• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDANAAN DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI

VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

OLEH :

FARIDA SAGALA 157017016/Akt

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(2)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDANAAN DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI

VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

Oleh

FARIDA SAGALA NIM : 157017016/Akt

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(3)

Judul Tesis : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDANAAN DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Nama Mahasiswa : Farida Sagala Nomor Pokok : 157017016

Program Studi : Magister Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing,

Ketua Anggota

(Dr. Ir. Tavi Supriana, MS) (Drs. Rasdianto, M.Si, Ak, CA)

Ketua Program Studi Dekan

(Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA) (Prof.Dr.Ramli,SE,MS)

Tanggal Lulus : 18 April 2017

(4)

Telah Diuji pada

Tanggal : 18 April 2017

PENILAI PENGUJI TESIS :

Ketua : Dr. Ir. Tavi Supriana, MS Anggota : Drs. Rasdianto, M.Si, Ak, CA

Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA

Dra. Tapi Anda Sari Lubis, MSi, Ak, CA Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, CA

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan dengan Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”

adalah benar merupakan karya penulis sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini telah penulis cantumkan sumbernya dengan jelas sesuai norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam tesis ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Medan, April 2017 Yang Membuat Pernyataan,

Farida Sagala

(6)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan pada perusahan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kepemilikan institusional sebagai variabel pemoderasi. Jenis penelitian ini adalah kausal komparatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang laporan keuangannya telah diaudit dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan metode sensus dan time series diperoleh sampel perusahaan sebanyak 47 perusahaan dengan total observasi 141. Metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji residual untuk variabel moderating. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak variabel ukuran perusahaan, struktur aset dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan dan profitabilitas yang diukur dengan rasio net profit margin berpengaruh terhadap keputusan pendanaan. Pengujian secara residual menunjukkan bahwa kepemilikan instritusional mampu memoderasi hubungan antara keputusan pendanaan dengan ukuran perusahaan, struktur aset dan profitabilitas.

Kata Kunci : Ukuran Perusahaan, Struktur Aset, Net Profit Margin, Return On Equity, Keputusan Pendanaan, Kepemilikan Institusional

(7)

ABSTRACT

The objective of the research was to examine and analyze some factors which influenced financing decision in property and real estate companies listed in BEI (Indonesia Stock Exchange) with institutional ownership as moderating variable. The research used comparative casual method. The population was all companies which financial statements had been audited and listed in BEI, and 47 0f them were used as the samples, taken by using census and time series sampling technique so that there were 141 observation samples all together. The data were gathered by conducting documentary study and analyzed by using multiple linear regression analysis and residual test for moderating variable. The result of the research showed that, simultaneously, the variables of firm size, asset structure, and profitability had significant influence on financing decision. Partially, the variables of firm size and profitability which were measured by net profit margin ratio had the influence on financing decision. The result of residual test showed that institutional ownership could moderate the correlation of financing decision with firm size, asset structure, and profitability.

Keyword : Firm Size, Asset Structure, Net Profit Margin, Return on Equity, Financing Decision, Institutional Ownership

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya maka tesis yang berjudul “ANALISIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

PENDANAAN DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA” ini dapat terselesaikan dengan baik. tidak lupa pula doa dan ucapan syukur berangkaikan salam penulis ucapkan kepada terutama kepada Tuhan YME, suami dan anak saya, bapak dan ibu saya, serta para sahabat yang selalu dan senantiasa memotivasi, mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis. Penulis sangat bersyukur atas penyelesaian tesis ini, dimana tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi penyelesaian pendidikan Program Strata Dua (S2) pada Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Sumatera Utara.

Besar pengharapan penulis bahwa hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat kepada setiap pembaca terkhusus untuk seluruh perusahaan property dan real estate di Indonesia, dan menjadikannya sebagai acuan. Selama penyusunan tesis ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang luar biasa kepada pihak- pihak yang telah membantu dan memberikan doa serta dukungan agar tesis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

(9)

Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H. M.Hum selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Ramli, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Program Studi Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. Iskandar Muda, SE, MSi selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS. selaku dosen pembimbing satu saya yang telah memberikan motivasi, pengarahan dan banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan berdiskusi dengan penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

6. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak, CA selaku dosen pembimbing dua saya yang telah memberikan motivasi, pengarahan dan banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan berdiskusi dengan penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

7. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, MSi, Ak, CA selaku dosen pembanding saya yang memberikan masukan, saran, dan berbagai pertimbangan yang sangat membangun dan sangat berharga dalam penyusunan tesis ini.

8. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, CA selaku dosen pembanding saya yang telah memberikan masukan, saran, dan berbagai pertimbangan yang sangat membangun dan sangat berharga dalam penyusunan tesis ini.

(10)

9. Segenap Bapak/Ibu Dosen Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Magister Akuntansi yang telah banyak memberikan bekal ilmu yang sangat berharga.

10. Staf Sekretariat Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Magister Akuntansi yang telah banyak membantu dalam proses kelancaran akademik.

11. Teristimewa untuk Orangtua penulis, Drs. B. Sagala, Ak. dan Dra. B.

Silalahi, yang senantiasa memberikan doa terbaik, nasehat serta dukungan yang luar biasa kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan kuliah dan tesis ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

12. Teristimewa suami saya M. D. Simanjuntak, SE, MSi, dan anak-anak saya Putri Nadya Simanjuntak dan Marcellinus Felicionem Simanjuntak yang menjadi motivasi, yang senantiasa membuat penulis semangat dalam menyelesaikan tesis ini.

13. Untuk semua sahabat dan teman-teman yang selalu setia menemani, dan memberikan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

14. Semua pihak yang telah membantu, yang selalu memberikan dukungan, selalu mendoakan, memberikan segala bentuk kebahagian, motivasi yang besar yang mungkin penulis belum mampu membalasnya satu persatu, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih banyak.

