BAB 4 MANAJEMEN PROYEK
4.4 M ANAJEMEN R ESIKO P ROYEK
4.4.3 Rencana Respon Resiko
Rencana respon resiko dibentuk dengan tujuan untuk merencanakan tindakan respon yang harus dilakukan ketika suatu resiko yang telah diidentifikasi sebelumnya terjadi.
Tabel 4.5 Kode Penanganan Resiko
No Uraian Tindakan Kode
1 Hindari Resiko Tidak diambil A
2 Terima Resiko dan buat
rencana penanganannya Redesign, Inovasi B 3 Mengurangi tingkat terjadinya resiko Dari sering ke jarang terjadi C 4 Mengurangi akibat konsekwensi yang ditimbulkan Dari dampak yg berat ke ringan D 5 Mengalihkan resiko ke pihak lain Kontrak subkon, supplier E
6 Mengabaikan resiko Dikerjakan F
Tabel 4.6 Rencana Respon Resiko
Identifikasi
Resiko Analisa Resiko Dampak Resiko
Kode Tipe Resiko Respon Tindakan Kode Penanganan Resiko A. Aspek Biaya 1 Perubahan Mutu Pembesian dari U-40 ke U-50
Adanya perubahan mutu pembesian dimana pada lantai semi basement
dan ground
menggunakan mutu U-40 sedangkan dari upper
ground hingga Lt.22
menggunakan besi U-50
1. Adanya perubahan detail pembesian, kolom dan balok. 2. Gambar For
Construction hingga
saat ini masih belum fix dan sering
berubah-ubah. 3. Dikhawatirkan
terjadi kesalahan di lapangan
dikarenakan gambar yang belum pasti dari pihak owner. 4. Dikarenakan besi
supply by owner,
maka resiko akan perubahan tersebut berdampak pada resiko jumlah penggunaan besi di lapangan. 2 1. Segera melakukan perhitungan volume, dan analisa perbedaaan volume dari perbedaan detail tersebut untuk mengajukan kerja tambah kurang
2. Melakukan koordinasi dengan pihak owner dan segera meminta
kepastian gambar yang akan digunakan melalui surat agar
terdokumentasi
mengenai keterlambatan gambar tersebut
3. Mengirimkan segera
shopdra wing ke pihak
owner untuk mendapatkan approval agar pelaksanaan di lapangan memiliki acuan gambar B (sambungan)
(sambungan) 2 Perbedaan
denah struktur dan arsitektur
Antara konsultan struktur dan arsitektur kurang berkomunikasi sehingga terdapat perbedaan-perbedaan As, elevasi, dan penggunaan ruangan, sehingga sampai saat ini gambar dari pihak
owner masih terus
mengevaluasi gambar tersebut.
Dikhawatirkan terjadi kesalahan di lapangan dikarenakan gambar yang belum fix dari pihak owner
2
Melakukan komposit gambar struktur dan arsitektur untuk segera diajukan shopdrawing lalu dilakukan penrhitungan volume bersama antara
PT.PP dan PT. ADM B 3 Lahan kerja yang belum siap dikarenakan pihak owner masih melakukan pemancangan
Lahan kerja masih belum siap.
1. Keterlambatan pelaksanaan di lapangan
2. Akan timbul biaya overhead
2
Melakukan koordinasi rutin dengan pihak owner dan melakukan surat menyurat secara rutin untuk
mengingatkan
keterlambatan pelaksanaan, dan meminta penyerahan lahan secara parsial secara resmi dari pihak owner, melakukan pabrikasi besi di los kerja lalu distel di lapangan untuk percepatan
B
(sambungan) 4 Gambar tidak lengkap dan belum ada detail Adanya pekerjaan pekerjaan yang belum tercantum dalam BQ
Menimbulkan biaya tambahan untuk melengkapi pekerjaan yang belum didetailkan
pihak owner 2
Meminta gambar detail yang akan dikerjakan melalui permintaan resmi dari surat, atau
mengusulkan desain setail pekerjaan dan melakukan perhitungan volume bersama setelahnya. B 5 Kebutuhan scaffolding di lapangan sulit terpenuhi
Banyak Proyek sedang berjalan dilingkungan PT. PP (Persero) Tbk
Melakukan penyewaan alat scaffolding dari pihak luar yang harganya lebih tinggi dari tempat sewa biasa, koperasi dan PJA
2
Melakukan evalusai harga sewa scaffolding diluaran dan tetap mengecek persediaan scaffolding setiap bulannya di koperasi dan PJA, mencari subkon yang memiliki alat sendiri
E B. Aspek Teknis 1 Lahan kerja belum dapat sepenuhnya dikerjakan
Lahan kerja masih dilakukan pemancangan oleh pihak owner
Keterlambatan di lapangan
