• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

3. Siklus II

a. Rencana Tindakan

Siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu pada hari rabu dan kamis tanggal 18-19 April 2012, dimana pertemuan pertama alokasi waktunya 3 JP @ 35 menit digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan pertemuan kedua alokasi waktunya 2 JP @ 35 menit digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan mengerjakan evaluasi. Jadi bila ditotalkan alokasi pada siklus II adalah 5 JP @ 35 menit. Siklus II pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan sesuai dengan model pembelajaran dengan pendekatan PMRI, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, membuat lembar kerja siswa, menyiapkan alat dan bahan pembelajaran, membuat instrument penelitian dan membaut soal evaluasi untuk siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksaan tindakan dilakukan dua kali pertemuan yaitu pada pertemuan pertama 3 JP @ 35 menit dan 2 JP @ menit.

Pada pertemuan pertama yang dilakukan guru adalah memberikan salam pada siswa dan mengajak siswa untuk mengawali pelajaran dengan berdoa. Setelah berdoa guru menunjukkan bangun ruang limas segiempat. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, “Apa bentuk dari bangun ini?

Setelah melakukan tanya jawab, guru memberitahu tentang tujuan pembelajaran hari itu yaitu menyebutkan sifat-sifat bangun ruang limas dan menggambar bangun ruang limas. Setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil dimana setiap kelompok terdiri atas lima orang yang dibagi oleh guru. Setelah selesai membagi kelompok, guru bercerita Andi yang ditanya oleh temannya tentang bentuk dari Piramida Agung di Gizeh yang merupakan salah satu keajaiban dunia dan ternyata Andi lupa bentuk piramida tersebut. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, “Dapatkah kalian membantu Andi untuk memberitahu bentuk dari piramida Agung di Gizeh tersebut?”. Tindakan selanjutnya, guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok yang berupa menemukan ciri-ciri dari piramida Agung di Gizeh dengan cara mengamati gambar piramida Agung di Gizeh dan miniatur piramida dari karton yang telah guru sediakan. Kemudian tiap kelompok diberi lembar kerja siswa dan meminta siswa dalam kelompok untuk mengamati dan mengemukakan pendapatnya. Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya

mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya dan menambahkan jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing. Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang paling benar.

Guru memperluas permasalahan dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana kalau kita dalam mencari ciri-ciri piramida masih bingung dan ternyata menemukan bentuk lain yang seperti piramida (limas segi tiga dan limas segi lima)?”. Tentunya bila masih salah dalam menulis ciri-cirinya dan malah menemukan bentuk yang lain, maka cara yang paling mudah adalah dengan cara menghitung banyak sisi, rusuk, titik sudut dan melihat bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya. Guru membagi lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok berkaitan dengan menentukan sifat-sifat limas segitiga, limas segiempat dan limas segilima berdasarkan banyak sisi, rusuk, titik sudut dan bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya.

Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya dan menambahkan jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing

bila jawaban kelompok yang menulis di depan masih kurang. Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang paling benar.

Setelah itu guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, “Kira-kira kalau piramida Agung di Gizeh tadi termasuk bangun limas apa?”. Siswa diharapkan dapat menjawab bahwa piramida Agung merupakan salah satu contoh bangun limas segiempat.

Untuk memperdalam pengetahuan siswa tentang bangun prisma, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, apa persaman antara prisma segitiga dan limas segiempat. Siswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Setelah itu guru mengajak siswa belatih menggambar salah bangun ruang limas pada kertas yang telah guru sediakan. Salah satu siswa mempresentasikan gambar yang dibuat dengan cara menggambarkan di papan tulis. Siswa yang lain memperhatikan dan bila masih salah siswa lain boleh membetulkan. Bagi siswa yang masih salah dalam menggambar, siswa menggambar lagi gambar prisma yang benar pada kertas yang telah guru sediakan tadi.

Sebagai kegiatan akhir, guru menjelaskan kembali tentang materi yang telah dipelajari hari itu dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya bila masih belum mengerti. Kemudian guru memberikan kesimpulan bersama-sama siswa dan mengucapkan salam penutup.

Pada pertemuan kedua yaitu 2 JP @ 35 menit yang dilakukan guru pertama kali adalah mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah berdoa guru menunjukkan bangun ruang kerucut. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, “Apa bentuk dari bangun ini?

Setelah melakukan tanya jawab, guru memberitahu tentang tujuan pembelajaran hari itu yaitu menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kerucut dan menggambar bangun ruang kerucut. Setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok seperti pada pertemuan pertama. Setelah selesai membagi kelompok, guru bercerita tentang Andi yang disuruh ibunya untuk membeli caping di pasar dan ternyata di jalan Andi lupa bentuk dari caping itu. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, “Dapatkah kalian membantu Andi untuk memberitahu bentuk dari caping?”. Tindakan selanjutnya, guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok yang berupa menemukan ciri-ciri dari caping dengan cara mengamati caping yang telah guru sediakan. Kemudian tiap kelompok diberi lembar kerja siswa dan meminta siswa dalam kelompok untuk mengamati dan mengemukakan pendapatnya. Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya dan menambahkan jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing. Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban,

kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang paling benar.

Guru memperluas permasalahan dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana kalau kita dalam mencari caping juga masih bingung?”. Tentunya bila masih salah dalam menulis ciri-cirinya, maka cara yang paling mudah adalah dengan cara menghitung banyak sisi, rusuk, titik sudut dan melihat bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya. Guru membagi lembar kerja soal siswa pada masing-masing kelompok berkaitan dengan menentukan sifat-sifat kerucut berdasarkan banyak sisi, rusuk, titik sudut dan bentuk sisi alas, sisi atas dan sisi tingginya.

