• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sarana dan Prasarana Terhadap Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nagori Rambung Merah Kabupaten Simalungun Tahun 2014

4.3. Analisis Deskriptif Hasil Penelitian

4.3.4. Sarana dan Prasarana Terhadap Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nagori Rambung Merah Kabupaten Simalungun Tahun 2014

Gambaran distribusi jawaban responden berkaitan dengam Sarana dan Prasarana terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nagori Rambung Merah Kabupaten Simalungun Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8. Distribusi Jawaban Responden tentang Sarana dan Prasarana Terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nagori Rambung Merah Kabupaten Simalungun Tahun 2014

No Sarana dan Prasarana f %

1 Apakah di lingkungan tempat tinggal anda tersedia tempat yang memadai untuk dilakukannya penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)? a. Ya. b. Tidak. 38 46 45.24 54.76 Jumlah 84 100.00

2 Apakah tempat penyuluhan tentang penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki fasilitas yang memadai?

a. Ya b. Tidak 34 50 40.48 59.52

Jumlah 84 100.00 3 Apakah jumlah petugas kesehatan yang melakukan penyuluhan dalam

penanggulangan DBD cukup memadai? a. Ya b. Tidak 40 44 47.62 52.38 Jumlah 84 100.00

4 Apakah dana/biaya dalam melakukan penyuluhan dalam penanggulangan DBD cukup memadai? a. Ya b. Tidak 35 49 41.67 58.33 Jumlah 84 100.00

5 Apakah metode/cara yang dilakukan dalam penyuluhan penanggulangan DBD menggunakan bahan dan alat peraga yang memadai?

a. Ya. b. Tidak. 45 39 53.57 46.43 Jumlah 84 100.00

6 Apakah dalam pelaksanaaan penyuluhan dalam penanggulangan DBD melibatkan aparat desa dan kecamatan?

a. Ya. b. Tidak. 46 38 54.76 45.24 Jumlah 84 100.00

7 Apakah dalam melakukan penyuluhan dalam penanggulangan DBD menggunakan teknologi informasi yang mendukung dalam penyuluhan tersebut? a. Ya. b. Tidak. 38 46 45.24 54.76 Jumlah 84 100.00

8 Apakah jumlah masyarakat yang hadir dalam mengikuti penyuluhan dalam penanggulangan DBD cukup memadai?

a. Ya. b. Tidak. 44 40 52.38 47.62 Jumlah 84 100.00

9 Apakah waktu untuk pelaksanaan dalam penyuluhan dalam penanggulangan DBD memenuhi jumlah waktu yang cukup memadai? a. Ya. b. Tidak 39 45 46.43 53.57 Jumlah 84 100.00

10 Apakah dalam melakukan penyuluhan dalam penanggulangan DBD menggunakan fasilitator yang menguasai tentang DBD?

a. Ya. b. Tidak. 52 32 61.90 38.10 Jumlah 84 100.00

Hasil penelitian terhadap sarana dan prasarana tentang apakah di lingkungan tempat tinggal anda tersedia tempat yang memadai untuk dilakukannya penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) menunjukkan bahwa 46 orang (54,76%)

menyatakan tidak ada tersedia tempat yang memadai untuk dilakukannya penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD), dan 38 orang (45,24%) menyatakan ada tempat yang memadai untuk dilakukannya penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD). Hasil jawaban responden apakah tempat penyuluhan tentang penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki fasilitas yang memadai, menunjukkan bahwa 50 orang (59,52%) menyatakan tidak memiliki fasilitas yang memadai, dan sebanyak 34 orang (40,48%) menyatakan tersedia fasilitas yang memadai. Jawaban responden terhadap pertanyaan apakah jumlah petugas kesehatan yang melakukan penyuluhan dalam penanggulangan DBD cukup memadai, menunjukkan 44 orang (52.38%) menyatakan jumlah petugas kesehatan tidak memadai, dan hanya 40 orang (47.62%) menyatakan jumlah petugas kesehatan memadai. Berkaitan dengan dana/ biya yang digunakan, menunjukkan bahwa 49 orang (58,33%) menyatakan bahwa dana/ biaya yang digunakan dalam melakukan penyuluhan dalam penanggulangan DBD tidak memadai, dan hanya 35 orang (41,67%) yang menyatakan dana/ biaya yang digunakan memadai.

