• Tidak ada hasil yang ditemukan

REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) Tujuan utama manajemen permodalan Bank

adalah untuk memastikan bahwa permodalan

telah memenuhi memenuhi persyaratan

permodalan ekternal dan mempertahankan

peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat dalam rangka menunjang bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

The primary objectives of the Bank’s capital management are to ensure that it complies with externally imposed capital requirements and it maintains strong credit ratings and healthy capital ratios in order to support its business and to maximize shareholders’ value.

Bank mengatur struktur modal dan membuat penyesuaian atas perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko kegiatannya. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur

modal, Bank dapat menyesuaikan jumlah

pembayaran deviden kepada pemegang saham, struktur pengembalian modal, atau penerbitan modal sekuritas. Tidak terdapat perubahan tujuan, kebijakan dan proses dari tahun sebelumnya.

The Bank manages its capital structure and makes adjustments to it in the light of changes in economic conditions and the risk characteristics of its activities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Bank may adjust the amount of dividend payment to shareholders, return capital structure, or issue capital securities. No changes were made in the objectives, policies and processes from the previous years.

Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun.

The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.

CAR adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang

Menurut Risiko (ATMR), perhitungannya

didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 dimana jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Selain itu bank dengan kriteria tertentu harus memasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan CAR dengan memasukan komponen modal pelengkap tambahan.

CAR is the ratio of capital to Risk Weighted Assets (RWA), the computation is based on Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008, whereby the total capital for

credit risk consists of core capital and

supplementary capital. Banks which meet certain criteria have to consider market and operational risk in the computation of CAR by including additional supplementary capital component.

PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan) REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, Bank belum menerapkan PBI No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 tentang Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum Bank Umum berdasarkan

Peringkat Profil Risiko, yang merupakan perubahan dari PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Peraturan tersebut baru efektif diterapkan pertama kali untuk pelaporan posisi bulan Maret 2013 dengan menggunakan profil risiko bulan Desember 2012.

As of December 31, 2012, the Bank has not yet

implemented PBI No.14/18/PBI/2012 dated

November 28, 2012 on Minimum Capital Reserve for General Bank based on Risk Profile Rating,

which amends PBI No.10/15/2008 dated

September 24, 2008. The aforementioned

regulation is initially effective for the March 2013 reporting using the December 2012 risk profile.

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (entitas induk) (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:

The capital adequacy ratio as of December 31, 2012 and 2011 (parent entity) (unaudited) are as follows:

2012 2011

Aset tertimbang menurut risiko Risk weighted assets

- Tanpa memperhitungkan risiko pasar 19.511.884 19.939.939 Without market risk -

- Dengan memperhitungkan risiko pasar 20.053.269 20.206.945 With market risk -

- Dengan memperhitungkan risiko

operasional 25.244.181 24.708.208 With operational risk -

Modal Capital

- Modal inti 4.650.062 4.551.623 Core capital -

- Modal pelengkap (77.687) (15.858) Supplementary capital -

Total modal 4.572.375 4.535.765 Total capital

Rasio kecukupan modal Capital adequacy ratio

- Tanpa memperhitungkan risiko pasar 23,43% 22,75% Without market risk -

- Dengan memperhitungkan

risiko pasar 22,80% 22,45% With market risk -

- Dengan memperhitungkan

risiko operasional 18,11% 18,36% With operational risk -

Rasio modal inti terhadap Ratio of core capital to risk

aset tertimbang tanpa weighted assets

memperhitungkan risiko pasar 23,83% 22,83% without market risk

Rasio kewajiban penyediaan Minimum Capital Adequacy

modal minimum yang diwajibkan Ratio required by

191

52. MANAJEMEN RISIKO 52. RISK MANAGEMENT

Bank telah mengimplementasikan prosedur

manajemen risiko sesuai dengan PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum yang dicakup dalam PBI No. 5/8/PBI/2003 dan

Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang

Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum yang telah diubah melalui PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, sehingga Bank harus mengelola serta melakukan mitigasi risiko sesuai ruang lingkup aktivitas bisnisnya, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.

The Bank has implemented risk management procedures to comply with PBI regarding the Application of Risk Management for Commercial Banks as covered by PBI No. 5/8/PBI/2003 and BI

Circular Letter No. 5/21/DPNP regarding

Application of Risk Management for Commercial

Banks which had been revised by PBI

No. 11/25/PBI/2009 regarding amendment for PBI

No.5/8/PBI/2003 for Application of Risk

Management for Commercial Banks, therefore the Bank has to manage and carry out risk mitigation to comply with its business activities scope, which consist of credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputational risk, strategic risk and compliance risk.

