• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... I-1

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Terkait

3.3.3. Renstra Ditjen Pembiayaan Perumahan

Kegiatan-Kegiatan strategis pembangunan perumahan 2015 – 2019 bidang pembiayaan perumahan adalah sebagai berikut:

1. Terlaksananya penyusunan dan diseminasi norma, peraturan dan kriteria (NPK) di bidang pembiayaan perumahan, termasuk rumusan atas turunan peraturan perundang-undangan mengenai perumahan dan kawasan permukiman;

2. Meningkatnya jumlah masyarakat, khususnya MBR, yang dapat mengakses lembaga pembiayaan perumahan melalui pilihan-pilihan model (skema) pembiayaan yang semakin sesuai, terjangkau, cepat dan berkelanjutan;

3. Terlaksananya dukungan dan fasilitasi untuk pengembangan operasionalisasi pasar pembiayaan primer perumahan dan pasar pembiayaan sekunder perumahan, termasuk penambahan dana PMN pada PT.SMF, dan mendorong penerbitan regulasi yang mendukung pemanfaatan dana jangka panjang untuk pembiayaan perumahan;

4. Tersedianya infrastruktur operasionalisasi Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) bagi pembiayaan perumahan, atau setidaknya mengintegrasikan tabungan perumahan rakyat kedalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN);

5. Meningkatnya peran/partisipasi dan kapasitas LKB khususnya peran Bank BTN yang lebih besar, LKBB, dan stakeholders dalam pembiayaan perumahan rakyat dengan tetap memperhatikan aspek good governance;

6. Berkembangnya pola-pola bantuan pembiayaan perumahan yang semakin efisien dan efektif;

7. Meningkatnya penempatan dana jangka panjang (Dana Haji, Dana Asuransi, Dana Pensiun, Dana BPJS, Dana Taperum PNS, dan Dana Tabungan Wajib Perumahan (TWP) TNI/POLRI) dalam instrument keuangan yang mendukung pembiayaan pembangunan perumahan;

8. Terlaksananya bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bagi pembiayaan rumah sejahtera tapak sebanyak 720.000 unit;

9. Terlaksananya bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bagi pembiayaan satuan rumah susun sederhana milik sebanyak 176.500 unit;

10. Terlaksananya bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bagi pembiayaan KPR/KPA Sarusun Sewa Beli sebanyak 3.500 unit;

11. Terlaksananya bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bagi Kredit Konstruksi sebanyak 6.000 unit;

12. Terlaksananya bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bagi KPR Swadaya sebanyak 450.000 unit; dan

13. Terlaksananya bantuan uang muka sebanyak 476.000 unit.

Berdasarkan uraian diatas, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta dalam mendukung capaian seluruh misi dan tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Beberapa faktor penghambat yang dihadapi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta dalam mendukung sasaran strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai berikut:

Tabel 3.8 Permasalahan Pelayanan Berdasarkan Sasaran Strategis dalam Renstra Kementerian PUPR Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan

No. Sasaran

1. Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman dan perumahan.

Keterbatasan Dana/anggaran untuk sektor perumahan dan Permukiman;

Keterbatasan Data Perumahan yang akurat dan terkini;

Konflik

Keterbatasan wewenang DPRKP; berbanding lurus dengan tingginya backlog hunian

Keterbatasan Ketersediaan dan kesenjangan pelayanan sarana dan prasarana

Meningkatnya jumlah menjadi salah satu urusan wajib pelayanan dasar yang didukung

dengan adanya amanat untuk menyediakan layanan sesuai dengan Standar Pelayanan

2. Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur permukiman 3. Meningkatnya

penyediaan dan pembiayaan perumahan

No. Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L

Permasalahan Pelayanan Pemerintah

Daerah

Faktor Penghambat

Faktor Pendorong

permukiman liar, illegal, serta perumahan tidak layak huni dan tidak sehat;

Belum Optimalnya peran serta masyarakat dan dunia usaha di bidang

perumahan

Dukungan pemerintah, baik pusat mauun provinsi dalam rangka mewujudkan target nasional 100-0-100;

Perkembangan investasi di bidang perumahan yang berperan serta dalam membantu pemenuhan akan kebutuhan perumahan.

Sumber: Hasil Kajian 2018

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

3.4.1. Telaahan RTRW

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta memiliki keterkaitan langsung dengan pola ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah. Kajian program yang dilaksanakan terkait dengan dampak lingkungan, sehingga harus dilakukan analisa terkait dampak lingkungan terutama untuk kegiatan yang bersifat fisik sesuai dengan aturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.

Kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang antara lain pembangunan rumah/pengadaan rumah hunian. Oleh karena itu ke depan dalam rangka pelaksanan kegiatan tersebut diarahkan ke kawasan-kawasan yang memang diperuntukan untuk pengembangan perumahan dan permukiman.

Dari sepuluh tujuan di dalam RTRW Provinsi DKI Jakarta, yang dapat menjadi faktor pendukung dalam pembangunan perumahan dan permukiman di Provinsi DKI Jakarta adalah

tujuan kedua dan tujuan ketujuh. Untuk mewujudkan pemanfaatan kawasan budi daya sebagaimana dimaksud dalam tujuan kedua, ditetapkan kebijakan sebagai berikut :

a. pengembangan kawasan budi daya yang memilki nilai ekonomi skala regional, nasional, dan internasional;

b. pengembangan kawasan budi daya melalui pemanfaatan ruang secara vertikal dan kompak;

c. pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan; dan

d. pengarahan perkembangan dan penataan kawasan permukiman sesuai karakteristik kawasan.

Pada kebijakan kedua pengembangan kawasan budi daya diarahkan melalui pemanfaatan ruang secara vertikal dan kompak. Kebijakan ini sangat sesuai dengan kondisi ketersediaan lahan di Provinsi DKI Jakarta yang sangat terbatas. Arahan kebijakan pemanfaatan ruang secara vertikal dan kompak merupakan dukungan terhadap pengembangan perumahan secara vertikal di Provinsi DKI Jakarta.

Untuk mewujudkan penataan ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang berkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam tujuan ketujuh, ditetapkan kebijakan sebagai berikut:

a. pengelolaan dan pengendalian pembangunan kawasan pesisir dan pulau kecil dengan mempertimbangkan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan;

b. pengembangan wilayah Kepulauan Seribu sebagai daerah tujuan wisata regional, nasional, dan internasional serta penghasil komoditi perikanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan kebutuhan pasar lokal, nasional, dan internasional;

c. penataan dan peningkatan kualitas lingkungan pada pulau-pulau permukiman yang ada ; dan

d. pengembangan sistem prasarana dan sarana yang terintegrasi dengan sistem regional, nasional, dan internasional.

Dalam RTRW Provinsi DKI Jakarta, secara khusus diberikan perhatian kepada pulau-pulau permukiman agar dilakukan penataan dan peningkatan kualitas lingkungan. Kebijakan ini dapat menjadi bahan dukungan bagi pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan

Permukiman untuk meningkatkan pembangunan perumahan dan penataan kawasan di Kabupaten Kepulauan Seribu.

Peruntukan ruang untuk fungsi lindung dapat menjadi salah satu faktor penghambat khususnya terkait pengadaan lahan untuk pembangunan dan pengembangan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman. Di satu sisi kendala keterbatasan lahan menjadi semakin besar karena tidak semua lahan kosong dapat dialokasikan untuk perumahan dan kawasan permukiman. Namun demikian, di sisi lain secara tidak langsung arahan peruntukan ruang untuk fungsi lindung dapat menjadi faktor pendorong untuk terciptanya kawasan permukiman yang layak huni, aman, dan berkelanjutan.

Peruntukan ruang untuk fungsi budi daya meliputi:

a. kawasan peruntukan terbuka hijau budi daya;

b. kawasan peruntukan fungsi ibukota negara;

c. kawasan peruntukan permukiman;

d. kawasan peruntukan permukiman taman;

e. kawasan peruntukan perkantoran, perdagangan, dan jasa;

f. kawasan peruntukan pembangunan berorientasi angkutan massal (Transit Oriented Development/TOD);

g. kawasan peruntukan pariwisata;

h. kawasan peruntukan pertanian;

i. kawasan peruntukan perikanan;

j. kawasan peruntukan pertambangan;

k. kawasan peruntukan industri dan pergudangan;

l. kawasan peruntukan ruang terbuka non hijau;

m. kawasan peruntukan evakuasi bencana; dan n. kawasan peruntukan sektor informal.

Berdasarkan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya, terdapat tiga kawasan peruntukan yang terkait dengan perumahan rakyat dan kawasan permukiman yaitu :

a. kawasan peruntukan permukiman;

c. kawasan peruntukan pembangunan berorientasi angkutan massal (Transit Oriented Development/TOD).

