• Tidak ada hasil yang ditemukan

Responsivitas Pemerintah Dalam Menerima Ajuan Rekomendasi Ombudsman Dalam Temuan Pelanggaran Mal Administrasi di Kota

HASIL DAN PEMBAHSAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

B. Responsivitas Pemerintah Dalam Menerima Ajuan Rekomendasi Ombudsman Dalam Temuan Pelanggaran Mal Administrasi di Kota

Makassar.

Diaturnya klausul tentang maladministrasi di dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia sebagai sebuah terobosan, karena di dalam sejumlah besar peraturan perundang-undangan memang sudah tercantum berbagai bentuk maladministrasi dan sanksi yang dapat dijatuhkan kepada pelakunya. Pelaku dalam hal ini adalah penyelenggara negara dan pemerintahan baik di pusat maupun daerah, termasuk perseorangan yang membantu pemerintah memberikan pelayanan publik. Salah satu undangundang yang khusus memberikan sanksi tegas untuk itu adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Pasal 54 antara lain sanksi pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan tidak hormat, penurunan gaji, dan lain-lain. Undang-Undang No.37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia ini hanya merangkum kembali bahwa penyelenggaraan pelayanan publik yang buruk akibat maladministrasi harus dicegah dan diberantas, sebagaimana halnya tindak pidana korupsi. Pada dasarnya korupsi juga merupakan salah satu bentuk maladministrasi, misalnya permintaan imbalan dalam bentuk uang, barang

59

ataupun jasa, pungutan melebihi tarif resmi yang ditetapkan peraturan, pungutan liar atau pungutan tanpa dasar hukum yang sah saat masyarakat mengurus administrasi kependudukan di kantor-kantor pemerintah.

1. Intervensi

Intervensi adalah campur tangan berlebih dari pihak birokrasi/instansi pemerintah kota Makassar dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Untuk mengetahui seperti apa intervensi pemerintahan terutama BKPSDMD dalam pelanggarang mal administrasi yang diberikan ajuan rekomendasi oleh Ombudsman. Berdasarkan hasil wawancara terhadap kepala dinas badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) terkait intervensi terhadap ajuan rekomendasi Ombudsman, mengatakan bahwa :

“Berdasarkan ajuan rekomendasi dari Ombudsman terkait pelanggarang tentang mal administrasi pemerintah Kota Makassar sudah mengintervensi terkait masalah-masalah tersebut, namum kita lihat sejauh mana pelanggarang yang direkomendasikan oleh Ombudsman, pemerintah kota tidak lansung untuk menindak lanjuti akan tetapi melihat terlebih dahulu terkait rekomendasi tersebut” (Hasil wawancara AR, 31 Juli 2017)

Berdasarkan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa pemerintah kota tidak lansung menindak lanjuti terkait rekomendasi yang dilakukan oleh Ombudsman terhadap pelanggarang Mal administrasi akan tetapi pemerintah Kota Makassar terutama badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) melihat terlebih dahulu rekomendasi tersebut.

60

Sependapat dengan penuturan Sekertaris badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) menuturkan bahwa :

“Bahwa Berdasarkan ajuan rekomendasi dari Ombudsman terkait pelanggarang tentang mal administrasi ke badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) sudah mengintervensi terkait masalah-masalah tersebut, pemerintah kota tidak lansung untuk menindak lanjuti akan tetapi melihat terlebih dahulu bagaimana alur rekomendasi yang diberikan terkait pelanggaran tersebut” (Hasil wawancara BR, 31 Juli 2017)

Berdasarkan penjelasan informan di atas, dapat diketahui bahwa badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) tidak lansung menindak lanjuti terkait rekomendasi yang dilakukan oleh Ombudsman terhadap pelanggaran Mal administrasi akan tetapi pemerintah Kota Makassar terutama badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) melihat terlebih dahulu bagaimana alur pelanggaran atau masalah tersebut.

Lanjut hasil konfirmasi wawancara dengan Ketua Ombudsman terkait intervensi ajuan rekomendasi pelanggaran mal administrasi kepada Pemerintah Kota Makassar, mengatakan bahwa :

“ Berdasarkan laporan dari pelapor terkait persoalan yang dihadapi, kami dari pihak Ombudsman menerima laporan tersebut lalu melihat terlebih dahulu terkait pelanggaran tersebut sebelum direkomendasikan ke pemerintah kota makassar untuk di klarifikasi, kami dari pihak Ombudsman tidak bisa mengintervensi lebih dalam terkait pelanggran mal administrasi.” (Hasil wawancara KA , 31 Juli 2017)