Profil Risiko Risk Profile

Bank dan entitas anak juga membuat profil risiko yang secara garis besar dapat memetakan unit kerja yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang menganggu kelangsungan bisnis Bank dan entitas anak serta menggunakan 5 (lima) komposit untuk delapan jenis risiko yang dihadapi Bank dan entitas anak.

The Bank and subsidiaries also prepare a risk profile which is able to map those business units which carry risks as well as the potential risks that affect the Bank’s and subsidiaries’ abilities to continue as a going concern and also use five composites for eight types of risk encountered by the Bank and subsidiaries.

Bank dan entitas anak telah membentuk struktur organisasi manajemen risiko yang terpusat dan independen yang memiliki fungsi mengindentifikasi, mengukur, memonitor dan mengelola risiko-risiko dasar dan menetapkan pedoman serta kebijakan risiko.

The Bank and subsidiaries have established an independent and centralized organization structure for risk management which has the function to identify, measure, monitor and maintain basic risk and to set guidelines and risk policy.

Pengungkapan mengenai risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar (risiko mata uang dan risiko tingkat bunga) dan risiko operasional telah diungkapkan dalam catatan tersendiri (Catatan 45, 46, 47, 48 dan 49).

The disclosure on credit risk, liquidity risk, market risk (currency risk and interest rate risk) and operational risk has been made in separate notes (Notes 45, 46, 47, 48 and 49).

a. Risiko hukum a. Legal risks

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya

tuntutan hukum, ketiadaan peraturan

perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Legal risk is the risk raised by weaknesses in juridicial aspects of the business, which may be caused by legal claims, non-existence of supported regulation or weaknesses in agreements, such as unfulfilled terms and conditions in contracts and binding collateral which is not complete.

Bank dan entitas anak mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dan entitas anak dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.

Legal risks are managed by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and subsidiaries with third parties are based on rules and conditions which able to protect the Bank’s and subsidiaries’ interests from a legal perspective.

b. Risiko reputasi b. Reputational risks Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain

disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank dan entitas anak atau persepsi negatif terhadap Bank dan entitas anak.

Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank and subsidiaries or negative perception of the Bank and subsidiaries.

Bank dan entitas anak mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank dan entitas anak bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank dan entitas anak tetap terjaga.

The Bank and subsidiaries manage their reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank’s and subsidiaries’ reputation.

c. Risiko strategis c. Strategic risks

Risiko strategis adalah risiko yang antara lain

disebabkan adanya penetapan dan

pelaksanaan strategi Bank dan entitas anak yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank dan entitas anak terhadap perubahan eksternal.

Strategic risk is the risk that is caused by

inappropriate determination and

implementation of the Bank and subsidiaries strategy, inappropriate business decisions or being un-responsive to external changes.

Bank dan entitas anak mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk.

The Bank and subsidiaries manage strategic risks through a consideration of, and decision- making process regarding every strategic policy in a collective and comprehensive manner performed by the established the Bank’s and subsidiaries’ Directors and Committees.

d. Risiko kepatuhan d. Compliance risks

Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat Bank dan entitas anak tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perudang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Compliance risk is the risk that rises because Bank and subsidiaries did not comply and/or did not follow the law and regulation, including sharia principle for sharia bank and Sharia business unit.

Bank dan entitas anak melaksanakan fungsi kepatuhan meliputi tindakan untuk :

Bank and subsidiaries perform compliance function including:

1. Mewujudkan terlaksananya budaya

kepatuhan pada semua tingkatan

organisasi dan kegiatan usaha Bank dan entitas anak;

1. To create compliance culture in all level of organitation and Bank’s and subsidiaries’ business activities

2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank dan entitas anak; tindakan mengelola risiko kepatuhan dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.

2. Manages compliance risk face by the

Bank and subsidiaries; managing

compliance risk is based on Bank

Indonesia’s regulation about Risk

Management for the Bank and

193

52. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 52. RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko kepatuhan (lanjutan) d. Compliance risks (continued)

3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, Sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; dan

3. Ensure policy, regulation, system and procedure, and bank business activities inline with Bank Indonesia’s regulation and law, including sharia principle for sharia bank and sharia business unit.

4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang

4. Ensure bank’s compliance with

comitments made by the Bank to

Indonesia and/or other monitoring

authority.

53. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP