• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Review Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti mencoba untuk menjelaskan keputusan pendanaan dengan beberapa variabel-variabel yang berbeda yang memungkinkan mampu memberikan pengaruh terhadap keputusan pendanaan dengan lokasi penelitian yang berbeda.

1. Penelitian oleh Silfia (2014) berjudul pengaruh Profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, pajak dan pertumbuhan penjualan terhadap keputusan pendanaan pada peusahaan real estate dan property periode tahun 2011-2013. Metode sampel adalah Purpossive Sampling, berdasarkan kriteria yang ada sehingga didapat 21 sampel perusahaan.

Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik. Hasil dari penelitian ini adalah profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, pajak dan pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan secara parsial hanya pertumbuhan perusahaan saja yang berpengaruh terhadap keputusan pendanaan.

2. Dalam penelitian Iriansyah dan Dana (2013) yang berjudul Pengaruh profitabilitas, pajak, dan pertumbuhan perusahaan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan industri rokok yang terdaftar di bursa efek

indonesia periode 2007 – 2010. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil analisis diketahui bahwa profitabilitas, pajak, dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan industri rokok di BEI Periode 2007 – 2010. Profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif siginifikan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan industri rokok di BEI Periode 2007 – 2010. Pajak dan Pertumbuhan Perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pendanaan secara parsial pada perusahaan industri rokok di BEI periode 2007 – 2010.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan profitabilitas, pajak, dan pertumbuhan perusahaan secara bersama-sama menyebabkan perubahan keputusan pendanaan pada perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia periode 2007 – 2010 dengan asumsi faktor lain konstan.

3. Penelitian yang dilakukan Ayulestari (2013) berjudul Analisis pengaruh pertumbuhan asset, profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan kebijakan dividen terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Dalam penelitian ini hanya diuji tiga asumsi klasik yang dianggap peneliti sangat penting yaitu: Uji Normalitas data, autokorelasi, multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Perusahaan yang menjadi sampel adalah sebanyak 26 perusahaan. Adjusted R Square menunjukkan nilai 0,428 Nilai ini memperlihatkan bahwa senilai 42,8 % perubahan pada DER yang dipengaruhi oleh variabelvariabel penentu yang digunakan dalam model penelitian sedangkan sisanya 58,2% diterangkan

oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini.

Semua variabel independen terbukti berpengaruh terhadap keputusan Pendanaan (DER).

4. Penelitian Haruman (2008) menguji Pengaruh struktur kepemilikan terhadap keputusan pendanaan (Perspektif Agency Theory). Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel random sampling yaitu sebanyak 94 perusahaan manufaktur. Teknik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah uji asumsi klasik.

Berdasarkan hasil hipotesis menunjukkan bahwa pada persamaan Debt to Equity Ratio (DER), Managerial Ownership, Institutional Ownership dan Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap Debt to Equity Ratio (DER). Sedangkan secara parsial variabel yang berpengaruh adalah Struktur Kepemilikan (managerial dan institutional ownership) berpengaruh positif terhadap Debt to Equity Ratio (DER), artinya semakin besar proporsi kepemilikan saham oleh manajerial maka akan meningkatkan hutang perusahaan.

5. Penelitian Wijaya (2012), berjudul Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi kebijakan pendanaan bertujuan untuk memperoleh bukti empiris dari pengaruh antara profitabilitas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan, kepemilikan manajerial, dan struktur aset terhadap kebijakan pendanaan. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ45 secara konsisten dalam periode 2009-2011.

Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain : Profitabilitas, ukuran

perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan, kepemilikan manajerial dan struktur aset secara parsial berpengaruh negative terhadap kebijakan pendanaan. Hasil pengujian secara individu dari masing-masing variable tersebut hanya variable profitabilitas dan struktur aset yang berpengaruh negative signifikan terhadap kebijakan pendanaan. Untuk variable ukuran peusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan pendanaan.

6. Penelitian Sormin (2013), Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Alat uji yang digunakan adalah regresi berganda. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2011. Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sensus dimana jumlah populasi sama dengan jumlah sampel yaitu 9 perusahaan sektor farmasi. Data penelitian yang dianalisis terdiri dari 9 perusahaan sampel dari 6 periode yaitu tahun 2006-2011. Dengan demikian jumlah data yang dianalisis adalah 54. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan, current ratio, receivable turn over ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, degree of operating leverage, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aset, struktur

aset dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pendanaan.

Sedangkan secara parsial, hasil penelitian ini membuktikan bahwa current ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, struktur aset dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pendanaan.

7. Fauzi, et al. (2013), penelitian ini berjudul The Determinants of Capital Structure: An Empirical Study of New Zealand-Listed Firms, penelitian ini dilakukan pada perusahaan perusahaan yang ada di New Zealand dengan

independent variabel, tangibility, non-debt tax shields (NDTS), profitability, growth, signalling, managerial ownership and firm size dan dependent variabel adalah Capital structure, hasil dari penelitian ini adalah tangibility, growth, signalling, managerial ownership and firm size berpengaruh signifikan terhadap capital structure.

8. Salawu dan Agboola. (2008), Penelitian ini berjudul The determinants of capital structure of Large non-financial listed firms in Nigeria. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perusahaan yang ada di Nigeria dengan Vriabel Independen, Company size, Profitability, tangibility, Growth Opportunities, Non-Debt tax dengan dependent variable, Capital Structure.

Hasil penelitiannya profitability berpengaruh positif terhadap leverage of large, dan berpengaruh positif signifikan antara struktur aset (tangibility) and long-term debt ratios, non-debt tax shields berpengaruh positif signifikan dan berkorelasi positif terhadap struktur modal.

Tabel 2.1

Review Peneliti Terdahulu

Tahun dan

Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Yang Diperoleh

Silfia (2014) Pengaruh profitabilitas, struktur aset,

pertumbuhan

perusahaan, pajak dan pertumbuhan penjualan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan real estate and

property periode tahun 2011-2013 terdaftar di bursa efek indonesia periode 2007 – 2010

Variabel Independen : profitabilitas, Haruman (2008) Pengaruh struktur

kepemilikan terhadap keputusan pendanaan struktur aset, size, risk dan DPR hanya berpengaruh secara simultan.

Tabel 2.1 Lanjutan…

Tahun dan

Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Yang Diperoleh

Wijaya (2012) Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi yang terdaftar di bursa efek Indonesia assets Turn Over Ratio (FATO) ,Net Profit ownership and firm size Dependent Variabel :

tangibility, growth, signalling, managerial ownership and firm size are significant for the total debt equation

Capital structure

Tabel 2.1 Lanjutan…

Tahun dan

Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Yang Diperoleh

Salawu dan Agboola , (2008)

The determinants of capital structure of Large non-financial listed firms in nigeria

Independent Variable : Company size,

Profitability, tangibility, Growth Opportunities, Non-Debt tax shield Dependent Variable : Capital Structure

profitability

has positive impact on leverage of large firms in Nige

ria, a significant positive relationship between asset stru cture (tangibility) and long-term debt ratios, non-debt tax shields are positively and significantly correlated with capital structure

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan sektor properti dan real estate dengan penambahan variabel moderating kepemilikan institusional yang dipakai untuk melihat apakah dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya. Sebagai ilustrasi penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Moderating Variabel Dependen

Ukuran Perusahaan (X1)

Struktur Aset (X2)

Net Profit Margin (NPM) (X3)

Keputusan Pendanaan

(Y)

Kepemilikan Institusional (Z) Return On Equity

(ROE) (X4)

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual tersebut menggambarkan pengaruh ukuran Perusahaan, struktur aset, dan profitabilitas yang diukur dengan Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE). Pada penelitian ini keputusan pendanaan merupakan variabel dependen sedangkan ukuran Perusahaan, struktur aset, dan profitabilitas yang diukur dengan Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE), merupakan variabel independen. Dan untuk Kepemilikan Institusional disini merupakan variabel yang memoderasi hubungan antara variabel independen yaitu rasio likuiditas, produktivitas, dan profitabilitas dengan keputusan pendanaan.

