• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Rencana Tindakan

a. Permintaan izin kepada Kepala SD Kanisius Gayam I Yogyakarta untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

b. Melakukan observasi pada siswa kelas IV untuk mengetahui gambaran kegiatan pembelajaran IPA dan karakteristik siswa kelas IV.

c. Melakukan wawancara kepada wali kelas dan siswa kelas IV SD Kanisius Gayam.

d. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yaitu tentang keaktifan dan prestasi belajar siswa.

e. Menganalisis masalah belajar yang ada di kelas. f. Merumuskan masalah.

g. Merumuskan hipotesis.

h. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus.

i. Mengkaji materi sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya.

j. Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Instrumen Penelitian.

k. Membuat alat peraga. l. Pelaksanaan penelitian. 2. Rencana Setiap Siklus Siklus I

1. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti sebelum memberikan tindakan kepada siswa meliputi : (a) menentukan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar terkait tindakan yang akan diberikan, yaitu pada tema selalu berhemat energi dengan subtema gerak dan gaya pada pembelajaran 1 dan 2 yaitu gaya tarik dorong dan gaya gesek , (b) mempersiapkan rancangan perangkat pembelajaran yang meliputi pembuatan silabus dan RPP yang disusun dengan

pendekatan saintifik (c) menyusun lembar observasi, dan (d ) menyusun instrumen penilaian pemahaman siswa.

2. Pelaksanaan Pertemuan 1 a. Kegiatan Inti

1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang gaya dan gerak.

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang gaya tarik dan dorong (menanya).

3) Siswa diberi kesempatan membaca ilustrasi tentang benda bergerak agar memperoleh gambaran konkret tentang gaya dan gerak di sekitar mereka (mengamati).

4) Siswa diajak untuk mencoba membuka dan menutup pintu, menyapu lantai, mendorong, dan menarik meja, serta meremas selembar kertas, seperti yang diilustrasikan pada buku (mencoba). 5) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4

siswa.

6) Siswa bekerja dalam kelompok. Setiap kelompok menuliskan macam-macam gaya tarik dan gorong dalam sebuah tabel (menalar).

7) Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. (mengkomunikasikan).

9) Siswa bermain lompat kelinci dan menemukan jenis gaya. Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep dasar dari Kelipatan Persekutuan Terkecil (mencoba).

10) Dua orang siswa membantu guru untuk menyiapkan dan membantu jalannya permainan.

11) Guru menjelaskan cara bermain dan menyampaikan aturan permainan tersebut.

12) Dua orang siswa melakukan permainan dan mempraktekan soal yang diberikan oleh guru (mencoba).

13) Permainan dilakukan seperti yang dilakukan dua siswa tersebut, seterusnya sampai semua siswa mencoba.

14) Siswa dan guru melakukan tanya jawab atas permainan tersebut (menanya).

15)Guru memberi penguatan dari jawaban siswa.

16)Siswa membuat sebuah teks tentang pengalaman yang mereka dapatkan berhubungan dengan gaya tarik dan dorong (menalar). 17)Siswa membacakan teks yang telah dibuat di depan kelas secara

bergantian (mengkomunikasikan).

18)Guru memberikan penguatan terhadap gaya tarik dan dorong. 19)Siswa menyanyikan lagu “kring- kring ada sepeda” (mencoba). 20)Siwa menjawab pertanyaan pada buku (menalar).

Pertemuan 2 a. Kegiatan Inti

1) Siswa diminta untuk mengamati gambar dan membaca teks. (mengamati).

2) Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam buku (menalar).

3) Siswa menggosokkan dua telapak tangannya (mencoba).

4) Guru mengajukan pertanyaan apa yang dirasakan saat menggosokkan telapak tangan. (menanya).

5) Guru mengajak siswa ke luar kelas dan melakukan percobaan menggelindingkan kelereng di dua tempat yang berbeda, yaitu di permukaan lantai yang halus (ubin), dan di lapangan rumput atau tanah.(mencoba).

6) Sebelum ke luar kelas, siswa diajak untuk membaca aturan permainan tradisional dengan kelereng dengan membagi kelas dalam kelompok.(mengamati).

7) Permainan berlangsung sekitar 15 – 20 menit. Apabila waktu tidak mencukupi, permainan dapat dilakukan saat waktu istirahat.

8) Siswa mengamati laju kelereng di dua tempat yaitu di lantai yang halus dan di lapangan rumput atau tanah kemudian mendiskusikan hasilnya di depan kelas.(mengamati).

9) Siswa diajak untuk mengingat kegiatan menggosok tangan dan menghubungkan dengan permainan kelereng. Guru memberikan penguatan tentang gaya gesek.

10)Melalui kegiatan mengamati gambar, siswa dapat memahami lebih jauh tentang gaya gesek.(mengamati).

11)Siswa mengamati gambar dan mendesain mobil dari kulit jeruk bali atau kardus bekas. (menalar).