Hasil penelitian yang berkaitan dengan pertanyaan apakah metode/cara yang dilakukan dalam penyuluhan penanggulangan DBD menggunakan bahan dan alat peraga yang memadai, menunjukkan bahwa 45 orang (53,57%) responden mengatakan metode/cara yang dilakukan dalam penyuluhan penanggulangan DBD menggunakan bahan dan alat peraga yang memadai, 39 orang (46,43%) responden mengatakan metode/cara yang dilakukan dalam penyuluhan penanggulangan DBD tidak menggunakan bahan dan alat peraga yang memadai. Ketika ditanya keterlibatan

aparat Desa atau Kecamatan, sebanyak 46 orang (54,76%) responden mengatakan melibatkan aparat desa dan kecamatan dalam pelaksanaaan penyuluhan dalam penanggulangan DBD, dan sebanyak 38 orang (45,24%) mengatakan tidak melibatkan aparat desa dan kecamatan dalam pelaksanaaan penyuluhan dalam penanggulangan DBD.

Hasil penelitian yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi yang mendukung dalam penyuluhan dalam melakukan penyuluhan dalam penanggulangan DBD, sebanyak 38 orang (45,24%) responden mengatakan menggunakan teknologi informasi yang mendukung dalam penyuluhan dalam melakukan penyuluhan dalam penanggulangan DBD, dan 46 orang (54,76%) responden mengatakan tidak menggunakan teknologi informasi yang mendukung dalam penyuluhan dalam melakukan penyuluhan dalam penanggulangan DBD. Masalah kehadiran masyarakat yang mengikuti penyuluhan dalam penanggulangan DBD, menunjukkan sebanyak 44 orang (52,38%) responden mengatakan masyarakat yang hadir mengikuti penyuluhan dalam penanggulangan DBD cukup memadai, dan 40 orang (47,62%) responden mengatakan kehadiran masyarakat mengikuti penyuluhan dalam penanggulangan DBD tidak memadai. Temuan penelitian tentang apakah waktu untuk pelaksanaan dalam penyuluhan dalam penanggulangan DBD memenuhi jumlah waktu yang cukup memadai, menunjukkan sebanyak 45 orang (53,57%) responden mengatakan waktunya tidak memadai dalam pelaksanaan penyuluhan dalam penanggulangan DBD, dan 39 orsng (46,43%) responden mengatakan waktunya sudah memadai dalam pelaksanaan penyuluhan dalam penanggulangan DBD. Jawaban responden terhadap pertanyaan apakah dalam melakukan penyuluhan dalam penanggulangan

DBD menggunakan fasilitator yang menguasai tentang DBD, menunjukkan 52 orang (61,90%) responden mengatakan fasilitator yang melakukan penyuluhan dalam penanggulangan DBD menguasai tentang penyakit dan penangulangan DBD, dan 32

orang (38,10%) responden mengatakan fasilitator yang melakukan penyuluhan dalam

penanggulangan DBD tidak menguasai tentang penyakit dan penangulangan DBD. Hasil pengukuran tentang sarana dan prasarana yang digunakan dalam penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) berdasarkan jawaban responden diklassifikasikan ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu baik, cukup dan kurang. Hasil perhitungan pengukuran jawaban responden terhadap sarana dan prasarana dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini.

Tabel 4.9. Distribusi Kategori Sarana dan Prasarana Terhadap Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nagori Rambung Merah Kabupaten Simalungun Tahun 2014

No Sarana dan Prasarana F %

1 Baik 12 14.29

2 Cukup 37 44.05

3 Kurang 35 41.66

Total 84 100,00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas jawaban responden terhadap sarana dan prasarana berada pada kategori cukup, yaitu sebanyak 37 orang (44,05%), jawaban responden terhadap sarana dan prasarana pada kategori kurang, yaitu sebanyak 35 orang (41,66%), dan jawaban responden terhadap sarana dan prasarana pada kategori berada baik, yaitu sebanyak 12 orang (14,29%). Berdasarkan data ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana terhadap penanggulangan DBD masih kurang maksimal. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap petugas

kesehatan dan responden tentang kurangnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana penanggulangan DBD ini adalah terbatasnya dana dan partisipasi masyarakat.

4.3.5. Peran Petugas Kesehatan Terhadap Penanggulangan Demam Berdarah