleh aturan-aturan pengelolaan dan pelestarian kawasan, sehingga dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kawasan apabila kondisi ini berlanjut dalam jangka waktu yang lama.

Pihak pengelola merupakan pihak yanag paling berpengaruh dalam pengembangan Danau Diatas, sehingga perlu melakukan koordinasi yang lebih baik dengan instansi-instansi lainnya yang ikut memanfaatkan danau, seperti PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), Dinas Perikanan, dan Dinas Perhubungan. Selain itu, pengoptimalan pengelolaan juga harus didukung oleh peran serta dan kerjasama masyarakat sekitar, sehingga masyarakat bisa menjaga kelestarian danau dengan tidak melakukan kegiatan yang akan mencemari air danau atau merusak habitatnya. Pengelolaan di dalam kawasan juga harus diikuti dengan pembuatan aturan dan tata-tertib dalam kawasan yang harus di patuhi oleh pengunjung maupun masyarakat. Peraturan yang diterapkan tidak akan berjalan seperti yang diharapkan tanpa adanya pengawasan oleh pihak pengelola. Pengawasan peraturan harus dilaksanakan secara ketat dan serius , sehingga keutuhan dan kelestarian kawasan dapat tercapai. Selain itu, di kawasan Danau Diatas belum terdapat batas kawasan atau pembagian kawasan untuk pemanfaatan berbagai sektor yang berbeda seperti wisata, perikanan, perhubungan, dan PDAM. Apabila hal ini tidak diperhitungkan dengan bijak maka dapat menimbulkan pencemaran atau kerusakan lingkungan dikarenakan kegiatan- kegiatan tersebut, sehingga diperlukan penzonasian yang jelas untuk setiap kegiatan berdasarkan kesesuaian kawasan dan daya dukung kawasan.

Aturan dalam kawasan Danau Diatas dapat dibuat dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah dengan membuat papan informasi yang berisikan himbauan atau larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, tempat sampah harus ditempatkan pada kawasan-kawasan yang sering dilalui pengunjung, sehingga pengunjung mudah untuk menemukan tempat sampah. Peraturan di dalam kawasan dapat berupa garis-garis pedoman, yaitu suatu jasa yang diberikan kepada wisatawan yang berisikan informasi mengenai tata cara berprilaku dalam suatu kawasan. Untuk memudahkan pengaturan jumlah pengunjung berdasarkan daya dukung kawasan, dapat dibuat petunjuk jalan di setiap persimpangan kawasan untuk peruntukan yang berbeda, petunjuk berisikan

kegiatan wisata yang direkomendasikan dan jumlah pengunjung maksimum yang dibolehkan. Pembuatan peraturan di dalam kawasan hendaknya menghindari bahasa larangan atau melarang, tapi lebih ditekankan pada himbauan-himbauan bersifat positif seperti anjuran perilaku yang bertanggung jawab, akan lebih baik apabila aturan berupa gambar atau figur untuk menjelaskan konsekuensinya.

Dokumen terkait