3.1.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate

Ukuran perusahaan adalah ukuran yang menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aset, jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–rata total aset. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan diproyeksikan dengan Log Natural dari total aset. Semakin tinggi ukuran perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi.

Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal (keputusan pendanaan), semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan investasi (Ariyanto, 2002). Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula

untuk menunjang operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi, Halim (2007).

3.1.2 Pengaruh Struktur Aset terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate

Struktur aset adalah proporsi investasi perusahaan dalam bentuk aset tetap.

Menurut Munawir (2002), aset tetap adalah aset yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang. Struktur aset dalam pecking order theory memiliki hubungan positif dengan keputusan pendanaan. Frank dan Goyal (2005) menyatakan bahwa relation between debt and tangibility of asset is reliably positive, yang berarti bahwa semakin besar aset tetap yang dimiliki perusahaan, maka peluang perusahaan untuk mendapatkan utang semakin besar karena aset tetap dapat digunakan sebagai jaminan bagi perusahaan ketika hendak berhutang.

Struktur aset pada penelitian ini diukur melalui rasio aset tetap yaitu rasio perbandingan antara aset tetap dengan total aset.

Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan karena aset tetap dapat digunakan sebagai jaminan atau kolateral hutang perusahaan (Sartono,2001). Selain itu investor akan lebih mempercayai perusahaan yang memiliki jaminan atas utang dalam jumlah besar karena apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka aset tetap tersebut tersedia dan dapat digunakan untuk melunasi utang yang dimiliki perusahaan.

3.1.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate

Profitabilitas diukur dengan rasio Net Profit Margin (NPM) yang dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total penjualan. Semakin tinggi net profit margin maka kebutuhan dana dari eksternal semakin rendah karena laba yang dihasilkan semakin tinggi. Begitupun sebaliknya, semakin rendah net profit margin maka kebutuhan dana dari sumber eksternal akan semakin tinggi karena laba yang dihasilkan perusahaan rendah. Tinggi rendahnya tingkat pengembalian atau laba yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan pada masa yang akan datang. Return On Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total ekuitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Hipotesis pecking order menyatakan bahwa perusahaan cenderung menggunakan internal equity terlebih dahulu. Apabila memerlukan external financing, maka perusahaan akan menggunakan debt sebelum external equity. Apabila perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi, maka perusahaan akan lebih banyak menggunakan pendanaan dari dalam perusahaan. Jika profitabilitas semakin tinggi, maka perusahaan dapat menyediakan laba ditahan dalam jumlah yang lebih besar sehingga penggunaan hutang dapat ditekan. Dan Return On Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total ekuitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

3.1.4 Kepemilikan Institusional sebagai pemoderasi

Dalam hal ini Kepemilikan Institusional mampu memoderasi hubungan antara ukuran perusahaan, struktur aset dan rasio profitabilitas (NPM dan ROE) terhadap keputusan pendanaan pada Perusahaan sektor Properti dan Real Estate.

Kepemilikan institusional mempunyai arti penting dalam memonitor manajemen dalam mengelola perusahaan. Investor institusional dapat disubstitusikan untuk melaksanakan peranan mendisiplinkan penggunaan debt (utang) dalam struktur modal yang dipakai dalam mengambil keputusan pendanaan.

3.2. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian Silfia (2014) profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, pajak dan pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan secara parsial hanya pertumbuhan perusahaan saja yang berpengaruh terhadap keputusan pendanaan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irinsyah dan Dana (2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan profitabilitas, pajak, dan pertumbuhan perusahaan secara bersama-sama menyebabkan perubahan keputusan pendanaan pada perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia periode 2007 – 2010 dengan asumsi faktor lain konstan. Company Size (Ukuran perusahaan) merupakan faktor penting dalam penentuan keputusan pendanaan, karena semakin besar ukuran perusahaan yang dimiliki maka kebutuhan dana pun akan semakin tinggi. Hal tersebut dapat dilihat pada penelitian Sormin (2013) dimana ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan

Karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar jumlah modal yang diperlukan (dalam hal ini hutang perusahaan). Struktur aset adalah proporsi investasi perusahaan dalam bentuk aset tetap. Semakin besar aset tetap yang dimiliki perusahaan, maka peluang perusahaan untuk mendapatkan utang semakin besar karena aset tetap dapat digunakan sebagai jaminan bagi perusahaan ketika hendak berhutang. Sehingga struktur aset ini sangat berpengaruh terhadap keputusan pendanaan. Dalam Penelitian Salawu dan Agboola (2008) menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal dalam keputusan pendanaan.

Untuk Profitability yang diukur dengan Net Profit Margin dan Return On Equity merupakan hal yang sangat dibutuhkan perusahaan dalam hal memberi keputusan pendanaan, Karena semakin tinggi angka profitabilitas perusahaan maka kecenderungan untuk berhutang itu semakin kecil, sehingga dana dari modal sendiri lebih banyak digunakan perusahaan untuk mendanai suatu kegiatan atau aktivitas perusahaan, hal ini sejalan dengan penelitian Ayulestari, dkk (2013) profitabilitas berpengaruh signifikan negatif, karena semakin banyak perusahaan mengalami profit maka tingkat penggunaan utang dalam keputusan pendanaan akan semakin kecil. Manajerial ownership dan institusional investor dapat mempengaruhi keputusan pencarian dana apakah melalui utang atau right issue.

Jika pendanaan diperoleh melalui utang berarti rasio utang terhadap equity akan meningkat, sehingga akhirnya akan meningkatkan risiko, dalam Penelitian Haruman (2014) kepemilikan institusional mempunyai arti penting dalam memonitor manajemen dalam mengelola perusahaan. Investor institusional dapat

disubstitusikan untuk melaksanakan peranan mendisiplinkan penggunaan debt (utang) dalam struktur modal.

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penelitian ini adalah :

1. Ukuran Perusahaan, Struktur Aset, Net Profit Margin (NPM) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh secara simultan atau serempak terhadap keputusan pendanaan perusahaan sektor Properti dan Real Estate.

2. Ukuran Perusahaan, Struktur Aset, Net Profit Margin (NPM) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pendanaan perusahaan sektor Properti dan Real Estate.

3. Kepemilikan Institusional mampu memoderasi hubungan antara Ukuran Perusahaan, Struktur Aset, Net Profit Margin (NPM) dan Return On Equity (ROE) dengan keputusan pendanaan pada Perusahaan sektor Properti dan Real Estate.

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan melakukan pengujian terhadap hubungan kausal komparatif dari variabel-variabel penelitian yang terukur (parametrik). Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang membandingkan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih dalam kurun waktu yang berbeda (Erlina, 2008). Variabel yang diteliti adalah Variabel Ukuran Perusahaan, Struktur Aset, Net Profit Margin (NPM) dan Return On Equity (ROE) sebagai variabel independen (X), sedangkan keputusan pendanaan sebagai variabel dependen (Y), dan untuk mengetahui kepemilikan institusional sebagai variabel moderating mampu memoderasi hubungan antara variabel Ukuran Perusahaan, Struktur Aset, Net Profit Margin (NPM) dan Return On Equity (ROE) dengan keputusan pendanaan (DER).

4.2. Lokasi, waktu dan jadwal penelitian

Penelitian ini mengambil objek penelitian pada perusahaan sector properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan adalah dimulai dari tahun 2013- 2015. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan selesai. Jadwal penelitian dapat dilihat pada lampiran.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Lubis, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan telah mempublikasikan laporan keuangan perusahaannya yang telah diaudit tahun 2013-2015. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 47 perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013-2015 yang laporan keuangan perusahaannya telah diaudit. Jumlah amatan secara keseluruhan pada penelitian ini adalah (47 perusahaan x 3 tahun) 141 data amatan.

Tabel 4.1 Populasi dan Sampel No Kode

Saham Nama Perusahaan Sampel

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk √

2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk √

3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk √

4 BCIP Bumi Citra Permai Tbk √

5 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk √

6 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk √

7 BKDP Bukit Darmo Property Tbk √

8 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk √

9 COWL Cowell Development Tbk √

10 CTRA Ciputra Development Tbk √

11 CTRP Ciputra Property Tbk √

12 CTRS Ciputra Surya Tbk √

13 DART Duta Anggada Realty Tbk √

14 DILD Intiland Development Tbk √

15 DMAS Puradelta Lestari Tbk √

16 DUTI Duta Pertiwi Tbk √

17 ELTY Bakrieland Development Tbk √

18 EMDE Megapolitan Developments Tbk √

19 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk √

20 GAMA Gading Development Tbk √

Tabel 4.1 Lanjutan…

No Kode

Saham Nama Perusahaan Sampel

21 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk √

22 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk √

23 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk √

24 JIHD Jakarta International Hotels Dan Development √

25 JRPT Jaya Real Property Tbk √

26 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk √

27 KPIG MNC Land Tbk √

28 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk √

29 LCGP Eureka Prima Jakarta Tbk √

30 LPCK Lippo Cikarang Tbk √

31 LPKR Lippo Karawaci Tbk √

32 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk √

33 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk √

34 MTLA Metropolitan Land Tbk √

35 MTSM Metro Realty Tbk √

36 MYRX Hanson International Tbk √

37 NIRO Nirvana Development Tbk √

38 MORE Indonesia Prima Property Tbk √

39 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk √

40 PWON Pakuwon Jati Tbk √

41 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk √

42 RDTX Roda Vivatex Tbk √

43 RODA Pikko Land Development Tbk √

44 SCBD Danayasa Arthatama Tbk. √

45 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk √

46 SMRA Summarecon Agung Tbk √

47 TARA Sitara Propertindo Tbk √

4.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi komponen laporan keuangan perusahaan sektor property

dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh bersumber dari Bursa Efek Indonesia melalui situs (www.idx.co.id) berupa laporan keuangan perusahaan sektor property dan real estate tahun 2013-2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini yang akan dianalisis adalah 47 perusahaan dari 3 periode yaitu 2013-2015.

Dengan demikian jumlah data yang akan dianalisis adalah 141 data pengamatan.

4.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono (2010) definisi operasional variabel adalah suatu atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu Ukuran Perusahaan (X1), Struktur Aset (X2), Net Profit Margin (X3), dan Return On Equity (X4) . Variabel dependen yaitu Keputusan Pendanaan (Y), sedangkan Kepemilikan Institusional (Z) sebagai variabel moderating. Definisi operasional variabel penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

4.5.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel Dependen adalah variable terikat yang merupakan variable yang dipengaruhi oleh variable lainnya. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.

Kriteria yang digunakan untuk mengukur keputusan pendanaan (Debt to Equty Ratio) adalah perbandingan antar total hutang terhadap total equitas.

4.5.2 Variabel Independen (X)

Variabel independen merupakan variabel bebas yang mempengaruhi variabel dependen, baik pengaruh secara positif maupun negatif (Sugiyono,2006).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan, Struktur Aset, Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE).

Ukuran perusahaan (X1) adalah ukuran yang menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aset, jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–rata total aset. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dari total aset.

Ukuran Perusahaan = Total Aset

Struktur aset (X2) adalah proporsi investasi perusahaan dalam bentuk aset tetap. Struktur aset tetap diukur melalui rasio aset tetap yaitu perbandingan aset tetap terhadap total aset.

Tangibility =

Net Profit Margin (X3) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total penjualan.

NPM =

Return on Equity (X4) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total ekuitas.

ROE =

4.5.3 Variabel Moderating (Z)

Variabel moderating (Z) adalah variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel moderating yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional adalah pemegang saham

Variabel moderating (Z) adalah variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel moderating yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional adalah pemegang saham