• Tidak ada hasil yang ditemukan

9. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum dalam kehidupan beragama, bernegara dan bermasyarakat

3.1 RENCANA SISTEM PERKOTAAN

usat pelayanan di Kabupaten Aceh Timur di bawah hierarki PKL (yang umumnya adalah ibukota kabupaten) terdiri atas pusat pelayanan tingkat kecamatan dan selanjutnya

pusat pelayanan tingkat mukim. Pusat pelayanan tingkat kecamatan akan melayani

masing-masing wilayah kecamatan yang dibawahinya, dan bila dihubungkan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten, pusat pelayanan tingkat kecamatan tersebut dapat disebut sebagai PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) yang berfungsi melayani kegiatan skala kecamatan.

Pentingnya penetapan pusat pelayanan tingkat mukim didasarkan pada latar belakang historis dan memori keruangan masyarakat Aceh di satu pihak, dan adanya penetapan dalam UU No.11/2006 tentang Pemerintahan Aceh mengenai fungsi pemerintahah dan adat pada tingkat Mukim yang akan membawahi Gampong (tingkat gampong). Selaras dengan Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten di atas, pusat pelayanan tingkat mukim ini dapat disebut sebagai PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) yang berfungsi melayani kegiatan skala mukim atau antar gampong (antar gampong). Penetapan PPK dan PPL tersebut dalam rencana tata ruang wilayah adalah merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota yaitu dalam RTRW Kabupaten/Kota.

Hirarki fungsional wilayah Kabupaten Aceh Timur yang bersifat vertikal dalam 3 (tiga) ordinasi pusat pelayanan, yaitu :

a. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), yaitu kota-kota mandiri selain pusat primer dan sekunder yang dikembangkan untuk melayani satu atau lebih kecamatan. Pusat pelayanan tersier ini terutama dikembangkan untuk menciptakan satuan ruang wilayah yang lebih efisien. b. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), yaitu Pusat permukiman yang dipromosikan untuk

ditetapkan sebagai PKL di kemudian hari (PKLp) harus ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL.

P

Materi Teknis 3 - 2

c. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah pusat pelayanan yang berfungsi dalam pelayanan pemerintahan, perdagangan dan jasa, industri pengolahan, serta transportasi, dengan skala pelayanan kecamatan.

d. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah pusat pelayanan yang berfungsi dalam pelayanan pemerintahan, perdagangan dan jasa, industri pengolahan, serta transportasi, dengan skala pelayanan tingkat mukim atau beberapa gampong/gampong.

Konsep dasar pengembangan Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, maka bagian pesisir pantai akan dikembangkan untuk kegiatan pengamanan/ perlindungan pantai, budidaya perikanan dan kegiatan pariwisata dengan memperhitungkan aspek-aspek mitigasi bencana. Untuk menunjang pengembangan kedua kegiatan utama tersebut, perlu dipikirkan pembangunan sebuah pelabuhan atau dermaga, serta rehabilitasi tempat pelelangan ikan bagi pusat pelayanannya. Sebagai pengaman untuk perlindungan permukiman di wilayah pesisir, maka juga dikembangkan budidaya kebun campuran, hutan bakau/mangrove serta ruang sempadan pantai/jalan akses untuk mengungsi ke zona aman.

b. Perkembangan kegiatan perkotaan di kawasan pesisir diarahkan dengan pola “linier-satelit” (pusat-pusat permukiman berorientasi pada jalan nasional Langsa-Banda Aceh, kawasan permukiman akan tersebar pada jalan-jalan akses ke wilayah bagian Tengah Kabupaten Aceh Timur, disertai dengan mendistribusikan fungsi-fungsi pelayanan ke sub pusat-sub pusat di sebelah Utara (sebagai counter magnet terhadap wilayah Kabupaten Aceh Utara yang sudah berkembang) dan Selatan (sebagai counter magnet terhadap wilayah Kota Langsa yang sudah berkembang).