Setiap penelitian tidak ada yang sempurna, kekurangan pasti ada, namun semua yang penulis perbuat pasti memberikan pelajaran yang berharga, dan memberikan dampak positif untuk masa yang akan datang.

(11)

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf yang sebesar- besarnya untuk setiap kesalahan. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.

Medan, April 2017

Peneliti

Farida Sagala 157017016

(12)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Farida Sagala

Alamat : Jl. Budi Utomo No. 89 Medan

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 12 Oktober 1984 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Katolik

Status Perkawinan : Menikah

No. Telepon : 087849717942

Alamat Email : farida84_cute@yahoo.co.id

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 2015-2017 : Program Magister Akuntansi (S2) USU, Medan Tahun 2002-2006 : Program Strata Satu Akuntansi USU, Medan Tahun 1999-2002 : SMU Negeri 7, Medan

Tahun 1996-1999 : SMP Budi Murni 1, Medan Tahun 1990-1996 : SD Budi Murni 6, Medan

PENGALAMAN KERJA

Tahun 2007-2009 : Bagian Administrasi di PT. Suryapratama Citra Lestari Tahun 2009-2015 : Bagian Administrasi di PT. Suzuki Finance Indonesia

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

1.5. Originalitas Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1. Landasan Teori ... 11

2.1.1. Keputusan Pendanaan ... 11

2.1.2 Ukuran Perusahaan ... 14

2.1.3 Struktur Aset ... 15

2.1.4 Profitabilitas ... 16

2.1.5 Kepemilikan Institusional ... 17

2.2. Review Penelitian Terdahulu ... 19

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 27

3.1. Kerangka Konsep ... 27

3.1.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate ... 28

3.1.2. Pengaruh Struktur Aset terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate ... 29

3.1.3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate ... 30

3.1.4. Kepemilikan Institusional sebagai pemoderasi ... 31

3.2. Hipotesis Penelitian... 31

(14)

BAB IV METODE PENELITIAN ... 34

4.1. Jenis Penelitian ... 34

4.2. Lokasi, Waktu dan Jadwal Penelitian ... 34

4.3. Populasi dan Sampel ... 35

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 36

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 37

4.5.1 Variabel Dependen (Y) . .……… 37

4.5.2 Variabel Independen (X)..………..38

4.5.3 Variabel Moderating ..….………..39

4.6. Metode Analisis Data ... 41

4.6.1. Statistik Deskriptif ... 41

4.6.2. Uji Asumsi Klasik………...41

4.6.2.1. Uji Normalitas ... 41

4.6.2.2. Uji Heterokedastisitas ... 42

4.6.2.3. Uji Multikolinearitas ... 43

4.6.2.4. Uji Autokorelasi ... 43

4.6.3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 44

4.6.4. Uji Hipotesis Penelitian ... 44

4.6.4.1. Koefisien Determinasi ... 45

4.6.4.2. Uji Simultan (Uji F) ... 45

4.6.4.3. Uji Parsial (Uji t) ... 46

4.6.4.4. Uji Moderating (Uji Residual) ... 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

5.1. Deskriptif Data ... 48

5.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 51

5.2.1. Hasil Uji Normalitas ... 51

5.2.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 52

5.2.3. Hasil Uji Multikolinearitas ... 53

5.2.4. Hasil Uji Autokorelasi ... 55

5.3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 56

5.4. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 59

5.4.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 59

5.4.2. Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 61

5.4.3. Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 62

5.5. Hasil Uji Moderating (Uji Residual) ... 65

5.6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

5.6.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Pendanaan ... 66

5.6.2. Pengaruh Struktur Aset terhadap Keputusan Pendanaan ... 67

5.6.3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Keputusan Pendanaan ... 68

5.6.4. Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Moderating ... 69

(15)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

6.1. Kesimpulan ... 71

6.2. Keterbatasan Penelitian ... 71

6.3. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN ... 76

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.1 Penjualan Properti dan Real Estate berdasarkan Strata Title ... 2

1.2 Struktur Modal Perusahaan Properti dan Real Estate ... 5

1.3 Originalitas Penelitian ... 10

2.1 Review Peneliti Terdahulu ... 24

4.1 Populasi dan Sampel ... 35

4.2 Definisi Operasional Variabel ... 40

5.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 48

5.2 Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogrov-Smirnov ... 51

5.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Park ... 52

5.4 Hasil Uji Multikolinieritas ... 53

5.5 Hasil Uji Autokorelasi Dengan Durbin-Watson ... 55

5.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 56

5.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 59

5.8 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 61

5.9 Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 63

5.10 Hasil Uji Residual (Kepemilikan Institusional) ... 65

5.11 Hasil Uji Residual ... 65

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Kerangka Konsep…… ... 27

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Jadwal Penelitian ... 76

2 Data Tabulasi yang akan diolah ... 77

3 Hasil Uji Multikolinearitas... 83

4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 85

5 Hasil Uji Autokorelasi ... 87

6 Hasil Uji Residual ... 89

(19)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan pada perusahan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kepemilikan institusional sebagai variabel pemoderasi. Jenis penelitian ini adalah kausal komparatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang laporan keuangannya telah diaudit dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan metode sensus dan time series diperoleh sampel perusahaan sebanyak 47 perusahaan dengan total observasi 141. Metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji residual untuk variabel moderating. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak variabel ukuran perusahaan, struktur aset dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan dan profitabilitas yang diukur dengan rasio net profit margin berpengaruh terhadap keputusan pendanaan. Pengujian secara residual menunjukkan bahwa kepemilikan instritusional mampu memoderasi hubungan antara keputusan pendanaan dengan ukuran perusahaan, struktur aset dan profitabilitas.