Berbeda pendapat dari penuturan salah satu pegawai Ombudsman menuturkan bahwa :

61

“Sebelum dijukan rekomendasi pelanggaran mal administrasi ke pemerintah kota makassar, terlebih dahulu kami mendengarkan bagai mana laporan terhadap pelapor terkait pelanggaran mal administrasi tersebut setelah itu kami mengklarifikasi masalah tersebut kalau memang itu tidak bisa di intervensi oleh Ombudsman sendiri maka kami mengajukan rekomendasi pelanggaran mal administrasi tersebut ke pemerintah Kota Makassar” (Hasil wawancara AM, 31 Juli 2017)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan dapat diketahui bahawa sebelum pelanggaran direkomendasikan kepada pemerintah Kota Makassar kita terlebih dahulu melihat apa tingkat pelanggaran mal administrasi yang dilaporkan oleh pelapor, kalau dalam pelanggaran mal administrasi tersebut masih bisa diintervensi atau dapat diselesaikan oleh Ombudsman maka tidak direkomendaskan kepada pemerintah Kota Makassar akan tetapi ketika pelanggaran mal administrasi tingkat tinggi maka diajukan rekomendasi kepada pemerintah Kota Makassar untuk di intervensi.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan dan hasil wawancara di atas, peneliti dapat mengemukakan bahwa tidak semua pelanggaran mal administrasi dapat diintervensi oleh pemerintah Kota Makassar.perlu diketahui bahwa mengapa lembaga pemerintahan harus diberikan pengawasan eksternal, karena pengalaman membuktikan bahwa pengawasan yang ada dalam pemerintah semisal inspektorat jendeal dan bawasda dalam pengimplementasian fungsi dan tugasnya ternyata belum memenuhi harapan masyarsakat, baik dari sisi objektivitas maupun akuntabilitas sehingga diperlukannya lembaga pengawas internal dengan mekanisme pengawasan yang lebih kuat dan efektif dalam guna mewujudkan penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang baik eksterjnal dengan ruang lingkup intervensi berupa penegakan hukum, peningkatan kualitas

62

aparatur penyelenggara negara dan pemerintahan , perbaikan sistem manajemen pelayanan publik daika dalam peratuean perundang-undangan ataupun pada tingkat implementasi, peningkatan partisipasi masyarakat dan penyadaran hak-hak serta kewajiban publik dan mewujudkan pengawasan yang efektif dan efisien. Namun pada realitas bagaimana reponsivitas dari pemerintah kota makassar dalam menanggapi intervensi dari hasil rekonmendasi ombudsman kota masih terbilang belum efektif dilihat bagaimana respon penindaklanjutan dari lembaga-lembaga yang berikan peringatan oleh pihak ombudsman berdasarkan hasil penyelidikan dari laporan masyarakat itu sendiri

2. Diskriminasi

Diskriminasi lebih merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu. Diskriminasi adalah suatu peristiwa yang biasanya ditemukan dalam masyarakat manusia, itu karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan orang lain.

Adapun wawancara yang dilakukan oleh Kepala dinas badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) terkait pelanggarang mal administrasi tentang deskriminasi adalah sebagai berikut:

“Tentu saja, jangan dibiarkan adanya pelanggaran mal administrasi seperti ini, karena pelanggaran mal administrasi seperti ini tidak boleh dibiarkan dalam birokrasi ataupun dibiarkan berlarut larut karena ini dapat merugikan seseorang yang semestinya dapat diberikan pelayanan yang baik tetapi tidak dapat diberikan pelayanan yang diinginkan” (Hasil wawancara AR, 31 Juli 2017)

63

Sesuai hasil wawancara di atas dapat di kemukakan bahwa pelanggaran mal administrasi merupakan pelanggaran yang dapat merugikan orang lain karena tidak adanya pelayan yang adil.

Senada dengan wawancara yang dilakukan terhadap pegawai badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) sebagai berikut:

“Tentu pelanggaran mal administrasi seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut larut karena ini dapat merugikan seseorang dan ini merupakan pelanggran mal administrasi yang harus direkomendasikan oleh pihak Ombudsman kepada BKPSDMD Kota Makassar untuk di tindak lanjuti ” (Hasil wawancara KM, 31 Juli 2017)

Sesuai hasil wawancara di atas dapat di kemukakan bahwa pelanggaran mal administrasi tentang deskriminasi ini tidak boleh dibiarkan ountuk berlarut-larut karena merupakan pelanggaran mal administrasi yang tinggi. Hal tersebut bertujuan agar pelanggaran mal administrasi ini tidak ada lagi yang meraja lela.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama dilapangan menemukan hal yang sama bahwa pelanggaran mal administrasi seperti ini harus lebih cepat ditangani atau diajukan rekomendasi kepada pemerintah kota makassar. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pelayanan tidak adil pada saat peneliti melakukan penelitian.

Lebih lanjut hasil wawancara yang dilakukan oleh Ketua Ombudsman terkait pelanggaran mal administrasi tentang diskriminasi adalah sebagai berikut:

“pelanggaran ini merupakan pelanggaran mal administrasi yang lebih tinggi akan tetapi kita lihat dulu sejauh mana klarifikasi pelanggaran mal administrasi ini apakah bisa di selesaikan oleh ombudsman atau kita lebih

64

lanjut untuk mengajukan rekomendasi kepada pemerintah Kota makassar ” (Hasil wawancara KA,31 Juli 2017)

Sesuai hasil wawancara diatas mengungkapkan bahwa pelanggaran mal administrasi seperti ini meruapakan pelanggaran yang tinggi dan harus ditindak lanjuti.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan hal yang sama bahwa pelanggaran mal administrasi seperti ini harus di tindak lanjuti. Hal ini dapat dilihat dari beberpa pelanggaran mal administrasi yang dilakukan oleh pemerintahan atau instansi terkait deskriminasi.

Berdasarkan penjelasan dari keempat informan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelanggaran administrasi ini tidak dapat dibiarkan begitu saja harus di tindak lanjuti oleh pihak Ombudsman atau di ajukan rekomendasi kepada pemerintah Kota Makassar untuk diklarifikasi. Berdasrkan hasil pengamatan peneliti tentang bagaimana pihak ombudsman memberikan rokomendasi kepada lembaga instansi yang melakukan tindakan diskriminasi terhadap aktivitas pelayan publik yang sedang berlansung dilihat telah apabila terjadi pelaporan telah berjalan sesuai dengan aturan namun tidak dipungkiri kadang masih sering tindakan diskriminatif dalam proses pelayanan publik terjadi di kota makassar i ni dan belum semua dapat diakomodasi oleh pihak ombudsman kota makassar.

3. Penyalahgunaan wewenang

Seperti apa Respon atau tangapan badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) terhadap pelanggaran mal administrasi tentang penyalahgunaan wewenang. Berikut ini adalah hasil wawancara cara dengan kepala dinas badan kepegawaian dan pengembangan

65

sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) terkait Pelanggaran mal administrasi tentang penyalahgunaan wewenang.

“Kalau kami dari badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) tidak menginginkan adanya pelanggaran mal administrasi yang seperti ini, maka dari itu pelanggaran hal ini lebih bagusnya lebih cepat untuk diajukan rekomendasi pelanggaran seperti ini oleh Ombudsman kepada kami untuk di berikan sanksi berat” (Hasil wawancara AR, 31 Juli 2017)

Sesuai hasil wawancara diatas mengungkapkan bahwa pelanggaran mal administrasi seperti ini meruapakan pelanggaran yang tinggi dan harus di berikan sanksi berat. Senada dengan hasil wawancara dengan sekertaris badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) mengatakan bahwa :

“tentu saja kami badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) tidak menginginkan adanya pelanggaran mal administrasi yang seperti ini, maka dari itu harus diberikan sanksi berat karena ini merupakan hal yang tidak bagus dalam birokrasi” (Hasil wawancara BR, 31 Juli 2017)

Sesuai hasil wawancara di atas dapat di kemukakan bahwa pelanggaran mal administrasi tentang penyalahgunaan wewenang ini tidak boleh dibiarkan ountuk berlarut-larut karena merupakan pelanggarang mal administrasi yang tinggi. Hal tersebut bertujuan agar pelanggaran mal administrasi ini tidak ada lagi yang meraja lela.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama dilapangan menemukan hal yang sama bahwa pelanggaran mal administrasi seperti ini harus lebih cepat ditangani atau diajukan rekomendasi kepada

66

pemerintah kota makassar. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pelayanan tidak adil pada saat peneliti melakukan penelitian.

Lebih lanjut hasil wawancara yang dilakukan oleh ketua Ombudsman terkait pelanggaran mal administrasi tentang penyalahgunaan wewenang adalah sebagai berikut:

“pelanggaran ini merupakan pelanggaran mal administrasi yang lebih berat maka dari itu pelanggaran yang seperti ini lansung direkomendasikan kepada badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) untuk ditindak lanjuti” (Hasil wawancara IR ,31 Juli 2017)

Sesuai hasil wawancara diatas mengungkapkan bahwa pelanggaran mal administrasi seperti ini merupakan pelanggaran besar dan tidak boleh dileluasakan maka dari itu harus diberikan sanksi berat.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan hal yang sama bahwa pelanggaran mal administrasi seperti ini harus di tindak lanjuti. Hal ini dapat dilihat dari beberpa pelanggaan mal administrasi yang dilakukan oleh pemerintahan atau instansi terkait penyalahgunaan wewenang.