c. Mengingat lokasi secara aksesibilitas sangat mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, maka pada wilayah di sekitar jalan nasional sangat potensial juga untuk pengembangan kegiatan ekonomi perkotaan, seperti industri pengolahan dan jasa.

d. Di bagian Tengah, sesuai dengan potensi lahan akan dikembangkan kegiatan budidaya pertanian, peternakan dan perkebunan. Peruntukkan kawasan budidaya ini juga bias menjadi pembatas dengan kawasan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser.

e. Mendistribusikan secara lebih merata pusat-pusat kegiatan ekonomi dan pusat-pusat pelayanan umum agar pola pergerakan menjadi tersebar. Demikian juga dengan pembangunan ruas-ruas jalan dialokasikan pada bagian tengah wilayah Kabupaten Aceh Timur yang masih relatif kurang akses yang menghubungkan antar kecamatan. Sistem

transportasi yang dikembangkan di kawasan merupakan bagian dari sistem transportasi regional Banda Aceh - Medan.

f. Mengingat lokasi yang akan dikembangkan merupakan bagian daerah pesisir dan dataran rendah, sementara di lokasi terdapat banyak potensi DAS maka pengelolaan sistem drainase regional perlu mendapatkan perhatian agar di masa mendatang wilayah ini tidak mendapat masalah-masalah seperti banjir. Demikian juga dengan penyediaan air bersih, agar tidak terjadi masalah intrusi air laut sebagai akibat pengeboran air tanah maka sebaiknya segera dilakukan pengelolaan air minum secara komunal dengan memanfaatkan pengolahan air sungai sebagai air baku.

g. Segala upaya untuk pelestarian kawasan lindung di Taman Nasional Gunung Leuser, terutama pada bagian kawasan yang persentase kemiringan lerengnya tinggi (diatas 40%) dan ada keterkaitannya dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah hilirnya, perlu segera dilakukan.

Penentuan rencana struktur ruang di Kabupaten Aceh Timur mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut.

1. Jarak jangkauan pelayanan dan aksesibilitas.

2. Distribusi pelayanan agar pengembangan ekonomi wilayah menjadi tersebar, tidak terpusat pada lokasi tertentu.

3. Memiliki kawasan lindung, yaitu masuk dalam wilayah ekosistem Leuseur atau memiliki kemiringan lereng di atas 40% sehingga diperlukan arahan dan pemanfaatan ruang yang khusus.

4. Kelengkapan sarana dan prasarana.

Berdasarkan hal tersebut di atas serta kencenderungan pengembangan wilayah dan tercapainya pemerataan pembangunan, kebijakan nasional dan regional, maka rencana struktur ruang di Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut.

1. Kecamatan Idi Rayeuk yang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) merupakan pusat pelayanan dan kegiatan yang melayani seluruh wilayah Kabupaten Aceh Timur dan langsung melayani kecamatan sekitarnya.

2. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), Yaitu mempromosikan suatu pusat permukiman di wilayah kabupaten untuk menjadi PKL di kemudian hari, di luar PKL yang sudah ditetapkan di dalam RTRW Provinsi. Atas dasar tersebut, PKL yang dipromosikan kabupaten atau PKLp yaitu Kecamatan Peureulak.

Materi Teknis 3 - 4

3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yaitu pusat kegiatan yang diarahkan dapat melayani kecamatannya sendiri dan daerah sekitarnya. Wilayah yang diarahkan sebagai PPK adalah:

a. PPK Peunaron dengan pusat Arul Pinang. b. PPK Simpang Ulim dengan pusat Lhok Nibong. c. PPK Birem Bayeun dengan pusat Birem Rayeuk.