Kata Kunci : Ukuran Perusahaan, Struktur Aset, Net Profit Margin, Return On Equity, Keputusan Pendanaan, Kepemilikan Institusional

(20)

ABSTRACT

The objective of the research was to examine and analyze some factors which influenced financing decision in property and real estate companies listed in BEI (Indonesia Stock Exchange) with institutional ownership as moderating variable. The research used comparative casual method. The population was all companies which financial statements had been audited and listed in BEI, and 47 0f them were used as the samples, taken by using census and time series sampling technique so that there were 141 observation samples all together. The data were gathered by conducting documentary study and analyzed by using multiple linear regression analysis and residual test for moderating variable. The result of the research showed that, simultaneously, the variables of firm size, asset structure, and profitability had significant influence on financing decision. Partially, the variables of firm size and profitability which were measured by net profit margin ratio had the influence on financing decision. The result of residual test showed that institutional ownership could moderate the correlation of financing decision with firm size, asset structure, and profitability.

Keyword : Firm Size, Asset Structure, Net Profit Margin, Return on Equity, Financing Decision, Institutional Ownership

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Salah satu aspek keuangan yang penting dalam perkembangan perusahaan adalah aktivitas pendanaan atau biasa disebut keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan adalah keputusan yang menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan perusahaan. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh menajemen keuangan dalam usahanya untuk memperoleh dana guna memenuhi kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan, Iriansyah dan Dana (2013).

Keputusan mengenai pendanaan merupakan hal penting dalam perusahaan karena berkaitan dengan tujuan pengelolaan keuangan perusahaan yaitu untuk memaksimumkan nilai perusahaan, menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang selalu terkendali dan memperkecil risiko perusahaan di masa sekarang dan yang akan datang (Fahmi,2013).

Sektor Properti dan Real Estate merupakan sektor yang sangat berkembang beberapa tahun belakangan ini. Pada tahun 2012 dan pertengahan pertama tahun 2013 sektor properti Indonesia bertumbuh cepat, properti Indonesia meningkat sejalan dengan itu (pada umumnya harga properti residensial bertumbuh hampir 30% per tahun antara 2011 dan 2013). Meskipun pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2012 di bawah puncak pertumbuhan pasca krisis finansial asia di 2011 namun daya beli masyarakat menguat dan semakin banyak orang Indonesia yang mampu membeli properti.

(22)

Belanja konsumen kelas menengah yang kuat membuat segmen bisnis hunian (rumah, apartemen dan kondominium) menjadi kontributor terbesar untuk pertumbuhan properti Indonesia, mencakup sekitar 60% dari total sektor properti.

Hal ini dapat dilihat dari table penjualan properti dan real estate berikut, Tabel 1.1

Penjualan Properti dan Real Estate berdasarkan strata title

(dalam Milyar Rupiah) (dalam Milyar Rupiah)

Penjualan 2013 2014 2015

Tanah 6,104 9,029 9,029

Rumah dan Ruko 13,442 10,133 10,605

Apartemen 4,383 4,899 6,989

Hotel 121 306 131

Pusat

Perbelanjaan 55 2,115 3,015

INDUSTRI 2,846 59 39

Gedung Kantor 1,544 1,411 1,164

Sumber : Dala Olahan Peneliti 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui permintaan terbesar terhadap property masih dipegang oleh property Rumah dan Ruko. Hal ini dikarenakan tingkat urbanisasi di Indonesia yang cukup tinggi. Sementara itu, tingkat pencairan pijaman hipotek di bank-bank untuk rumah dan apartemen di kuartal 1 tahun 2015 naik. Akan tetapi untuk proyeksi ke depan suku bunga diprediksi akan tetap tinggi untuk jangka waktu menengah dan rebound cepat dari pertumbuhan PDB Indonesia kemungkinan besar tidak akan terjadi, namun untuk jangka waktu menengah dan panjang sektor properti Indonesia tetap menjanjikan, karena harga properti Indonesia masih termasuk yang termurah di wilayah Asia Tenggara dan permintaan tinggi untuk properti akan tetap terjadi karena populasi Indonesia

(23)

besar, sementara urbanisasi dan standar hidup yang lebih tinggi berkontribusi untuk permintaan properti. (www.indonesia-investments.com).

Maka dari itu perlu beberapa kebijakan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang real estate dan properti untuk mampu bersaing dan meningkatkan penjualan kembali agar tujuan perusahaan dapat terwujud, salah satunya adalah dalam hal pendanaan. Sebagai bagian dari pasar modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia dan emiten-emitennya (termasuk sektor real estate dan properti) telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis.

Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk mendapatkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan investor.

Melalui kegiatan pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasional dan pengembangan perusahaan. Keputusan pendanaan secara sederhana dapat diartikan sebagai keputusan manajemen dalam menentukan sumber-sumber pendanaan (dari modal internal dan modal eksternal).

Kebutuhan dana suatu perusahaan dapat diperoleh dari sumber dana jangka panjang dan sumber dana jangka pendek.

Menurut Syahyunan (2004) sumber dana jangka panjang merupakan sumber dana yang tertanam di dalam perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 10 tahun. Sedangkan sumber dana jangka pendek merupakan sumber dana yang harus dibayar kembali oleh perusahaan dalam jangka waktu satu tahun. Sumber dana dapat diperoleh melalui sumber dana intern (internal financing) dan sumber dana ekstern (eksternal financing). Sumber dana internal adalah dana yang dibentuk atau dihasilkan di dalam perusahaan. Sumber dana internal merupakan

(24)

sumber dana jangka panjang yang biasanya berasal dari laba ditahan, cadangan penyusutan, dan saham pemilik. Sedangkan sumber dana eksternal dapat berupa pinjaman jangka panjang maupun pinjaman jangka pendek yang disediakan oleh pihak-pihak di luar perusahaan. Pinjaman jangka panjang biasanya berasal dari penerbitan saham baru dan penjualan obligasi. Pinjaman jangka pendek dapat diperoleh melalui hutang dagang dan hutang bank. Setiap keputusan yang diambil mengenai sumber dana akan selalu ada dampaknya. Apabila suatu perusahaan di dalam pemenuhan kebutuhan dananya lebih mengutamakan sumber eksternal maka ketergantungan perusahaan pada pihak luar akan semakin besar dan resiko financialnya pun semakin besar.

