• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Responden Terhadap Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nagori Rambung Merah Kabupaten Simalungun Tahun 2014

4.3. Analisis Deskriptif Hasil Penelitian

4.3.2. Sikap Responden Terhadap Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nagori Rambung Merah Kabupaten Simalungun Tahun 2014

Gambaran Distribusi Jawaban Responden tentang Sikap Masyarakat Terhadap Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nagori Rambung Merah Kabupaten Simalungun Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4. Distribusi Jawaban Responden tentang Sikap Responden Terhadap Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nagori Rambung Merah Kabupaten Simalungun Tahun 2014

No Pernyataan Sikap SS S KS TS

1. Lingkungan rumah yang bersih akan mencegah DBD 10 (11.9) 40 (47.6) 14 (16.6) 20 (23.8) 2 Tidur pagi dan siang lebih baik menggunakan kelambu - 42

(50.0)

31 (36.9)

11 (13.1) 3 3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras dan

Menutup tempat-tempat Penampungan Air) merupakan salah satu cara penanggulangan DBD

15 (17.8) 35 (41.6) 30 (35.7) 4 (4.8)

4 3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras dan Menutup tempat-tempat Penampungan Air) adalah tanggung jawab saya dan keluarga, pemerintah dan seluruh masyarakat 10 (11.9) 65 (77,38) 5 (5,95) 4 (4.8)

5 Tempat penampungan air harus selalu dalam keadaan tertutup 8 (9.5) 55 (65.48) 9 (10.71) 2 (2.38)

6 Bak tempat penampungan air dikuras seminggu sekali 13 (15.5) 35 (41.6) 20 (23.8) 16 (19.1) 7 Jika ada kegiatan 3M di lingkungan, saya tidak akan

mengikuti kegiatan tersebut

- 25 (29.8) 24 (28.6) 35 (41.6) 8 Barang bekas yang dapat menjadi tempat

perkembangbiakan nyamuk harus dikubur.

15 (17.8) 45 (53.6) 24 (28.6) -

9 Air dalam vas bunga harus diganti minimal seminggu sekali 24 (28.6) 25 (29.8) 20 (23.8) 15 (17.8) 10 Menguras bak mandi kalau sudah kotor saja 10

(11.9) 35 (41.7) 25 (29.8) 14 (16.6)

Berdasarkan hasil penelitian tentang sikap terhadap pencegahan DBD, ternyata sebanyak 10 orang (11,9%) menyatakan sangat setuju terhadap lingkungan yang bersih dapat mencegah DBD, 40 orang (47,6%) menyatakan setuju bahwa lingkungan rumaha yang bersih akan dapat mencegah DBD, 14 orang (16,6%) menyatakan kurang setuju terhadap lingkungan yang bersih dapat menanggulangi DBD, dan 20 0rang (23,8%) yang tidak setuju terhadap pernyataan lingkungan yang bersih dapat menanggulangi DBD. Untuk penanggulangan DBD, sebanyak 42 orang (50%) resonden setuju bila ingin tidur pada pagi dan siang lebih baik menggunakan kelambu, 31 orang (36,9%) respoden tidak setuju bila tidur pagi dan siang lebih baik menggunakan kelambu, dan 11 orang (13,1%) respoden tidak setuju bila tidur pagi dan siang lebih baik menggunakan kelambu. Berdasarkan wawancara yang dilakukan menunjukkan bahwa adapun alasan responden tidak setuju menggunakan kelambu di pagi dan siang hari disebabkan tidak terbiasa, tidak memiliki kelambu dan terasa panas jika menggunakan kelambu.

Selanjutnya, berkaitan dengan 3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras dan Menutup tempat-tempat Penampungan Air) yang merupakan salah satu cara penanggulangan DBD, ternyata 15 orang (17,8%) menyatakan sangat setuju dengan

3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras dan Menutup tempat-tempat Penampungan Air) merupakan cara penanggulangan DBD, sebanyak 35 orang (41,6%) responden setuju dengan dengan 3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras dan Menutup tempat-tempat Penampungan Air) merupakan cara penanggulangan DBD, sebanyak 30 orang (35,7%) responden kurang setuju dengan 3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras dan Menutup tempat-tempat Penampungan Air) merupakan cara penanggulangan DBD, dan hanya 4 orang (4,8%) responden menyatakan tidak setuju dengan 3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras dan Menutup tempat-tempat Penampungan Air) merupakan cara penanggulangan DBD. Berkaitan dengan tanggungjawab pelaksanaan 3M, temuan penelitian menunjukkan sebanyak 10 orang (11,9%) responden menyatakan sangat setuju bahwa 3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras dan Menutup tempat-tempat Penampungan Air) merupakan tanggung jawab saya dan keluarga, pemerintah dan seluruh masyarakat, 65 orang (77,38%) responden menyatakan setuju bahwa 3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras dan Menutup tempat-tempat Penampungan Air) adalah tanggung jawab saya dan keluarga, pemerintah dan seluruh masyarakat, 5 orang (5.95%) responden menyatakan kurang setuju bahwa 3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras dan Menutup tempat-tempat Penampungan Air) adalah tanggung jawab saya dan keluarga, pemerintah dan seluruh masyarakat, dan hanya 4 orang (4,8%) responden menyatakan tidak setuju bahwa 3M (Mengubur barang-barang bekas, Menguras dan Menutup tempat-tempat Penampungan Air) adalah tanggung jawab saya dan keluarga, pemerintah dan seluruh masyarakat.