3. Sedangkan kecamatan-kecamatan lainnya diarahkan menjadi Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang berfungsi dalam pelayanan pemerintahan, perdagangan dan jasa, industri pengolahan, serta transportasi, dengan skala pelayanan tingkat mukim atau beberapa gampong/gampong, meliputi:

a. PPL Julok dengan pusat Kutabinje.

b. PPL Sungai Raya dengan pusat Labuhan Keude. c. PPL Peureulak Barat dengan pusat Beusa Seubrang. d. PPL Ranto Peureulak dengan pusat Rantau Panjang. e. PPL Banda Alam dengan pusat Panton Rayeuk M. f. PPL Darul Aman dengan pusat Idi Cut.

g. PPL Pante Bidari dengan pusat Lhok Nibong. h. PPL Rantau Selamat dengan pusat Bayeun. i. PPL Peureulak Timur dengan pusat Alue Tho. j. PPL Peudawa dengan pusat Seuneubok Punteut. k. PPL Idi Tunong dengan pusat Bukit Teukuh. l. PPL Darul Ikhsan dengan pusat Keude Dua. m. PPL Idi Timur dengan pusat Keude Reudep. n. PPL Nurussalam dengan pusat Bagok.

o. PPL Darul Falah dengan pusat Tunong Ulee Gajah. p. PPL Indra Makmur dengan pusat Alue Ie Mirah. q. PPL Madat dengan pusat Madat.

r. PPL Simpang Jernih dengan pusat Simpang Jernih. s. PPL Serbajadi dengan pusat Lokop.

Peta 3.1

Materi Teknis 3 - 6

Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan sebagai perwujudan struktur ruang, meliputi :

a. mengembangkan PPK dan PPL sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan yang ramah lingkungan yaitu; kelapa sawit di PPK Birem Bayeun, karet di PPL Rantau Selamat dan kakao di PPL Ranto Peureulak;

b. mengembangkan PKL sebagai pusat industri pengolahan dan jasa hasil perikanan yang ramah lingkungan dilakukan di PKL Idi Rayeuk;

c. mengembangkan PPK dan PPL sebagai pusat industri pengolahan hasil pertambangan yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu yaitu di PPL Julok dan di PPL Serbajadi;

d. mengembangkan PKLp, PPK dan PPL sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan di PPK Simpang Ulim, PPL Pante Bidari, PPL Darul Falah dan PPL Madat;

e. mengembangkan PKLp, PPK dan PPL sebagai pusat penelitian dan pengembangan pertanian tanaman pangan dilakukan di PKLp Peureulak, PPK Simpang Ulim dan PPL Nurussalam;

f. mengembangkan PPK sebagai pusat penelitian dan pengembangan perikanan, perikanan darat dilakukan di PPL Pante Bidari dan perikanan laut di PPL Peureulak Barat.

g. mengembangkan PKLp sebagai pusat pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan dilakukan di PKLp Peureulak;

h. mengendalikan perkembangan fisik kawasan perkotaan untuk mempertahankan lahan pertanian pangan berkelanjutan di PPK Simpang Ulim, PPL Madat, PPL Pante Bidari, PPL Banda Alam, PPL Darul Falah dan PPL Idi Tunong;

i. mengendalikan perkembangan PKL, PKLp, PPK, dan PPL yang menjalar (urban sprawl) di seluruh permukiman di Kabupaten Aceh Timur;

j. Mengendalikan perkembangan PKL, PKLp, PPK, dan PPL di kawasan rawan bencana yaitu bencana banjir di PPL Julok, PPL Nurussalam, PPL Rantau Peureulak dan PPL Simpang Jernih. Bencana gelombang pasang/tsunami dan abrasi di PPL Madat, PPK Simpang Ulim, PPL Julok, PPL Nurussalam, PPL Darul Aman, PPL Idi Timur, PPL Peudawa, PPL Peureulak Barat, PKLp Peureulak, PPL Peureulak Timur, PPL Sungai Raya, PPL Rantau Selamat dan PPK Birem Bayeun;

k. mengembangkan pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan dilakukan di PPK Peunaron dan PPL Serbajadi; l. mengembangkan PKL, PPK, dan PPL berbasis sumber daya alam dan jasa lingkungan

pariwisata air panas di PPL Serbajadi, Wisata Pantai PPL Darul aman, PKL Idi Rayeuk, PPL Peureulak Barat dan PPL Sungai Raya;

m. mengembangkan PKL, PKLp, PPK, dan PPL yang didukung prasarana dan sarana perkotaan yang memadai di PKL Idi Rayeuk, PKLp Peureulak, PPL Madat, PPK Simpang Ulim, PPK Peunaron, PPL Julok, PPL Nurussalam, PPL Darul Aman, PPL Idi Timur, PPL Peudawa, PPL Peureulak Barat, PPL Peureulak Timur, PPL Sungai Raya, PPL Rantau Selamat dan PPK Birem Bayeun;

n. mengendalikan PPK untuk mepertahankan cagar alam dilakukan di PPL Serbajadi.