Keputusan pendanaan dapat diukur dari rasio perbandingan antara total utang terhadap ekuitas yang biasa diukur dengan debt to equity ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan tingkat risiko suatu perusahaan dimana semakin tinggi rasio DER maka semakin tinggi risiko suatu perusahaan karena pendanaan perusahaan dari unsur hutang lebih besar daripada modal sendiri (equity). Tingginya hutang menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar (kreditur).

Sektor property dan real estate yang diteliti berdasarkan laporan keuangan yang tercatat pada bursa efek Indonesia melalui situs idx.co.id, sebagian besar perusahaan menggunakan modal sendiri untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan dibandingkan hutang atau pinjaman.

Hal ini dapat dilihat pada tabel perbandingan antara ekuitas dan hutang perusahaan-perusahaan property dan real estate berikut :

(25)

Tabel 1.2

Struktur Modal Perusahaan Properti dan Real Estate

Periode Total Hutang Total Modal DER

Tahun 2013 77,172,902,428,370

110,432,638,196,045 69.88%

Tahun 2014 90,836,895,398,523

129,417,306,007,536 70.19%

Tahun 2015 104,206,848,445,631

147,758,982,934,854 71%

Sumber : Data Olahan Peneliti, 2017

Struktur modal pada perusahaan properti dan real estate di bursa efek Indonesia tahun 2013, 2014 dan 2015 menunjukkan adanya peningkatan hutang terhadap modal sendiri dengan nilai rata-rata masing-masing sebesar 68,89%, 70,19% dan 71%. Sehingga melalui rasio tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan Property dan Real Estate memiliki prospek yang cerah di masa yang akan datang, karena memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola modal dan hutang. Weston dan Brigham (1996) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan adalah stabilitas penjualan, likuiditas, struktur aset, operating leverage, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, produktivitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, kondisi pasar keuangan dan fleksibilitas keuangan. Menurut Iriansyah dan Dana (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan adalah tingkat penjualan, struktur aset, tingkat pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, variabel laba dan pajak, skala perusahaan, kondisi internal perusahaan, dan ekonomi makro. Brigham dan Houston (2011) menyatakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengambil keputusan pendanaan yaitu stabilitas penjualan, struktur aset, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap

(26)

manajemen, sikap pemberian pinjaman dan lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.

Sejauh ini banyak dilakukan penelitian mengenai faktor – faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pendanaan. Iriansyah dan Dana (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan adalah profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, dan pajak dengan hasil profitabilitas, pajak dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan. Secara parsial profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan pendanaan, sedangkan pajak dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pendanaan. Penelitian yang dilakukan Ayulestari, dkk (2013) dalam penelitianya menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan adalah pertumbuhan aset, profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan kebijakan dividen, semua variable independen yang dipakai dalam penelitian berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan. Salawu dan Agboola (2008) dalam penelitiannya pada perusahaan non keuangan di Nigeria, menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah Company size, Profitability, tangibility, Growth Opportunities, Non-Debt tax shield dengan hasil Profitability, tangibility, non Debt tax shield dan Company size berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal sedangkan Growth Opportunities bepengaruh negatif terhadap struktur modal karena variabel ini berkorelasi dengan hutang jangka panjang (long term debt) dan pertumbuhan perusahaan (growth of firm). Dari semua variabel yang mempengaruhi keputusan

(27)

pendanaan, peneliti menggunakan variabel-variabel bebas yaitu ukuran perusahaan, struktur aset, dan profitabilitas yang diukur dengan rasio (NPM = Net Profit Margin dan ROE = Return On Equity) variabel-variabel tersebut dipilih oleh peneliti dikarenakan di penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Silfia (2014) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas (ROI), pajak, struktur aset, dan pertumbuhan penjualan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan, namun secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya. Sehingga peneliti menggunakan variabel independen lain yaitu ukuran perusahaan, dan rasio profitabilitas yang diukur dengan NPM dan ROE yang belum dipakai dalam penelitian terdahulu, dan menambahkan satu lagi variabel moderating yaitu kepemilikan institusional, dimana peneliti ingin mengetahui apakah variabel kepemilikan institutional ini dapat memperkuat atau memperlemah variabel- variabel independen terhadap variabel dependen di perusahaan properti dan real estate yang akan diteliti.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sektor properti dan real estate dengan judul : “Analisis Faktor- Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pendanaan dengan Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”

(28)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ukuran perusahaan, struktur aset dan rasio profitabilitas (net profit margin = NPM dan return on equity = ROE) mempengaruhi keputusan pendanaan secara simultan dan parsial ?

2. Apakah kepemilikan institusional dapat memoderasi hubungan antara ukuran perusahaan, struktur aset dan rasio profitabilitas (net profit margin

= NPM dan return on equity = ROE) dengan keputusan pendanaan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, struktur aset dan rasio

profitabilitas (net profit margin = NPM dan return on equity = ROE) terhadap keputusan pendanaan secara simultan dan parsial.

2. Untuk mengetahui apakah kepemilikan institutional dapat memoderasi hubungan antara ukuran perusahaan, struktur aset dan rasio profitabilitas (net profit margin = NPM dan return on equity = ROE) dengan keputusan pendanaan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, penelitian ini untuk menambah pemahaman tentang faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sektor properti dan real estate.

(29)

2. Bagi manajemen (emiten) sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan informasi dan dasar pertimbangan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan pendanaan.

3. Bagi investor/calon investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan informasi dan referensi dalam pengambilan keputusan pendanaan.

4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk penelitian lebih lanjut, terutama penelitian berkaitan dengan keputusan pendanaan perusahaan sektor properti dan real estate.