Dikeluarkannya arahan kawasan peruntukan permukiman merupakan salah satu faktor pendukung khususnya terkait kepastian dan keamanan bermukim bagi developer maupun masyarakat.

3.4.2. Telaahan KLHS

Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

Berdasarkan dokumen KLHS Provinsi DKI Jakarta, program dan kegiatan Penyelenggaraan Perumahan Rakyat dan Penataan Kawasan Permukiman di Provinsi DKI Jakarta tidak memberi pengaruh ataupun dampak yang negatif terhadap lingkungan hidup di Provinsi DKI Jakarta.

3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis

Isu strategis merupakan permasalahan yang bersifat sangat mendesak dan harus segera diselesaikan dalam tahun perencanaan. Metode yang digunakan dalam penentuan isu strategis Renstra yaitu dengan diskusi secara terfokus terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi. Berdasarkan hasil telaah terhadap visi-misi Gubernur Provinsi DKI Jakarta, telaah terhadap Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Renstra Ditjen Penyediaan Perumahan, Renstra Ditjen Pembiayaan Perumahan dan hasil identifikasi permasalahan yang ada, dapat dirumuskan isu strategis dalam pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Belum Optimalnya Kinerja Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta karena keterbatasan jumlah SDM, alokasi anggaran, target pembangunan, ketersediaan data perumahan dan kawasan permukiman terkini;

2. Tingginya backlog kepemilikan rumah yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan arus migrasi di Provinsi DKI Jakarta sulit diimbangi oleh penyediaan perumahan pemerintah DKI Jakarta melalui DPRKP;

3. Tingginya harga tanah di Jakarta yang disebabkan ketersediaan lahan untuk pembangunan hunian terbatas menyebabkan harga jual rumah tinggi;

4. Daya beli masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di provinsi DKI Jakarta untuk memiliki rumah sangat rendah karena harga rumah yang tidak terjangkau;

5. Akses masyarakat berpenghasilan rendah kepada pembiayaan perumahan masih perlu ditingkatkan. Perlu adanya inovasi pilihan-pilihan model (skema) pembiayaan yang semakin sesuai, terjangkau, cepat dan berkelanjutan; dan

6. Menurunnya kualitas lingkungan dan citra kawasan permukiman di Provinsi DKI Jakarta yang disebabkan oleh pertumbuhan kawasan permukiman kumuh yang semakin sulit dikendalikan.

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN

KAWASAN PERMUKIMAN

Berdasaran kondisi faktual dan hasil analisis, meliputi potensi, kemampuan, keterbatasan, peluang, ancaman, dan isu-isu strategis terkait perumahan rakyat dan kawasan permukiman Provinsi DKI Jakarta, diperlukan penyelenggaraan pelayanan dan pembangunan yang direncanakan dan disusun berdasarkan pemahaman dan kesepakatan semua pihak yang terkait (stakeholder). Oleh karena itu ditetapkan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang berada dalam sebuah bingkai cita-cita yang ingin diwujudkan secara objektif, realistis, dan dengan pencapaian yang dapat diindikasikan berdasarkan ukuran-ukuran tertentu.

4.1. Visi dan Misi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, yang dimaksud dengan visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Visi harus menggambarkan wujud akhir yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Dengan demikian visi memegang peranan penting dalam menentukan arah yang akan dituju pada masa mendatang.

DPRKP Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu unsur pelaksana di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang perumahan rakyat dan kawasan permukiman. Dengan demikian, perumusan visi DPRKP Provinsi DKI Jakarta adalah dalam rangka bertanggungjawab dan mendukung pencapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022, khususnya terkait bidang perumahan rakyat dan kawasan permukiman.

Selain itu, visi dan misi DPRKP juga harus didasarkan pada tugas dan fungsi DPRKP Provinsi DKI Jakarta.

Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta periode 2017 –2022 yaitu:

“Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.” Dalam rangka mendukung visi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta tersebut, serta untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi DPRKP maka dirumuskan visi yang ingin diwujudkan oleh DPRKP Provinsi DKI Jakarta tahun 2017-2022 sebagai berikut:

Terwujudnya Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta yang layak huni, terjangkau, aman, terpadu, dan berkelanjutan

Makna layak huni adalah pantas untuk dihuni atau ditempati. Rumah layak huni dimaksudkan sebagai rumah yang memenuhi persyaratan baik teknis maupun non teknis terkait keselamatan, bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. Dengan terwujudnya perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni serta terdepan dalam kelengkapan prasarana, sarana, dan utilitas permukiman, diharapkan dapat mendukung visi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota maju.

Makna terjangkau adalah pemenuhan kebutuhan hunian yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat dan berdasarkan pada asaz keadilan. Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang berkeadilan diharapkan dapat menjamin setiap warga masyarakatnya mendapatkan kesempatan yang sama untuk memiliki hunian dan hidup berkembang di lingkungannya. Keadilan merupakan salah satu asas penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dalam UU Nomor 1 tahun 2011 yaitu “asas keadilan dan pemerataan”. Yang dimaksud dengan “asas keadilan dan pemerataan” adalah memberikan landasan agar hasil pembangunan di bidang perumahan dan kawasan permukiman dapat dinikmati secara proporsional dan merata bagi seluruh rakyat.

Makna aman adalah bahwa pembangunan perumahan dan kawasan permukiman harus dapat memberikan rasa aman kepada para penghuninya, diantaranya melalui perencanaan yang mengakomodir mitigasi/pengurangan risiko bencana. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik

Makna terpadu adalah ada unsur-unsur yang dipadukan. Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan multisektoral yang melibatkan banyak stakeholder.

Dengan keterpaduan, setiap pembangunan perumahan rakyat dan kawasan permukiman yang tidak hanya dilaksanakan oleh salah satu sektor saja, melainkan saling melengkapi antar sektor yang satu dengan sektor yang lain.

Makna berkelanjutan adalah pembangunan atau perkembangan yang memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Perumahan dan permukiman yang berkelanjutan diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan penghuninya baik pada aspek ekonomi maupun sosial, dengan tetap berwawasan lingkungan sejak tahap perencanaan, pembangunan, pengelolaan hingga pengembangan. Salah satu asas penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dalam UU Nomor 1 tahun 2011 yaitu “asas kelestarian dan keberlanjutan”. Yang dimaksud dengan “asas kelestarian dan keberlanjutan” adalah memberikan landasan agar penyediaan perumahan dan kawasan permukiman dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup, dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang terus meningkat sejalan dengan laju kenaikan jumlah penduduk dan luas kawasan secara serasi dan seimbang untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

Dalam rangka mewujudkan visi Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta yang layak huni, terjangkau, aman, terpadu, dan berkelanjutan, maka disusunlah 3 (tiga) buah misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan perumahan rakyat yang layak huni, dilengkapi prasarana, sarana dan utilitas yang memadai dan terjangkau untuk semua masyarakat.

2. Menciptakan pelayanan yang optimal di sektor perumahan dan permukiman.

3. Membangun kawasan permukiman yang aman, nyaman, dan berkelanjutan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berisi pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dan memberikan arah dalam usaha mewujudkan visi. Oleh karena itu, apabila ketiga misi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka akan sangat menunjang keberhasilan pencapaian visi

“Terwujudnya Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta yang layak huni, terjangkau, aman, terpadu, dan berkelanjutan”.

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah.

Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi diatas, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman menetapkan Tujuan dan sasaran Jangka menengah. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, dan menangani permasalahan yang dihadapi DPRKP Provinsi DKI Jakarta. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Perumusan sasaran akan memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi DPRKP Provinsi DKI Jakarta. Berikut ini adalah tujuan dan sasaran dari masing-masing misi DPRKP Provinsi DKI Jakarta:

Misi pertama: Mewujudkan perumahan rakyat yang layak huni, dilengkapi prasarana, sarana dan utilitas yang memadai dan terjangkau untuk semua masyarakat.

Tujuan 1. Meningkatkan penyediaan perumahan yang layak huni dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sasaran:

 Tersedianya hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Misi Kedua: Menciptakan pelayanan yang optimal di sektor perumahan dan permukiman.

Tujuan 1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan keuangan yang transparan, akuntabeldan berbasis teknologi informasi.

Sasaran:

 Terwujudnya tata kelola pemerintahan dan keuangan yang transparan, akuntabeldan berbasis teknologi informasi.

