• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skema 1. Struktur organisasi Ruang III/Melati I

4. Rencana Penyeselaian Masalah

No Masalah Tujuan Rencana Tindakan Waktu Penanggug

jawab

1.

2.

3.

4.

Kurangnya upaya promosi kesehatan kepada pasien dan keluarga

Ruang III/Melati I belum memiliki Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang baku yang dapat dijadikan pedoman dalam menerapkan implementasi keperawatan pada pasien di ruangan Papan struktur organisasi di ruang III/ Melati I belum diperbaharui

Belum tersedianya bunga di ruang III/ Melati I untuk menambah keindahan ruang anak

Meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit anak sehingga

pasien/keluarga pasien mampu melakukan perawatan yang tepat selama masa sakit.

Tersedianya Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di ruang III/ Melati I

Tersedianya struktur organisasi di ruang III/ Melati I yang ter-up date Tersedianya bunga di ruang III/ Melati I

-Memberikan penyuluhan/ pendidikan kesehatan kepada pasien sesuai kebutuhan pasien secara terjadwal

-Menyusun dan menyediakan format Standar Asuhan Keperawatan (SAK) 10 penyakit terbesar di ruang III/ Melati I

-Mengganti nama-nama perawat di papan struktur organisasi di ruang III/ Melati I

-Menyediakan bunga bunga di ruang III/ Melati I

20 Juni 2012- 22 Juni 2012 28 Juni 2012 23 Juni 2012 5 Juli 2012 Betty, Waslifour, Delima, Yoga Betty, Delima, Waslifour, Yoga Betty, Delima, Waslifour, Yoga Betty,Delima, Waslifour,Yoga

5. Implementasi

Berdasarkan rencana tindakan yang disusun untuk mengatasi masalah yang ditemukan di Ruang III/Melati I maka praktikan melakukan:

a. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang perawatan anak dengan diare pada tanggal 20 Juni 2012 oleh Yoga, pencegahan DBD dan perawatan anak yang menderita DBD pada tanggal 21 Juni 2012, nutrisi yang baik pada anak dengan anemia 22 Juni 2012 oleh Betty, latihan ROM pada tanggal 22 Juni 2012 oleh Delima.

b. Memperbaiki papan struktur organisasi ruangan pada tanggal 25 Juni 2012

c. Membuat rancangan format asuhan keperawatan di Ruang III/Melati I pada tanggal 2 Juli 2012 berdasarkan pendekatan NIC / NOC (Nursing Interventions Classification ) / (Nursing Outcomes Classification)

dengan menggunakan metode check list yang diharapkan dapat membantu mempermudah perawat dalam melakukan pendokumentasian keperawatan.

d. Menyediakan sebuah bunga untuk menambah keindahan ruangan dan membuat suasana yang nyaman dan asri pada tanggal 2 Juli 2012.

6. Evaluasi

Setiap kegiatan yang direncanakan oleh praktikan dapat berjalan dengan baik. Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan lancar. Peserta penyuluhan tampak antusias dengan materi penyuluhan yang disampaikan dan 80% peserta penyuluhan memahami materi penyuluhan yang disampaikan. Hal ini tampak dengan peserta penyuluhan mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh praktikan pada akhir penyuluhan. Kepala ruangan mengatakan setuju dengan jadwal dan materi penyuluhan yang telah dibuat praktikan dan akan menerapkannya di ruangan agar penyuluhan kesehatan berlangsung dengan optimal di ruangan.

Kepala ruangan juga setuju dengan adanya Standar Asuhan Keperawatan (SAK) berdasarkan NIC/NOC yang telah disusun oleh praktikan dan akan menggunakannya di ruangan sebagai pedoman dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Perawat ruangan dan pasien serta keluarga menyatakan senang dengan adanya bunga yang diletakkan di tengah ruangan sehingga ruangan tampak indah.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh praktikan di Ruang III/Melati I pada tanggal 11 Juni – 16 Juni 2012 ada beberapa masalah yang dijumpai diantaranya: pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal berdasarkan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) , perawat kurang optimal dalam pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga, suasana ruangan yang tidak nyaman bagi pasien anak. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kelompok menyusun rencana tindakan yang disesuaikan dengan kemampuan kelompok. Rencana tindakan tersebut telah dilaksanakan dan dievaluasi dan kemudian dbandingkan dengan teori yang ada.

1) Pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal berdasarkan Standar Asuhan Keperawatan (SAK)

Dokumentasi keperawatan merupakan suatu informasi lengkap meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan keperawatan serta respon pasien terhadap asuhan yang diterimanya. Pendokumentasian asuhan keperawatan sangat diperlukan karena memiliki aspek legalitas dan menjadi aspek hukum untuk melindungi setiap tindakan keperawatan, bila sesuatu hal tidak diinginkan terjadi. Pendokumentasian asuhan keperawatan juga sebagai bukti otentik telah dilakukan tindakan keperawatan kepada pasien (Capernito, 1999). Dalam kasus hukum, dokumentasi keperawatan menjadi landasan berbagai kasus gugatan atau sebagai alat pembela diri perawat, dokter atau fasilitas (Iyer & Camp, 2004). Dokumentasi keperawatan juga bermanfaat dalam penentuan akreditasi. Melalui dokumentasi keperawatan dapat dilihat

sejauh mana peran dan fungsi keperawatan dalam memberikan askep pada pasien. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian askep yang diberikan, guna pembinaan lebih lanjut.

Untuk mengatasi masalah pendokumentasian tersebut, kelompok membantu membuat rancangan format asuhan keperawatan dan Standar Asuhan Keperawatan berdasarkan 10 penyakit terbesar di ruangan anak dengan pendekatan NIC / NOC (Nursing Interventions Classification ) /

(Nursing Outcomes Classification) dengan menggunakan metode check list yang diharapkan dapat membantu mempermudah perawat dalam melakukan pendokumentasian keperawatan.

2) Pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga kurang optimal

Menurut WHO (1954) dalam Notoatmodjo (2003) bahwa tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit, memperthankan derajat kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit serta membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan. Menurut Mach Foed (2005), pendidikan kesehatan merupakan proses perubahan yang bertujuan untuk mengubah individu, kelompok dan masyarakat menuju hal-hal yang positif secara terencana melalui proses belajar. Perubahan tersebut mencakup antara lain pengetahuan, sikap, dan keterampilan melalui proses pendidikan kesehatan.

Untuk membantu perawat dalam melakukan penyuluhan maka praktikan memberikan penyuluhan kesehatan secara terjadwal tentang perawatan anak dengan diare pada tanggal 20 Juni 2012 oleh M. Isa Syahputra Yoga, pencegahan DBD dan perawatan anak yang menderita DBD pada tanggal 21 Juni 2012 oleh Waslifour Glorya Daeli, nutrisi yang baik pada anak dengan anemia 22 Juni 2012 oleh Betty Manurung, latihan ROM pada tanggal 22 Juni 2012 oleh Delima Siahaan.

3) Suasana ruangan yang tidak nyaman bagi pasien anak

Menurut Supartini (2004) bahwa ruangan anak idealnya dimodifikasi bernuansa anak sehingga dapat meningkatkan keceriaan, perasaaan aman, dan nyaman bagi pasien anak. Modifikasi ruang perawatan dengan cara membuat situasi ruang rawat seperti di rumah dan memiliki dekorasi bernuansa anak dengan adanya gambar dinding berupa gambar binatang, bunga, tirai dan sprei serta sarung bantal yang berwarna ceria, dan dinding ruangan yang berwarna-warni.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kelompok menyediakan sebuah bunga yang indah di tengah ruangan untuk mendukung suasana ruangan anak yang nyaman dan asri.

BAB III

PENGELOLAAN ASUHAN KEPERAWATAN

Dokumen terkait