• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Rencana tindakan

1. Persiapan

Persiapan penelitian tindakan kelas ini disusun sebagai berikut. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan di antaranya:

a. Permintaan ijin kepada Kepala SD Kanisius Minggir.

Permintaan ijin di sini dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan lancar, mendapat persetujuan pihak sekolah dan mendapatkan data yang sesuai.

b. Wawancara.

Wawancara di sini dimaksudkan untuk mencari informasi tentang kondisi awal minat belajar dan prestasi siswa kelas V SD Kanisius Minggir.

c. Identifikasi masalah.

Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjutnya. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa minat siswa dalam belajar matematika masih rendah dan nilai mid semester matematika kelas V semester 2 dengan jumlah 29 siswa, siswa laki-laki 15 anak dan siswa perempuan 14 anak, banyak nilai siswa yang kurang memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan nilai KKM 60, ada 18 siswa atau ada sekitar 62% siswa yang nilainya masih belum tuntas.

d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya.

Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari kompetensi dasar sehingga diperoleh indikator. Kompetensi dasarnya yaitu mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

e. Menyusun Silabus

Silabus disusun dengan mengambil salah satu kompetensi dasar yang ada di dalam kurikulum kelas V semester 2 yang akan diteliti. f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat tiap pertemuan dalam tiap siklus. g. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk

pelaksanaan pendekatan PMRI.

Media pembelajaran yang akan digunakan untuk pelaksanaan perlu disusun terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian. h. Menyiapkan instrumen penelitian

Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menyiapkan instrumen penelitian.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus a. Siklus I

1) Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada siklus I menggunakan pendekatan PMRI. Pembelajaran pada siklus I terdiri dari dua pertemuan. Dimana pada pertemuan pertama alokasi waktunya 3 JP @ 35

menit dan pertemuan kedua alokasi waktunya 2 JP @ 35 menit. Jadi bila ditotalkan alokasi pada siklus I adalah 5 JP @ 35 menit. Adapun rencana tindakan pada siklus I adalah:

a) Menentukan standar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok, indikator yang dituangkan dalam silabus.

b) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan sesuai dengan pendekatan PMRI.

c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. d) Membuat lembar kerja siswa.

e) Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran. f) Membuat instrument penelitian.

g) Membuat soal evaluasi siklus I. 2) Pelaksanaan Tindakan.

- Pertemuan Pertama

a) Guru memberi penjelasan tentang pembagian kelompok dan cara belajar.

c) Guru bercerita tentang Andi yang disuruh ibunya untuk mengambilkan pasta gigi yang masih di dalam kotak segi empat dan ternyata Andi lupa bentuk kotak segi empat pasta giginya tersebut.

d) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, dapatkah kalian membantu Andi untuk memberitahu bentuk dari kotak segi empat pasta gigi itu?

e) Guru menunjukkan kotak pasta gigi yang berbentuk prisma segiempat.

f) Guru mengajak siswa menemukan ciri-ciri dari kotak pasta gigi tersebut.

g) Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk mencari sendiri ciri-ciri dari kotak pasta gigi tersebut.

h) Setelah selesai guru meminta masing-masing kelompok untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan

sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut.

i) Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang paling benar. Guru perlu mendengar jawaban siswa.

j) Guru memperluas permasalahan dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana kalau kita dalam mencari kotak pasta gigi dengan menulis ciri-ciri masih salah dan malah menemukan bentuk kotak yang lain?”. Tentunya bila masih salah dalam menulis ciri-cirinya dan malah menemukan bentuk kotak yang lain, maka cara yang paling mudah adalah dengan cara menghitung jumlah sisi, rusuk, titik sudutnya dan melihat bentuk sisi, alas dan tutupnya.

k) Guru memberi soal LKS pada siswa berkaitan dengan menentukan sifat-sifat prisma tegak segitiga, prisma tegak segiempat dan prisma tegak segilima berdasarkan banyak sisi, rusuk, titik sudut dan bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya.

l) Siswa mempresentasi hasil mengerjakan LKS.

m) Guru bertanya, “Kira-kira kalau kotak pasta gigi tadi termasuk prisma apa?”.

n) Guru memperdalam pengetahuan siswa dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kuis.

o) Siswa berlatih menggambar bangun ruang prisma. p) Siswa mempresentasikan gambar yang dibuat. - Pertemuan Kedua

a) Guru memberi penjelasan tentang pembagian kelompok dan cara belajar.

b) Guru bercerita tentang Andi yang disuruh ibunya untuk membeli sekaleng susu dan ternyata Andi lupa bentuk kaleng tersebut.

c) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, dapatkah kalian membantu Andi untuk memberitahu bentuk dari kaleng?

e) Guru mengajak siswa menemukan ciri-ciri dari kaleng tersebut.

f) Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk mencari sendiri ciri-ciri dari kaleng susu tersebut.

g) Setelah selesai guru meminta masing-masing kelompok untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut.

h) Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang paling benar. Guru perlu mendengar jawaban siswa.

i) Guru memperluas permasalahan dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana kalau kita dalam mencari kaleng dengan menulis ciri-ciri masih salah?”. Tentunya bila masih salah dalam menulis ciri-cirinya, maka cara yang paling mudah adalah dengan cara menghitung jumlah sisi, rusuk, titik sudut dan melihat bentuk sisi alas, sisi tutup dan sisi tingginya.

j) Guru memberi soal LKS pada siswa berkaitan dengan menentukan sifat-sifat tabung dengan jumlah sisi, rusuk, titik sudut dan melihat bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya.

k) Siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LKS.

l) Guru memperdalam pengetahuan siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

m) Siswa berlatih menggambar bangun ruang tabung. n) Siswa mempresentasikan gambar yang dibuat. o) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I. 3) Observasi

Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan sebagai berikut:

a) Mengamati dan mencatat temuan-temuan yang ada selama pembelajaran berlangsung.

b) Melakukan pengumpulan data dan menghitung persentase keberhasilan hasil belajar.