Berdasarkan penjelasan dari keempat informan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelanggaran administrasi ini tidak dapat dibiarkan begitu saja harus di tindak lanjuti oleh pihak badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) untuk di berikan sanksi berat.

Dilihat dari respon pemerintah dlam menerima pengajuan rekomendasi ombudsman dalam tindakan penyalagunaan wewenang relatif cukup alot dikarenakan masih perluinya investigasi yang mendalam dengan melibatkan

67

waktu dan sumberdaya yang cukup guna untuk mewujudkan pelayanan publik yang berintegritas .

4. Praktek KKN

Praktek KKN adalah terjadinya tindakan-tindakan penyelewengan yang dilakukan oleh oknum aparat pemerintah baik dari segi anggaran maupun aturan yang tidak semestinya. Berikut ini adalah hasil wawancara cara dengan kepala dinas badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) terkait Pelanggaran mal administrasi tentang Praktek KKN.

“tentu jelas sekali terkait pelanggaran mal administrasi yang seperti ini, sangat perlu ditindak lanjuti dalam hal pelanggaran ini karena ini merupakan pelanggaran berat dan harus diberikan sanksi yang lebig berat pula.”(Hasil wawancara AR, 31 Juli 2017)

Sesuai hasil wawancara diatas mengungkapkan bahwa pelanggaran mal administrasi ini meruapakan pelanggaran yang berat dan harus di berikan sanksi berat karena ini merupakan pelanggaran mal administrasi yang harus direkomendasikan lebih cepat. Senada dengan hasil wawancara dengan sekertaris badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) mengatakan bahwa :

“sangat tentu jelas karena pelanggaran mal administrasi ini adalah pelanggaran yang berat, oleh karenanya itu harus pihak Ombudsman merekomendasikan kepada badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) untuk ditindak lanjuti dan di berikan sanksi berat” (Hasil wawancara BR,31 Juli 2017)

68

Sesuai hasil wawancara di atas dapat di kemukakan bahwa pelanggaran mal administrasi tentang praktek KKN harus pihak Ombudsman merekomendasikan lebih cepat untuk ditindak lanjuti oleh badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) diberikan sanksi berat. Hal tersebut bertujuan agar pelanggaran mal administrasi ini tidak ada lagi yang meraja lela.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama dilapangan menemukan hal yang sama bahwa pelanggarag mal administrasi seperti ini harus lebih cepat ditangani atau diajukan rekomendasi kepada pemerintah kota makassar untuk diberikan sanksi berat. Lebih lanjut hasil wawancara yang dilakukan oleh ketua Ombudsman terkait pelanggaran mal administrasi tentang diskriinasi adalah sebagai berikut:

“pelanggaran ini merupakan pelanggaran mal administrasi yang lebih berat maka dari itu pelanggaran kami lansung diajukan rekomendasi kepada badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) untuk ditindak lanjuti” (Hasil wawancara KA ,31 Juli 2017)

Sesuai hasil wawancara diatas mengungkapkan bahwa pelanggaran mal administrasi seperti ini meruapakan pelanggaran besar dan tidak boleh dileluasakan maka dari itu harus diberikan sanksi berat dan ditindak lanjuti.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan hal yang sama bahwa pelanggaran mal administrasi seperti ini harus di tindak lanjuti. Hal ini dapat dilihat dari beberpa pelanggaran mal administrasi yang dilakukan oleh pemerintahan atau instansi terkait praktek KKN.

69

Berdasarkan penjelasan dari keempat informan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelanggaran administrasi ini tidak dapat dibiarkan begitu saja harus di tindak lanjuti oleh pihak badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Daerah Kota Makassar (BKPSDMD) untuk di berikan sanksi berat. Pada responsifitas pemerintah terhadap rekomendasi ombudsman pada kasus praktik knn ini diperlukan sinergitas antara lebaga penegak hukum lain terkait penindaklanjutan kasus baik dari pihak kepolisian, dan kejaksaan dalam memberikan tindakan hukum agar rekomendasi dari ombudsman tidak hanya menjadi rekomendasi yang timbul dan tenggelam tanpa respon tindak lanjut yang jelas.

C. Ombudsman Makassar Menindak Lanjuti Temuan Pelanggaran Mal

Dokumen terkait