1.5 Originalitas

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Silfia (2014) yang berjudul pengaruh profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, pajak dan pertumbuhan penjualan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan real estate and property periode tahun 2011-2013.

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya antara lain:

1. Variabel yang digunakan peneliti terdahulu adalah Profitabilitas,Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Pajak dan Pertumbuhan Penjualan sebagai variabel independen dan keputusan pendanaan sebagai variabel dependen.

Sementara dalam penelitian ini menggunakan variabel ukuran perusahaan, struktur aset dan profitabilitas sebagai variabel independen, keputusan

(30)

pendanaan sebagai variabel dependen dan Kepemilikan Institusional sebagai variabel moderating.

2. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada waktu yang berbeda, pada penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2014 dengan sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2016

3. Penelitian sebelumnya tidak menggunakan variabel moderating.

Sementara penelitian ini menambahkan variabel kepemilikan institusional sebagai variabel moderating. kepemilikan institusional dijadikan sebagai variabel moderating karena dengan adanya kepemilikan institusional sebagai monitor pihak manajemen dalam menentukan keputusan pendanaan yang diduga memiliki pengaruh yang positif terhadap pengurangan penggunaan hutang dalam struktur modal.

Tabel: 1.3 Originalitas Penelitian

Pembeda Penelitian Terdahulu Penelitian saat ini

Tahun 2014 2017

Variabel Independen:

- Profitabilitas - Struktur Aset

- Pertumbuhan Perusahaan - Pajak dan

- Pertumbuhan Penjualan Dependen:

Keputusan Pendanaan

Independen:

- Ukuran Perusahaan - Struktur Aset - Profitabilitas (NPM

dan ROE) Moderating:

Kepemilikan Institusional

Dependen:

Keputusan Pendanaan Tempat

dan Periode Penelitian

Perusahaan Properti dan Real Estate periode 2011-2013

Perusahaan Properti dan Real Estate periode 2013-2015

(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Keputusan Pendanaan

Menurut Moeljadi (2006) istilah pendanaan disini bukanlah terjemahan dari kata financial, melainkan dari kata financing, yakni berhubungan dengan perolehan dana (raising of founds) bagi pelaksanaan investasi yang telah dipilih pada keputusan investasi. Dikatakan demikian karena to finance berarti membelanjakan, sedangkan financing berarti perencanaan. Pada dasarnya pendanaan dapat juga dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber dana, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan.

Pendanaan yang menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan disebut pendanaan ekstern (external financing) sedangkan pendanaan yang berasal dari dalam perusahaan disebut pendanaan intern (internal financing). Keputusan pendanaan biasanya akan menentukan struktur modal, yakni perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri, maka keputusan pendanaan sering juga disebut dengan keputusan struktur modal (Moeljadi, 2006). Keputusan pendanaan menurut Husnan (2012) menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan. Keputusan pendanaan menjawab berbagai pertanyaan penting seperti: berapa banyak hutang dan modal sendiri yang akan digunakan, bagaimana tipe hutang dan modal sendiri yang akan digunakan, dan kapan akan menghimpun dana dalam bentuk hutang atau modal sendiri.

(32)

Keputusan pendanaan menurut Ryanto (2002) adalah keputusan yang berkaitan dengan penentuan sumber dana yang akan digunakan, penentuan perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau penentuan sumber modal optimal.

Fungsi pendanaan harus dilakukan secara efisien. Manager keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Selain itu manajer keuangan juga harus mempertimbangkan dengan cermat sifat dan biaya dari masing-masing sumber dana yang akan dipilih karena masing-masing sumber dana memiliki konsekuensi finansial yang berbeda.

Menurut Sartono (2001), keputusan pendanaan yang disebut dengan keputusan pembelanjaan menjawab berbagai pertanyaan penting seperti:

bagaimana pembelanjaan kegiatan perusahaan yang optimal, bagaimana memperoleh dana untuk investasi yang efisien, bagaimana komposisi sumber dana optimal yang harus dipertahankan, apakah perusahaan sebaiknya menggunakan modal asing atau modal sendiri, adakah pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan, serta bagaimana bentuk insentif terbaik untuk meningkatkan prestasi manajemen.

Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal antara lain (Martono dan Harjito, 2004) :

1. Keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi

2. Penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur modal optimal

(33)

Menurut Husnan (2000), salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur keputusan pendanaan di dalam suatu perusahaan adalah debt to equity ratio (DER). Rasio ini menunjukkan beberapa bagian hutang yang dijamin oleh setiap rupiah modal sendiri. DER dapat dirumuskan sebagai berikut:

DER =

DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar penggunaan hutang maka semakin besar pula kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan. Peningkatan hutang akan mempengaruhi perolehan laba perusahaan. Teori ini dikemukakan oleh Myers dan Majluf (1984), packing order theory menyatakan bahwa

“Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya rendah dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah”. Menurut pecking order theory, tidak ada struktur modal optimal yang diperoleh dari perimbangan hutang dan modal sendiri.

Manajer cenderung menentukan keputusan pendanaan perusahaan berdasarkan hierarki sumber dana yang paling disukai yaitu mulai dari penggunaan sumber dana internal dan diikuti sumber dana eksternal yaitu hutang dan terakhir adalah menerbitkan saham.

Balancing theory diperkenalkan oleh Brealey dan Myers (1995).

