• Tidak ada hasil yang ditemukan

BALI – NUSA TENGGARA 5 WPS

5) Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Air Bersih

3.2.4. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) :

i. Progam bangunan dan lingkungan

ii. Rencana umum dan panduan rancangan

Arahan rencana peruntukan lahan yang akan dikembangkan di kawasan perencanaan Pekkabata, dilakukan dengan memperhatikan arahan fungsi lahan kawasan perencanaan secara umum yang ditetapkan pada Rencana Umum Kota Polewali dan Rencana Detail Kawasan Kota Polewali. Berdasarkan kondisi eksisiting, konsep peruntukan kawasan makro, serta tuntutan pengembangan kawasan, maka secara umum peruntukan lahan yang berkembang dalam kawasan perencanaan antara lain adalah:

1) Kawasan Permukiman

Pengembangan kawasan permukiman yang akan dikembangkan pada kawasan perencanaan Pekkabata, pada dasarnya disesuaikan dengan penetapan fungsi kawasan dan tetap mempertimbangkan arahan fungsi peruntukan kawasan perencanaan secara umum. Proses pengembangannya dilakukan dengan pembangunan perumahan oleh pengembang (developer) atau dilakukan secara individu. Sedangkan konsep pengembangannya direncanakan dengan

pengembangan perumahan yang berkelompok dan atau linier dengan mengikuti jalur jalan, dengan bentuk kopel maupun terpisah.

Pengembangan kawasan permukiman memerlukan pengaturan yang lebih spesifik, karena sifatnya yang sangat kompleks dan memiliki keterkaitan langsung dengan karakteristik kehidupan sosial masyarakat, karakteristik dan kondisi fisik dasar, karakteristik pola penggunaan lahan dan kecenderungan perkembangannya. Sehingga, pengaturan pengembangan permukiman di kawasan perencanaan akan memiliki perbedaan antara zona pengembangan dalam kawasan perencanaan. Sebab, pada dasarnya pengembangan kawasan permukiman bertujuan untuk memperkuat interaksi sosial budaya masyarakat, menunjang aktifitas kegiatan masyarakat yang dilakukan dan menjadi pelengkap bagi salah satu komponen pembentuk kota.

Untuk mendukung pengembangan permukiman, maka perlu diperhatikan kriteria kepadatan/kerapatan bangunan. Kerapatan bangunan memiliki keterkaitan dengan kepadatan penduduk dan dipengaruhi oleh proporsi luas kapling (persil) yang dibolehkan pada kawasan tersebut. Proporsi luas kapling sangat ditentukan oleh bangunan dan intensitas pengguna bangunan. Hubungan keterkaitan tersebut yang secara umum dapat dikatakan sebagai lingkungan permukiman.

Gambar

Rencana Master Plan Kawasan Perencanaan

Sumber : Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kab. Polewali Mandar 2011

2) Perdagangan dan Jasa

Pengembangan kawasan perdagangan diarahkan dengan mengikuti perkembangan eksisting jasa dan perdagangan yang ada saat ini. Arahan konsep pengembangannya dilakukan dengan penekanan pada aspek retail dan bersifat rekreatif. Perdagangan rekreatif ini berperan sebagai fungsi komersil, yang merupakan perpaduan antara kegiatan perdagangan dan jasa formal dengan aktivitas Pedagang Kaki Lima sebagai model perencanaan yang saling terintegrasi dan tertata, yang berada di ruang luar publik.

3) Ruang Terbuka Hijau dan Jalur Hijau

Pengembangan kawasan hijau berbentuk ruang terbuka hijau dan atau jalur hijau dilakukan dengan pengembangan taman kota, bisa dengan skala Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) dan atau hingga skala kelurahan, dan penanaman pohon sepanjang jalur jalan dan lingkungan permukiman. Sedangkan untuk pengembangan ruang terbuka dengan fungsi kegiatan rekreasi dan olahraga, kawasan perencanaan dapat memanfaatkan arahan pengembangan ruang terbuka hijau atau area ruang terbuka publik, untuk kegiatan bersantai, olahraga jogging hingga kegiatan bersepeda.

4) Kawasan Rawan Bencana

Kawasan rawan bencana alam, diarahkan pada daerah- daerah yang rawan banjir dan daerah rawan kebakaran. Pengalokasian ini ditujukan untuk melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh bencana alam.

Potensi rawan bencana di kawasan perencanaan didasarkan pada kecenderungan kejadian alam ataupun kejadian- kejadian masa lampau, baik yang terjadi secara periodik, maupun yang terjadi sewaktu-waktu. Kawasan rawan bencana di kawasan perencanaan yang teridentifikasi,

antara lain: daerah rawan genangan yang hampir terjadi setiap tahun, serta bencana kebakaran. Adapun arahan rencana penanganan kawasan rawan bencana di kawasan perencanaan sebagai berilkut:

 Untuk daerah rawan banjir dan genangan diarahkan pengendaliannya dikawasan yang berpotensi menimbulkan banjir dan genangan seperti di Zona II yang didominasi oleh kawasan permukiman, Zona IV yang terdapat daerah rawa dan diarahkan pada pengembangan kawasan permukiman, sehingga diperlukan penanganan untuk memperkecil intensitas kerawanan bencana yang mungkin timbul.

 Untuk bencana kebakaran pengendaliannya diarahkan pada penetapan deliniasi lokasi-lokasi yang berpotensi menimbulkan kebakaran, dengan penempatan prasarana hidrant kebakaran pada semua zona sehingga

memudahkan dalam penanganan ketika terjadi kebakaran. Lokasi yang diarahkan untuk penempatan hidrant kebakaran pada semua zona dengan kuantitas yang berbeda.

Untuk antisipasi awal terhadap rawan bencana, diarahkan dengan pengadaan sirine/tanda terjadinya bencana. Selain itu, juga diperlukan penataan terhadap jalur evakuasi untuk memudahkan penanganan rawan bencana di kawasan perencanaan. Di kawasan permukiman diarahkan dengan kemudahan akses ke jalur jalan arteri dan jalan utama. Lokasi evakuasi juga diarahkan pada Zona III dengan keberadaan taman sebagai ruang terbuka untuk menampung massa dalam jumlah besar.

Gambar

Peta Rencana Mitigasibencana Kawasan Perencanaan

Sumber : Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kab. Polewali Mandar 2011

iii. Rencana investasi

Prinsip dasar manajemen pembiayaan pembangunan yang berkembang lebih mengutamakan pada proses pemberdayaan kepada dunia usaha dan masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Disatu sisi, dengan adanya otonomi daerah, maka kegiatan pembangunan menjadi tanggung jawab masing-masing daerah untuk membangun daerahnya, mencari sumber-sumber pembiayaan, dan mengatur rumah tangganya sendiri. Dengan proses tersebut maka daerah dapat memaksimalkan potensi sumber daya yang dimiliki untuk dikembangkan dalam membangun prasarana dan sarana daerahnya.

Dalam menghadapi perkembangan pembangunan yang semakin cepat, pemerintah tidak dapat untuk berperan sendiri karena adanya keterbatasan sumber daya. Sesuai dengan prinsip manajemen pembiayaan pembangunan, maka masyarakat dan pihak swasta yang selama ini lebih banyak sebagai obyek pembangunan bergeser peran menjadi para pelaku pembangunan itu sendiri. Pembiayaan pembangunan sarana prasarana kota, termasuk di Kawasan Perencanaan Pekkabata tidak terlepas dari unsur-unsur manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Adapun bentuk usulan pembiayaan pembangunan di kawasan perencanaan antara lain adalah:

 Pembiayaan dari Pemerintah Pusat

 Pembiayaan dari Pemerintah Kota

 Pembiayaan sumber lain (pinjaman, komersial perbankan, obligasi Daerah), dan Pembiayaan dari swasta.

1) Pembiayaan Oleh Pemerintah Pusat

Berlakumya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah/Kota, maka pada prinsipnya manajemen pembiayaan sarana dan prasarana kota menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah/Kota bersangkutan

Pemerintah Pusat hanya menjadi pemberdaya bukan lagi sebagai penyedia. Namun ada beberapa tugas pembangunan yang masih dibiayai oleh Pemerintah Pusat, antara lain yaitu:

 Pembangunan sarana dan prasarana kota yang berskala regional yang pada hakekatnya tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah daerah itu sendiri maupun dengan cara kerjasama antar pemerintah daerah sekitarnya.

 Pembangunan dalam satu daerah yang mempunyai kepentingan nasional yang pada hakekatnya merupakan tugas dan tanggung jawab pusat yaitu yang berkaitan dengan fungsi-fungsi seperti politik negara, perjanjian dengan luar negeri, pertahanan dan keamanan, moneter dan hukum.

 Pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat (seperti jalan nasional).

2) Pembiayaan Oleh Pemerintah Daerah

Pembiayaan oleh Pemerinah Daerah didapat melalui berbagai macam sumber, yang antara lain terdiri dari:

Dokumen terkait