Hasil temuan penelitian yang berkaitan dengan tempat penampungan air, sebanyak 18 orang (9,5%) responden menyatakan sangat setuju jika tempat penampungan air harus selalu dalam keadaan tertutup, 55 orang (66,48%) responden menyatakan setuju jika tempat penampungan air harus selalu dalam keadaan tertutup, 9 orang (10,71%) responden menyatakan kurang setuju jika tempat penampungan air harus selalu dalam keadaan tertutup, dan 2 orang (2,38%) responden menyatakan tidak setuju jika tempat penampungan air harus selalu dalam keadaan tertutup. Lebih lanjut temuan penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 13 orang (15,5%) responden menyatakan sangat setuju bila bak tempat penampungan air dikuras seminggu sekali 35 orang (41,6%) responden menyatakan setuju bila bak tempat penampungan air dikuras seminggu sekali, 20 orang (23,8) responden menyatakan kurang setuju bila bak tempat penampungan air dikuras seminggu sekali, sebanyak 16 orang (19,1%) responden menyatakan sangat setuju bila bak tempat penampungan air dikuras seminggu sekali. Berdasarkan wawancara yang dilakukan responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju bak penampungan air dikuras seminggu sekali disebabkan terbatasnya waktu yang dimiliki untuk membersihkan bak tempat penampungan air. Waktu mereka banyak dihabiskan untuk mencari nafkah.

Hasil temuan penelitian berkaitan jika ada kegiatan 3M di lingkungan, sebanyak 35 orang (41,6%) responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan Jika ada kegiatan 3M di lingkungan, saya tidak akan mengikuti kegiatan tersebut, sebanyak 24 orang (28,6%) responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan Jika ada kegiatan 3M di lingkungan, saya tidak akan mengikuti kegiatan tersebut, dan hanya 25 orang (29,8%) responden menyatakan setuju dengan pernyataan Jika ada

kegiatan 3M di lingkungan saya tidak akan mengikuti kegiatan tersebut. Sama halnya dengan pernyataan sebelumnya bahwa alasan responden untuk tidak akan mengikuti kegiatan 3M disebabkan waktu mereka yang sebahagian besar dihabiskan untuk bekerja di luar rumah untuk mencari nafkah.

Selanjutnya, hasil jawaban responden ketika ditanyakan tentang barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk harus dikubur, ternyata sebanyak 15 orang (17,8%) responden menyatakan sangat setuju bila barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk harus dikubur, sebanyak 45 orang (53,6%) responden menyatakan setuju bila barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk harus dikubur, dan sebanyak 24 orang (28,6%) responden menyatakan kurang setuju bila barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk harus dikubur. Ketika ditanyakan pergantian air vas bunga harus diganti minimal seminggu sekali, ternyata 24 orang (28,6%) responden sangat setuju jika pergantian air vas bunga harus diganti minimal seminggu sekali, 25 orang (29,8%) responden menyatakan setuju jika pergantian air vas bunga harus diganti minimal seminggu sekali, 20 orang (23,8%) responden menyatakan kurang setuju jika pergantian air vas bunga harus diganti minimal seminggu sekali, dan hanya 15 orang (17,8) responden menyatakan setuju jika pergantian air vas bunga harus diganti minimal seminggu sekali. Ketika ditanya berkaitan dengan menguras air kamar mandi, ternyata ada sebanyak 14 orang (16.67%) responden menyatakan tidak setuju menguras bak mandi kalau sudah kotor saja, sebanyak 25 orang (29,8%) responden menyatakan kurang setuju menguras bak mandi kalau sudah kotor saja, sebanyak 35 orang (41.67%) responden menyatakan setuju menguras bak mandi

kalau sudah kotor saja, dan hanya sebanyak 10 orang (11,9%) responden menyatakan sangat setuju menguras bak mandi kalau sudah kotor saja. Adapun alasan

Hasil pengukuran tentang sikap responden terhadap pemahaman dalam penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) diklassifikasikanke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu baik, cukup dan kurang. Hasil perhitungan pengukuran sikap responden tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5. Distribusi Kategori Sikap Masyarakat Terhadap Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nagori Rambung Merah Kabupaten SimalungunTahun 2014 No Sikap f % 1 Baik 33 39.28 2 Cukup 38 42.25 3 Kurang 13 15.47 Total 84 100,00

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nagori Rambung Merah adalah pada kategori baik, sebanyak 33 orang (39,28%), sikap responden yang berkategori cukup sebanyak 38 orang (42,25%) dan sikap responden yang berkategori kurang, sebanyak 13 orang (15,47%).

4.3.3. Tindakan Responden Terhadap Penanggulangan Demam Berdarah