Balancing theory disebut juga trade-off theory. Pada perkembangannya, perusahaan hendak menyeimbangkan manfaat pendanaan dengan hutang dengan adanya perlakuan pajak perseorangan yang menguntungkan serta suku bunga dan

(34)

biaya kebangkrutan yang lebih tinggi. Menurut Nurrohim (2008) trade off theory adalah suatu model struktur modal yang mempunyai asumsi bahwa struktur modal perusahaan merupakan keseimbangan antara keuntungan penggunaan hutang dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress) dan biaya keagenan (agency cost). Dari model ini dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan hutang sama sekali dan atau menggunakan hutang seluruhnya untuk membiayai investasinya adalah buruk. Dalam hal ini keputusan terbaik adalah keputusan yang moderat dengan mempertimbangkan kedua instrumen pembiayaan tersebut. Menurut Fahmi (2012), balancing theory layak untuk diterapkan dalam kondisi perekonomian yang cenderung stabil, kondisi grafik penjualan perusahaan yang meningkat, cadangan perusahaan (laba ditahan) yang maksimal dan kondisi sosial politik dalam dan luar negeri yang cenderung stabil secara jangka panjang.

2.1.2 Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai perusahaan, ataupun hasil nilai total aset dari suatu perusahaan Riyanto (2001). Menurut Sujianto (2001) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aset jumlah penjualan, rata-rata total penjualan asset, dan rata-rata total aset. Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal, semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan investasi (Ariyanto, 2002).

(35)

Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi (Halim, 2007). Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang di lihat dari total aset. Perusahaan yang sudah wellestablised akan lebih mudah memperoleh modal dipasar modal dibanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula (Sartono, 2001).

2.1.3 Struktur Aset

Struktur aset adalah proporsi investasi perusahaan dalam bentuk aset tetap.

Menurut Munawir (2002), aset tetap adalah aset yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang. Struktur aset dalam packing order theory memiliki hubungan positif dengan keputusan pendanaan.

Frank dan Goyal (2005) menyatakan bahwa relation between debt and tangibility of asset is reliably positive, yang berarti bahwa semakin besar aset tetap yang dimiliki perusahaan, maka peluang perusahaan untuk mendapatkan utang semakin besar karena aset tetap dapat digunakan sebagai jaminan bagi perusahaan ketika hendak berhutang. Struktur aset pada penelitian ini diukur melalui rasio aset tetap yaitu rasio perbandingan antara aset tetap dengan total aset. Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan karena aset tetap dapat digunakan

(36)

sebagai jaminan atau kolateral hutang perusahaan (Sartono,2001). Selain itu investor akan lebih mempercayai perusahaan yang memiliki jaminan atas utang dalam jumlah besar karena apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka aset tetap tersebut tersedia dan dapat digunakan untuk melunasi utang yang dimiliki perusahaan.

2.1.4 Profitabilitas

Menurut Kasmir (2011) menyatakan bahwa tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru, oleh karena itu manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan perusahaan. Net Profit Margin (NPM) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total penjualan. Semakin tinggi net profit margin maka kebutuhan dana dari eksternal semakin rendah karena laba yang dihasilkan semakin tinggi. Begitupun sebaliknya. Semakin rendah net profit margin maka kebutuhan dana dari sumber eksternal akan semakin tinggi karena laba yang dihasilkan perusahaan rendah.

Tinggi rendahnya tingkat pengembalian atau laba yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan pada masa yang akan datang.

Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total ekuitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

(37)

Hipotesis pecking order menyatakan bahwa perusahaan cenderung menggunakan internal equity terlebih dahulu. Apabila memerlukan external financing, maka perusahaan akan menggunakan debt sebelum external equity.

Apabila perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi, maka perusahaan akan lebih banyak menggunakan pendanaan dari dalam perusahaan. Jika profitabilitas semakin tinggi, maka perusahaan dapat menyediakan laba ditahan dalam jumlah yang lebih besar sehingga penggunaan hutang dapat ditekan. Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total ekuitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan (Myers dan Majluf, 1984).

2.1.5 Kepemilikan Institusional

Pemegang saham institusional adalah pemegang saham perusahaan oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian dan institusi lainnya. Adanya kepemilikan institusional di suatu perusahaan akan mendorong peningkatan pengawasan terhadap kinerja manajemen. Semakin besar kepemilikan institusi maka akan semakin besar kekuatan suara dan dorongan dari institusi keuangan tersebut untuk mengawasi manajemen dan akibatnya akan memberikan dorongan yang lebih besar bagi manajemen untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan dan menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham atau stakeholder. Karena institusi memantau secara professional perkembangan investasinya maka tingkat pengendalian terhadap tindakan manajemen sangat tinggi sehingga potensi kecurangan dapat ditekan (Murwaningsari,2009).

(38)

Secara lebih umum, masalah ini mencakup penentuan struktur kepemilikan yang optimal dari perusahaan yang mencakup kuantitas relatif utang dan modal sendiri yang dipertahankan oleh manajer dan juga pihak luar serta penjelasan tentang utang (utang jangka pendek, jangka panjang) dan ekuitas.

Bathala et al (1994) menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap debt ratio dan insider ownership dengan beberapa variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan insider, earning volatility, research and development and advertising expenses, growth, institutional ownership memiliki hubungan yang negatif terhadap debt ratio, jadi hasil yang diperoleh mendukung pemikiran bahwa para investor institusional akan berfungsi sebagai pemantau yang efektif dan cukup membantu dalam menurunkan biaya-biaya keagenan. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer. Barnae dan Rubin (2005) menyatakan bahwa institutional shareholders, dengan kepemilikan saham yang besar, memiliki insentif untuk memantau pengambilan keputusan perusahaan.

Wening (2009) menyatakan semakin besar kepemilikan oleh institusi keuangan maka semakin besar pula kekuatan suara dan dorongan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan.

(39)

Kepemilikan institusional memiliki kelebihan antara lain:

a) Memiliki profesionalisme dalam menganalisis informasi sehingga dapat menguji keandalan informasi.

b) Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan pengawasan lebih ketat atas aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti mencoba untuk menjelaskan keputusan pendanaan dengan beberapa variabel-variabel yang berbeda yang memungkinkan mampu memberikan pengaruh terhadap keputusan pendanaan dengan lokasi penelitian yang berbeda.