12)Setelah mendesain mobil-mobilan dari kulit jeruk, siswa menuliskan pengalaman belajarnya sesuai yang tertera pada buku. (menalar).

13)Siswa menuliskan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada pada buku.(mengkomunikasikan)

14)Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan perenungan di halaman 150 pada buku siswa.

3. Pengamatan/Observasi

Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang guru kelas. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap mengenai proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Observer melakukan pengamatan dengan mengacu pada lembar pengamatan yang berisi indikator keaktifan untuk melihat keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Peneliti bersama dengan guru melakukan refleksi dan menganalisis hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I yang meliputi evaluasi terhadap pelaksanaan siklus I. Mengidentifikasi kendala-kendala, kelemahan-kelemahan yang dihadapi pada siklus I, dan apa saja yang sudah baik dan apa saja yang perlu diperbaiki. Membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus I dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk dapat memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau berhenti. Analisis yang dilakukan yaitu dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, kondisi akhir,dan target ketuntasan siklus.

Siklus II 1. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti sebelum memberikan tindakan kepada siswa meliputi : (a) menentukan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar terkait tindakan yang akan diberikan, yaitu pada materi gaya gravitasi dan gaya magnet, (b) mempersiapkan rancangan perangkat pembelajaran yang meliputi pembuatan silabus dan RPP yang disusun dengan pendekatan saintifik (c) menyusun lembar observasi, dan (d ) menyusun instrumen penilaian pemahaman siswa.

2. Pelaksanaan Pertemuan 1

a. Kegiatan Inti

1) Siswa membaca teks yang ada pada buku tentang gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari.

2) Siswa menggaris bawahi informasi-informasi penting yang ada. Informasi berhubungan dengan gaya gravitasi. (mengamati) 3) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang gaya gravitasi

(menanya)

4) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok

5) Setiap kelompok mendapat alat dan bahan untuk melakukan percobaan

6) Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui gaya gravitasi (mencoba)

7) Siswa bereksplorasi dengan benda-benda yang sudah dibagikan misalnya bolpoin, siswa mencoba memegang bolpoin kemudian melepaskannya. (mencoba)

8) Siswa menyimpulkan hasil percobaannya (menalar)

9) Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. 10) Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang pengertian gravitasi

(menalar)

11) Siswa membuat parasut untuk membuktikan adanya gaya gravitasi (mencoba)

12) Siswa berdiskusi tentang hubungan permainan parasut dengan gaya gravitasi. (menalar)

13)Siswa menceritakan pengalamannya bermain parasut dengan memperhatikan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan memperhatikan unsur-unsur ceritanya.

14)Siswa membuat cerita, menceritakan pengalaman setelah bermain parasut. (menalar)

15)Siswa membacakan ceritanya di depan kelas (mengkomunikasikan) 16)Dalam kegiatan bercerita, siswa juga menjelaskan tentang sikap yang

harus ditunjukan saat bermain parasut dan manfaat yang diperoleh dari mempraktikkan sikap itu.

Pertemuan 2 a. Kegiatan Inti

1) Guru menggali pengetahuan dari siswa tentang gaya dan gerak. 2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang gaya gaya magnet

(menanya).

3) Siswa diberi kesempatan membaca ilustrasi tentang gaya dan gerak agar memperoleh gambaran konkret tentang gaya magnet (mengamati).

4) Siswa dibagi dalam kelompok.

5) Setiap kelompok diberi alat untuk melakukan percobaan. (Magnet batang, peniti, paku paying, karet penghapus, potongan kertas)

6) Siswa diajak untuk mendekatkan magnet pada benda-benda yang disediakan. (mencoba).

7) Setiap kelompok menuliskan benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet (menalar).

8) Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya (mengkomunikasikan). 9) Siswa mengerjakan LKS (menalar).

10)Siswa mengamati tabel percobaan dan menjawab pertanyaan yang ada. (menalar)

11)Siswa membandingkan sifat bahan dari benda-benda yang tertarik magnet dan tidak tertarik magnet.

12)Siswa menyimpulkan percobaan dengan cara mendiskusikan secara berkelompok. Guru memberi penguatan dari jawaban siswa.

b. Pengamatan/Observasi

Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang guru kelas. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap mengenai proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Observer melakukan pengamatan dengan mengacu pada lembar pengamatan yang berisi indikator keaktifan untuk melihat keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung.

c. Refleksi

Peneliti bersama dengan guru melakukan refleksi dan menganalisis hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I yang meliputi evaluasi terhadap pelaksanaan siklus I. Mengidentifikasi kendala-kendala,

kelemahan-kelemahan yang dihadapi pada siklus I, dan apa saja yang sudah baik dan apa saja yang perlu diperbaiki. Membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus I dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk dapat memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau berhenti. Analisis yang dilakukan yaitu dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, kondisi akhir,dan target ketuntasan siklus.

Dokumen terkait