Misi Ketiga: Membangun kawasan permukiman yang aman, nyaman, dan berkelanjutan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial;

Tujuan 1. Mewujudkan pembangunan (permukiman) yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial;

Sasaran:

 Terwujudnya kawasan (permukiman) perkotaan yang layak huni, tertata rapi dan berkelanjutan, berikut sarana prasarana pendukungnya.

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Kinerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Pada RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022

No

. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

Sasaran

Target Kinerja Pada Tahun Ke:

1 2 3 4 5

1 Meningkatkan penyediaan perumahan yang layak huni dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat

Tersedianya hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat

Jumlah backlog hunian 294.756 293.290 291.696 290.584 287.755

2 Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan keuangan daerah yang transparan, akuntabel

Terwujudnya tata kelola pemerintahan dan keuangan daerah yang transparan, akuntabel

Indeks Kepuasan Penghuni

Rumah Susun - - 77 78 80

Skor EKPPD 3,1 3,15 3,2 3,25 3,3

3 Mewujudkan pembangunan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial

Terwujudnya kawasan perkotaan yang layak huni, tertata rapi dan berkelanjutan, berikut sarana prasarana pendukungnya

Jumlah kawasan

permukiman kumuh 223 221 147 84 23

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, yang juga mempunyai peran sangat strategis sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi mendatang, serta merupakan pengejawantahan jati diri. Permasalahan perumahan dan permukiman tidak dapat dipandang sebagai permasalahan fungsional dan fisik semata, tetapi lebih kompleks lagi sebagai permasalahan yang berkaitan dengan dimensi kehidupan bermasyarakat yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, teknologi, ekologi maupun politik. Kesadaran akan adanya keragaman tersebut penting, karena dapat melahirkan alternatif-alternatif strategi penyelenggaraan di bidang perumahan dan permukiman untuk menuju visi dan misi yang diinginkan.

5.1. Tujuan, Sasaran dan Strategi RPJMD Provinsi DKI Jakarta.

Dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017 – 2022, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan visi, misi, tujuan, dan sasaran jangka menengah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selanjutnya telah dirumuskan pula strategi untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD tersebut. Dari lima misi yang telah ditetapkan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman ikut mendukung pencapaian tiga misi yaitu misi kedua, ketiga, dan keempat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017 – 2022

Tujuan Sasaran Strategi

VISI : Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua

Misi 2 : Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan keterjangkauan kebutuhan pokok,

Tujuan Sasaran Strategi

meningkatnya keadilan sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang

Mempercepat pembangunan

infrastruktur yang handal, modern, dan terintegrasi serta mampu

menyelesaikan masalah-masalah perkotaan

Tersedianya hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan

masyarakat

Peningkatan jumlah perumahan rakyat yang layak huni tertata rapi dan berkelanjutan

Peningkatan jumlah perumahan rakyat yang lengkap sarana dan prasarana

Misi 3 : Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi, melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan masyarakat, secara efektif, meritokratis dan berintegritas

Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel

Terwujudnya tata kelola pemerintahan dan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel

Peningkatan pelayanan penghuni rumah susun

Peningkatan dan pengelolaan kantor dalam mendukung efisiensi dan efektivitas kinerja pegawai Peningkatan dan pengelolaan kendaraan operasional dalam mendukung efisiensi dan efektivitas kinerja pegawai

Misi 4 : Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan tata kehidupan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial.

Mewujudkan pembangunan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial

Terwujudnya kawasan perkotaan yang layak huni, tertata rapi dan berkelanjutan, berikut sarana prasarana pendukungnya

Peningkatan jumlah kawasan

permukiman yang layak huni, tertata rapi dan berkelanjutan

Sumber: RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022

5.2. Strategi dan Kebijakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta

Strategi dan kebijakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta disusun berdasarkan kesesuaian dengan RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2017-2022.

Dengan memperhatikan tugas dan fungsi DPRKP dalam mendukung RPJMD, maka strategi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta dijabarkan secara lebih jelas sebagai berikut:

Tabel 5.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi DPRKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017 – 2022

Tujuan Sasaran Strategi

VISI : Terwujudnya Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta yang layak huni, terjangkau, aman, terpadu, dan berkelanjutan

Misi 1: Mewujudkan perumahan rakyat yang layak huni, dilengkapi prasarana, sarana dan utilitas yang memadai dan terjangkau untuk semua masyarakat Meningkatkan

penyediaan perumahan yang layak huni dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat

Tersedianya hunian yang layak dan

Tersedianya hunian yang layak dan

Dokumen terkait