1. Penelitian oleh Silfia (2014) berjudul pengaruh Profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, pajak dan pertumbuhan penjualan terhadap keputusan pendanaan pada peusahaan real estate dan property periode tahun 2011-2013. Metode sampel adalah Purpossive Sampling, berdasarkan kriteria yang ada sehingga didapat 21 sampel perusahaan.

Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik. Hasil dari penelitian ini adalah profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, pajak dan pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan secara parsial hanya pertumbuhan perusahaan saja yang berpengaruh terhadap keputusan pendanaan.

2. Dalam penelitian Iriansyah dan Dana (2013) yang berjudul Pengaruh profitabilitas, pajak, dan pertumbuhan perusahaan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan industri rokok yang terdaftar di bursa efek

(40)

indonesia periode 2007 – 2010. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil analisis diketahui bahwa profitabilitas, pajak, dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan industri rokok di BEI Periode 2007 – 2010. Profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif siginifikan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan industri rokok di BEI Periode 2007 – 2010. Pajak dan Pertumbuhan Perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pendanaan secara parsial pada perusahaan industri rokok di BEI periode 2007 – 2010.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan profitabilitas, pajak, dan pertumbuhan perusahaan secara bersama-sama menyebabkan perubahan keputusan pendanaan pada perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia periode 2007 – 2010 dengan asumsi faktor lain konstan.

3. Penelitian yang dilakukan Ayulestari (2013) berjudul Analisis pengaruh pertumbuhan asset, profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan kebijakan dividen terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Dalam penelitian ini hanya diuji tiga asumsi klasik yang dianggap peneliti sangat penting yaitu: Uji Normalitas data, autokorelasi, multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Perusahaan yang menjadi sampel adalah sebanyak 26 perusahaan. Adjusted R Square menunjukkan nilai 0,428 Nilai ini memperlihatkan bahwa senilai 42,8 % perubahan pada DER yang dipengaruhi oleh variabelvariabel penentu yang digunakan dalam model penelitian sedangkan sisanya 58,2% diterangkan

(41)

oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini.

Semua variabel independen terbukti berpengaruh terhadap keputusan Pendanaan (DER).

4. Penelitian Haruman (2008) menguji Pengaruh struktur kepemilikan terhadap keputusan pendanaan (Perspektif Agency Theory). Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel random sampling yaitu sebanyak 94 perusahaan manufaktur. Teknik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah uji asumsi klasik.

Berdasarkan hasil hipotesis menunjukkan bahwa pada persamaan Debt to Equity Ratio (DER), Managerial Ownership, Institutional Ownership dan Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap Debt to Equity Ratio (DER). Sedangkan secara parsial variabel yang berpengaruh adalah Struktur Kepemilikan (managerial dan institutional ownership) berpengaruh positif terhadap Debt to Equity Ratio (DER), artinya semakin besar proporsi kepemilikan saham oleh manajerial maka akan meningkatkan hutang perusahaan.

5. Penelitian Wijaya (2012), berjudul Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi kebijakan pendanaan bertujuan untuk memperoleh bukti empiris dari pengaruh antara profitabilitas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan, kepemilikan manajerial, dan struktur aset terhadap kebijakan pendanaan. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ45 secara konsisten dalam periode 2009-2011.

Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain : Profitabilitas, ukuran

(42)

perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan, kepemilikan manajerial dan struktur aset secara parsial berpengaruh negative terhadap kebijakan pendanaan. Hasil pengujian secara individu dari masing-masing variable tersebut hanya variable profitabilitas dan struktur aset yang berpengaruh negative signifikan terhadap kebijakan pendanaan. Untuk variable ukuran peusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan pendanaan.

6. Penelitian Sormin (2013), Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Alat uji yang digunakan adalah regresi berganda. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2011. Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sensus dimana jumlah populasi sama dengan jumlah sampel yaitu 9 perusahaan sektor farmasi. Data penelitian yang dianalisis terdiri dari 9 perusahaan sampel dari 6 periode yaitu tahun 2006-2011. Dengan demikian jumlah data yang dianalisis adalah 54. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan, current ratio, receivable turn over ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, degree of operating leverage, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aset, struktur

(43)

aset dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pendanaan.

Sedangkan secara parsial, hasil penelitian ini membuktikan bahwa current ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, struktur aset dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pendanaan.

7. Fauzi, et al. (2013), penelitian ini berjudul The Determinants of Capital Structure: An Empirical Study of New Zealand-Listed Firms, penelitian ini dilakukan pada perusahaan perusahaan yang ada di New Zealand dengan

independent variabel, tangibility, non-debt tax shields (NDTS), profitability, growth, signalling, managerial ownership and firm size dan dependent variabel adalah Capital structure, hasil dari penelitian ini adalah tangibility, growth, signalling, managerial ownership and firm size berpengaruh signifikan terhadap capital structure.

8. Salawu dan Agboola. (2008), Penelitian ini berjudul The determinants of capital structure of Large non-financial listed firms in Nigeria. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perusahaan yang ada di Nigeria dengan Vriabel Independen, Company size, Profitability, tangibility, Growth Opportunities, Non-Debt tax dengan dependent variable, Capital Structure.

Hasil penelitiannya profitability berpengaruh positif terhadap leverage of large, dan berpengaruh positif signifikan antara struktur aset (tangibility) and long-term debt ratios, non-debt tax shields berpengaruh positif signifikan dan berkorelasi positif terhadap struktur modal.

(44)

Tabel 2.1

Review Peneliti Terdahulu

Tahun dan

Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Yang Diperoleh

Silfia (2014) Pengaruh profitabilitas, struktur aset,

pertumbuhan

perusahaan, pajak dan pertumbuhan penjualan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan real estate and

property periode tahun 2011-2013

Variabel Independen : Profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, pajak dan pertumbuhan penjualan Variabel Dependen : Keputusan Pendanaan

Profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, pajak dan pertumbuhan penjualan berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pendanaan.