Setelah selesai guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan sekaligus mengkomunikasikan dengan kelompok lain dari mana jawaban tersebut diperoleh atau alasannya mendapatkan jawaban tersebut. Kelompok lain mendengarkan dan memberikan pertanyaan serta mengomentarinya dan menambahkan jawaban sesuai dengan kelompok masing-masing bila jawaban kelompok yang menulis di depan masih kurang atau salah. Guru menyikapi semua jawaban yang benar, maka guru membenarkan semua jawaban, kemudian guru memberi kesempatan berpikir siswa dari semua alternatif jawaban yang benar, jawaban mana yang mana yang paling benar.

Untuk memperdalam pengetahuan siswa tentang bangun kerucut, guru mengajukan beberapa pertanyaan bebas kepada siswa, seperti apa

persamaan dan perbedaan kerucut dan tabung. Siswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Setelah itu guru mengajak siswa belatih menggambar kerucut pada kertas yang telah guru sediakan. Bila siswa sudah selesai menggambar, salah satu siswa mempresentasikan gambar yang dibuat dengan cara menggambarkan di papan tulis. Siswa yang lain memperhatikan dan bila masih salah siswa lain boleh membetulkan. Bagi siswa yang masih salah dalam menggambar, siswa menggambar lagi gambar krucut yang benar pada kertas yang telah guru sediakan tadi.

Sebagai kegiatan akhir, guru menjelaskan kembali tentang materi yang telah dipelajari hari itu dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya bila masih belum mengerti. Kemudian guru memberikan kesimpulan bersama-sama siswa.

Kemudian guru menjelaskan cara mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan pada masing-masing siswa. Pada waktu mengerjakan soal evaluasi siswa mengerjakan dengan tenang. Setelah siswa selesai mengerjakan guru menutup pelajaran dengan doa sebelum istirahat.

c. Observasi

Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Melalui tahap ini guru melaksanakan pembelajaran pada RPP yang telah dibuat dengan menggunakan pendekatan PMRI.

Pada tahap opservasi ini peneliti menganalis berupa minat belajar dan prestasi belajar. Pada minat belajar data diukur dengan menggunakan angket yang dapat dilihat pada lampiran 4. Angket diberikan pada masing-masing siswa setelah kegiatan pembelajaran pada siklus II selesai. Hasil dari angket minat belajar adalah:

Tabel 19: Data Minat Belajar Siklus II

Skor Kriteria f %

Rata-rata Skor Tertinggi Skor Terendah 52 - 64 Sangat tinggi 15 57,69 52,81 61 40 42 – 51 Tinggi 10 38,46 36 – 41 Cukup 1 3,85 29 – 35 Rendah <29 Sangat rendah 26 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa minat belajar siswa setelah menggunakan pendekatan PMRI atau pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi awal dan siklus I. Pada siklus II tidak ada (0%) siswa yamg memiliki minat sangat rendah, tidak ada (0%) siswa yang memiliki minat rendah, 1 siswa (3,85%) memiliki minat cukup , 10 siswa (38,46%) memiliki minat tinggi dan 15 siswa (57,69%) memiliki minat sangat tinggi dengan rata-rata skor minat belajar 52,81 dan skor tertinggi adalah 61 dan skor terendah adalah 40. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Gambar 17: Diagram Data Minat Belajar Siklus II

Pada prestasi belajar data diambil dari nilai ketuntasan belajar siswa yang telah ditentukan atau yang telah mencapai KKM yaitu 60. Berdasarkan hasil tes evaluasi II diketahui bahwa nilai siswa dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:

Tabel 20: Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II

No Kode Siswa Nilai Ketuntasan Belajar

Ya Tidak 1. A1 75 2. A2 93,75 3. A3 100 4. A4 87,5 5. A5 68,75 6. A6 56,25 7. A7 87,5 8. A8 56,25 9. A9 68,75 10. A10 75 11. B1 50 12. B2 68,75 13. B3 50 14. B4 93,75 15. B5 62,5 16. B6 87,5 17. B7 75 18. B8 100 19. B9 75 20. B10 37,5 21. C1 68,75 57,69 38,46 3,85 0 0 Sangat Tinggi

Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah 0 10 20 30 40 50 60 70

22. C2 75 23. C3 68,75 24. C4 93,75 25. C5 87,5 26 C6 75 Jumlah 1937,5 21 5 Persentase 80,77 19,23 Rata –Rata 74,52 Nilai Tertingi 100 Nilai terendah 37,5

Dari tabel di atas diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar adalah 74,52. Siswa yang tuntas mencapai KKM sebanyak 21 siswa dan siswa yang belum tuntas mencapai KKM sebanyak 5 siswa. Nilai maksimal adalah 100 dan nilai minimal adalah 37,5. Secara ringkas tabel di atas dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 21: Data Prestasi Belajar Siklus II

Nilai Kriteria f % Rata-rata

81 – 100 Sangat tinggi 9 34,61 74,52 66 – 80 Tinggi 11 42,31 56 – 65 Cukup 3 11,54 46 – 55 Rendah 2 7,69 < 46 Sangat rendah 1 3,85

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 1 siswa (3,85%) yang memiliki prestasi sangat rendah, ada 2 siswa (7,69%) yang memiliki prestasi rendah, ada 3 siswa (11,54%) yang memiliki prestasi cukup, ada 11 siswa (42,31%) yang memiliki prestasi tinggi dan ada 9 siswa (34,61%) yang memiliki prestasi belajar sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini

Gambar 18: Diagram Data Prestasi Belajar Siklus II

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat belajar matematika dan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Kanisius Minggir.

d. Refleksi

Selama siklus II keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan skor pada data minat belajar dan peningkatan pada rata-rata prestasi belajar selain itu proses pembelajaran berjalan dengan lancar.

Dokumen terkait