2
Meminta schedule pekerjaan pemacangan kepada pihak owner dan menganalisa keterlambatan yang mungkin terjadi akibat keterlambatan di lapangan , Melakukan pabrikasi besi di los kerja lalu distel di lapangan untuk percepatan
B
(sambungan) 2 Tidak dapat
bekerja lembur
Pihak warga sekitar proyek tidak
mengijinkan kerja lembur karena telah melakukan kesepakatan dengan pihak owner
Keterlambatan di lapangan, Menghambat produktivitas proyek
2
Melakukan pendekatan dengan pihak warga sekitar dan meminta kejelasan dari pihak owner mengenai kesepakatan tersebut, apabila dimungkinkan mempertemukan pihak
owner dengan warga
C 3 Keterlambatan produksi shopdrawing Gambar For Construction belum
benar-benar matang dan masih terus direvisi pihak owner
Dikhawatirkan terjadi kesalahan di lapangan dikarenakan gambar yang belum fix dari
pihak owner 3
Secara aktif mengajukan gambar shopdra wing untuk mengumpan komen-komen mengenai gambar yang akan dilaksanakan di lapangan, dan segera meminta gambar
for construction secara
tertulis
C
4 Approval
shopdra wing sangat lama
Pihak owner yang bertugas mengevaluasi gambar tidak berada di lingkungan proyek dan memegang beberapa proyek
Dikhawatirkan terjadi kesalahan di lapangan dikarenakan gambar yang belum mendapat
approval dari pihak
owner
3
Berkomunikasi melalui
email dan telepon sebelum
pihak owner memberi
approval terhadap shopdra wing C C. Aspek SDM 1 Team owner tidak berada di lokasi
Team owner memegang banyak proyek
Aprroval shop dra wing terlambat
4
Berkomunikasi melalui email dan telepon sebelum pihak owner memberi
approval terhadap
shopdra wing
C
(sambungan) 2 Kesulitan mencari pekerja Mandor memegang banyak proyek Kekurangan tenaga kerja di lapangan sehingga produktivitas di lapangan tidak maksimal 2
Mencari mandor baru untuk dapat dididik dan
menghasilkan produktivitas yang maksimal D 3 Kekurangan Personel di Lapangan
Banyak Proyek sedang berjalan dilingkungan PT. PP (Persero) Tbk. Laporan administrasi di lapangan terlambat, pemenuhan kebutuhan di lapangan terlambat dan personel kurang fokus terhadap 1 pekerjaan
3
Mengatur waktu seefektif mungkin, berkoordinasi dengan pihak cabang mengenai personel yang mungkin ditempatkan di proyek C D. Aspek Peralatan 1 Kesulitan pemenuhan kebutuhan scaffolding Seiring banyaknya proyek yang sedang berjalan maka
kebutuhan scaffolding yang tersedia ditempat sewa alat banyak tidak tersedia
Kebutuhan scaffolding di lapangan tidak terpenuhi 100% dan produksi di lapangan tidak maksimal karena siklus pemakaian alat yang cukup lama akibat kekurangan tersebut
2
Mencari tempat sewa alat yang baru dan
mengevalusinya. Mencari subkon yang memiliki alat
sendiri E
(sambungan)
E. Aspek Peraturan & Politis
1 IMB belum selesai
IMB masih dalam proses dan masih berupa surat rekomendasi
Proyek beresiko
didatangi pihak bertugas mempertanyakan
kelengkapan IMB dan
izin-izin lainnya 3
Meminta secara rutin kepada pihak owner mengenai kapan IMB tersebut akan keluar dan meminta copy izin-izin tersebut, dan menyampaikan resiko-resiko yang rerjadi apabila proyek berjalan tanpa IMB tersebut
D F. Aspek Lingkungan 1 Jam kerja hanya dibatasi hingga pukul 18.00 dan tercantum dalam AMDAL dan Notulen rapat pihak owner dan warga di sekitar proyek
Pihak owner telah mengadakan
kesepakatan sebelumnya dengan pihak warga bahwa pekerjaan hanya sampai pukul 18.00
Menghambat
produktivitas proyek
3
Melakukan pendekatan dengan pihak warga sekitar dan meminta kejelasan dari pihak owner mengenai kesepakatan tersebut, apabila dimungkinkan mempertemukan pihak
owner dengan warga
C
2 Komplain masyarakat
Polusi yang ditimbulkan dari pelaksanaan proyek
Menghambat
produktivitas proyek
3
Melaksanakan kegiatan proyek sesuai aturan OHSAS dan memahami kondisi lingkungan
C Sumber: PT. PP (Persero) Tbk., 2013.