Sedangkan secara parsial hanya

pertumbuhan penjualan yang bepengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan.

Iriansyah &

Dana (2013)

Pengaruh profitabilitas, pajak, dan pertumbuhan perusahaan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan industri rokok yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2007 – 2010

Variabel Independen : profitabilitas,

pertumbuhan perusahaan, pajak

Variabel Dependen : Keputusan Pendanaan

Profitabilitas, pajak dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan.

Secara parsial profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan pendanaan, sedangkan pajak dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh Haruman (2008) Pengaruh struktur

kepemilikan terhadap keputusan pendanaan (Perspektif Agency Theory)

Variabel Independen : Managerial Ownership, Institutional

Ownership,Dividend Payout Ratio (DPR), investasi, struktur assets, size dan risk

Variabel Dependen : Keputusan Pendanaan

Secara simultan dan parsial Kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional

berpengaruh terhadap keputusan pendanaan sedangkan untuk struktur aset, size, risk dan DPR hanya berpengaruh secara simultan.

(45)

Tabel 2.1 Lanjutan…

Tahun dan

Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Yang Diperoleh

Wijaya (2012) Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi kebijakan pendanaan

Variabel Independen : Profitabilitas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan,

kepemilikan manajerial, dan struktur aset Variabel Dependen : Kebijakan Pendanaan

Secara Simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap Keputusan pendanaan

Ayulestari, dkk (2013)

Analisis pengaruh pertumbuhan asset, profitabilitas,

pertumbuhan penjualan dan kebijakan dividen terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia

Variabel Independen:

Pertumbuhan aset, profitabilitas,

pertumbuhan penjualan dan kebijakan dividen Variabel Dependen : Keputusan Pendanaan

Variabel Pertumbuhan asset, profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan kebijakan dividen terbukti berpengaruh terhadap keputusan Pendanaan (DER).

Sormin, (2013)

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

Variabel Independen :Current Ratio (CR) ,Receivable Turn Over Ratio (RTO) ,Fixed assets Turn Over Ratio (FATO) ,Net Profit Margin (NPM),Return on Equity (ROE), Operating Leverage

(DOL),Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Aset ,Struktur Aset ,Ukuran Perusahaan Variabel Dependen : Keputusan Pendanaan (DER)

Variabel Current Ratio, Receivabel Turn Over, Fixed Asset Turn Over, Net Profit Margin, Return on Equity, Operating leverage, Pertumbuhan Penjualan,

Pertumbuhan Aset, Struktur Aset, Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif secara simultan terhadap Keputusan Pendanaan

Fauzi, et al.

(2013)

The Determinants of Capital Structure: An Empirical Study of New Zealand-Listed Firms

Independent Variabel : tangibility, non-debt tax shields (NDTS), profitability, growth, signalling,managerial ownership and firm size Dependent Variabel :

tangibility, growth, signalling, managerial ownership and firm size are significant for the total debt equation

(46)

Capital structure

Tabel 2.1 Lanjutan…

Tahun dan

Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Yang Diperoleh

Salawu dan Agboola , (2008)

The determinants of capital structure of Large non-financial listed firms in nigeria

Independent Variable : Company size,

Profitability, tangibility, Growth Opportunities, Non-Debt tax shield Dependent Variable : Capital Structure

profitability

has positive impact on leverage of large firms in Nige

ria, a significant positive relationship between asset stru cture (tangibility) and long-term debt ratios, non-debt tax shields are positively and significantly correlated with capital structure

(47)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan sektor properti dan real estate dengan penambahan variabel moderating kepemilikan institusional yang dipakai untuk melihat apakah dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya. Sebagai ilustrasi penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Moderating Variabel Dependen

Ukuran Perusahaan (X1)

Struktur Aset (X2)

Net Profit Margin (NPM) (X3)

Keputusan Pendanaan

(Y)

Kepemilikan Institusional (Z) Return On Equity

(ROE) (X4)

(48)

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual tersebut menggambarkan pengaruh ukuran Perusahaan, struktur aset, dan profitabilitas yang diukur dengan Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE). Pada penelitian ini keputusan pendanaan merupakan variabel dependen sedangkan ukuran Perusahaan, struktur aset, dan profitabilitas yang diukur dengan Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE), merupakan variabel independen. Dan untuk Kepemilikan Institusional disini merupakan variabel yang memoderasi hubungan antara variabel independen yaitu rasio likuiditas, produktivitas, dan profitabilitas dengan keputusan pendanaan.

3.1.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate

Ukuran perusahaan adalah ukuran yang menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aset, jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–rata total aset. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan diproyeksikan dengan Log Natural dari total aset. Semakin tinggi ukuran perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi.

Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal (keputusan pendanaan), semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan investasi (Ariyanto, 2002). Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula

Gambar

Tabel 4.1  Populasi dan Sampel  No  Kode
Tabel 4.1 Lanjutan…

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pengelola Keuangan Daerah dengan Budaya Organisasi sebagai

Penelitian ini hanya terbatas pada beberapa variabel independen yaitu ukuran perusahaan, struktur aset, dan profitabilitas yang diukur dengan rasio net profit margin dan

Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu arus kas operasi, arus kas pendanaan, laba kotor, ukuran perusahaan, debt to equity ratio, net profit margin,

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak bebas Royalti Non Eksklusif Non Exclusive Royalty Fee Right atas tesis saya

Dalam hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa GCG tidak dapat dijadikan sebagai variabel independen dalam pengaruh struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran

Berdasarkan pengujian moderasi pada ukuran perusahaan, didapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi pengaruh antara kepemilikan institusional,

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kompetensi, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan dengan motivasi sebagai variabel moderating terhadap

Dalam penelitian ini, Peneliti menambahkan variabel pemahaman akuntansi dimana variabel ini merupakan salah satu variabel yang penting dalam melihat kepatuhan dari