4) Refleksi

a) Mengidentifikasikan kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran.

b) Membicarakan dengan guru kelas tentang kendala yang dihadapi, kekurangan, dan temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran.

c) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk memutuskan apakah siklus akan dilanjutkan atau tidak.

b. Siklus II

1) Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada siklus II menggunakan pendekatan PMRI. Pembelajaran pada siklus II terdiri dari dua pertemuan. Dimana pada pertemuan pertama alokasi waktunya 3 JP @ 35 menit dan pertemuan kedua alokasi waktunya 2 JP @ 35 menit. Jadi bila ditotalkan alokasi pada siklus I adalah 5 JP @ 35 menit. Adapun rencana tindakan pada siklus II adalah:

a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan sesuai dengan pendekatan PMRI.

b) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. c) Membuat lembar kerja siswa.

e) Membuat instrument penelitian. f) Membuat soal evaluasi siklus II. 2) Pelaksanaan Tindakan

- Pertemuan I

a) Guru memberi penjelasan tentang pembagian kelompok dan cara belajar.

b) Guru bercerita tentang Andi yang ditanya oleh temannya tentang bentuk dari Piramida Agung di Gizeh yang merupakan salah satu keajaiban dunia dan ternyata Andi lupa bentuk piramida tersebut.

c) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, dapatkah kalian membantu Andi untuk memberitahu bentuk dari piramida Agung di Gizeh tersebut?

d) Guru menunjukkan gambar dari piramida dan miniatur piramida dari karton yang berbentuk limas segiempat. e) Guru mengajak siswa menemukan ciri-ciri dari miniatur

piramida tersebut.

f) Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk mencari sendiri ciri-ciri dari miniatur piramida tersebut.

g) Setelah selesai guru meminta masing-masing kelompok untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut.

h) Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang paling benar. Guru perlu mendengar jawaban siswa.

i) Guru memperluas permasalahan dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana kalau kita dalam mencari ciri-ciri piramida masih bingung dan ternyata juga menemukan bentuk yang seperti piramida yang lain (limas segi tiga dan limas segi lima)?”. Tentunya bila masih bingung dalam menulis ciri-cirinya, maka cara yang paling mudah adalah dengan cara menghitung jumlah sisi, rusuk, titik sudutnya dan mengidentifikasi bentuk sisi alas, sisi tutup dan sisi tingginya.

j) Guru memberi soal latihan pada siswa berkaitan dengan menentukan sifat-sifat limas segi empat, limas segi tiga, dan limas segi lima berdasarkan banyak sisi, rusuk, titik sudut dan bentuk sisi alas, sisi tutup dan sisi tingginya. k) Siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LKS.

l) Guru bertanya, “Kira-kira kalau piramida tadi termasuk limas apa?”.

m) Guru memperdalam pengetahuan siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

n) Siswa berlatih menggambar bangun ruang limas. o) Siswa mempresentasikan gambar yang dibuat. - Pertemuan kedua

a) Guru memberi penjelasan tentang pembagian kelompok dan cara belajar.

b) Guru bercerita tentang Andi yang disuruh ibunya untuk membeli caping di pasar dan ternyata di jalan Andi lupa bentuk dari caping itu bagaimana.

c) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, dapatkah kalian membantu Andi untuk memberitahu bentuk dari caping?

d) Guru menunjukkan caping yang berbentuk tabung. e) Guru mengajak siswa menemukan ciri-ciri dari caping

tersebut.

f) Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk mencari sendiri ciri-ciri dari caping tersebut.

g) Setelah selesai guru meminta masing-masing kelompok untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut.

h) Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang paling benar. Guru perlu mendengar jawaban siswa.

i) Guru memperluas permasalahan dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana kalau kita dalam mencari

caping juga masih bingung?”. Tentunya bila masih

bingung dalam menulis ciri-cirinya, maka cara yang paling mudah adalah dengan cara menghitung jumlah

sisi, rusuk, titik sudutnya dan melihat bentuk sisi alas, sisi tutup dan sisi tingginya.

j) Guru memberi soal latihan pada siswa berkaitan dengan menentukan sifat-sifat kerucut dengan berdasarkan banyak sisi, rusuk dan titik sudut dan bentuk sisi alas, sisi tutup dan sisi tingginya.

k) Siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LKS.

l) Guru memperdalam pengetahuan siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

m) Siswa berlatih menggambar bangun ruang kerucut. n) Siswa mempresentasikan gambar yang dibuat. o) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II. 3) Observasi

Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan sebagai berikut:

a) Mengamati dan mencatat temuan-temuan yang ada selama pembelajaran berlangsung.

b) Melakukan pengumpulan data dan menghitung persentase keberhasilan hasil belajar.

4) Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi diri mengidentifikasi kesulitan dan hambatan pelaksanaan pembelajaran siklus 2 dan menganalisis nilai hasil belajar siswa untuk mengetahui keberhasilan masing-masing siklus. Pada pelaksanaan siklus 2 ini jika masih belum memenuhi target maka akan dilaksanakan siklus 3 yang juga melalui tahap perencanaan, action, observasi dan refleksi. Pada penelitian ini peneliti hanya membatasi maksimal hanya sampai siklus 3 saja.

Dokumen terkait