o. mengembangkan pusat pemerintahan dan membangun kota baru Idi di PKL Idi Rayeuk; p. mengembangkan Pusat Kesehatan di PPL Idi Timur; dan

q. mengembangkan pusat perdagangan Skala Regional di PKL Idi Rayeuk, PKLp Peureulak, PPK simpang Ulim dan PPL Julok.

Tabel III.1

Struktur Pusat Pelayanan Menurut Hirarki Fungsional Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012 - 2032

Hirarki Pusat Pelayanan Fungsi Utama

I. PKL Idi Rayeuk

 Pusat Pemerintahan Kabupaten  Perdagangan dan Jasa serta

Transportasi Darat dan Laut Regional

 Permukiman Perkotaan  Pelayanan Jasa Pariwisata  Pendidikan Umum dan Kejuruan  Pariwisata

 Industri Perikanan  Peternakan

 Perkebunan

 Pertanian Tanaman Pangan

II. PKLp

Peureulak

 Perdagangan dan Jasa  Permukiman Perkotaan

 Pendidikan Umum dan Kejuruan  Pelayanan Jasa Pariwisata  Pariwisata

Materi Teknis 3 - 8

Hirarki Pusat Pelayanan Fungsi Utama

 Pertambangan  Perikanan  Perkebunan

 Pertanian Tanaman Pangan

III. PPK 1. Peunaron Pertanian Perkebunan Pertambangan Kehutanan 2. Simpang Ulim

Pertanian Tanaman Pangan Pariwisata

 Perikanan

Perdagangan dan jasa

3. Bireun Bayeun

 Perdagangan dan Jasa  Permukiman Perkotaan  Pendidikan Umum Pertanian Perkebunan Peternakan Perikanan

Industri dan Agroindustri Pertanian Tanaman Pangan Pertambangan

IV. PPL

1. Julok

 Perdagangan dan Jasa  Permukiman Perkotaan  Pendidikan Umum  Perikanan  Peternakan  Pertambangan Perkebunan 2. Sungai Raya Perikanan Peternakan Pertambangan  Perkebunan

Hirarki Pusat Pelayanan Fungsi Utama

3. Peureulak Barat Perikanan

Pendidikan Umum

4. Rantau Peureulak

Peternakan Perkebunan

Pertanian Tanaman Pangan Pertambangan

5. Banda Alam

Perkebunan

Pertanian Tanaman Pangan Perikanan

Kehutanan

6. Darul Aman Perikanan

Pertanian

7. Pante Bidari

Pertanian Tanaman Pangan Peternakan Pertambangan Perkebunan Kehutanan 8. Rantau Selamat Industri Pariwisata Pertambangan Perikanan Perkebunan Kehutanan 9. Peurelak Timur Perikanan

Perkebunan

10. Peudawa Perikanan

Pertanian

11. Idi Tunong Pertanian

12. Darul Ikhsan Perkebunan Pertanian

13. Idi Timur Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan

Materi Teknis 3 - 10

Hirarki Pusat Pelayanan Fungsi Utama

Peternakan Perkebunan 15. Darul Falah Pertanian

Perkebunan 16. Indra Makmur Perkebunan Peternakan Pertambangan Kehutanan 17. Madat

Pertanian Tanaman Pangan Perikanan Peternakan 18. Simpang Jernih Perkebunan Pertambangan Kehutanan 19. Serba Jadi Kehutanan Pariwisata Peternakan Pertambangan Sumber: Rencana, Tahun 2012

3.2 RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA KABUPATEN ACEH TIMUR

Dokumen terkait